Você está na página 1de 19

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul Pada tanggal 24 Juli 2010 Julia Gillard resmi ditetapkan sebagai pimpinan Australian Labor Party atau Partai Buruh dan secara otomatis menjadi Perdana Menteri Australia ke-27. Julia Gillard berhasil menggantikan Kevin Rudd yang sebelumnya menduduki jabatan tersebut. Penetapan Julia Gillard terjadi setelah Kevin Rudd mengundurkan diri. Meskipun telah terpilih sebagai pimpinan Australian Labor Party dan Perdana Menteri Australia, Julia Gillard mengusulkan kepada Gubernur Quentin Bryce untuk menyelenggarakan pemilihan umum pada tanggal 21 Agustus 2010. Faktor faktor keberhasilan Julia Gillard sebagai Perdana Menteri Australia menjadi topik menarik untuk dikaji. Ada beberapa isu strategis yang mendasari pergantian kekuasaan ini seperti menurunnya tingkat popularitas Kevin Rudd yang diduga karena kebijakan kebijakannya yang memicu kontroversi. Apabila Partai Buruh tidak bertindak cepat dengan mengganti Kevin Rudd, maka akan berdampak pada kekalahan Partai Buruh dalam pemilihan umum tahun ini. Pemungutan suara dilakukan secara tertutup dengan melibatkan anggota Partai Buruh. Anggota parlemen dari Partai Buruh yakin Julia Gillard berpeluang lebih baik untuk membawa Partai Buruh menuju kemenangan. Julia Gillard dianggap lebih efektif dalam memajukan kebijakan kebijakan pemerintah dan mampu memperoleh dukungan

dari pemilih perempuan Australia yang jumlahnya cukup besar. Ia menawarkan solusi dan negosiasi untuk penerapan kebijakan kebijakan kontroversial Kevin Rudd. Pada pemilihan umum yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus, Gillard akan melawan Tony Abbot, pemimpin partai Liberal.

B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan ini adalah : 1. Sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Politik Internasional 2. Untuk mendapatkan gambaran mengenai kebijakan kebijakan Kevin Rudd yang memicu kontroversi dan penurunan popularitasnya. 3. Untuk mengetahui faktor faktor keberhasilan Julia Gillard sebagai Perdana Menteri Australia

C. Latar Belakang Australian Labor Party atau Partai Buruh adalah salah satu partai politik besar di Australia. Partai Buruh ini dibentuk di akhir abad 19 dan merupakan partai tertua di Australia. Tujuan fundamental Partai Buruh Australia adalah mewujudkan masyarakat

yang didirikan di atas prinsip prinsip dan nilai nilai sosialisme demokratis. Membangun sebuah masyarakat berdasarkan kebebasan, persamaan dan demokrasi, di mana setiap orang bebas berpartisipasi dalam membentuk dan mengawasi lembaga lembaga dan hubungan hubungan yang menentukan kehidupan mereka.1 Partai Buruh kembali memperoleh kemenangan pada 24 November 2007 di bawah kepemimpinan Kevin Rudd yang berhasil mengalahkan John Howard dari partai Liberal. Kevin Rudd adalah Perdana Menteri Australia ke 26. Rudd juga merupakan mantan anggota Australian House of Representatives sejak 1998 yang mewakili daerah pemilihan Griffith di Queensland. Hasil perhitungan, Partai Buruh meraih 53% suara sedangkan koalisi pemerintahan John Howard meraih 46,7%. Kemenangan telak ini memastikan kekuasaan Partai Buruh di seluruh 6 negara bagian dan dua teritori di Australia.2 Rudd terpilih menjadi Perdana Menteri dengan banyaknya dukungan publik Australia yang menginginkan perubahan lewat visi dan misi yang ia janjikan. Adapun beberapa poin penting yang di kampanyekan Rudd yaitu mengenai penandatanganan Protokol Kyoto, penarikan pasukan dari Irak setelah berkonsultasi dengan Amerika Serikat serta pendanaan program Revolusi Pendidikan. Rudd memulai sebuah upaya rekonsiliasi nasional. Ia juga menghapus Solusi Pasifik, sebuah praktek memenjarakan para pencari suaka di Australia dalam sebuah kamp tahanan di pulau-pulau terpencil di Pasifik, yang diperkenalkan Howard. 3
1

Hamid, Zulkifli, Sistem Politik Australia, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1999, hal 188.

Kevin Rudd Dilantik Sebagai Perdana Menteri Australia, www.koraninternet.com/web/?pilih=lihat&id=765, diakses pada 04 Agustus 2010.
3

Setahun Pemerintahan Kevin Rudd , www.korantempo.com/korantempo/koran/2008/11/26 Internasional/krn.20081126.149152.id.html, diakses pada 04 Agustus 2010.

Memasuki tahun kedua masa jabatannya, popularitas Rudd dan Partai Buruh meningkat. Hasil survei yang dipublikasikan berbagai media setempat menunjukkan tingkat kepuasan publik atas kepemimpinan Rudd mencapai 67%. Rudd merupakan sosok pemimpin yang radikal. Ia menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Bali pada Desember 2009 dan ia menyatakan pemerintah Australia akan meratifikasi Protokol Kyoto. Rudd juga memutuskan meminta maaf atas perlakuan pemerintah terhadap etnis minoritas Australia. Namun popularitas Rudd mulai menurun setelah ia menarik kembali dukungannya terhadap kebijakan perdagangan karbon. Isu ini adalah salah satu yang membawanya ke kursi perdana menteri. Pengingkarannya tersebut telah memicu ketidakpuasan dari para pendukungnya. Setelah kesalahan tersebut Rudd berencana untuk meningkatkan pajak bagi perusahaan-perusahaan komoditas di Australia menjadi 40%. Hal ini ditentang oleh kalangan partainya sendiri, meskipun demikian Rudd menolak untuk membatalkan rencananya tersebut. Berdasarkan hasil polling, 55% warga Australia mengaku tidak puas akan kinerja pemerintah yang dikendalikan oleh Kevin Rudd. Secara otomatis, Partai Buruh akan terkena dampak dari kebijakan kebijakan Kevin Rudd yang memicu kontrovesi dari kalangan masyarakat dan dari industri industri pertambangan di Australia. Partai Buruh dituntut segera mencari solusi agar tidak mengalami kekalahan pada pemilihan umum. Kondisi inilah yang membuat adanya pergeseran jabatan perdana menteri di Australia.

Julia Gillard yang saat itu menjabat sebagai wakil Perdana Menteri mencalonkan diri untuk menjadi kandidat pesaing Kevin Rudd dalam pemungutan suara pemimpin Partai Buruh yang diadakan pada tanggal 24 Juli 2010. Namun, pemungutan suara dibatalkan karena Kevin Rudd mengundurkan diri dan mengakui bahwa ia telah kehilangan dukungan dari Partai Buruh. Keputusannya itu membuat Julia Gillard menang tanpa perlawanan menjadi pemimpin fraksi Partai Buruh sekaligus menjabat sebagai Perdana Menteri Australia.4 Kevin Rudd mengundurkan diri setelah muncul kemungkinan ia akan kalah dalam pemungutan suara, dengan memperoleh 30% suara dibandingkan 70% dari kemungkinan yang diperoleh Gillard.5

D. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan satu pertanyaan, yaitu : Faktor faktor apa yang mendukung keberhasilan Julia Gillard sebagai Perdana Menteri Australia?

E. Kerangka Dasar Pemikiran

Sambil Menangis, Rudd Mundur Dari Kursi PM, www.bataviase.co.id/node/268430, diakses pada 29 Juli 2010.

Julia Gillard Perempuan Pertama Yang Menjabat PM Australia, www.republika.co.id/berita/breakingnews/internasional/10/06/24/121361-julia-gillard-perempuan-pertama-yang-akan-menjabat-pm-australia, diakses pada 02 Agustus 2010.

Bagi seorang pemimpin partai politik, naik turunnya dukungan publik menjadi hal yang wajar. Apalagi jika dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti situasi global. Namun, jika merosotnya dukungan itu lebih karena faktor internal akibat kebijakan yang ditempuh tidak mendapat dukungan rakyat harus segera dicari jalan keluarnya agar tidak berdampak pada kekalahan. Itulah yang terjadi pada Kevin Rudd, Perdana Menteri Australia dari Partai Buruh, yang menduduki jabatan sejak 2007. Popularitasnya terus menurun setelah membuat kebijakan kebijakan yang kontroversial hingga diperlukan langkah radikal untuk mencegah kekalahan Partai Buruh pada pemilu 2010.6 Sesuai sistem politik Australia yakni kabinet parlementer, pimpinan atau ketua partai mayoritas otomatis menjadi perdana menteri. Biasanya pemilihan perdana menteri, dilakukan lewat pemilihan umum sela. Seorang perdana menteri yang ingin mengecek sejauh mana dukungan konstituen, dia akan menyelenggarakan pemilu sela. Julia Gillard adalah pimpinan Partai Buruh yang secara otomatis menjadi Perdana Menteri Australia pada 24 Juli 2010. Walaupun telah terpilih sebagai Perdana Menteri Australia, Julia Gillard mengusulkan kepada Gubernur Quentin Bryce untuk menyelenggarakan pemilihan umum nasional yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2010. Gillard ingin dipilih secara langsung oleh rakyat Australia.

F. Hipotesa

Pelajaran Berharga Dari Kevin Rudd, www.bataviase.co.id/node/276738, diakses pada 29 Juli 2010.

Faktor faktor yang mendukung keberhasilan Julia Gillard sebagai Perdana Menteri karena adanya kebijakan kebijakan Kevin Rudd yang keliru, dukungan yang menurun dalam Partai Buruh dan kapasitas atau prestasi Julia Gillard.

G. Jangkauan Penelitian Jangkauan penelitian dalam penulisan ini mengambil jangka waktu tahun 2008 2010. Pada jangkauan tahun ini masalah kebijakan kebijakan Kevin Rudd dan pergantian kekuasaan menjadi topik bahasan di Australia. Tahun 2008 ditandai dengan dilantiknya Kevin Rudd. Tahun 2009 ditandai dengan penurunan popularitas Kevin Rudd karena kebijakan kebijakan yang ia setujui dan tahun 2010 ditandai dengan pergantian Perdana Menteri Australia yang baru, Julia Gillard.

H. Metode Penelitian Penulisan ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan menghubungkan data-data yang relevan untuk membuat simpul yang menggambarkan pokok permasalahan. Data-data informasi yang diperoleh selanjutnya dianalisis sehingga mendapatkan gambaran dan

jawaban yang jelas mengenai faktor faktor yang mendukung keberhasilan Julia Gillard sebagai Perdana Menteri Australia.

I. Sistematika Penulisan BAB I adalah Pendahuluan yang akan menjelaskan alasan pemilihan judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, kerangka dasar pemikiran, hipotesa, metode penulisan, tujuan penulisan, jangkauan penelitian, sistematika penulisan.

BAB II adalah Pembahasan yang akan menjelaskan tentang faktor faktor pendukung keberhasilan Julia Gillard sebagai Perdana Menteri Australia. BAB II PEMBAHASAN

A. Posisi Julia Gillard Dalam Partai Buruh dan Pemerintahan Australia

Australia mampu mengikuti negara koloninya dengan menempatkan wanita di posisi Perdana Menteri. Julia Eileen Gillard resmi menggantikan Kevin Rudd untuk

memimpin Australia sejak 24 Juni 2010. Menjabat sebagai Perdana Menteri Australia merupakan prestasi tersendiri bagi politisi dari Partai Buruh ini. Sebelumnya ia dikenal sebagai Deputi Perdana Menteri di bawah mantan Perdana Menteri Kevin Rudd. Julia

Gillard dikenal sebagai anggota Parlemen Australia yang mewakili Wilayah Lalor, Melbourne Barat sejak tahun 1998. Karier politik Gillard hingga ke posisi Perdana Menteri dimulai sejak di bangku perkuliahan di University of Adelaide. Tahun 1983, Gilllard mulai bergabung bersama klub buruh Australian Union of Student (AUS) dan ikut dalam kampanye melawan pemotongan anggaran pendidikan di Australia. Kemudian Gillard menjadi wanita kedua yang memimpin Persatuan Siswa Australia. Ia juga merupakan mantan sekretaris organisasi sayap kiri, Sosialis Forum.7 Kemudian Gillard pindah ke Melbourne untuk menyelesaikan gelar sarjana di University of Melbourne. Setelah lulus, Gillard bekerja sebagai pengacara dengan biro hukum Slater and Gordon. Pekerjaannya difokuskan pada hukum ketenagakerjaan. Ia mewakili karyawan yang berjuang dari pemecatan secara tidak adil dan perselisihan di perusahaan. Kedekatannya dengan bidang industri yang tentunya berhubungan dengan perburuhan, membuat Gillard makin tertarik dengan politik. Dari tahun 1996 hingga 1998, Gillard menjabat sebagai Kepala Staf John Brumby, yang saat itu merupakan pemimpin oposisi pemerintahan negara bagian Victoria. Gillard pertama diperebutkan kursi Federal Lalor untuk Partai Buruh Australia pada tahun 1998 dan terpilih tahun itu. Dia bertanggung jawab atas penyusunan aturan tindakan afirmatif dalam Partai Buruh di Victoria yang menetapkan target seleksi perempuan selama 35% kursi yang dapat dimenangkan. Dia juga memainkan peran dalam dasar

Sepak Terjang Julia Gillard Si Wanita Super,www.international.okezone.com/read/2010/06/25/18/346679/sepakterjang-julia-gillard-si-wanita-super, diakses pada 18 Juli 2010

EMILY's List, sebuah yayasan yang memberikan dana bantuan kepada buruh wanita di Australia. Pada tahun 1998 ia terpilih sebagai anggota Parlemen Australia bagian Ketenagakerjaan, Pendidikan dan Hubungan Tempat Kerja. Ia memberikan pidatonya pertama kali di depan parlemen pada 11 November 1998. Setelah kekalahan Partai Buruh pada Pemilu 2001, Gillard terpilih sebagai Kabinet Bayangan Australia dengan menjabat sebagai Menteri Populasi dan Imigrasi pada periode 2001 hingga 2003. Pada Februari 2003 dirinya diberikan jabatan tambahan sebagai Menteri Rekonsiliasi warga Pribumi Australia dan didapuk menjadi Menteri Kesehatan pada kabinet bayangan pada 2003 hingga 2006. Partai Buruh memenangi pemilu federal tahun 2007 di bawah kepemimpinan Kevin Rudd yang berhasil mengalahkan John Howard dari Partai Liberal. Gillard terpilih menjadi Deputi Perdana Menteri Dia disebut sebagai "Menteri Super" karena tak hanya menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri tapi juga mendapat sebagai Menteri Pendidikan, Ketenagakerjaan, Hubungan Tempat Kerja dan Sosial Inklusi. 8 Pada tanggal 11 Desember 2007 Gillard menjadi wanita pertama dalam sejarah Australia berada dalam peran Perdana Menteri sementara, selama Kevin Rudd menghadiri PBB Konferensi Perubahan Iklim di Bali. Ini tahun pertama pemerintahan, ia menjabat bertindak sebagai perdana menteri selama 69 hari selama Kevin Rudd melakukan perjalanan luar negeri. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Kevin Rudd mulai menurun setelah ia terkena beberapa kasus kebijakan krusial, termasuk menaikkan pajak industri pertambangan dan membatalkan dukungan terhadap pertukaran emisi karbon untuk menanggulangi perubahan iklim. Partai Buruh mencari solusi dengan pergantian kekuasaan
8

About Prime Minister, www. pm.gov.au/Meet_the_PM/About_the_PM, diakses pada 18 Juli 2010.

kepemimpinan Partai Buruh. Julia Gillard mencalonkan diri untuk menggantikan Kevin Rudd melalui pemungutan suara yang akan di lakukan secara tertutup di dalam Partai Buruh. Namun, Kevin Rudd mengundurkan diri dan secara otomatis Julia Gillard berhasil menjabat sebagai Perdana Menteri Australia. Banyaknya anggapan jika Partai Buruh memilih Julia Gillard hanya dijadikan sebagai boneka untuk mengisi kekosongan sebagai pemimpin dan Perdana Menteri Australia, perlahan mulai ditepis dengan pembuktian prestasi Julia Gillard dan visinya sebagai seorang Perdana Menteri. Julia Gillard mengusulkan kepada Gubernur Quentin Bryce untuk menyelenggarakan pemilihan umum nasional pada tanggal 21 Agustus 2010. Dia lebih memilih mendapat dukungan tidak hanya dari fraksinya namun juga melalui suara masyarakat Australia. Gillard akan menghadapi Tony Abbot dari partai oposisi pada pemilihan umum tahun ini.
B. Kebijakan Kevin Rudd Terhadap Kenaikan Pajak Industri Pertambangan

Perusahaan pertambangan merupakan salah satu urat nadi perekonomian Australia. Batu bara dan biji besi adalah dua barang ekspor utama Australia, berjasa dalam pendapatan ekspor negara sebesar 250 milyar dolar Australia untuk kuartal akhir tahun 2009. Saham mereka diperkirakan akan naik tahun ini saat harga komoditi melonjak dan volume ekspor bertambah. Kevin Rudd merencanakan UU pajak pertambangan yang berisi pengenaan pajak senilai 40% dari laba yang diperoleh dari kalangan industri pertambangan. Rudd berencana untuk menggunakan pendapatan tambahan dari tambang untuk

mendukung reformasi ekonomi yang akan mengurangi keseluruhan pajak perusahaan dari 30% menjadi 28% dan meningkatkan tunjangan pensiun pekerja Australia.9 Pada 03 Mei 2010, Saham raksasa tambang BHP Biliton dan Rio Tinto mengalami penurunan. Menurunnya industri industri pertambangan membawa pasar Australia turun sekitar 1% di bursa pasar setelah Kevin Rudd mengumumkan pada hari Minggu bahwa pajak baru itu akan diberlakukan di tahun 2012 dan akan mendatangkan tambahan sembilan milyar dolar Australia (8.3 milyar dolar) tiap tahunnya. Pajak baru itu menarget para penambang yang telah menghasilkan keuntungan besar saat berkembangnya permintaan dari produsen China dan India mendorong harga bijih besi dan komoditi lainnya. Industri tambang memperingatkan bahwa pajak semacam itu akan menghambat investasi atau mengalihkannya ke negara-negara lain. Setelah pengumuman pajak, BHP Biliton mengatakan bahwa langkah itu akan menaikkan tingkat pajak efektif secara keseluruhan pada profit perusahaan dari 43% menjadi 57%. Kebijakan Rudd ini dianggap mengancam daya saing Australia, membahayakan masa depan investasi dan akan memberikan dampak negatif pada kemakmuran dan standar kehidupan masyarakat Australia di masa mendatang. 10 UU Pajak ini akan membutuhkan dukungan dari sejumlah senator oposisi untuk lolos ke majelis tinggi, di mana Partai Buruh hanya memiliki kursi minoritas. Oposisi utama Partai Liberal memperingatkan bahwa pajak baru itu berpotensi menghambat
9

Australia Berlakukan Pajak Tambang Baru, www.tribunjabar.co.id/read/artikel/24985/australia-berlakukan-

pajak-tambang-baru, diakses pada 02 Agustus 2010.

10

Australia Rencanakan Kenaikan Pajak Untuk Pertambangan,www. suaramedia.com/ekonomibisnis/ekonomi/21321-australia-rencanakan-kenaikan-pajak-untuk-pertambangan.html, diakses pada 29 Juli 2010.

lonjakan tambang Australia. Pemerintahan Rudd mendapat kritik tajam dari perusahaanperusahaan tambang raksasa, seperti BHP Billiton, Xstrata, dan Rio Tinto. Mereka mengancam akan menghentikan investasi bernilai US$ 20 miliar di sektor pertambangan jika pemerintah tetap meneruskan kenaikan pajak pertambangan. Industri pertambangan memprotes kebijakan UU Pajak Pertambangan melalui iklan kampanye menentang rencana pemajakan keuntungan oleh pemerintahan Rudd. Menurut Senator Liberal, George Brandis, apabila kebijakan ini diteruskan maka negara akan mengalami kerugian sebesar 4,5 milyar dolar.11 Kebijakan UU Pajak Pertambangan ini diduga menjadi pemicu utama hilangnya antusiasme masyarakat Australia serta menurunnya dukungan Partai Buruh terhadap Kevin Rudd yang saat itu masih menjabat sebagai Perdana Menteri Australia.

11

Berpotensi Kerugian, Pajak Tambang Australia Diserang Oposisi,www.suaramedia.com/ekonomibisnis/ekonomi/24941-berpotensi-kerugian-pajak-tambang-australia-diserang-oposisi.html, diakses pada 29 Juli 2010.

C. Kebijakan Kevin Rudd : Penundaan Penerapan Skema Pengurangan Polusi

Karbon Penerapan skema pengurangan polusi karbon merupakan salah satu isu yang dikampanyekan oleh Kevin Rudd saat ia mengikuti pemilihan umum Perdana Menteri tahun 2007. Setelah terpilih sebagai Perdana Menteri Australia ke 26, Kevin Rudd

menepati janjinya untuk meratifikasi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Konvensi Perubahan Iklim (UNFCCC) dan meratifikasi Protokol Kyoto. Kevin Rudd telah mengumumkan implementasi skema pengurangan polusi karbon (carbon pollution reduction scheme/CPRS) tahun 2010 bersamaan dengan respons Pemerintah Australia terhadap krisis ekonomi dan keuangan global. CPRS merupakan perdagangan karbon, dikenal sebagai carbon trading atau emissions trading. Ini merupakan salah satu rekomendasi dalam Protokol Kyoto tahun 1997 untuk mengurangi emisi enam gas rumah kaca penyebab utama perubahan iklim. Australia menyumbang sekitar 1,5% emisi dunia dengan tingkat emisi per kapita sangat tinggi. Pengurangan 15% emisi dari level tahun 2000 artinya masih harus mengurangi emisi per kapita sebanyak 41% sampai tahun 2020. Target pengurangan emisi tahun 2050 adalah 60 persen, sesuai dengan kesepakatan internasional.
12

Namun,

Pemerintah Australia menangguhkan rencana skema perdagangan emisi karbon yang selama ini menjadi inti strategi lingkungan negara. Pemerintah berkali kali mengajukan rencana ke parlemen, tetapi kandas di Senat. Pemerintah Australia saat ini tidak memiliki kursi mayoritas di Senat dan partai oposisi, Partai Liberal, dipimpin oleh sosok yang berpandangan skeptis terhadap perubahan iklim. Dengan perkembangan ini pemerintah tidak akan memulai skema perdagangan karbon setidaknya sampai komitmen terhadap Protokol Kyoto berakhir pada akhir 2012. penundaan ini merupakan masalah berat bagi pemerintah dan sekaligus mencerminkan perubahan politik dalam masalah iklim di Australia. Sebelumnya Rudd menyebut
12

Masalah Emisi yang Multidimensi ,www.pili.or.id/index.php? option=com_content&task=view&id=434&Itemid=171, diakses pada 29 Juli 2010.

perubahan iklim sebagai "tantangan moral terbesar bagi generasi saat ini", dan berjanji mengurangi polusi dengan memperkenalkan skema perdagangan emisi. Rudd berharap skema itu dapat memangkas emisi karbon sebesar 25% sebelum tahun 2020 dari jumlah tahun 2000 dengan cara meminta kepada industri yang menyebabkan polusi untuk membeli izin emisi. Penundaan terhadap penerapan skema pengurangan polusi karbon di Australia juga menjadikan penyebab menurunnya dukungan masyarakat terhadap Kevin Rudd. Rudd dianggap mengingkari janjinya yang ia sampaikan pada kampanyenya sebelum ia menjabat sebagai Perdana Menteri Australia.

D. Visi Julia Gillard Sebagai Perdana Menteri Australia

Julia Gillard menjadi Perdana Menteri Australia ke 27 setelah Kevin Rudd mengundurkan diri akibat popularitas yang kian menurun dari masyarakat Australia dan dari Partai Buruh. Sebagai Perdana Menteri tentunya Gillard dituntut untuk memiliki visi untuk menjadikan Australia lebih baik dan mencari solusi dari kebijakan

kebijakan kontroversial yang dibuat oleh pendahulunya, Kevin Rudd. Itu menjadi tantangan tersendiri untuk Gillard. Gillard juga akan berupaya memenangi pemilihan umum pada 21 Agustus 2010 untuk mengamankan posisinya sebagai pemimpin di Australia. Gillard perlahan memberi bukti nyata terhadap misinya melalui pemberian solusi masalah kenaikan pajak industri tambang. Ia berhasil berunding dengan industri industri pertambangan dalam konflik seputar kenaikan pajak. Nantinya setiap perusahaan yang menambang biji besi dan batu bara akan mendapat kenaikan pajak sebesar 30 persen. Namun pajak tersebut hanya dikenakan jika laba yang didapat minimal sebesar 12 persen. Sekitar 320 perusahaan yang mencetak keuntungan paling sedikit 32 juta Euro per tahun, akan dikenakan pajak tersebut. Dengan keputusan tersebut, Gillard membatalkan kenaikan pajak bagi seluruh industri pertambangan yang digagas pendahulunya Kevin Rudd. Dengan tambahan pemasukan pajak, pemerintahan Partai Buruh di Australia berencana mengimbangi defisit anggaran dalam waktu tiga tahun.13 Gillard juga meminta penghentian penayangan dan distribusi iklan yang mengkampanyekan penolakan terhadap kenaikan pajak tambang. Langkah Gillard selanjutnya adalah membuka kembali pembahasan skema perdagangan karbon (carbon trading). Ia berjanji akan mengadakan konsultasi dengan kalangan industri untuk membahas isu ini. Australia, produsen utama batubara,
13

Julia Gillard Hasilkan Kompromi Pajak Tambang Australia, www.republika.co.id/berita/breakingnews/internasional/10/07/03/122937-julia-gillard-hasilkan-kompromi-pajak-tambang-australia, diakses pada 02 Agustus 2010.

merupakan salah satu penghasil emisi karbondioksida terbesar di dunia, yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Beberapa bulan ke depan, Gillard bakal menghadapi Tony Abbot dari Partai Liberal dalam pemilihan umum. Isu mengenai perubahan iklim dan perdagangan karbon akan diusung dalam kampanye pemilu.

KESIMPULAN

Kevin Rudd berhasil mengalahkan John Howard pada pemilihan umum nasional tahun 2007 dan menjabat sebagai Perdana Menteri ke 27. Setelah 2 tahun masa pemerintahannya, Kevin Rudd membuat kebijakan kebijakan yang justru menurunkan popularitasnya seperti kebijakan peningkatan pajak industri tambang dan penundaan penerapan skema pengurangan polusi karbon. Partai Buruh mengantisipasi adanya

kekalahan dengan melakukan pergantian kepemimpinan. Julia Gillard yang saat itu menjabat sebagai Deputi Perdana Menteri mencalonkan diri untuk menggantikan Kevin Rudd. Kevin Rudd memprediksi bahwa dirinya akan kalah lalu mengundurkan diri sebelum pemungutan suara berlangsung. Dengan otomatis Julia Gillard menabg tanpa perlawanan sebagai pimpinan Partai Buruh sekaligus Perdana Menteri Australia ke 27. Namun Gillard harus melalui pemilihan umum yang akan dilaksanakan 21 Agustus 2010 untuk mengesahkan dan dipilah langsung oleh rakyat Australia. Gillard mencoba merealisasikan visinya dengan memfokuskan pada isu perubahan iklim dan perdagangan karbon akan diusung dalam kampanye pemilu.

DAFTAR ISI

Você também pode gostar