Você está na página 1de 2

ADAPTASI BUNGLON -Adaptasi Morfologi: Bunglon punya mata yang ototnya tidak bersambungan, sehingga memungkinkan untuk melihat

di dua sisi berbeda. Kaki bunglin memiliki cakar yang digunakan untuk mencengkram batang pohon sesuai habitatnya. Kulit bunglon berbentuk sisik yang mirip seperti keluarga kadal, gunanya untuk mendukung mimikri karena mengandung pigmen yang dapat berubah sesuai perintah otak. Lidah yang panjang dan lekat untuk menangkap serangga. -Adaptasi Fisiologi: Bunglon bisa mengatur suhu tubuhnya sesuai dengan lingkungan, tetapi tidak untuk yang ekstrim. -Adaptasi Tingkah Laku: Bunglon menangkap mangsa dengan lidahnya.

Chromatophores Bagaimana bunglon mampu mengubah warna kulitnya? Semua itu bermula dari chromatophores, yaitu sel yang ada di bawah kulit bunglon. Sel ini sangat sensitif terhadap perubahan cahaya, suhu, bahkan mood sang bunglon. Chromatophores tersimpan dalam dua lapisan yang memuat pigmen-pigmen warna. Lapisan atas memuat pigmen merah dan kuning. Sedangkan lapisan bawah mengandung pigmen biru dan putih. Ketika rangsangan muncul, otak bunglon mengirim pesan kepada chromatophores. Lalu pesan ini diterjemahkan sebagai perintah agar sel-sel chromatophores membesar atau menyusut. Akibatnya pigmen-pigmen tersebut saling bercampur. Maka, sekujur tubuh bunglon pun bersinar aneka warna, tergantung warna dominan di dekatnya. Warna-warna di sekeliling bunglon memancarkan cahaya. Cahaya ini ditangkap chromatophores yang amat sensitif dan memicu pergolakan pigmen-pigmen. Perubahan warna kulit juga tergantung dari suasana hati bunglon. Jika sedang tenang, warna yang nampak adalah hijau karena sel kuningnya tidak terlalu melebar sehingga masih bisa memantulkan sel biru dari bawahnya. Pada bunglon yang marah, warna yang nampak adalah kuning, karena selnya melebar sehingga tidak menampakkan refleksi warna biru. Proses ini terjadi dalam hitungan 1-2 menit. Begitulah cara bunglon berubah warna. Yang perlu diketahui, bunglon tidaklah bisa berubah kulit ke semua warna, melainkan hanya pada warnawarna tertentu saja. Selain itu, bunglon juga tidak dapat mengubah warna kulitnya sebagai respon terhadap musuh atau upaya kamuflase. Perubahan kulit terjadi sebagai respon atas suhu, cahaya, dan mood atau emosinya. Penampilan bunglon sepintas mirip kadal. Namun bunglon jauh lebih hebat ketimbang kadal. Selain memiliki kemampuan berubah warna, bunglon menjadi satu-satunya reptil yang memiliki kaki penjepit. Cengkraman kaki ini sangat cocok untuk mendaki pohon yang menjadi tempat

tinggalnya, meski pergerakan tubuhnya sangat lamban. Bunglon juga memiliki kekhasan luar biasa, yaitu lidah yang sangat panjang. Panjang lidahnya bisa dua kali panjang tubuh, dilengkapi cairan kimia yang sangat lengket. Cairan ini berguna untuk menyambar mangsa, yang sebagian besar adalah serangga

penyebab chameleon berubah warna adalah: 1. Sinar Matahari Ketika chameleon coklat ingin berjemur di bawah sinar matahari, maka si chameleon akan mengubah warna kulitnya menjadi hijau untuk memaksimalkan refleksi sinar matahari yang didapat. 2. Suhu Ketika suhu dingin, kulit chameleon akan berubah berwarna lebih gelap untuk memaksimalkan penyerapan panas. 3. Mood Chameleon jantan yang ditantang chameleon lain bisa berubah warna menjadi merah kekuningan (bayangkan seperti di film kartun saja, hehe). Atau ketika si chameleon fall in love, bisa juga warnanya berubah untuk menarik perhatian, misal ungu, biru

Mempunyai sel-sel warna Bunglon memiliki sel-sel warna di bawah permukaan kulitnya yang transparan. Di bawah lapisan ini terdapat dua lapisan sel yang mengandung pigmen berwarna merah dan kuning (juga disebut chromatophores). Di bawahnya lagi ada lapisan sel yang merefleksikan warna biru dan putih. Lalu di bawahnya lagi ada lapisan melanin untuk warna coklat (seperti yang dimiliki manusia).

Você também pode gostar