Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Pendahuluan
Web pada perguruan tinggi menyediakan banyak informasi mengenai profil perguruan tinggi itu sendiri, kegiatan akademik dan informasi profil dosen. Institut Teknologi Sepuluh Nopember selain memberikan informasi mengenai profil universitas dan masing-masing jurusan juga memberikan informasi mengenai profil dosen masing-masing jurusan. Web peronal dosen merupakan media Information Communication Technology (ICT) yang terdapat dalam web perguruan tinggi dimana setiap dosen dapat berbagi informasi mengenai riwayat pendidikannya, pekerjaan dan jabatan, mata kuliah yang diajarkan, publikasi ilmiah, materi kuliah dan link tentang aktivitasnya. Aspek ICT web perguruan tinggi inilah yang menjadi dasar sebuah lembaga yaitu Webometrics membuat peringkat perguruan tinggi di dunia. Analisis faktor merupakan salah satu metode multivariate yang digunakan untuk menganalisis variabel-variabel yang diduga memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga keterkaitan tersebut dapat dijelaskan dan dipetakan atau dikelompokkan pada faktor yang tepat. Dalam web personal dosen terdapat banyak variabel yang dapat dianalisis lebih lanjut dengan analisis faktor. Dalam penelitian ini diambil sebagai unit sampling adalah jurusan atau program studi S1 yang ada di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Dengan analisis faktor diharapkan dihasilkan pembagian faktor yang tepat untuk variabel-variabel yang terdapat pada web personal dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
2. Tinjauan Pustaka
Pada bagian ini dibahas mengenai metode dan beberapa teori yang mendukung untuk pengerjaan analisis faktor.
X 1 1 = 11 F1 + 12 F2 + .... + 1m Fm + 1
(1)
X p p = p1 F1 + p 2 F2 + .... + pm Fm + p
Atau dapat ditulis dalam notasi matrik sebagai berikut : (2) dengan i = i i = rata-rata variabel i faktor spesifik ke Fj = common faktor ke- j i j = loading dari variabel ke i pada faktor ke-j Bagian dari varian variabel ke i dari m common faktor disebut komunalitas ke i yang merupakan jumlah kuadrat dari loading variabel ke i pada m common faktor (Johnson &Wichern, 2002), dengan rumus :
hi2 = 21 + 22 + .... + 2m i i i
(3)
Tujuan analisis faktor adalah menggunakan matriks korelasi hitungan untuk 1.) Mengidentifikasi jumlah terkecil dari faktor umum (yaitu model faktor yang paling parsimoni) yang mempunyai penjelasan terbaik atau menghubungkan korelasi diantara variabel indikator. 2.) Mengidentifikasi, melalui faktor rotasi, solusi faktor yang paling masuk akal. 3.) Estimasi bentuk dan struktur loading, komunality dan varian unik dari indikator. 4.) Intrepretasi dari faktor umum. 5.) Jika perlu, dilakukan estimasi faktor skor. (Subash Sharma, 1996).
Ho : Jumlah data cukup untuk difaktorkan H1 : Jumlah data tidak cukup untuk difaktorkan Statistik uji :
r
KMO =
i =1 j =1 2 ij
2 ij p
r
i =1 j =1
+ a
i =1 j =1
(4)
2 ij
i = 1, 2, 3, ..., p dan j = 1, 2, ..., p rij = Koefisien korelasi antara variabel i dan j aij = Koefisien korelasi parsial antara variabel i dan j Apabila nilai KMO lebih besar dari 0,5 maka terima Ho sehingga dapat disimpulkan jumlah data telah cukup difaktorkan.
(5)
( p 1) 2 1 (1 r ) 2 p ( p 2)(1 r ) 2
Dengan : r k = rata-rata elemen diagonal pada kolom atau baris ke k dari matrik R (matrik korelasi) = rata-rata keseluruhan dari elemen diagonal r Daerah penolakan : tolak H0 jika
T=
(6)
Maka variabel-variabel saling berkorelasi hal ini berarti terdapat hubungan antar variabel. Jika H0 ditolak maka analisis multivariat layak untuk digunakan terutama metode analisis komponen utama dan analisis faktor.
3. Metodologi
Data yang digunakan untuk mempelajari analisis faktor ini adalah data web personal dosen S1 yang diperoleh dari web Institut Teknologi Sepuluh Nopember per Agustus 2009. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada delapan yaitu prosentase dosen S3, prosentase dosen professor, prosentase dosen yang mengisi web personal dosen, prosentase dosen yang mempunyai publikasi ilmiah, prosentase dosen yang publikasi ilmiahnya berbahasa inggris, prosentase dosen yang publikasi ilmiahnya bisa didownload, prosentase dosen yang mempubilkasikan materi kuliah dan prosentase dosen yang publikasi materi kuliahnya bisa didownload. Tahapan analisis data dalam penelitian ini, yaitu : 1.) Mencari kelompok faktor untuk variabel-variabel web personal dosen dengan bantuan 4 software yaitu SPSS, Minitab, R-Software (Suhartono, 2000) dan SAS (Khatree, 1999). 2.) Mengelompokkan jurusan-jurusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember berdasarkan skor faktor yang positif dan negatif. 3.) Membandingkan rata-rata lama studi mahasiswa dan IPK mahasiswa berdasarkan faktor skor.
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa asumsi kecukupan data telah terpenuhi yaitu dengan melihat nilai MSA dan KMO sebesar 0.6 pada output SPSS dan 0.63226274 pada output SAS. Uji kecukupan data atau sampel telah terpenuhi, berarti salah satu asumsi untuk melanjutkan ke analisis faktor telah terpenuhi.
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df Sig. .680 116.739 28 .000
Dari tabel 2 diketahui bahwa antar variabel pada web personal dosen telah memenuhi asumsi saling berkorelasi yaitu dengan melihat nilai Sig. 0.000 kurang dari 0.05 yang berarti tolak H0. Dengan demikian kedua asumsi untuk analisis faktor telah terpenuhi.
4.4
dan
Pengelompokan
Variabel
Dengan menggunakan empat macam software statistika yaitu SPSS, Minitab, SAS dan R, akan diperoleh komponen jumlah faktor. Keputusan pengambilan jumlah faktor sebanyak didasarkan pada nilai eigenvalue dari matriks korelasi antar variabel dan pengelompokan variabel dilakukan dengan membandingkan nilai loading faktor secara mutlak diantara faktor-faktor yang terbentuk.
Variabel 1 2 3 4 5 6 7 8
Eigenvalue SAS 55.47 17.69 10.18 6.36 4.61 3.84 1.36 0.49
Nilai eigenvalue yang diambil untuk menentukan berapa banyaknya faktor yang terbentuk adalah nilai eigenvalue yang lebih besar dari satu (Subhash Sharma, 1996). Jika mengacu pada tabel 3 maka jumlah faktor yang terbentuk sebanyak dua faktor. Untuk software minitab dan R tidak terdapat output nilai eigenvalue matriks korelasi.
Eigenv alue
0 1 2 3 4 5 Fact or Number 6 7 8
Seperti pada pembahasan sebelumnya, untuk menentukan banyak faktor yang terbentuk dapat dilihat pada nilai eigenvalue yang lebih dari satu. Pada
gambar 1, dapat dilihat bahwa ada dua variabel yang mempunyai nilai eigenvalue lebih dari satu, jadi ada dua faktor yang terbentuk.
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 3 iterations.
Hasil pada tabel 4 adalah hasil pengelompokan variabel-variabel kedalam masing-masing faktor setelah dirotasi varimax, sehingga dengan jelas dapat diketahui anggota variabel-variabel pada faktor 1 dan faktor 2. Nilai loading faktor pada masing-masing faktor 1 dan faktor 2 yang dibawah 0.5 dihapuskan. Seperti yang dapat dilihat pada tabel 4 dapat disimpulkan bahwa pada faktor 1 dan faktor 2 telah mempunyai anggota variabelnya masing-masing. Pada faktor 1 variabel-variabel yang ada adalah Web_Dosen, Judul, English, Download, Material dan Link. Variabel-variabel terebut berhubungan dengan konten atau pengisian dari web personal dosen ITS, maka faktor 1 dapat diberi nama tingkat keaktifan dosen dalam mengisi web personal dosen. Faktor 2 mempunyai anggota variabel S3 dan Prof, semua variabel ini berkaitan dengan jumlah dosen dengan gelar S1 sampai Profesor. Faktor 2 dapat diberi nama Penilaian rasio dosen berdasarkan gelar. Pemberian nama faktor merupakan ketentuan dari peneliti, pemebrian nama tersebut berdasarkan variabel yang dapat diukur langsung untuk menggambarkan faktor yang merupakan variabel yang tidak dapt diukur secara langsung.
Mereduksi variabel ke dalam dua faktor tentu akan mengurangi informasi dari variabel-variabel utama, namun dengan terbentuknya dua faktor tersebut memudahkan peneliti untuk mengklasifikasikan variabel dan dapat mengukur variabel yang tidak dapat diukur secara langsung berdasarkan dua faktor tersebut.
Tabel 5. Output SPSS Prosentase Total Varians yang Dijelaskan Faktor 1 dan Faktor 2
Rotation Sums of Squared Loadings % of Cumulative Variance % 55.465 17.693 55.465 73.158
Pada tabel 5 dapat dilihat pada prosentase kumulatif sebesar 73.15 %. Nilai ini menunjukkan bahwa total varians atau informasi yang dapat digali dari dua faktor yang terbentuk tersebut adalah sebesar 73.15 %. Seperti pada output SPSS, tabel 6 adalah output SAS yang menampilkan nilai loading faktor masing-masing variabel dari masing-masing faktor. Metode yang digunakan juga sama yaitu principal component faktor analysis dan menggunakan rotasi varimax. Walaupun nilai loading faktor masing-masing faktor 1 dan faktor 2 pada output SAS tidak sama, tetapi anggota variabel-variabel yang masuk pada masing-masing faktor 1 dan faktor 2 tidak berbeda dengan output SPSS.
Tabel 6. Output SAS Loading Faktor 1 dan Faktor 2
Principal Faktor Analysis with varimax Rotation The FAKTOR Procedure Initial Faktor Method: Principal Components Faktor Pattern Faktor1 judul Web_dosen link english download material S3 Prof 0.95640 0.87542 0.85072 0.82394 0.73868 0.71936 -0.34116 -0.41604 Faktor2
Pada tabel 6 total varians atau informasi yang dapat digali berdasarkan faktor 1 dan faktor 2 pada output SAS hanya sebesar 5.8 % lebih kecil daripada total varians yang dapat dijelaskan yang dikeluarkan oleh output SPSS.
Dibawah ini adalah output dari software minitab yang menampilkan nilai loading faktor dari variabel pada faktor 1 dan faktor 2. Pembagian variabel-variabel ke dalam masing-masing faktor pada minitab menggunakan metode yang sama dengan SPSS yaitu principal component faktor analysis. Pada tabel 4.9 ditampilkan loading faktor yang belum mengalami proses rotasi varimax dan sesudah rotasi. Jika dibandingkan dengan output SPSS nilai loading faktor pada minitab tidak berbeda dengan SPSS. Setelah proses rotasi varimax dapat disimpulkan variabelvariabel yang masuk ke faktor 1 dan faktor 2 juga sama dengan output SPSS yaitu untuk faktor 1 diantaranya Web_Dosen, Judul, English, Download, Material dan Link. Untuk faktor 2 variabel-variabelnya adalah S3 dan Prof.
Tabel 7. Output Minitab Faktor 1 dan Faktor 2
Faktor Analysis: S3, Prof, Web Dosen, Judul, English, Download, Material, Link
Principal Component Faktor Analysis of the Correlation Matrix Unrotated Faktor Loadings and Communalities Variable S3 Prof Web Dosen Judul English Download Material Link Variance % Var Faktor1 0.341 0.416 -0.875 -0.956 -0.824 -0.739 -0.719 -0.851 4.4363 0.555 Faktor2 -0.834 -0.658 -0.116 -0.134 -0.352 0.228 -0.252 -0.030 1.4009 0.175 Communality 0.812 0.606 0.780 0.933 0.803 0.598 0.581 0.725 5.8371 0.730
Rotated Faktor Loadings and Communalities Varimax Rotation Variable Faktor1 S3 -0.026 Prof -0.158 Web Dosen 0.860 Judul 0.942 English 0.895 Download 0.611 Material 0.762 Link Selain output 0.807 % Var 0.507 Faktor2 Communality 0.901 0.812 0.763 0.606 -0.199 0.780 -0.211 0.933 0.039 0.803 -0.474 0.598 -0.018 0.581 nilai loading faktor, pada -0.271 0.725 0.222 0.730
tabel 4.8 juga terdapat output mengenai total varians yang dapat dijelaskan oleh faktor 1 dan faktor 2. Total Variance 4.0598 1.7773 5.8371 varians yang dapat dijelaskan oleh faktor 1 dan faktor 2 adalah 75.6 %.
Output minitab pada tabel 7 juga menampilkan nilai total varians yang dapat dijelaskan oleh faktor 1 dan faktor 2 yang tidak berbeda jauh dengan output nilai total varians yang dapat dijelaskan faktor 1 dan faktor 2 dari SPSS yaitu sebesar 73%. Sedangkan untuk total varians yang dapat dijelaskan oleh faktor 1 dan faktor 2 dari output software R dapat dilihat pada tabel 8. pembagian variabel-variabel pada
masing-masing faktor setelah rotasi varimax masih banyak yang rancu karena loading faktor pada faktor 1 dan faktor 2 selain masih ada yang terletak pada dua faktor juga selisih nilai loading faktor tidak berbeda jauh.
Tabel 8. Output Software R Faktor 1 dan Faktor 2
Loadings: Faktor1 S3 Prof Web_Dosen Judul English Download Material Link -0.194 0.710 0.879 0.930 0.362 0.679 0.717 Faktor2 -0.542 -0.280 0.546 0.467 0.731 0.391 Faktor1 3.286 0.411 0.411 Faktor2 1.583 0.198 0.609
Test of the hypothesis that 2 faktors are sufficient. The chi square statistic is 17.73 on 13 degrees of freedom. The p-value is 0.168
Sekilas apabila nilai loading faktor dibandingkan, maka masing-masing variabel yang masuk dalam faktor 1 adalah Web_Dosen, Judul, English, download, Material dan Link. Sedangkan yang masuk dalam faktor 2 adalah S3 dan Prof. Lebih sulit mengelompokkan variabel-variabel pada masing-masing faktor dengan menggunakan software R. Hal ini dimungkinkan karena metode pembagian variabel pada masing-masing faktor menggunakan maximum likelihood.
10
Fakt or Skor 1 2.86 1.45 1.22 1.19 0.62 0.36 0.17 -0.01 -0.01 -0.04 -0.09
Fakt or Skor 2 0.01 -0.26 1.55 -2.44 1.30 0.81 -0.67 -0.49 -0.52 0.30 0.15
Jurusan Tek. Sistem Perkap alan Teknik Lingkungan Kimia Desain Produk Teknik Kelautan Fisika Teknik Material Teknik Fisika Teknik Geomatika Teknik Sipil Statistika
Fakt or Skor 1 -0.10 -0.16 -0.42 -0.45 -0.53 -0.56 -0.89 -0.90 -1.04 -1.33 -1.35
Fakt or Skor 2 0.48 -0.19 -0.70 -0.90 2.21 -0.27 -0.48 0.97 -0.07 0.36 -1.17
Jurusan Teknik Mesin Teknik Elektro Teknik Informa tika Biologi Sistem Informa si Arsitektur PWK Teknik Kimia Teknik Industri Teknik Perkapa lan Matematika
Untuk memetakan pada posisi mana penilaian jurusan-jurusan di ITS berdasarkan faktor skor 1 dan faktor skor 2, lebih mudah menunjukkan dengan scatter plot dari output minitab seperti pada gambar 2 berikut.
S catter plot of Fak tor 1 vs Faktor 2
3
Tek. Sistem
2
Tek nik Lingk Desain Produ Kimia Teknik Kelau Fisika
Fakt or 1
Teknik Mater Teknik Fisik Teknik Geoma Statistika Sipil Teknik Teknik ElektTeknik Mesin Teknik Biologi Infor Arsitektur PWK Teknik Indus Matematika
0
Sistem Infor
Teknik Kimia
-1
Teknik Perka
Untuk intrepretasi, sebagai contoh dari gambar 2 tersebut dapat diketahui bahwa Jurusan Kimia berada pada posisi faktor skor 1 positif dan pada posisi faktor
11
skor 2 positif. Hal ini berarti tingkat keaktifan dosen Jurusan Kimia dalam mengisi web personal dosen tinggi dan mempunyai jumlah dosen yang bergelar S3 dan profesor cukup banyak. Dengan cara yang sama dapat diintrepretasikan posisi masing-masing jurusan berdasarkan gambar 2.
4.9 Perbandingan Rata-rata IPK dan Lama Studi berdasarkan Faktor Skor
Berdasarkan nilai-nilai faktor skor 1 dan faktor skor 2 yang didapatkan pada perhitungan sebelumnya, ingin diketahui perbandingan nilai rata-rata IPK dan lama studi dari 22 jurusan apakah berbeda atau tidak.
Jurusan Tek. Sistem Per kap Teknik Lingkung an Kimia Desain Produk Teknik Kelautan Fisika Teknik Material
Fakt or Skor -0.01 -0.01 -0.04 -0.09 -0.10 -0.16 -0.42 -0.45 -0.53 -0.56 -0.89 -0.90 -1.04 -1.33
Jurusan Teknik Fisik a Teknik Geo ma Teknik Sipil Statistika Teknik Mesi n Teknik Elekt ro Teknik Infor m Biologi Sistem Infor m Arsitektur PWK Teknik Kimi a Teknik Indu stri Teknik Perk
Lam a Stud i 9.11 9.46 8.95 9.02 10.94 9.63 9.54 9.44 8.99 9.61 8.72 8.34 8.34 11.24
IPK 3.05 3.15 3.25 3.06 3.03 3.18 3.29 3.02 3.22 3.02 3.22 3.38 3.25 3.06
12
-1.35
ap Matematika
9.25
3.14
Untuk mengetahui apakah rata-rata IPK dan lama studi dari jurusan-jurusan yang mempunyai faktor 1 positif dan jurusan-jursan yang mempunyai faktor 1 negatif berbeda atau tidak, digunakan uji t dua sampel. Dengan hipotesis masingmasing sebagai berikut. Hipotesis perbandingan lama studi : H0 : Rata-rata lama studi jurusan-jurusan faktor skor 1 positif dan faktor 1 negatif adalah sama H1 : Rata-rata lama studi jurusan-jurusan faktor skor 1 positif dan faktor 1 negatif adalah berbeda Hipotesis perbandingan IPK : H0 : Rata-rata IPK jurusan-jurusan faktor skor 1 positif dan faktor 1 negatif adalah sama H1 : Rata-rata lama studi jurusan-jurusan faktor skor 1 positif dan faktor 1 negatif adalah berbeda Perhitungan uji t dilakukan dengan bantuan software minitab. Hasil keduanya masing-masing adalah sebagai berikut. Untuk perbandingan lama studi, dengan minitab dihasilkan p-value 0.67. tingkat kesalahan yang digunakan adalah 5%, karena p-value > maka gagal tolak H0, jadi rata-rata lama studi jurusanjurusan antar faktor skor tidak berbeda. Untuk perbandingan rata-rata IPK, dihasilkan p-value 0.53, keputusan juga gagal tolak H0, rata-rata IPK jurusanjurusan antar faktor skor tersebut tidak berbeda. Dengan kata lain, faktor 1 atau tingkat keaktifan dosen dalam mengisi web personal dosen tidak berpengaruh terhadap rata-rata lama studi dan IPK mahasiswa. 4.9.2 Perbandingan Dalam Faktor 2 Kemudian untuk faktor 2, dilakukan pemisahan nilai faktor skor positif dan negatif. Dapat dilihat pada tabel 11 berikut.
Tabel 11. Pemisahan Faktor 2 Positif dan Negatif
Faktor Skor 2.21 1.55 1.30 0.97 0.81 0.48 0.36 0.30 0.15
Jurusan Sistem Informasi Kimia Teknik Kelautan Teknik Kimia Fisika Teknik Mesin Teknik Perkapal Teknik Sipil Statistika
Lama Studi 8.99 9.18 10.34 8.34 10.78 10.94 11.24 8.95 9.02
IPK 3.22 3.06 2.98 3.38 2.84 3.03 3.06 3.25 3.06
Faktor Skor -0.07 -0.19 -0.26 -0.27 -0.48 -0.49 -0.52 -0.67 -0.70
Jurusan Teknik Indust Teknik Elektr Teknik Lingk. Arsitektur PWK Teknik Fisika Teknik Geom Teknik Mater Teknik Infor
Lama Studi 8.34 9.63 8.44 9.61 8.72 9.11 9.46 8.61 9.54
IPK 3.25 3.18 3.09 3.02 3.22 3.05 3.15 3.08 3.29
13
0.01
9.67
3.2
Dengan uji t dan hipotesis yang sama didapatkan p-value untuk perbandingan lama studi adalah 0.09 dan untuk perbandingan IPK adalah 0.659. keduanya lebih besar dari (5%). Jadi keduanya gagal tolak H0 atau rata-rata lama studi dan IPK jurusan-jurusan pada faktor skor positif dan faktor skor negatif tidak berbeda. Dengan kata lain jumlah dosen dengan gelar S1 dan profesor tidak berpengaruh terhadap rata-rata lama studi dan IPK mahasiswa.
12
95% CI lama_studi
10
FMIPA
FTI
FTSP
FTK
FTIF
Fakultas
Simbol titik atau lingkaran kecil pada garis-garis tersebut adalah mean nilai rata-rata lama studi dari masing-masing fakultas. Sedangkan pangjang garis menunjukkan varians nilai rata-rata lama studi dari masing-masing fakultas. Pada gambar 4.3 dapat diketahui bahwa rata-rata lama studi mahasiswa yang paling lama adalah FTK dimana nilai rata-rata lama studinya antara 10 dan 12 semester. Sedangkan variasi lama studi, FTIF menunjukkan variasi nilai rata-rata lama studi mahasiswa yang paling beragam.
3.8
3.6
95% CI ipk
3.4
3.2
3.0
14
Fakultas
Gambar 4 adalah error bar nilai rata-rata IPK dari lima jurusan yang ada di ITS. Dari gambar jelas terlihat bahwa rata-rata nilai IPK tertinggi dipegang oleh FTIF dengan rata-rata sekitar 3.4. Keragaman nilai IPK tertinggi juga dipegang oleh FTIF.
Kesimpulan
Dari pembahasan pada bagia sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Data web personal dosen dari 22 jurusan di ITS, memenuhi uji asumsi kecukupan data yang ditunjukkan dengan nilai KMO 0.6 dan uji asumsi yang ditunjukkan Bartletts test dengan nilai Sig. chi-square 0.000. 2. Faktor umum yang terbentuk sebanyak 2 faktor, hasil ini diperoleh dari nilai eigenvalue dari komponen yang lebih dari 1 ada 2 komponen. Diperoleh juga dari eigenvalue yang digambarkan pada scree plot ada 2 komponen. 3. Secara umum variabel-variabel yang masuk faktor 1 adalah Web_Dosen, Judul, English, Download, Material dan Link. Untuk faktor 2 variabelvariabelnya adalah S3 dan Prof. 4. Faktor 1 dinamakan tingkat keaktifan dosen dalam mengisi web personal dosen. Faktor 2 dinamakan penilaian rasio dosen berdasarkan gelar. 5. Dari gambar 4.2 secara umum jurusan yang dinilai baik adalah jurusan Kimia karena memiliki tingkat keaktifan pengisian web yang baik dan jumlah dosen bergelar S3 dan profesor yang cukup banyak. 6. Total varians atau informasi yang dapat digali dari dua faktor yang terbentuk dari output SPSS adalah sebesar 73.16 %, output SAS sebesar 68.3% dan output minitab 73%. 7. Faktor 1 (tingkat keaktifan dosen dalam mengisi web personal dosen) dan faktor 2 (penilaian rasio dosen berdasarkan gelar) tidak berpengaruh terhadap rata-rata IPK dan lama studi mahasiswa dari 22 jurusan di ITS. 8. Fakultas yang mempunyai rata-rata lama studi yang paling lama adalah FTK, keragaman lama studi yang paling bervariasi adalah FTIF. Fakultas yang mempunyai nilai rata-rata IPK dan keragaman nilai IPK tertinggi adalah FTIF
6. Daftar Pustaka
Hair, J.F., Anderson, R.E., Tatham, R.L. and Black, W.C. 2006. Multivariate Data Analysis, Sixth Edition, Prentice Hall International: UK. Sharma, S. 1996. Applied Multivariate Techniques, New-York: John Wiley & Sons, Inc.
15
Johnson, N. And Wichern, D. 1998. Applied Multivariate Statistical Analysis, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, N.J. Khatree, Ravindra, and Dayanand N. Naik. 1999. Applied Multivariate Statistics with SAS*Software, Second Edition. Cary, NC: SAS Institute Inc. Suhartono. 2009. Analisis Data Statistik dengan R, Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu. Majors, M.S., & Sedlacek, W.E. 2001. Using Faktor Analysis to Organize Student Services. Journal of College Student Development, 42(3), 2272-2278 Horn, J.L. 1965. A Rationale and Technique for Estimating The Number of Faktors in Faktor Analysis. Psychometrika. 30, 179-185 Hendrickson, A. E & White, P. O. 1964. Promax: A Quick Method for Rotation to Oblique Simple Structure. British Journal of Statistical Psychology, 17, 65-70 Gorsuch, R.L. 1997. Exploratory Faktor Analysis: Its Role in Item Analysis. Journal of Personality Assessment, 68(3), 532-560 Costello, Anna B and Osborne, Jason W. 2005 . Best Practices in Exploratory Faktor Analysis: Four Recommendations for Getting the Most From Your Analysis. Practical Assessment Research and Evaluation, Vol. 10 No. 7, 2005.
16