Você está na página 1de 1

Puisi Wisuda Hari ini adalah hari yang sangat bahagia untuk kita semua yang ada diruangan

ini, kebahagiaan akan terasa lebih lengkap apabila kita dikelilingi oleh orang-orang yang kita cintai, berbicara tentang cinta ada beberapa orang yang tentunya tidak diragukan lagi ketulusan cintanya, dan tidak akan pernah melepaskan cinta mereka untuk kita yaitu keluarga, terutama orang tua. Keberhasilan dan perjuangan yang kita capai hari ini tidak terlepas dari cinta, kasih sayang, dukungan serta bimbingan dari orang tua, bahagiaku sorga mereka dan deritaku pilu mereka, karya (kudus). Aku berdiri mengenakan toga ini disebuah jalan setapak yang gelap, pandanganku tertuju pada dua orang dikejauhan sana dengan senyuman yang taka asing dimataku, dua orang yang sangat aku hargai, dua orang yang sangat aku hormati, aku cintai dan aku sayangi, iya mereka papa dan mamaku, dengan disertai senyuman aku berjalan menghampiri mereka, seiringnya langka terlintas dibenakku atas apa yang telah meraka lakukan terhadap hidupku selam ini, mama yang telah mengandungku selama sembilan bulan, mama yang sudah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku dapat hadir di dunia ini, mama juga yang telah merawatku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, papa yang telah mendidikku, papa yang relah bekerja banting tulang ikhlas mengeluarkan keringat agar aku dapat nikmati hidup detik demi detik, hari demi hari bahkan tahun demi tahun, apakah yang harus aku lakukan untuk dpat membalas mereka ???????sering aku tutup kuping gak mau dengar nasehat mereka.., sering bangat aku bohong kepada mereka untuk kepuasanku., sering aku melawan jika meraka marah karena kenakalanku, sering juga aku banting pintu dihadapan mereka jika mereka tidak mengabulkan permintaanku.., dan bahkan aku sering mengeluarkan kata-kata kasar yang gak pantas mereka dengar dari bibirku.dasar cerewet, kuno, kolot, tapi apa mereka mememndam perasaan dendam terhadapku???????? Tidak.tidaksama sekali, mereka dapat tulus memaafkan kehilafanku, mereka tetap menyayangiku dalam setiap hembusan nafas mereka bahkan mereka tetap menyebut namaku dalam setiap doa-doa mereka hingga aku menjadi seperti sekaran ini, ya allah betapa durhakanya aku, tak sadarkah aku bahwa mereka adalah orang yang sangat berarti dalam hidupku, langka-langkaku terhentih di hadapan mereka dan kupandangi papa dan mamaku inci demi inci, badan yang dulu tegak, kekar kini mulai membungkuk, rambut yang dulu hitam kini mulai memutih dan kulit mereka yang dulu kencang kini mulai berkriput, kutatap mata mereka yang berbinar-binar dan mulai meneteskan air mata bahagia, air mata haru, air mata bangga melihatku memakai toga ini, kucium tangan mereka, kupeluk mereka sambil berkata papa.., mama yang aku berikan hari ini tidak cukup untuk membalas semua apa yang telah papa,mama. berikan kepadaku, trima kasih pa, trima kasih ma, aku sayang papa dan mama sampai akhir hayatku, trima kasih Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2059340-puisi-wisuda/#ixzz1t2E9QOlS

Você também pode gostar