Você está na página 1de 5

Artike SEA GAMES 2011

SBY Temui Peraih Medali SEA Games di Istana

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sore ini melakukan silaturahmi dengan Atlet Peraih Medali dan Panitia SEA Games Ke-26.Acara dilangsungkan di halaman tengah istana Presiden, Jakarta. Dalam sambutannya, Menteri Pemuda dan Olah Raga, Andi mallarangeng berterima kasih atas kesediaan Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono yang menyempatkan waktunya untuk menerima para atlet SEA Games Indonesia. "Menerima bapak presiden, mereka ingin berterima kasih dukungan Presiden dan Ibu Negara, meraih penghargaan dan juara umum di SEA Games," kata Menpora, Senin (5/12/2011). Ia menambahkan bahwa sebagian dari atlet-atlet yang berprestasi, emas perak perunggu, sebenarnya semua mau hadir, tapi sebagian sudah pulang kampung. "Karena sudah rindu keluarga dengan daerah-daerahnya," ucapnya. Andi mengungkapkan kebanggaannya atas dukungan Presiden yang senantiasa selalu mengamati perolehan mendali Indonesia meski sibuk beraktivitas. Gubernur Sulsel Bagikan Bonus SEA Games MAKASSAR - Sebanyak 19 atlet asal Sulawesi Selatan yang berhasil meraih medali pada SEA Games ke-26 lalu di Jakarta dan Palembang, mendapatkan bonus dari Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, berupa uang tunai dan rumah. Penyerahan bonus ini dilakukan di rumah Gubernur Sulawesi Selatan di jalan Jendral Sudirman, Makassar, Minggu siang (4/12/2011). Dalam pembagian bonus ini, selain mendapatkan uang tunai, tiga atlet peraih medali emas terbanyak mendapatkan rumah, yakni, Anwar Tarra, peraih tiga emas dalam cabang Dayung (Kano), Faizal Zainuddin, peraih satu emas di cabang Karate, serta Alex Tatontos, atlet Tinju yang meraih satu emas. Selain itu sebanyak 18 atlet lainnya juga mendapatkan uang tunai dari Gubernur Sulawesi Selatan.

Salah seorang atlet dayung peraih tiga emas, Anwar Tarra mengaku sangat senang dengan pemberian bonus yang diberikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan. Karena telah memperhatikan prestasi atlet. Rencananya uang yang didapatkannya akan dijadikan modal usaha. Syahrul berharap kepada para atlet untuk tetap menjaga prestasi yang telah diraih, karena mempertahankan prestasi jauh lebih sulit dari pada memulainya dari awal. Sementara itu dalam Sea Games ke 26 lalu di Jakarta dan palembang, Sulawesi Selatan mengirim 19 atlet yang tersebar di beberapa cabang olah raga. Dari 19 atlet tersebut yang berhasil meraih 10 emas dari cabang dayung mendapatkan empat emas, Panjat Tebing (2 emas), Tinju (satu emas), Karate (tiga emas), Anggar (empat perak), Takraw (dua perak) Kempo (satu perak), serta senam (satu perunggu). Sumbang 228 Medali, Atlet DKI Disiram Bonus

JAKARTA- Bonus besar akan didapatkan oleh para atlet DKI yang berhasil menyumbangkan medali di SEA Games XXVI di Palembang dan Jakarta. Dikabarkan, total bonus tersebut sekira Rp19,5 miliar. Besaran bonus yang akan didapat tentu berbeda pada setiap medali yang dipersembahkan dan berapa banyak medali yang diraih. "Ya, bonus untuk atlet yang meraih medali emas tentu berbeda dengan yang meraih medali perak dan perunggu. Apalagi ada atlet yang berhasil meraih medali emas, perak, dan perunggu sekaligus. Tentu bonusnya lebih besar, ujar Winny Erwindia, Ketua Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) DKI, Jakarta, Kamis (1/12/2011). Winny menerangkan, berdasarkan data KONI DKI Jakarta, atlet Indonesia asal DKI Jakarta yang berlaga dalam SEA Games XXVI kemarin, sebanyak 227 atlet. Para atlet berhasil menyumbang 228 medali. Dengan rincian, 67 medali emas dari total 182 medali yang diraih kontingen Indonesia, 87 medali perak dari total 151 medali, serta 74 medali perunggu dari total 143 medali yang diperoleh kontingen Merah Putih. "Kami bangga dengan prestasi yang diraih para atlet asal DKI. Padahal jumlah atlet DKI yang berpartisipasi dalam SEA Games hanya 30 persen dari total atlet Indonesia. Namun, mereka bisa menyumbangkan medali lebih dari 50 persen sehingga dapat mengantarkan Indonesia menjadi juara umum," kata Winny. Besaran bonus untuk tahun ini, jauh lebih besar dibanding SEA Games dua tahun lalu yang hanya sebesar Rp5 miliar. Bonus besar tersebut memang layak diberikan kepada atlet DKI. Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI, Ratiyono membenarkan bonus yang akan dibagikan kepada atlet DKI yang berprestasi dalam SEA Games lalu. Rencananya, bonus akan dibagikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta pada Rabu (6/12/2011). "Saat ini, kami sedang menghitung bonus yang akan dibagikan kepada para atlet. Nanti kalau sudah disetujui Gubernur jumlahnya, akan kita umumkan," kata Ratiyono. Bonus SEA Games, Gunakan untuk Hari Tua

JAKARTA - Sejumlah mantan atlet Indonesia mengaku bangga dengan pencapaian juniorjuniornya yang sukses mengantar Indonesia jadi juara umum SEA Games XXVI, JakartaPalembang. Meski demikian, mereka tak lupa memberikan wejangan terutama soal penggunaan bonus melimpah yang didapat para atlet peraih medali. Sebagian besar mantan atlet nasional, Suryadi, Yayuk Basuki, Sarwenda mengingatkan pada para atlet yang berhasil meraih medali emas, perak dan perunggu di SEA Games XXVI Jakarta dan Palembang, agar mampu melakukan manajemen sendiri. Dengan harapan, bonus yang diterima dari pemerintah tidak habis begitu saja untuk foya-foya. "Saya bersyukur para atlet sekarang mendapat penghargaan yang cukup dari pemerintah. Bayangkan saja peraih medali emas mendapat penghargaan Rp 200 juta. Hal itu harus digunakan sebaik mungkin setelah berjuang dengan waktu cukup lama di Pelatnas," ujar Suryadi, mantan pegulat nasional di Jakarta, beberapa waktu lalu. Suryadi menegaskan, berbeda dengan jamannya saat meraih medali emas mendapat bonus Rp 25 juta, itupun berbentuk asuransi dan bisa diambil dengan jangka waktu 5 tahun. Hal itu yang membuat susah para atlet. Bahkan untuk mencairkannya memerlukan perjuangan. Melalui bonus yang diterima dari pemerintah yang diberikan langsung pada atlet hendaknya dapat digunakan semaksimal mungkin untuk menyongsong hari esok saat pensiun sebagai atlet nasional. Dengan harapan, saat tidak lagi menjadi atlet kehidupan rumah tangganya tidak mengalami kesulitan. Hal itu dialami para mantan atlet di erah tahun 1980-1990an banyak yang menderita karena hidupnya dibawah garis kemiskinan. Namun Suryadi bersyukur masih ada pihak swasta seperti Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) yang peduli terhadap kehidupan mantan atlet. Kondisi seperti itu seharusnya mendapat perhatian pemerintah. Seperti halnya di Malaysia, atlet nasional langsung ditanggung kehidupannya dari pemerintah. Dengan berdirinya YOI bisa dijadikan sebagai alat pemantau mantan atlet yang hidupnya di bawah garis kemiskinan dengan memberikan jalan keluarnya. Hal yang sama dikatakan Sarwenda, tidak semuanya mantan atlet yang hidupnya mujur atau mengalami kejayaan. Kondisi seperti itu tentunya menjadi pelajaran berharga pada para atlet nasional yang kini kebanjiran bonus dari pemerintah. Usahakan bonus yang ada ditabung untuk hari tua. Dengan harapan, bisa dijadikan usaha sebelum pensiun. Usahakan, sebelum pensiun atlet sudah memiliki usaha atau menggapai masa depan yang cerah. Karena bonus yang ada biasanya habis dengan sendirinya tanpa terasa bila tidak dimanfaatkan seoptimal mungkin, katanya dalam rilis yang diterimaokezone, Senin (28/11/2011). Lebih bagusnya langsung masuk tabungan. Karena atlet yang meraih medali di SEA Games sudah tentu kebanjiran bonus dari pemerintah pusat, daerah, maupun induk organisasinya. Usahakan bonus dari pemerintah langsung masuk tabungan, sedang tambahan dari daerah dan induk organisasinya bisa untuk kebutuhan sekarang. Hal itu yang diungkapkan lifter nasional Eko Juli Irawan. Bonus yang diterima akan ditabung untuk menyongsong hari esok bersama istrinya menyambut anak pertamanya nanti. Eko mempunyai program setelah SEA Games akan berpacu di Olimpiade, setelah itu baru program memiliki momongan bersama istrinya yang juga atlet angkat besi di kelas 48 kg. Mempersiapkan hari esok katanya, sangat penting sekali agar kehidupannya bisa langgeng ketika tidak lagi menjadi atlet nasional. Eko bersyukur sudah masuk pegawai negeri sipil (PNS). Dengan begitu, masa depannya bisa diandalkan. Ia mengakui, banyak mantan atlet yang hidupnya dibawah garis kemiskinan. Namun berkat

Yayasan Olahragawan Indonesia (YOI) mereka bisa terbantu, meski baru beberapa mantan atlet saja. Yang penting pihak swasta sudah ada yang peduli terhadap kehidupan mantan atlet nasional. Dengan harapan, semua mantan atlet nasional tetap memiliki masa depan yang cerah. Jakabaring Lengang Pasca SEA Games PALEMBANG - Jakabaring Sport City yang sempat hingar bingar dalam enam bulan terakhir mendadak sepi pasca selesainya pesta olahraga SEA Games XXVI di Palembang, Sumatera Selatan. Hampir tidak terlihat aktifitas yang mencolok di dalam dan sekitar komplek Jakabaring. Saat ini yang tersisa hanyalah suasana yang sepi dan sisa beragam jenis sampah. Rusli Nawi, Kepala satuan tugas Kebersihan dan pengamanan Jakabaring Sport City mengatakan pihaknya saat ini tengah mengembalikan JSC sebagai kawasan yang asri dan bersih seperti sedia kala. Ia tak menapik bila kawasan tersebut terlihat semrawut usai digelar SEA Games. Pasalnya terdapat tumpukan sampah dan beberapa bagian dari rumput taman mati akibat sering terinjak pengunjung. "Ini resiko kalau ada event besar. Banyak rumput yang mati akibat ulah tangan jahil dan beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki," kata Rusli Nawi. Ia menjamin kawasan itu akan kian asri paling lambat hingga dua bulan kedepan. Beberapa bagian yang tampak lusuh seperti di taman depan Gelora Sriwijaya Jakabaring, taman depan Venues serta taman di bundaran Jakabaring. Demikian juga dengan sarana pendukung dari hajatan itu mulai dikandangkan seperti Golf Car, Bus Angkutan, serta sepeda. Selanjutnya kendaraan tersebut akan segera di fungsikan untuk keperluan angkutan massal yang bersifat komersil. Kepala dinas perhubungan Sumatera Selatan, Sarimuda mengatakan pihaknya mendapat bantuan 5 unit bis dari kementerian perhubungan yang diperuntukan bagi angkutan dalam komplek JSC. Kelima unit bus besar itu untuk sementara terpaksa dikandangkan di depan kantornya sembari menunggu kebijakan lanjutan dari pemerintah setempat. Ia mengaku telah mengajukan agar kendaraan itu dapat digunakan bagi angkutan luar kota dengan jarak yang tak terlalu jauh. "Kita minta agar kendaraan itu dapat dipakai jadi angkutan penumpang jarak dekat. Bukan tidak mungkin akan kita hibahkan pada pengelola BRT transmusi," kata Sarimuda. Inasoc Sumsel Dituding Ingkar Janji PALEMBANG - Perhelatan akbar SEA Games XXVI 11-22 November yang telah berakhir masih menyisakan berbagai masalah. Pembayaran honor para petugas Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) yang tidak sesuai perjanjian awal menuai protes dari ratusan orang yang mendatangi kantor KONI Sumatera Selatan. Kedatangan petugas UPP ke kantor KONI Sumsel bermaksud untuk bertemu dan menagih janji dari Muddai Madang selaku Ketua Inasoc Daerah yang sekaligus Ketua KONI Sumsel. Selama pelaksanaan SEA Games, petugas UPP yang sebagian besar terdiri dari pelajar dan mahasiswa di Palembang dibagi ke dalam 15 kelompok dengan tiap kelompok beranggotakan 21 orang.

Menurut Herman Hambali salah satu ketua kelompok, para petugas UPP dijanjikan akan menerima honor Rp 200 ribu perhari selama 16 hari kerja. Pada prakteknya, baru menerima Rp 500 ribu sebagai uang muka. "Kami baru menerima Rp 500 ribu sebagai uang muka, pihak Inasoc berjanji akan melunasi setelah SEA Games selesai, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan sama sekali," ujar Herman, Senin (28/11/2011) kepada wartawan. Kekecewaan 432 petugas UPP tidak hanya sebatas permasalahan honor selama pelaksanaan SEA Games saja. Petugas UPP harus merogoh kocek sendiri untuk menutupi biaya transportasi dan konsumsi selama proses latihan yang sudah dimulai pada bulan Juni. "Kita hanya diberikan uang transportasi mengikuti latihan sebesar Rp 43 ribu selama 3 hari. Padahal kita latihan tiga kali seminggu sejak bulan Juni, jadi terpaksa kita pakai uang sendiri untuk menutupi kebutuhan transportasi dan konsumsi selama enam bulan proses latihan," lanjutnya. Dijelaskan Herman, seluruh petugas UPP akan terus memperjuangkan hak mereka yang seharusnya sudah diterima karena SEA Games sudah usai. "Kalau Inasoc Sumsel tidak mau menepati janji, kita akan lapor ke DPRD Sumsel. Bila perlu kita adukan ke KPK," tegasnya.

Você também pode gostar