Você está na página 1de 12

What is the Equation for cost of goods sold?

In:Budgeting and Forecasting, Financial Statements [Edit categories]


Library RFID Systemswww.fetechgroup.com.auSelf Serve Check Out - Self Returns Book Sorters, Stock Take, Payments Materials Managementpurchasing-procurement-center.comTraining, July 2012, Kuala Lumpur Malaysia Download Full Brochure Now

Ads Answer: Improve The most basic equation for cost of goods sold is as follows:

COGS = PS * CPP where PS = products sold CPP = cost per product to produce (assuming cost per product to produce does not change with time)

For example, if it costs me $10 to make a widget and I sold 25, the COGS is $250.

Many companies dealing in widgets; however, carry inventories of those widgets. The following equation incorporates inventory:

COGS = (BI - EI + PP) * CPP where EI = ending inventory BI = beginning inventory PP = products produced CPP = cost per product to produce (assuming cost per product to produce does not change with time)

For example, if we started the year with 50 widgets, ended the year with 40 widgets, produced 90 widgets and it still costs $10 to make a widget, the COGS is as follows:

COGS = (50 - 40 + 90) * $10 = we sold 100 widgets * $10 = $1,000

Finance & Accounting MBAEducationDegreeSource.com/OnlineMBAMaster Finance & Accounting Skills w/an MBA in Finance & Accounting!

Financial Reportingwww.tams-sp.comImprove your Financial Reporting with automated Excel solutions Diffusion Engineers Ltdwww.diffusionengineers.comSolve all your wear problems Complete wear solutions provider

Ads

Read more: http://wiki.answers.com/Q/What_is_the_Equation_for_cost_of_goods_sold#ixzz1uF5T0DGp

Cara Mudah Menentukan Harga Pokok Penjualan

Share
0diggsdigg

Menentukan Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) adalah salah satu wilayah pekerjaan yang sering membingungkan bagi pegawai accountingterutama pemula atau pegawai pindahan yang baru masuk ke dalam perusahaan tertentu. Kesulitan itu bahkan sudah terjadi sejak menentukan pengeluaran apa saja yang tergolong Harga Pokok Penjualan. Ada semacam keraguan. Keragu-raguan itu menjadi berbahaya jika mengakibatkan perlakuan cost yang tidak konsisten dari satu periode-ke-periode yang lainnya. Konsepnya sederhana: Harga Pokok Penjualan adalah pengeluaran-pengeluaran yang besar-kecilnya dipengaruhi oleh nilai jasa/barang yang dihasilkan (lalu dijual). Sejauh yang saya lihat selama ini, konsep sederhana tersebut menjadi sulit bagi sebagian orang karena kurangnya pemahaman terhadap jenis-jenis perusahaan dan aktivitasnya

aktivitas mana yang berhubungan langsung dengan proses pembuatan barang/jasa dan aktivitas mana yang tidak.
Mengidentifikasi Harga Pokok Penjualan

Konkretnya, untuk mengetahui apakah suatu pengeluaran masuk kelompok Harga Pokok Penjualan atau bukan, pertama harus tahu terlebih dahulu: apakah besar-kecilnya pengeluaran tersebut dipengaruhi oleh nilai jasa/barang yang dijual atau tidak. Misalnya:

Perusahaan A, menggunakan 100 meter kain dengan nilai Rp 10,000,000 untuk membuat 100 potong pakaian jadi. Perusahaan B, menggunakan 100 meter kain dengan nilai Rp 10,000,000 untuk membuat 150 potong pakaian jadi.

Pertanyaannya: apakah penggunaan kain Rp 10,000,000 masuk Harga Pokok Penjualan? Untuk tahu apakah masuk ke harga pokok penjualan atau tidak, harus tahu terlebuh dahulu, apa jenis perusahaan A dan B. Misalnya, diketahui:

Perusahaan A adalah pabrik pakian, dan 100 potong pakian jadi tersebut untuk di jual. Perusahaan B adalah hotel, dan 100 potong pakaian jadi yang dibuat adalah untuk seragam pegawaibukan untuk dijual.

Dari informasi tersebut bisa ditentukan bahwa: Bagi perusahaan A, kain yang dipergunakan adalah Harga Pokok Penjualankarena besar kecilnya tergantung dari jumlah barang yang akan dijual. Sedangkan bagi perusahaan B kain yang digunakan adalah Assetkarena barang yang dihasilkan tidak untuk dijual. Ya. Aktivitas perusahaan tentu bukan hanya penggunaan kain. Sehingga jenis pengeluaran yang masuk ke harga pokok penjualan juga berbeda-beda, sesuai dengan jenis usaha dan karakteristik opersionalnya masing-masing. Sebagai contoh tambahan, katakanlah di perusahaan A tadi ada pengeluaran untuk membayar pegawai (gaji/upah). Untuk bulan September, total pengeluaran gaji dan upahnya adalah Rp 250,000,000. Pertanyaannya: apakah pengeluaran tersebut tergolong harga pokok penjualan atau bukan? Untuk menentukan itu, perlu dicari tahu terlebih dahulu bagaimana struktur gaji di perusahaan A. Umumnya, pegawai perusahaan manufaktur terdiri dari (1) pegawai yang bekerja di kantor (office dan admin); dan (2) pegawai yang bekerja di bagian produksi.

Gaji untuk pegawai office atau admin sudah pasti gajinya tidak masuk ke harga pokok penjualan, karena tidak mempengaruhi hasil produksi. Gaji untuk pegawai di bagian produksi perlu dipilah-pilah lagi: (a) gaji untuk pegawai tetap, meskipun di bagian produksi tidak masuk ke harga pokok penjualankarena berapapun nilai barang yang dihasilkan tidak mempengaruhi besarnya pengeluaran; dan (b) upah untuk pegawai borongan atau harian masuk ke harga pokok penjualankarena besar kecilnya

upah yang dibayarkan tergantung dari jumlah barang yang dihasilkan. Itu pengeluaran untuk gaji.

Bagaimana dengan listrik dan pengeluaran-pengeluaran lain? Intinya identifikasi terlebih dahulu apakah besar-kecilnya pengeluaran dipengaruhi oleh nilai barang/jasa yang dihasilkan atau tidak.
Jenis Pengeluaran Masuk Harga Pokok Penjualan Secara Umum

Secara umum, yang masuk harga pokok penjualan untuk masing-masing jenis usaha adalah sebagai berikut: Perusahaan Jasa: (1) Pengeluaran untuk pemeliharaan peralatan kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan jasa (2) Pengeluaran yang berpengaruh langsung terhadap jasa yang dihasilkan (3) Gaji pegawai tak tetap yang terlibat langsung dalam proses menghasilkan jasa, termasuk upah lemburnya jika ada Perusahaan dagang: (1) Pembelian barang dagangan (2) Pengeluaran untuk aktivitas pengemasan barang (3) Pengeluaran untuk perawatan alat yang dipergunakan untuk aktivitas pengemasan barang (4) Pengeluaran untuk aktivitas pengiriman barang (5) Pengeluaran untuk perawatan kendaraan yang dipakai mengirim barang (termasuk bahan bakarnya) (6) Gaji pegawai tak tetap yang terlibat langsung dalam proses pengemasan dan pengiriman barang, termasuk upah lemburnya jika ada (7) Penyusutan bangunan gudang penyimpanan dan proses pengemasan barang Perusahaan manufaktur (Pabrik): (1) Penggunaan bahan baku (2) Penggunaan bahan penolong dan pembantu (3) Gaji pegawai tak tetap yang terlibat dalam proses produksi, pengemasan hingga pengiriman barang.

(4) Pengeluaran yang terkait dengan mesin, peralatan produksi, angkutan produksi, peralatan pengemas dan pengiriman barang. (5) Listrik, bahan bakar, dan air yang dipergunakan di produksi hingga pengemasan barang. (6) Penyusutan bangunan pabrik, pengemasan barang, dan gudang penyimpanan barang jadi. (7) Penyusutan mesin dan peralatan mulai dari produksi hingga pengiriman barang (8) penyusutan kendaraan yang dipergunakan untuk aktivitas produksi dan pengiriman barang.
Mental Dasar Untuk Memahami Harga Pokok Penjualan

Sekalilagi, sumber kesulitan dalam menentukan harga pokok penjualan berawal dari lemahnya pemahaman terhadap konsep, kemudian kurangnya pemahaman terhadap aktivitas perusahaan. Oleh sebab itu, hari-hari pertama masuk ke dalam suatu perusahaanentah karena baru bekerja untuk pertamakalinya atau baru masuk ke perusahaan baru, disamping orientasi lingkungan (kenalan dengan atasan, rekan kerja, letak WC, dapur, kantin, dan lain sebagainya), jangan lupa sempatkan juga untuk jalan-jalan melihat proses operasional perusahaanmulai dari gudang, produksi, pengemasan hingga ke pengiriman barang. Bawa memo pad, tanya-tanya dan catat: bagaimana alur aktivitas perusahaan berjalanmulai dari pembelian bahan baku, pengeluaran bahan baku dari gudang ke produksi, pembuatan barang, pengemasan barang, hingga proses pengiriman. Bisa jadi semua pegawai di sana sibuk, sehingga tidak sempat melayani pertanyaanpertanyaan anda. Bila demikian adanya, mungkin bagian HRD punya semacam buku manual alur proses opersional perusahaan. Jika ada, minta buku SOP untuk semua aktivitas perusahaan. Semua itu bisa anda pelajari. Disamping untuk mempermudah pengklasifikasian biaya/pengeluaran, pemahaman alur proses aktivitas perusahaan juga mempermudah anda memahami alur barang dan alur dokumen transaksi. Tentu ada aktivitas-aktivitas yang tidak harus anda pelajarisesuai dengan jabatan/level. Semakin tinggi jabatan semakin dalam dan semakin luas skup aktivitas perusahaan yang perlu dipahami. Di lain kesempatan saya akan posting format, penghitungan dan logika dibalik angkaangka yang ada di laporan Harga Pokok Penjualan. Bagi yang tertarik, silahkan ikuti terus di JAK.

About the Author

Administrator Seorang Akuntan yang prihatin akan mahalnya biaya pendidikan dan bahan ajar, khususnya terkait dengan bidang Akuntansi, Keuangan dan perpajakan di Indonesia. Dengan segala keterbatasannya dia ingin memberi manfaat bagi orang banyak di wilayah yang dikuasainya, yaitu: Akuntansi, Keuangan dan Pajak.

More articles by Administrator

10 comments

Harga pokok penjualan


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari

Akuntansi

Konsep dasar

Akuntan Pembukuan Neraca percobaan Buku besar Debit dan kredit Harga pokok Pembukuan berpasangan

Standar praktik Basis kas dan akrual PABU / IFRS

Bidang akuntansi

Biaya Dana Forensik Keuangan Manajemen Pajak

Laporan keuangan

Neraca Laba rugi Perubahan ekuitas Arus kas Catatan

Audit

Audit keuangan GAAS Audit internal Sarbanes-Oxley Empat Besar

Kotak ini: lihat bicara sunting

Harga pokok penjualan atau HPP adalah istilah yang digunakan pada akuntansi keuangan dan pajak untuk menggambarkan biaya langsung yang timbul dari barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead dan tidak termasuk periode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan atau riset dan pengembangan. HPP muncul pada laporan laba rugi sebagai komponen utama dari biaya operasi. HPP juga disebut sebagai biaya penjualan.

[sunting] Metode akuntansi


Untuk perusahaan dagang, metode menghitung harga pokok penjualan adalah: Harga pokok penjualan (HPP) = persediaan awal + pembelian bersih - persediaan akhir Tabel ini akan memudahkan untuk memahami konsep harga pokok penjualan
Persediaan awal --------------------------- Rp 100.000,Harga pokok penjualan --------------------------- Rp 400.000,=> Barang tersedia untuk dijual-------------------- Rp 500.000,Dikurangi harga pokok penjualan ------------------ (Rp 300.000,-) => Persediaan akhir ------------------------------- Rp 200.000,-

Persediaan awal dan harga pokok penjualan sama dengan barang tersedia untuk dijual sehingga barang tersedia untuk dijual adalah persediaan awal ditambah dengan harga pokok

penjualan. Harga pokok penjualan dihitung dengan mengurangi persediaan akhir dari barang tersedia untuk dijual

Harga Pokok Penjualan (HPP)


Posted by yonne_chapy on Februari 24, 2012 Posted in: acced. 2 komentar

Selamat siang semuaa.. lagi menggalau d perpus niih, nunggu jemputan daripada gag ngapa2in,, mending berbagi ilmu.. hahaha selamat membaca dan selamat belajar Harga Pokok Penjualan Laporan keuangan perusahaan dagang berbeda dengan laporan keuangan perusahaan jasa. Misalnya dalam hal sumber pendapatan. Dalam hal sumber pendapatan pendapat perusahaan jasa adalah pemberian jasa dari konsumen. Sumber pendapatan perusahaan dagang berasal dari penjualan barang dagang. Seperti yang telah kita bahas, perbedaan pendapatan tercermin pada pencatatan akuntansinya. Kita akan mulai pembahasan kita dengan menghitung harga pokok penjualan. Untuk menghitung laba kotor, terlebih dahuli kita menghitung harga pokok penjualan. Unsur utama dari harga pokok penjualan yaitu pembelian bersih.Setelah menghitung pembelian bersih, kita juga perlu menghitung jumlah barang yang tersdia untuk dijual merupakan unsure utama dari harga pokok penjualan. Perhitungan harga pokok penjualan dapat dilakukan hanya setelah nilai barang yang tersedia untuk dijual diketahui. Penghitungan Pembelian Bersih Pembelian barang dagang bersih :
Pembelian barang dagang kredit Pembelian barang dagang tunai Rp xx Rp xx Rp xx Beban angkut pembelian Rp xx Rp xx

Dikurangi dengan : Retur pembelian Potongan pembelian Rp xx Rp xx (Rp xx) Pembelianbersih Rp xx

Penghitungan Jumlah barang yang tersedia untuk dijual:


Persediaan barang dagang awal Pembelian barang dagang Beban angkut pembelian Rp xx Rp xx Rp xx Retur pembelian Potongan pembelian Rp xx Rp xx Rp xx Pembelian bersih Barang yang tersedia untuk dijual Rp xx Rp xx Rp xx

Setelah mengetahui jumlah barang untuk dijual, kita selanjutnya dapat menghitung harga pokok penjualan (HPP). Unsur-unsur HPP : - Persediaan barang dagang awal - Pembelian (kredit+tunai) - Beban angkut pembelian - Retur pembelian dan pengurangan harga - Potongan pembelian - Persediaan barang dagang (akhir) Perhitungan HPP

Persediaan barang dagang (awal) Pembelian (kredit+tunai) Beban angkut pembelian Rp xx Rp xx Rp xx Retur pembelian dan potongan harga Potongan pembelian Rp xx Rp xx (Rp xx) Pembelian bersih Barang tersedia untuk dijual Persediaan barang dagang (akhir) Harga Pokok penjualan

Rp xx

Rp xx Rp xx (Rp xx) Rp xx

SOAL :
1. Apasajakah unsure-unsur Harga pokok penjualan? 2. Perhatikan akun-akun berikut :

Pembelian kredit Rp 1.500.000,00 Pembelian Tunai Rp 800.000,00 Retur pembelian dan ph Rp 200.000,00 Potongan pembelian Rp 150.000,00 Beban angkut penjualan Rp 400.000,00 Beban angkut pembelian Rp 300.000,00 Berapakah Jumlah pembelian bersihnya?
1.

PD SUKSES ABADI Neraca saldo Per 31 Desember 2010 No. Nama Akun Debet Kredit

Akun 103 Persediaan barang dagang 501 502 503 504 401 402 403
Pembelian Beban angkut pembelian Retur pembelian dan potongan harga Potongan pembelian Penjualan Retur Penjualan dan potongan harga Potongan Penjualan

Rp 1.500.000,00 Rp 7.500.000,00 Rp 600.000,00 Rp 900.000,00 Rp 400.000,00 Rp 18.100.000,00 Rp 1.300.000,00 Rp 250.000,00

Jika persediaan barang dagang per 31 Desember 2010 Rp 1.900.000,00. Berapa Harga Pokok Penjualannya? JAWAB :
1. Unsur-unsur HPP meliputi : 1. Persediaan barang dagang awal 2. Pembelian (kredit-tunai) 3. Beban angkut pembelian 4. Retur pembelian dan pengurangan harga 5. Potongan pembelian 6. Persediaan barang dagang (akhir) 2. Perhitungan pembelian bersih 3. 3. Pembelian barang dagang bersih : Pembelian barang dagang kredit Pembelian barang dagang tunai Rp 1.500.000,00 Rp 800.000,00 Rp 2.300.000,00 Beban angkut pembelian Rp 300.000,00 Rp 2.600.000,00 Dikurangi dengan : Retur pembelian Potongan pembelian Rp 200.000,00 Rp 150.000,00 (Rp 350.000,00)

Pembelianbersih

Rp 2.250.000,00

1. Perhitungan HPP : Persediaan barang dagang (awal) Pembelian (kredit+tunai) Beban angkut pembelian

Rp 1.500.000,00 Rp 7.500.000,00 Rp 600.000,00 Rp 8.100.000,00 Rp 900.000,00 Rp 400.000,00 (Rp 1.300.000,00) Rp 6.800.000,00 Rp 8.300.000,00 (Rp 1.900.000,00) Rp 6.400.000,00

Retur pembelian dan potongan harga Potongan pembelian

Pembelian bersih Barang tersedia untuk dijual Persediaan barang dagang (akhir) Harga Pokok penjualan

Semoga bermanfaat

Você também pode gostar