Você está na página 1de 1

Analisis rasio keuangan sebagai alat bantu penilaian kinerja perusahaan pada PT.

Batik Keris Prasetyo Wibowo

Dalam mengantisipasi ketidakapastian dimasa yang akan datang, diperlukan suatu penilaian kinerja perusahaan. Penilaian merupakan proses dasar bagi manajemen untuk menentukan tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. Dalam rangka melaksanaanpenilaian kinerja perusahaan, haruslah diketahui segala yang telah dilakukan pada masa yang telah lampau sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat likuiditas, tingkat aktifitas, tingkat solvabilitas dan tingkat efektifitas dari kebijakan dan keputusan yang telah diambil perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan ditinjau dari rasio Profitabilitas. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat likuiditas, tingkat aktivitas, peranan penggunaan solvabilitas dan keputusan yang telah diambil manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan ditinjau dari rasio profitabilitas. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah analisis rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan tahun 2000 sampai dengan tahun 2002. Hasil analisis dari penelitian ini bahwa tingkat likuiditas perusahaan kurang begitu baik dilihat dari current ratio rata rata selama tiga tahun terakhir sebesar 133,99%, karena masih di bawah rasio standar sebesar 158%. Quick ratio rata rata selama tiga tahun terakhir sebesar 71,83%, sedangkan rasio standar 91%. Dilihat dari rasio aktivitasnya juga kurang begitu baik bila dilihat dari rasio total assest turnover sebesar 0,31 kali, inventory turnover sebesar 0,64 kali, fixed assets turnover sebesar 0,51 kali rasio rasio tersebut masih di bawah rasio standar. Sedangkan receivable turnover sebesar 46,9 kali, rasio ini di atas rasio standar yaitu sebesar 6,64 kali. Dilihat dari rasio solvabilitas PT. Batik Keris Surakarta tergolong kurang begitu baik, yaitu sebesar 55,77% untuk total debt to equity hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dalam mengoperasikan usahanya menggunakan perimbangan dana dari hutang dan total modal sendiri adalah 0,56:1. Sedangkan untuk total debt to total assets sebesar 35,76% yang artinya PT. Batik Keris Surakarta menggunakan bahwa total aktiva yang dimiliki perusahaan dibiayai dengan hutang. Dilihat dari rasio profitabilitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bila dilihat dari oprating profit margin ratio sebesar35,3%, gross profit margin ratio sebesar 61,64%, net profit margin ratio sebesar26,27% dan ROI sebesar 8,06% adalah cukup baik bila dibandingkan dengan rasio standar. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa bila dilihat dari rasio likuiditas PT. Batik Keris Surakarta dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2003 terus mengalami peningkatan namun masih dibawah rasio standar. Kemampuan PT. Batik Keris Surakarta dalam menggunakan dananya belum optimal bila dilihat dari total assets turnover, inventory turnover dan fixed assets turnovernya karena masih dibawah rasio standar namun bila dilihat dari inventory turnover ratio terlihat bahwa piutang pada PT. Batik Keris Surakarta lebih cepat tertagih sehingga lebih cepat kembali menjadi bentuk kas. Rasio solvabilitas perusahaan dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan hal ini menunjukkan bahwa hutang yang dipunyai PT. Batik Keris Surakarta dari tahun ke tahun mengalami penurunan dan rasio ini lebih bagus dari rasio standar. Kemampuan PT. Batik Keris Surakarta dalam menghasilkan laba selama tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan namun dilihat dari rasio profitabilitasnya masih lebih baik dari rasio standar. Saran yang dapat diberikan adalah menaikkan jumlah aktiva lancar, meningkatkan aktivitas dengan dana yang tersedia, meminimalkan rasio dengan mengurangi hutang dan perusahaan harus menjaga posisi keuangan serta menetapkan persediaan kas minimum.

1/1

Você também pode gostar