Você está na página 1de 8

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis)

LAPORAN PENGAMATAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Botani Tumbuhan Berpembuluh yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M.S.

Oleh Nur Azizah NIM 100342400923

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI April 2012 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Saat ini banyak tumbuhan yang berada di sekitar kita namun hanya sebagai penghias saja tanpa diketahui nama dan manfaatnya. Sebagai seorang biologiwan sudah seharusnya kita memanfaatkan tanaman yang tumbuh di lingkungan terutama di lingkungan kampus. Seperti pada tanaman Bakungan. Masyarakat kampus umumnya salah kaprah dalam pemberian nama pada bunga ini. Tanaman Bakungan sering disangka sebagai tanaman Bakung. Padahal antara dua tanaman ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Tanaman Bakungan di depan gedung Biologi contohnya. Tanaman tersebut sudah diberi papan nama dengan nama Bunga Bakung (Crinum asiaticum). Bagi sebagian orang yang tidak tahu tentang seluk beluk dan morfologi tanaman jelas saja mudah tertipu bahwa bunga tersebut Bunga Bakung (Crinum asiaticum) padahal sesungguhnya bunga tersebut adalah Bunga Bankungan (Hymenocallis litthoralis). Kedua bunga ini merupakan satu Famili yaitu Amarillidaceae dan sekilas jika dilihat dari jauh memiliki morfologi yang sama. Tetapi jika diperhatikan kedua bunga ini memiliki perbedaan, diantaranya : Bunga Bakungan Memiliki mahkota tambahan berupa lembaran tipis yang menempel dengan tangkai sari, tangkai sari berwarna hijau dan kepala sari berwarna kuning. Daunnya lebih kecil panjang dan permukaannya lebih halus. Bunga Bakung Umumnya lebihh besar, tidak memiliki mahkota tambahan, tangkai sari berwarna ungu, kepala sari berwarna oranye dan memiliki daun tenda bunga yang sedikit lebih tebal dibandingkan dengan Bunga Bakungan. Dari perbedaan ciri tersebut kita bisa membedakan bagaimana kenampakan dari Bunga Bakung dan Bunga Bakungan. Di sekitar kampus yang sering tampak merupakan Bunga Bakungan seperti yang berada di depan gedung Biologi sendiri. Sedangkan Bunga Bakung jarang sekali terlihat, yang diketahui 2

oleh penulis hanya berada pada halaman di depan Asrama Mahasiswa Putri (Rusunawa) UM. Sehingga agar tidak terjadi kesalahan dalam penamaan kedua tumbuhan ini. Maka penulis memberikan judul Identifikasi Tumbuhan Bakungan (Hymenocallis litthoralis) 1.2 Tujuan 1.2.1 Mengetahui struktur morfologi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji tanaman Bakungan (Hymenocallis litthoralis) 1.2.2 Mengetahui ciri khas tanaman Bakungan (Hymenocallis litthoralis) 1.2.3 Mengetahui pola persebaran tanaman Bakungan (Hymenocallis litthoralis) 1.2.4 Mengetahui manfaat tanaman Bakungan (Hymenocallis litthoralis) 1.3 Manfaat 1.3.1 Untuk Mahasiswa 1.3.1.1 Menambah pengetahuan baru mengenai struktur morfologi, ciri khas, dan manfaat dari tanaman Bakungan (Hymenocallis litthoralis) 1.3.2 Untuk Orang Lain 1.3.2.1 Memberikan informasi mengenai struktur morfologi tanaman Bakungan (Hymenocallis litthoralis) secara lengkap. 1.3.2.2 Dapat digunakan sebagai referensi mengenai manfaat dari tanaman Bakungan (Hymenocallis litthoralis)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Deskripsi Tumbuhan Hymenocallis (lebih dikenal sebagai bunga bakung) adalah genus dari tanaman berbunga dari suku Amaryllidaceae. Ada sekitar 50 spesies dari genus ini yang berasal dari bagian tropis dan subtropis Amerika. Hymenocallis memiliki umbi dan dapat hidup sepanjang tahun. Bunganya berbentuk unik. Hymenocallis berarti juga "membran yang indah" dalam bahasa Yunani, yang merujuk kepada bentuk bunganya. Di daerah-daerah yang tanahnya tidak membeku pada musim dingin, Hymenocallis dapat menjadi atraksi kebun. Tanaman ini menyukai tanah yang drainasinya baik serta kaya akan humus. Beberapa spesies juga dikenal sebagai bunga lili laba-laba, dikarenakan bentuk bunganya. Berikut ini klasifikasi dari Hymenocallis litthoralis : Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheophyta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies 2.1.1 Data 2.1.1.1 Daun Deskripsi Filotaksis Merurut jumlah helaiannya Kelengkapan daun Tipe tangkai daun Bentuk helaian daun Tepi daun Daun Bakungan Tersebar Tunggal Tidak lengkap (terdiri dari helaian) Bangun pedang Rata 4 : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) : Liliidae : Liliales : Amaryllidaceae (suku bakung-bakungan) : Hymenocallis : Hymenocallis litthoralis (Jacq.) Salisb

Pangkal daun Ujung daun Permukaan daun Susunan tulang daun Peruratan Tekstur Pelipatan daun dalam kuncup 2.1.1.2 Batang Deskripsi Terna atau berkayu Letak batang Arah tumbuh Bentuk batang Bercabang atau tidak bercabang Permukaan batang Warna batang Ciri lain Cara percabangan Arah tumbuh cabang Menurut panjang pendeknya umur Model arsitekstur 2.1.1.3 Akar

Rata Runcing Mengkilat Sejajar Sejajar Mendaging Plana

Batang Bakungan Terna Di dalam tanah Tegak Bulat Tidak bercabang Memperlihatkan banyak bekas daun Putih Buku rapat Perineal Holtum

Deskripsi Akar Bakung Sistem akar Serabut Bagian-bagian akar Leher atau pangkal akar (collum), ujung akar (apex radicis), batang akar (corpus radicis), tudung akar (calyptra), rambut akar atau bulu-bulu akar (pillus radicalis) 2.1.1.4 Bunga Deskripsi Jumlah bunga pada tumbuhan Frekuensi bunga Letak bunga Tipe perbungaan Kelamin bunga Kelengkapan bunga Jumlah Perigonium Estivasi perigonium Jumlah benang sari Bunga Bakung Planta multiflora Polycarpa Aksilar Rasemosa Hermafroditus Bunga tidak lengkap 6 (berlekatan) dalam 2 lingkaran valvata 6 (menempel di pangkal) dalam 2 lingkaran 5

Jumlah putik Bentuk tangkai sari Perlekatan benang sari terhadap tangkai sari Ruang bakal buah Letak bunga terhadap dasar bunga Susunan bagian-bagian bunga Ciri khusus Simetri 2.1.2 Foto dan Gambar

1 Langsing Bergoyang (versatilis) 3 karpel Inferus Siklik Memiliki corona Aktinomorf

Perawakan Terna, batang terdapat di dalam tanah, berumbi lapis, tinggi 0,5-1 m. Daun Tunggal, roset akar, bentuk garis atau pita, tebal, ujung runcing, pangkal rata, tepi rata, panjang 30-80 cm, lebar, 4-8 cm, pertulangan sejajar, permukaan licin, hijau mengkilat. Bunga Majemuk, diketiak daun (aksilar), bentuk payung, bunga sempurna, ibu tangkai silindris, panjang 50100 cm, selendang bunga tipis, bentuk segi tiga, warna coklat muda, perigonium berlekatan membentuk corong, ujung lepas, bentuk pita, panjang 9-16 cm, putih. Terdapat 6 daun perigonium yang saling berlekatan dan membentuk tabung yang berlekatan dan berhubungan dengan dasar 6

bunga. Memiliki corona (mahkota tambahan) yang melekat dengan tangkai benang sari. Buah : Kapsul, beruang 3, berdaging, membelah lateral, panjang 1-2 cm, warna hijau.

2.1.3 Manfaat Tumbuhan Tumbuhan Bakungan (Hymenocallis litthoralis) sering dimanfaatkan sebagai obat herbal. Daun tumbuhan ini mengandung saponin, kardenolin dan polifenol. Sehingga oleh masyarakat digunakan sebagai anti rematik dan antiseptik. Cara penggunaannya sangat sederhana. Cara pembuatan resep untuk obat rematik adalah sebagai berikut: daun bakungan segar sebanyak 60 gram, dicuci, ditumbuk halus kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan kain bersih. Sedangkan untuk obat luka bakar: daun bakungan segar sebanyak 60 gram, dicuci. Ditumbuk halus ditambah sedikit tepung hingga menyerupai pasta, kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan kain bersih. 2.1.4 Letak Tumbuhan/Sebarannya Merupakan tumbuhan yang umum dibudidayakan sebagai tanaman hias atau kadang dijumpai tumbuh di pinggir-pinggir jalan, mulai dari ketinggian 100 m sampai 1.500 m di atas permukaan laut. Menyukai tanah yang gembur dan subur, dapat dipanen sepanjang tahun. Di Biologi sendiri dapat ditemukan di depan Gedung Jurusan, selain itu banyak tumbuh di sekitar Universitas Negeri Malang.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Ciri khas pada tanaman Bakungan ini yaitu merupakan herba, karpelum berjumlah 3 dan berlekatan, memiliki corona (mahkota tambahan), memiliki 6 tenda bunga yang saling berlekatan, memiliki 6 daun tenda bunga dan benang sari dalam 2 lingkaran, sehingga dari jumlah ruang karpel, benang sari dan perigonium memiliki urutan 3,3,3 atau disebut dengan trimer. 3.2 Saran Sebaiknya tumbuhan di sekitar lingkungan kampus, terutama FMIPA lebih dirawat dan diperhatikan. Dan untuk warga biologi pada khususnya lebih mengetahui macam tanaman yang terdapat di kampus.

Você também pode gostar