Você está na página 1de 23

ANALISA PERILAKU KEKERASAN FISIK DALAM FILM KARTUN TOM AND JERRY

Oleh :

Ahmad Murtadho 0706165835 Suryadi Rahmat 0706276532 Yasril Sjaf 0706166056

FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2011

BAB 1 PENDAHULUAN
Awal masa kanak-kanak menjadi masa yang amat penting. Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai saat anak matang secara seksual, kira-kira tiga belas tahun untuk wanita dan empat belas tahun untuk pria (Hurlock, 1980). Pada kisaran umur inilah penggemar film kartun berada. Secara umum film kartun banyak digemari oleh anak-anak hingga beberapa stasiun televisi menayangkannya pada malam hari. Kekerasan secara tidak disadari telah merasuki cerita dalam film kartun. Hingga saat ini banyak film kartun yang ditayangkan di beberapa stasiun televisi memiliki peminat yang jumlahnya dapat dikategorikan sangat banyak terutama dikalangan anak-anak. Film kartun yang mengandung kekerasan dan sering ditayangkan di televisi adalah Tom and Jerry, Naruto, Dragon Ball, Ultraman, dan lain-lain. Televisi merupakan alat komunikasi massa yang banyak

dipergunakan pada masa sekarang. Pada 1981 separuh dari penduduk Indonesia sudah biasa menonton televisi. Sekarang ini sekitar delapan di antara sepuluh orang Indonesia biasa menonton televisi dan khusus di daerah perkotaan, bahkan sembilan di antara sepuluh orang (Hofmann, 1999). Televisi dianggap sebagai salah satu budaya populer. Berbagai tayangan dapat kita saksikan, tayangan untuk orang dewasa hingga anakanak, berita, hiburan, dan pendidikan dapat disaksikan hingga kepelosok desa. Televisi dapat memberikan dampak positif berupa edukasi dan penyampaian informasi secara lebih efektif namun dilain sisi ada dampak negatif yang televisi hadirkan seperti kekerasan, pembentukan opini negatif yang menyesatkan, serta berkurangnya waktu produktif orang yang menonton televisi dalam waktu yang lama. Begitu besarnya peran dan daya pikat yang dibuatnya membuat pengaruh televisi sering amat dominan dalam kehidupan anak. Bahkan akibat lebih ekstrim, televisi dianggap anak-anak sebagai panutan dibandingkan dengan orang tua.

Didalam penelitian ini kami membahas dan menganalisis perilaku kekerasan fisik dalam film kartun Tom and Jerry. Tom and Jerry adalah sebuah serial animasi Amerika Serikat hasil produksi MGM yang bercerita tentang sepasang kucing (Tom) dan tikus (Jerry) yang selalu bertengkar. Film kartun Tom and Jerry secara garis besar mengandung banyak unsur kekerasan yang mewarnai hampir disetiap episode yang ditayangkan walaupun ada beberapa aspek persahabatan, perdamaian, dan kebersamaan di dalam film kartun ini. Dampak utama yang dapat ditimbulkan kepada anak-anak yang menonton film kartun Tom and Jerry adalah imitasi kekerasan yang dicontohkan kedua tokoh utama. Dampak lainnya adalah merusak imajinasi anak-anak tentang kekerasan itu sendiri dimana banyak hal kekerasan yang tidak nyata dapat dilakukan oleh kedua tokoh tersebut. Didalam penelitian ini kami menggunakan teori yang membahas mengenai pengertian kekerasan dan jenis-jenis kekerasan. Teori lainnya yang digunakan adalah teori yang membahas mengenai perkembangan anak, televisi, dan pengaruh film kartun itu sendiri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis teks/isi media dimana faktor kuantitatif dan kualitatif diperhitungkan didalam penelitian ini dan fokus untuk mengkaji isi. Tujuan utama dari metode ini adalah memahami representasi yang media hadirkan dalam acara film kartun Tom and Jerry ini. Beberapa kategori kekerasan telah ditentukan berdasarkan teori yang digunakan lalu film kartun Tom and Jerry diobservasi menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

BAB 2 LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian Kekerasan Pengertian kekerasan dalam pasal 89 KUHP yang berbunyi: membuat orang jadi pingsan atau tidak berdaya lagi disamakan dengan menggunakan kekerasan. Dalam penjelasan arti daripada "melakukan

kekerasan" adalah menggunakan tenaga atau kekuatan jasmani sekuat mungkin secara tidak sah, misalnya memukul dengan tangan atau dengan segala macam senjata, menyepak, menendang dan sebagainya yang menyebabkan orang terkena tindakan kekerasan itu merasa sakit yang sangat. Menurut pasal ini, melakukan kekerasan dapat disamakan dengan membuat orang menjadi pingsan atau tidak berdaya. 2.2 Jenis Kekerasan Santoso Thomas, dalam buku yang dikarangnya dengan judul Teoriteori Kekerasan menjelaskan beberapa istilah kekerasan digunakan untuk menggambarkan perilaku, baik yang terbuka (over) atau tertutup (covert), yang bersifat menyerang (offensive) atau bertahan (defensive), dan yang disertai penggunaan kekuatan pada orang lain. Vony Reynata, Direktur LBH APIK Jakarta, membagi kekerasan fisik menjadi kekerasan menggunaan alat dan kekerasan menggunakan anggota tubuh yang ditenukan dengan menggunakan penglihatan mata dan untuk pembuktianya haruslah berdasar hasil visum. Oleh karena itu, kami membagi kekerasan fisik menjadi lima bagian (Landasan Lembar Observasi Penelitian), yaitu: (1) Kekerasan terbuka Kekerasan yang dapat dilihat, seperti perkelahian. (2)Kekerasan agresif/ offensive Kekerasan yang dilakukan tidak untuk perlindungan, tetapi untuk mendapatkan sesuatu, seperti pemukulan dan pengeroyokan. (3)Kekerasan defensif Kekerasan yang dilakukan sebagai tindakan perlindungan diri. Baik kekerasan agresif maupun kekerasan defensif bisa terbuka dan tertutup seperti menangkis dan menyerang balik. (4)Kekerasan mengunakan alat Kekerasan yang menggunakan bantuan alat tambahan selain anggota tubuh seperti pisau, golok, pistol dan lainya. (5) Kekerasan menggunakan anggota tubuh

Tindak kekerasan yang hanya menggunakan anggota-anggota tubuh seperti tangan, kepala, dan kaki. 2.3 Pekembangan Masa Usia Kanak-Kanak Menurut Hurlock (1980) banyak orang beranggapan bahwa masa kanak-kanak adalah masa terpanjang dalam hidup. Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia dua tahun sampai saat anak matang secara seksual, kira-kira tiga belas tahun untuk wanita dan empat belas tahun untuk pria. Masa kanak-kanak dibagi menjadi dua yaitu awal masa kanak-kanak dan akhir masa kanak-kanak. Periode awal berlangsung dari umur dua sampai enam tahun dan periode akhir dari enam sampai tiba saatnya nanti si anak matang secara seksual. Selain itu anak-anak di bawah usia empat tahun menghadapi kesulitan dalam membedakan antara fantasi dan kenyataan. Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak sebagai usia pra-sekolah untuk membedakannya dari saat dimana anak dianggap cukup tua baik secara fisik dan mental untuk menghadapi tugastugas pada saat mereka mulai mengikuti pendidikan formal. Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda untuk menguraikan ciri-ciri yang menonjol dari perkembangan psikologis anak selama tahun-tahun awal masa kanak-kanak. Pada awal masa kanak-kanak sering disebut sebagai tahap mainan, karena dalam periode ini hampir semua permainan menggunakan mainan. Menonton televisi adalah salah satu kegiatan bermain yang populer pada masa kanak-kanak. Anak-anak senang mendengarkan radio, tetapi lebih senang melihat televisi. Mereka senang melihat acara untuk anak-anak yang lebih besar dan juga acara untuk anak-anak pra-sekolah. Mereka mengalami situasi rumah yang aman sehingga biasanya tidak merasa takut

kalau ada unsur-unsur yang menakutkan dalam acara televisi tersebut (Hurlock, 1980). Sebutan yang banyak digunakan para ahli psikolog adalah usia kelompok, masa dimana anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang diperlukan untuk penyesuaian diri pada ketika mereka masuk kelas satu sekolah dasar. Usia menjelajah yakni sebuah label yang menunjukkan bahwa anakanak ingin mengetahui keadaan lingkungannya, bagaimana mekanismenya, bagaimana perasaannya, dan bagaimana ia dapat menjadi bagian dari lingkungannya. Usia bertanya, salah satu cara yang umum dalam menjelajahi lingkungan adalah dengan bertanya. Periode ini juga dikenal sebagai usia meniru. 2.4 Televisi Televisi adalah media yang paling populer dan tersebar di seluruh dunia. Masyarakat yang tidak menikmati televisi telah makin berkurang dan mungkin akan segera lenyap. Di Amerika Serikat pesawat televisi rata-rata disetel sekitar 7 jam sehari. Ini berarti lebih dari 2500 jam pertahun, atau 106 hari per tahun. Dalam seminggu ini berarti 47 jam, lebih dari jumlah waktu yang digunakan untuk bekerja atau tidur (Devito, 1997). Televisi di Indonesia mulai beroperasi pada 1962 dan pada tahun 1992 merupakan titik awal perubahan yang meluas. Sejak permulaan tahun 1990-an televisi swasta menjadi sangat populer di seluruh tanah air (Hoffman, 1999). Televisi telah menjadi medium yang banyak menciptakan budaya populer. Televisi adalah medium iklan yang banyak digunakan oleh para produsen karena jangkauannya yang luas dan kemampuan audio dan visualnya dalam menyampaikan iklan. Televisi adalah medium untuk menyampaikan banyak hal kepada masyarakat: sosial, politik, hiburan, olahraga, beragam berita, dan iklan komersial (Sumarwan, 2004). 2.5 Film Kartun Kekerasan dan Pengaruhnya terhadap Anak-Anak

Menurut Putra (2008) film kartun adalah film yang menampilkan gambar bergerak di dalam media televisi. Film kartun pada saat ini sudah mengalami pergeseran kepada arah kekerasan yang kurang mendidik. Cukup banyak film kartun saat ini yang mengedepankan kekerasan dan pertumpahan darah. Namun, ada juga yang mendidik dan bagus seperti Pokemon Digimon dan Dragon Ball yang cukup baik dinikmati anak-anak. Terlalu sering menyaksikan kekerasan juga akan menimbulkan perilaku agresif pada anak. Anak juga menjadi kurang kooperatif dan kurang sensitif kepada yang lain. Selain itu dikhawatirkan akan timbul keyakinan didalam diri anak-anak bahwa segala persoalan hanya dapat diselesaikan lewat kekerasan. Tayangan kartun yang full time (pagi, siang, sore, hingga malam) cukup mengkhawatirkan bagi beberapa pihak terutama orang tua. Anakanak cenderung menonton televisi tanpa berhenti dan jam belajarnya akan terganggu. Apalagi film kartun yang sering diputar di beberapa stasiun televisi mengandung unsur kekerasan yang menayangkan adegan pertengkaran dan pemukulan berdarah yang tidak pantas untuk ditonton oleh anak-anak. Terdapat dampak negatif yang begitu banyak apabila membiarkan anak yang berusia awal masa kanak-kanak menonton film kartun yang mengandung kekerasan tanpa ada dampingan dari orang tua. Banyak kejadian kriminal yang dilakukan oleh anak-anak, sebagian dari mereka melakukan hal tersebut karena menonton tayangan kriminal di televisi. Film yang tidak seharusnya mereka lihat itu tertanam dalam memori dan otak mereka sehingga membangkitkan rasa penasaran yang tinggi sehingga timbul keinginan mencoba. Dokter spesialis kejiwaan RS Theria, Asianto mengatakan, tontonan seperti film kekerasan dan film porno sangat mempengaruhi perkembangan psikologi anak. Apa yang mereka lihat dari tontonan itu terekam dan sewaktu-waktu mereka praktikkan seperti yang mereka lihat dalam adegan film itu. Dan ini sangat berbahaya bagi si anak itu sendiri karena bisa terjerumus dalam pergaulan yang salah.

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1. Deskripsi acara Tom and Jerry adalah sebuah serial animasi Amerika Serikat hasil produksi MGM yang bercerita tentang sepasang kucing (Tom) dan tikus (Jerry) yang selalu bertengkar. Cerita pendek ini diciptakan, ditulis dan disutradarai oleh dua orang animator bernama William Hanna dan Joseph Barbera mereka kemudain terkenal sebagai Hanna-Barbera. Tom adalah seekor kucing rumah berwarna abu-abu kebiruan. Warna bulu Tom sangat mirip dengan warna bulu kucing Rusia yang hidup dalam kemanjaan, sementara Jerry adalah seekor tikus kecil berwarna coklat yang selalu tinggal dekat dengan dimana Tom hidup. Tom sangat cepat marah dan mudah tersinggung, sementara Jerry adalah karakter yang hidup bebas dan sangat pandai mengambil kesempatan. Tom jarang sekali sukses menangkap Jerry, terutama disebabkan oleh kepandaian dan kelincahan Jerry serta kebodohan Tom sendiri. Tom biasanya mengalahkan Jerry ketika sang tikus menjadi penyebab masalah atau ketika Jerry telah bertindak keterlaluan. Hampir di setiap episode, Jerry biasanya keluar sebagai pemenang dan Tom menjadi pihak yang kalah. Akan tetapi, hasil sebaliknya bisa terjadi. Terkadang pula keduanya kalah atau keduanya berkahir menjadi teman. Kedua karakter ini memiliki kecenderungan untuk bersikap sadis dimana mereka berdua sangat senang untuk menyiksa satu dengan yang lain. Namun, dalam beberapa episode, ketika salah satu karakter sedang dalam situasi bahaya, karakter lainnya akan tersadarkan dan menyelamatkan karakter tersebut. Alur cerita dalam setiap cerita pendek biasanya berpusat pada usahausaha mustahil Tom untuk menangkap Jerry disertai dengan berbagai konflik fisik dan kerusakan materi. Mereka kadang-kadang terlihat dapat hidup damai berdampingan di beberapa episode setidaknya dalam menit-

menit pertama. Beberapa alasannya mungkin adalah perseteruan abadi kucing dan tikus, tugas yang diberikan oleh pemilik rumah/majikan, balas dendam kepada anjing bulldog, dan kompetisi melawan kucing lainnya. Kemiripan pada benda-benda dan kejadian-kejadian nyata bisa jadi adalah daya tarik utama dari humor visual seri kartun ini. Karakter-karakter Tom and Jerry biasa berubah menjadi bentuk-bentuk yang tidak masuk akal tapi sangat berkenaan dengan kejadian yang ada di dunia nyata. Dalam penelitian ini ada delapan episode yang diakan dianalisis, yakni: 1. Posse Cat, MNC TV - 26 Oktober 2010, Durasi: 2 menit 42 detik Dalam episode ini diceritakan bahwa Tom ditugaskan oleh

majikannya (manusia) untuk menangkap tikus (Jerry). Apabila Tom belum menangkap tikus itu, maka Tom tidak akan mendapatkan jatah makannnya. 2. The Cat Concerto, MNC TV - 26 Oktober 2010, Durasi: 6 menit 36 detik Ketika Tom sedang melakukan konser, Jerry sedang tidur didalam piano yang akan dimainkan Tom. Jerry yang merasa terganggu, membalas perlakuan tersebut dengan memainkan piano yang dimainkan Tom sampai akhirnya Tom kelelahan dan Jerry diapresiasi oleh penonton. 3. Cat Fishin, MNC TV - 27 Oktober 2010, Durasi: 6 menit 52 detik Dalam episode ini, diceritakan bahwa Tom akan memancing di tempat terlarang yang dijaga oleh seekor anjing (Bulldog). Tom menggunakan tersebut. Jerry sebagai umpannya. Namun, Jerry tidak menurutinya dan menjadikan Tom sebagai bulan-bulanan anjing

4. The Invisible Mouse, MNC TV - 01 November 2010, Durasi: 6 menit 29 detik Seperti biasa Tom and Jerry melakukan aksi kejar - kejaran. Tanpa disadari, Jerry masuk kedalam botol tinta ajaib yang dapat menyebabkan tubuhnya tidak tampak secara kasat mata. Hal tersebut dimanfaatkan Jerry untuk mengelabui Tom dan Bulldog yang menyebabkan Bulldog marah besar dan terus mengejar Tom. 5. Teman Baru, MNCTV - 01 November 2010, Durasi: 6 menit 13 detik Suatu ketika Jerry mempunyai teman seekor anak gajah yang terpisah dari ibunya. Jerry memanfaatkan temannya itu untuk mempermainkan Tom. Hal itu membuat tom kesal dan terus mengejar mereka berdua sampai anak gajah tersebut ditemukan ibunya kembali. 6. Bodyguard, MNC TV - 03 November 2010, Durasi: 6 menit 35 detik Jerry menolong seekor anjing (Bulldog) dari mobil penangkap anjing liar. Bulldog membalas kebaikan Jerry dengan menjadi pengawalnya. Hal tersebut tidak disia-siakan Jerry untuk mempermainkan Tom. Setiap kali Tom mengejar Jerry, Jerry selalu mengadukannya kepada Bulldog. Begitulah seterusnya dan berakhir ketika Bulldog ditangkap kembali oleh Penangkap anjing. 7. Cat Napping, MNC TV - 04 November 2010, Durasi: 2 menit 35 detik Ketika Jerry sedang tidur pulas diayunan, Tom menjatuhkannya ke air. Hal tersebut membuat Jerry kesal dan membalas perlakuan Tom dengan kekerasan 8. The Cats Me-Ouch 05 Desember 2010, Durasi: 4 menit 55 detik Dalam episode ini diceritakan bahwa Jerry sedang melaporkan keluhannya kepada pihak yang berwenang. Pihak tersebut

mengirimkan pengawal untuk Jerry. Walaupun kecil, pengawal tersebut selalu melindungi Jerry dari serangan Tom sehingga membuat Tom frustasi. Total waktu kedelapan episode tersebut adalah 42 menit 57 detik. 3.2. Instrumen Penelitian Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Selain itu peneliti juga menggunakan perangkat multimedia seperti komputer untuk menonton film anak tersebut (Tom and Jerry). Peneliti juga menggunakan kertas dan bulpen untuk mencatat hal-hal penting dari film anak tersebut. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data untuk penelitian ini adalah lembar observasi. Lembar observasi memiliki keuntungan yaitu dapat digunakan untuk mencatat dan merekap konten dari sebuah isi media mencakup nama tokoh, perilaku, sifat, karakter, maupun frekuensi perilaku setiap tokoh yang bermain dalam film yang dianalisis isinya tersebut secara detil. Berikut adalah format lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini: Lembar Observasi : Judul acara Segmen Deskripsi Tom and Jerry

Kartun Anak Film kartun yang diperankan oleh dua tokoh utama yakni Tom si Kucing dan Jerry si tikus. Aspek Psikologi Kekerasan yang dikaji Episode/Tanggal diputar: Durasi : Judul : Tokoh Perilaku kekeras an Frekuen si Terbu ka Jenis kekerasan Menyer Bertah Deng ang an an alat Denga n tubuh

Tabel total frekuensi kekerasan berdasarkan lima


Anji ng Keci l

Aspek Kekerasan Terbuka Menyerang Bertahan Menggunakan alat Dengan anggota tubuh

To m

Jerr y

Bulldo g

Majikan Tom

Ika n

Anak Gajah

3.3. 3.3.1.

Prosedur Penelitian Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan, pertama-tama peneliti menetapkan film anak yang ingin dikaji. Dalam penelitian kali ini perilaku yang dipilih adalah Tom and Jerry. Setelah itu peneliti mulai menentukan perilaku apa dalam film anak tersebut yang akan dikaji. Dalam penelitian kali ini perilaku kekerasan lah yang dipilih untuk dikaji. Setelah itu peneliti berkonsultasi dengan dosen mengenai perilaku beserta film anak yang akan diteliti tentang bagaimana cara menilai isi dari film anak tersebut. Setelah berkonsultasi, peneliti mulai menyusun latar belakang penelitian, tinjauan pustaka, dan menentukan metode penelitian yang akan digunakan, termasuk di dalamnya adalah menentukan lembar observasi yang akan dipakai. 3.3.2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti menonton film anak yang akan dikaji yakni Tom and Jerry dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan sebelumnya. Selanjutnya dengan menggunakan lembar observasi, peneliti mencatat setiap perilaku kekerasan yang dilakukan setiap tokoh beserta frekuensi setiap tokoh melakukannya. Semua episode ditonton secara penuh tanpa dipotong-potong untuk mendapatkan data yang akurat tentang film tersebut. Dengan menilai tidak hanya satu

episode dari film tersebut maka akan didapatkan gambaran utuh dan karakteristik dari film tersebut. Peneliti mengulang dan menonton film tersebut berkali-kali untuk mendapatkan data yang benar dan valid untuk mengisi lembar observasi.

3.3.3.

Tahap Pengolahan Data

Pada tahap pengolahan data, peneliti melakukan beberapa hal berikut ini: 1. Mengolah data dari lembar observasi Peneliti memeriksa kelengkapan dan kevalidan data dari hasil rekapan yang telah dilakukan. Peneliti mengkonversikan rekap lembar observasi ke dalam bentuk lain yang lebih mudah dipahami seperti tabel, grafik, chart, dan lain-lain. Dengan format penyajian yang lebih mudah dipahami akan membantu peneliti untuk melakukan analisis.
2. Membuat analisis dan interpretasi berdasarkan teori yang ada

Peneliti membuat analisis hasil observasi film anak Tom and Jerry yang tertuang dalam lembar observasi berdasarkan teori yang peneliti pakai untuk selanjutnya dilakukan interpretasi. Kvale (dalam Poerwandari, 2007) mengemukakan bahwa interpretasi merupakan upaya peneliti untuk memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam. Analisis sangat penting dilakukan sebelum kesimpulan dari penelitian ini diambil.
3. Membuat kesimpulan dan saran

Kesimpulan yang dibuat menggambarkan bagaimana tingkah laku yang peneliti kaji digambarkan dalam film atau tayangan anak. Kesimpulan juga memberikan pandangan tentang bahaya atau tidaknya tayangan film anak yang dikaji untuk ditonton oleh anak. Saran yang diberikan

ditjukan untuk stasiun TV yang menayangkan acara tersebut, untuk orangtua, untuk guru, maupun untuk produser tayangan anak.

BAB 4 HASIL DAN ANALISA


Judul acara Segmen Deskripsi Tom and Jerry

Kartun Anak Film kartun yang diperankan oleh dua tokoh utama yakni Tom si Kucing dan Jerry si tikus. Aspek Psikologi Kekerasan yang dikaji Judul Tokoh Majikan Tom Judul Tokoh Tom Jerry Judul Tokoh Tom Jerry Bulldog Ikan Judul Tokoh Terbuk a Terbuk a 13 12 4 5 : Posse Cat Frekuensi sesuai Jenis kekerasan Terbu Menyer Bertah Dengan Dengan ka ang an alat tubuh 3 3 3 : The Cat Concerto Frekuensi sesuai Jenis kekerasan Terbuk Menyera Bertah Dengan Dengan a ng an alat tubuh 33 27 6 21 12 8 5 3 3 5 : Cat Fishin Frekuensi sesuai Jenis kekerasan Menyera Bertah Dengan Dengan ng an alat tubuh 7 6 10 3 9 3 2 10 4 4 2 3 2 3

: The Invisible Mouse Frekuensi sesuai Jenis kekerasan Menyera Bertah Dengan Dengan ng an alat tubuh

Tom Jerry Bulldog Judul Tokoh Tom Jerry Anak gajah Judul Tokoh Tom Jerry Bulldog Judul Tokoh Tom Jerry Judul Tokoh Tom Anjing kecil Total Rekap
Aspek Kekerasan Terbuka Menyerang Bertahan Menggunakan alat

4 8 3 : Teman Baru

4 6 3

4 7 3

Frekuensi sesuai Jenis kekerasan Terbuk Menyera Bertah Dengan Dengan a ng an alat tubuh 13 13 13 2 2 2 3 2 1 2 : Bodyguard Frekuensi sesuai Jenis kekerasan Terbuk Menyera Bertah Dengan Dengan a ng an alat tubuh 7 7 7 1 1 1 4 4 2 : Cat Napping Frekuensi sesuai Jenis kekerasan Terbuk Menyera Bertah Dengan Dengan a ng an alat tubuh 5 4 1 4 7 5 2 4 : The Cats Me-Ouch Frekuensi sesuai Jenis kekerasan Terbuk Menyera Bertah Dengan Dengan a ng an alat tubuh 8 3 5 4 9 9 3

1 3

4 6

Anak Anjin Total Bulldo Majika Gaja g Tom Jerry g n Tom Ikan h Kecil 146 79 43 11 3 5 3 9 110 62 21 11 3 2 2 9 17 53 17 36 5 3 3 2 1 2 3 38 104

Dengan anggota tubuh

49 26 7 6 3 1 6

Analisis I: Dari data diatas dapat dilihat bahwa perilaku kekerasan yang paling banyak ditampilkan dalam film kartun Tom and Jerry adalah jenis kekerasan terbuka dengan jumlah total 146 perilaku disusul dengan jenis kekerasan menyerang dan penggunaan alat. Dengan durasi rata-rata per episode yang hampir sama yakni 7 menit, maka jumlah kekerasan terbuka yang ada per episode adalah sekitar 18 adegan kekerasan (146kekerasan terbuka / 8 episode). Dengan rata-rata waktu tayang per episode selama 7 menit (420 detik), maka setiap 23 detik ada satu kekerasan terbuka (420 detik/18). Dengan besarnya angka tersebut maka dapat dikatakan bahwa film kartun ini banyak menampilkan adegan kekerasan. Sesuai dengan teori diatas maka film kartun ini akan memberikan dampak yang kurang baik terhadap anak-anak. Ket: Penjelasan mengenai data diatas dapat dilihat pada lampiran yang disediakan. Grafik Pengolahan Data
Kekerasan Terbuka Anjing Kecil; 9; 6% Anak Gajah; 3; 2% Ikan; 5; 3% Majikan Tom; 3; 2% Bulldog; 11; 7% Tom Jerry Bulldog Tom; 79; 52% Majikan Tom Ikan Anak Gajah Jerry; 43; 28% Anjing Kecil

Perilaku Menyerang Anjing Kecil; 9; 8% Anak Gajah; 2; 2% Ikan; 2; 2% Majikan Tom; 3; 3% Bulldog; 11; 10% Tom Jerry Bulldog Majikan Tom Tom; 62; 56% Jerry; 21; 19% Ikan Anak Gajah Anjing Kecil

Bertahan Anak Gajah; 1; 3% Ikan; 3; 8% Majikan Tom; ; 0% Bulldog; ; 0% Tom Jerry Tom; 17; 44% Bulldog Majikan Tom Ikan Jerry; 17; 45% Anak Gajah Anjing Kecil Anjing Kecil; ; 0%

Kekerasan menggunakan alat Anjing Kecil; 3; 4% Anak Gajah; 2; 3% Ikan; 2; 3% Majikan Tom; 3; 4% Bulldog; 5; 7% Tom; 17; 25% Tom Jerry Bulldog Majikan Tom Ikan Anak Gajah Anjing Kecil

Jerry; 36; 54%

Kekerasan menggunakan anggota tubuh

Anjing Kecil; 6; 12% Anak Gajah; 1; 2% Ikan; 3; 6% Majikan Tom; ; 0% Bulldog; 6; 12% Tom; 26; 54% Tom Jerry Bulldog Majikan Tom Ikan Anak Gajah Anjing Kecil Jerry; 7; 14%

Analisis II: Dari data grafik diatas dapat dilihat bahwa perilaku kekerasan didominasi dilakukan oleh kedua tokoh utama yakni Tom and Jerry. Semua tokoh lainnya pun juga melakukan adegan kekerasan didalam setiap episodenya walaupun dengan proporsi jumlah yang lebih sedikit. Dari data diatas dapat dilihat bahwa Tom mendominasi kekerasan terbuka, menyerang, dan anggota tubuh sedangkan Jerry mendominasi kekerasan dengan alat. Perilaku kekerasan bertahan imbang dilakukan oleh keduanya. Dominasi Tom disebabkan lebih karena ukuran fisik Tom yang lebih besar daripada Jerry sehingga dia bisa langsung menggunakan jenis perilaku menyerang, anggota tubuh, dan kekerasan terbuka langsung, sedangkan Jerry mendominasi kekerasan alat karena ukuran fisiknya yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan Tom. Berdasarkan teori yang dipakai maka dapat disimpulkan bahwa film kartun Tom and Jerry lebih condong menampilkan adegan kekerasan dan mengajarkan kepada anak-anak untuk menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Unsur kekerasn yang ditampilkan juga didominasi oleh dua tokoh utama sehingga akan berpengaruh dan membentuk pola/karakteristik film ini menjadi film kartun yang penuh dengan unsur kekerasan.

BAB 5

PENUTUP 5.1 Kesimpulan


Film Tom and Jerry dapat disimpulkan sebagai film kartun yang didominasi dengan unsur kekerasan. Adegan kekerasan didominasi oleh kedua tokoh utama yakni Tom dan Jerry. Jenis kekerasan yang mendominasi adalah kekerasan terbuka dan menyerang secara langsung. Hal ini mempunyai dampak buruk kepada anak-anak yang menontonnya karena anak-anak cenderung untuk melakukan imitasi dan tidak bisa memfilter perilaku yang dicontohkan sesuatu yang menjadi kesukaan mereka. Peran orang tua dan guru sangat penting membantu anak untuk mendampingi dan mengapresiasi tayangan-tayangan televisi. Peran orang tua sangat penting, karena pada awal masa kanak-kanak mereka cenderung menuruti apa yang diperintahkan oleh orang tuanya. Kita tak bisa berharap banyak kepada pengelola televisi karena mereka lebih berorientasi kepada keuntungan. Kita juga tak bisa menafikan usaha-usaha yang telah dilakukan pengelola televisi akhir-akhir ini seperti menyensor tayangan, memberikan icon panduan menonton, hingga membuat program anak.

5.2 Saran
Dampingan orang tua dan guru sewaktu anak sedang menonton televisi sangat diperlukan, seiring banyaknya tayangan seperti film kartun yang mengandung kekerasan. Orang tua dapat mengingatkan kepada anak-anaknya apabila terdapat adegan yang tidak boleh ditiru, jadi anakanak juga dapat belajar bagaimana membedakan perilaku yang baik dan jelek. Orang tua dapat mengatur jadwal menonton televisi anak-anakanya sehingga dapat menfilter tayangan yang tidak pantas untuk ditonton oleh anak-anak. Guru juga bisa memberikan edukasi kepada murid-muridnya mengenai tayangan yang sebaiknya ditiru atau tidak ditiru. Stasiun televisi juga sebaiknya tidak asal menayangkan film yang tidak pantas ditonton

oleh anak-anak. Mereka harus menayangkan film-film yang pantas ditonton oleh anak-anak pada jam yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA
Sugandhi R, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Penjelasanya, (Surabaya: Usaha Nasional, 1980), hal 106-107. Santoso Thomas, Teori-teori Kekerasan, op,cit,hal 11. Devito, A. Joseph. 1997. Komunikasi antar Manusia Kuliah Dasar Edisi Kelima. Jakarta: Professional Books. Hofman, Ruedi. 1999. Dasar-Dasar Apresiasi Program Televisi. Jakarta: Grasindo. Vony Reynata (Direktur LBH APIK Jakarta) Hurlock, B. Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran. Bogor. Ghalia Indonesia. dengan

LAMPIRAN
Frekuensi kekerasan fisik 26-10-2010: dimulai 0:25, selsai 3:07 POSSE CAT 'KEKUASAAN KUCING' tokoh/karakter-frekuensi majikan tom - 1:55 10x menembak ke arah tom - 2:45 4X menembak ke arah tom - 3:05 8X menembak ke arah tom dimulai 7:42 selesai 14:18 The Cat Concerto 'Konser Kucing tom-9:54 1x menyentil jeri -10:01 11x menghimpit jeri dengan piano -10:08 1x sda -10:29 1x memukul jery pake alat -12:35 >20x memppermainkan jeri pake alat jerry -10:51 1x menjepit jari tom pake piano -11:01 6x gunting jari -11:25 1x perangkap tikus mengenai jari tom 27-10-2010 CAT FISHIN , kucing memancing, dimulai 12:42, selesai 19:34 buldog 13:42, menggigit kaki tom 19:20, menggigit tom berkali-kali sampe selesai jerry 15:11, jerry menendang ikan >10x 16:13, mnyiram asam jeruk ke muka ikan 16:37, memukul tom pake dayung perahu ikan 15:24, memakan jerry >10x 15:33, menampar kepala tom dengan ekor >5x 15:42, melempar tom dengan alat (pake ekor) 16:11, mnusuk jeri dengan garpu 16;49, MENGGigit ekor tom 17: 08, menampar kepala buldog dengan ekor >5x tom 16:26, 17:19, 17:30, 18:52, memukul jeri pake DAYUNG perahu memukul bokong buldog dengan kayu jembatan menendang buldog ke air memukul buldog dengan tongkat >5x

1-11-2010: dimulai 0:25, selesai 6:54 The Invisible Mouse, Tikus Ajaib jerry -1:21, memukul kepala tom dengan piring -2:45, melepas setrika ke kaki tom -2:50, menyetrum tom sampai ekornya terbakar -3:20, menyemprot susu ke arah tom -3:48, membakar kaki tom -4:24, menjempit tom di piano -5:32, menggelintirkan kumis tom -6:09, memukul pantat tom dengan stik golf -6:20, memukul buldog dengan stik golf tom 0:45, tom melepas setrika ke arah jeri, dan jeri menghindar

4:51, memukul jeri dengan buku 5:16, memukul jeri dengan wajan 5:48, memukul jeri dengan buku berkali-kali -buldog 6:27, memukul tom dengan stik golf 6:30 sda 6:32 sda sampai selesai dimulai 10:30 selesai 16:43 tidak ada judul tom 12:42, memukul jeri dengan piring sampai pecah 15:50, menembaki jeri 12x jeri 13:58, memukul jari kaki tom dengan palu 14:15, sda anak gajah 14:02, memukul kepala tom dengan palu 14:21, mendorong tom dengan belalai 15:22, menjepit ekor tom dengan perangkap tikus 15:42, menghimpit tom dengan tubuhnya ditangga 3-11-2010 Bodyguard, Pengawal dimulai 00:08, selesai 6:43 tom 01:10, memotog jeri didalam roti 02:05, memukul jeri dengan alat >5x 05:17, memukul jeri dengan kayu buldog 01:15, 01:34, 01:56, 02:47, mencekik leher tom menggepengkan tom memukul tom menjepit kepala tom dengan tutup sampah

jerri 04:39, memukul tom dengan pemberat (defence) 4-11-2010 CAT NAPPING, Kucing Tidur mulai 00:27 -03:02 jerri 01:27, membalikkan ayunan tom, tom terjatuh tom 01;47, MEnghentakkan jeri ke tanah 5-12-2010 The Cat's me-ouch, keluhan kucing 0:22-05:17 tom 00:29, memotong jeri dengan pisau 04:03, menghimpit anjing kecil dengan pintu >5x anjing kecil 02:48, menggigit tangan tom 03:00, menggigit ekor tom

04:04, menghimpit tom dengan pintu >5x 04:51, mnjept kaki tom dg besi kampak 04:55, menggigit tom/tom dikuliti

Você também pode gostar