Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
UJI TOKSIKOLOGI
Uji Toksikologi
Produksi+Pemasaran Obat/Makanan Ketahui batas aman
Uji Toksikolo gi
Merupakan uji keamanan pra-klinis Untuk penapisan spektrum efek toksik Hewan roden dan non-roden
struktur yg disebabkan o/pejanan z.kmw & signifikansi efek2 tsb atas sel-sel hdp
Lanjutan
O Asas-asas :
z.kmw hrs kontak langsung dg target sel/jar.bio u/timb.efek 2. Tdp kisaran daerah antara NOEL s/d [] yg scr sgnifikan beri efek atassgala sistem bio. 3. Sel2 bio dlm bbg macam spesies py fungsi&jalur yg serupa, pd umumnya dg cara serupa akan dipengaruhi o/z.kmw 4. Perub.kecil yg tjd pd struktur z.kmw mgkn pengaruh aksi bio yg ditimbulkan
1.
Konsep Penelitian
Tahapan-tahapan penelitian : Obyek Uji Subyek Uji Proses Uji Data
Hasil
Manfaat
Makna : Objek uji tox : kondisi, mekanisme, wujud, & sifat efek toksik suatu zat kimia (asas umum tox) Subjek uji tox : hewan uji Tujuan : menentukan batas aman
UJI KETOKSIKAN KHAS uji tox yg dirancang untuk mengevaluasi secara rinci efek yang khas suatu senyawa pada aneka ragam jenis hewan uji Uji Potensiasi Uji Kekarsinogenikan Uji Kemutagenikan Uji Keteratogenikan Uji Reproduksi Uji Kulit & Mata Uji Perilaku
Dosis Tunggal
Uji toks.Akut
Perbedaan : Sifat pemberian Lama pemberian / pemejanan Sasaran uji Luaran uji
utk menentukan efek toksik suatu senyawa (ex : zat tambahan makanan) yang akan terjadi dalam waktu singkat setelah pemejanan/pemberiannya dengan takaran ttt. Tujuan : - Mempelajari potensi ketoksikan - Mempelajari gejala klinik/toksik yg timbul - Mempelajari mekanisme kematian subyek uji Sasaran : - wujud efek toksik - potensi ketoksikan akut - mekanisme kematian hewan uji - angka kematian LD50
min 2 jenis hewan (roden:tikus, mencit, kelinci; &nirroden:anjing, kera), baik jantan atau betina Satu galur, dewasa, sehat, berat seragam (variasi yg dipbolehkn 10%)
Pengamatan
Lama pengamatan 24 jam, kecuali pada kasus ttt (tidak ada kematian) dpt dilanjutkan sampai 7-14 hari. Pengamatan meliputi gejala klinis yang timbul, perubahan BB, jumlah hewan yang mati tiap kelomp, data histopatologi beberapa organ penting
Harga LD50 dpt digunakan utk menentukan peringkat/kategori potensi ketoksikan akut suatu senyawa sgt toksik bila dosis kecil sj bisa menimbulkan kematian. (LD50 bukan ukuran batas aman!!) Potensi ketoksikan (LD50) bersama potensi keefektifan (ED50) evaluasi batas aman suatu senyawa/indeks terapi = LD50/ED50 batas keamanan uji tox : KETT (kadar efek toksik terkecil) atau NOEL (No Observe Adverse Effect Level) Pengetahuan ttg potensi ketoksikan dimanfaatkan utk merancang uji ketoksikan subkronis/kronis atau dosis awal/dosis terapi penelitian yg lain (5-10% LD50)
*
* Uji ketoksikan suatu senyawa yg diberikan dg dosis berulang pada hewan
uji ttt, selama < 3bln
* Tujuan :
- Mengetahui spektrum efek toksik suatu senyawa uji - Mengetahui apakah spektrum efek suatu senyw berhub dg takaran/dosis - Mengetahui harga NOEL (dosis tertinggi yg tdk menimbulkan efek toksik) - Mengetahui reversibilitas spektrum efek toksik yg terjadi
* Sasaran :
- hispatologi organ (organ yg terkena efek toksik) - gejala-gejala toksik - wujud efek toksik (kekacauan biokimia, fungsinal, struktural) - sifat efek toksik - Batas keamanan toksikologi terutama KETT
* Pengamatan
Dari dosis yg sm skali tdk menimbulkan efek dosis yg betul2 menimbulkan efek toksik nyata. Min 3 peringkat dosis, syarat : dosis tertinggi sebisa mungkin tdk mematikan hwn tapi mberi efek toksik yg jelas; dosis terendah setingkat dg ED50.
# Wujud efek toksik/spektrumnya, semua jenis perubahan diamati : - Perub Fungsional : pengamatan hematology (Leukosit, Eritro, Hb, dll) - Perub Biokimia : pengamatan kimia darah & urin - Perub struktural : pemeriksaan hispatologi seluruh organ # Kondisi hewan uji (max 3 bln) jml makanan&minuman, perubahan BB
*
*Data BB, asupan makanan&minuman, gejala2 klinis
evaluasi status kesehatan & perkembangan patologi hewan uji akibat pemberian sediaan uji *Hematologi darah&urin evaluasi perubahan fungsional sistem organ *Manfaat : menentukan NOEL menggambarkan batas keamanan secara sub kronis
Serupa dg uji ketoksikan sub kronis. Perbedaan : lamanya pemberian / pemejanan takaran dosis senyawa uji. Pengamatan selama masa hidup hewan uji pilih hewan yg masa hidupnya pendek Manfaat : mengevaluasi kemungkinan potensi terjadinya tumor/kanker pd hewan uji dilanjutkan ke uji karsinogeni
Tujuan lain : menutupi kelemahan akut/subkronis : Krn kronik, py nilai prediktif >>> representatif.u/ tegaskan NOEL/dptkan ADI Krn : - z.kmw mgkn hsilkn respon toksik yg bbda bila diberi bulang2 dlm wktu pnjng, - Slm proses menua, faktor2 spt perub kepekaan jar, kapabilitas metabolik+ fisiologis,peny spontan,akan pengaruhi drjt dan sifat respon toksik - Bbrp peny ptg (jantung, ginjal )
UJI POTENSIASI
Tujuan : Utk meneliti kemungkinan terjadinya peningkatan efek toksik suatu senyawa dg hadirnya senyawa yang lain, dimana terdapat kemungkinan akan menaikkan ketoksikan salah satu senyw. Sasaran : Menentukan potensi ketoksikan akut (LD50) gabungan senyawa.
Pengamatan
~ Uji Ketoksikan Akut
MANFAAT PENELITIAN Utk evaluasi senywa kombinasi byk obat di pasaran yg terdiri > 1 macam senyawa; resep dokter biasanya obat kombinasi perlu evaluasi apakah tdpt kemungkinan peningkatan efek toksik suatu senywa akibat senyw lain Bila terjadi potensiasi senyawa tsb jgn digunakan
Uji Keteratogenikan
Tujuan : Untuk mengetahui kemungkinan munculnya cacat bawaan pada janin yang dikandung oleh induk yang sedang bunting akibat pemberian suatu senyawa tertentu Sasaran : Wujud efek toksik yang berupa : -Cacat makroskopis, misalnya munculnya sumbing, cacat celah langit, kelengkapan tangan dan kaki -Cacat mikroskopis -Cacat rangka/skeletal/tulang
Pengelompokan
Minimal 3 kelompok (3 peringkat dosis) dan 1 kontrol negatif. Kenapa 3 kelompok? Karena nanti akan dianalisis hubungan dosis respon dengan regresi, jadi perlu min 3 titik untuk bisa membuat persamaan garisnya
Perlakuan
Senyawa uji diberikan pada masa organogenesis, karena pada saat itu organ2 janin sedang berkembang, jadi kalau ada cacat mudah sekali terlihat. Masa pengawinan hewan terutama roden yaitu pada sore hari (antara jam5-6) karena pada saat itu hewan dalam masa His (mudah terangsang)
Dosis / Takaran
Minimal 3 peringkat dosis + 1 kelompok kontrol negatif Yaitu tidak menimbulkan efek teratogenik sampai dosis yang menimbulkan efek teratogen 100% Dosis tertinggi yang dipergunakan tidak boleh menimbulkan pengaruh negatif pada induknya, misal sedasi atau perubahan kelakuan Dosis yang dapat menimbulkan teratogen bisa diperkirakan dari harga LD50 induk, yaitu sekitar - 1/3 LD50 induk
Pengamatan
Dimulai dari berakhirnya masa bunting hewan uji yaitu 12 24 jam sebelum kelahiran normal Kenapa harus dilakukan bedah cesar? Karena biasanya hewan akan memakan anaknya yang lahir cacat
Yang diamati adalah : Biometrika janin, meliputi resorpsi awal, resorpsi akhir, angka cacat, BB janin, dan panjang janin Cacat makroskopis, yaitu pengamatan terhadap adanya cacat badan Cacat mikroskopis, pengamatan histopatologi jaringan untuk melihat adanya cacat seluler Untuk mengamati adanya cacat rangka/skelet, yaitu dengan pewarnaan alizarin. Biasanya janin direndam dulu
Manfaat
Dari data makroskopis dan mikroskopis dapat disimpulkan adanya cacat badaniyah, aborsi, cacat seluler, hingga kelainan rangka pada janin
Adalah untuk memberi label produk obat yang beredar di pasaran bahwa obat tersebut boleh/tidak dikonsumsi oleh wanita hamil
Uji Kemutagenikan
Mutagen adalah zat atau senyawa yang dapat meningkatkan laju perubahan didalam gen(DNA). Mutasi(perubahan) dapat mempengaruhi reproduksi sel, bahkan kadang kala menyebabkan kerusakan sel atau pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Beberapa contoh mutagen, antara lain senyawa kimia mustard, etilmetilsulfonat, sinar uv, radiasi sinar x, dll. Mutagenesis adalah proses pembentukan mutasi
Tujuan
Untuk melihat pengaruh suatu senyawa tertentu terhadap kode genetik, sehingga bila berpengaruh akan menimbulkan mutasi yang sifatnya menurun
Sasaran
Ada 2 jenis mutasi dan merupakan sasaran dari uji kemutagenikan, yaitu : Mutasi tempat, berkaitan dengan perubahan susunan basa, asam amino, atau terjadi dalam pasangan nukleotida tunggal dalam molekul DNA (biokimia) Mutasi struktur, berkaitan dengan perubahan dalam sistem kromosom (pecahnya kromosom/penyusunan ulang kromosom, berubah secara kualitas dan juga kuantitas)
Secara in vitro : bakteri (sel tunggal identifikasi komponen genetiknya mudah) Jumlah : 5 x 10 bakteri Cara : bakteri diletakkan dlm cawan petri pejani dg senyw uji periksa perubahan genetiknya
Metode Penetapan Letal Dominan(the dominant lethal assay) Utk mengetahui adanya mutasi kromosom Subyek uji : hewan jantan Subyek dipejani senyw uji (dosis subtoksik) kawinkan dg betina perawan hari ke 14 dicesar periksa & hitung korpus luteum, resorpsi awal&akhir, jmlh tempat implantasi hitung indeks mutasi Indeks mutasi = resorpsi awal/implantasi total x 100 u/bhn farmasetis, BTP,pestisida, sari polutan udar+air
Uji Sitogenetika
Senyawa uji dipejankan pd organ ttt hewan uji periksa jaringan/ sel daro organ tsb Sumsum tulang, limfosit, fibroblas, gametosit Utk melihat mutasi struktural/kromosom Cara :diberi scr akut+subakut dg bbrp peringkat dosisi dikorbankan periksa sel2 sumsum tulang pada tahap metafase
Manfaat
Utk mengevaluasi apakah senyawa yg dipakai oleh manuasia berefek menurun pd keturunannya atau tidak
NUWUN