Você está na página 1de 3

A.

Penyelesaian Konflik Papua Nugini untuk makalah(diganti dengan yang dibawah ini, yang kemarin dihapus aja): Menteri Luar Negery Marty Natalegawa, mengatakan pemerintah Papua Nugini menerima penjelasan Indonesia mengenai pencegatan pesawat Sukhoi TNI-AU terhadap pesawat yang ditumpangi Wakil Perdana Menteri Papua Nugini, Belden Namah pada 29 November 2011 lalu. Atas penjelasan tersebut, pemerintah Papua Nugini menyatakan tidak mempunyai niat maupun tujuan mengusir Duta Besar Indonesia untuk PNG, Andreas Sitepu, seperti yang diberitakan sebelumnya. Kami menganggap persoalan ini sudah selesai. Mereka memahami, kalau ini hanya permasalahan teknis saja, tukas Marty. B. Analisis berita konflik Papua Nugini untuk makalah: Tindakan yang dilakukan TNI AU sudah sesuai prosedur. Tindakan intersepsi memang harus dilakukan untuk menjaga kedaulatan dan kewibawaan Indonesia dari pesawat asing yang masuk ke wilayah udaranya. Pemerintah Indonesia tak perlu bereaksi berlebihan. Sebaiknya diambil langkah damai dengan memberikan penjelasan atas peristiwa tersebut. Insiden yang dinamai intersepsi itu telah menambah catatan ketegangan hubungan Indonesia dan Papua Nugini. C. Analisis Berita Indonesia Malaysia(Untuk Microsoft Word/Makalah) Berbicara soal batas wilayah yang memisahkan satu negara dengan negara lain merupakan permasalahan yang sangat konflek sekali. Tidak jarang hanpir disetiap negara sering terjadi konflik antar negara lebih banyak terpokus pada persoalan perbatasan. Pada peraturan dan perundangan-undangan Dewan Kaamanan PBB tentang pengaturan dan kesepakatan perbatasan wilayah negara di dunia menyebutkan bahwa perbatasan adalah garis khayalan yang memisahkan dua atau lebih wilayah politik atau yurisdiksi seperti negara, negara bagian atau wilayah subnasional. Perbatasan yang terdapat didaratan suatu wilayah biasanya ditandai dengan tandatanda patok atau tugu yang sudah menjadi kesepakatan bersama antara pemerintah negaranegara yang memiliki batas satu daratan dengan bukti kesepakatan yang ditandatangani bersama dibawah naungan Dewan Keamanan PBB yang menangani tentang perbatasan suatu batas negara berdaulat. Selain ditandai dengan patok atau tugu, perbatasan batas wilayah negara berdaulat bisa juga ditandai dengan bentangan memanjang bangunan berbentuk pagar batas yang tentunya berdasarkan kesepakatan bersama pula. Sementara itu yang masih sangat sulit untuk ditandai dan dibuktikan dengan tanda yang akurat dan identik adalah soal tanda batas perbatasan wilayah yang memisahkan satu negara dengan negara lain yang berhubungan dilautan lepas dan batas wilayah penerbangan. Disinilah yang sering kali terjadi konflik antar negara dan warga perbatasan. Di Indonesia sendiri soal perbatasan antar wilayah batas negara dengan negara tetangga lainnya hingga sekarang masih belum terselesaikan dengan tuntas. Pesoalan perbatasan di Indonesia dengan negara-negara tetangganya sering kali terjadi

kesalahpahaman, dan hal itu sering terjadi pelanggaran yang banyak dilanggar oleh negaranegara tetangga, seperti batas wilayah perbatasan antara Indonesia Malaysia, Indonesia Singapura, Indonesia Philipina, Indonesia Papuanugini, Indonesia Timor Leste, dan Indonesia Australia. Pelanggaran perbatasan batas suatu negara sering terjadi dilakukan oleh tingkah laku politik berkepentingan oleh salah satu negara perbatasan yang melibatkan warga masyarakat di perbatasan, militer dan perubahan peta perbatasan yang sepihak oleh negara yang menginginkan suatu perluasan wilayah yang banyak memiliki kandungan sumber alam. Di Indonesia sendiri hal tersebut diatas sering terjadi semacam itu, dan biasanya selalu dimulai dengan provokasi ganda yang dilakukan oleh negara tetangganya. Baik dengan cara penyerobotan batas wilayah perbatasan dengan invansi militer, penghilangan tanda bukti batas perbatasan, pembangunan ilegal sebuah bangunan atau kawasan yang dibangun melebihi batas negara yang telah disepakati, atau juga adanya perubahan peta perbatasan yang sepihak yang dilakukan oleh negara bersangkutan (salah satu negara tetangga yang berkeinginan untuk memperluas wilayah teritorialnya dengan melakukan perubahan peta internasional soal tanda batas garis perbatasan wilayah negara secara ilegal dan sepihak). Perbatasan merupakan suatu hal yang penting bagi negara karena mencerminkan kedaulatan serta menjadi jaminan keutuhan wilayah. Dengan wilayah luas berkepulauan, Indonesia masih memiliki masalah perbatasan dengan negara tetangganya. Batas maritim Indonesia dan Malaysia termasuk salah satu yang paling tinggi permasalahannya jika dilihat dari kasus dan sengketa yang diberitakan media massa. Sengketa perbatasan blok Ambalat yang berada di Laut Sulawesi antara Indonesia dan Malaysia merupakan bukti belum tuntasnya batas maritim Indonesia. Masalah blok Ambalat ini sempat menjadi salah satu batu sandungan hubungan bilateral dan menyita perhatian cukup besar dari masyarakat Indonesia. Untuk pelanggaran wilayah darat, Departeman Luar Negeri RI telah mengirimkan sejumlah nota protes ke negara pelanggar. Kasus pelanggaran wilayah darat juga dibawa ke forum Genera Border Committe (GBC) Indonesia-Malaysia maupun Joint Border Committe (JBC) Indonesia-Papua Nugini. Dan untuk pelanggaran wilayah perairan dan udara nasional, telah direspon dengan pengusiran langsung oleh satuan operasional TNI, serta pengiriman nota protes oleh Deplu, tutur Widodo. Selama ini, nota protes dan juga pengajuan masalah ke berbagai forum internasional, juga cara- cara lain yang ditempuh oleh pemerintah belum memberikan hasil yang memuaskan. Apabila jalan perundingan-seperti yang dilakukan dalam kasus Ambalatdirasa kurang mampu untuk menjaga kedaulatan Indonesia, pemerintah harus mengambil jalan tegas. Apalagi, kasus pengusiran secara langsung oleh satuan operasional TNI, serta pengiriman nota protes pun tidak membuat Malaysia jera. Bila perlu, pemerintah mengambil keputusan untuk menghentikan hubungan diplomatik antara kedua negara, untuk menjaga kedaulatan Indonesia.

D. Analisis Malaysia(Untuk Power Point): Perbatasan merupakan suatu hal yang penting bagi negara karena mencerminkan kedaulatan serta menjadi jaminan keutuhan wilayah. Batas maritim Indonesia dan Malaysia termasuk salah satu yang paling tinggi permasalahannya jika dilihat dari kasus dan sengketa yang diberitakan media massa. Selama ini, nota protes dan juga pengajuan masalah ke berbagai forum internasional, juga cara- cara lain yang ditempuh oleh pemerintah belum memberikan hasil yang memuaskan. Apabila jalan perundingan-seperti yang dilakukan dalam kasus Ambalat-dirasa kurang mampu untuk menjaga kedaulatan Indonesia, pemerintah harus mengambil jalan tegas. Apalagi, kasus pengusiran secara langsung oleh satuan operasional TNI, serta pengiriman nota protes pun tidak membuat Malaysia jera. Bila perlu, pemerintah mengambil keputusan untuk menghentikan hubungan diplomatik antara kedua negara, untuk menjaga kedaulatan Indonesia.

Você também pode gostar