Você está na página 1de 4

Artikel tentang ke-SD an Menciptakan Alat Peraga Untuk Matematika Yang Menyenagkan Sekolah merupakan rumah kedua untuk

anak-anak dididik agar anak-anak tersebut dapat mencapai cita-cita yang diimpikannya. Selain orang tua di rumah yaitu ayah dan ibu, guru berperan pengting untuk menjadi orang tua kedua bagi anak-anak yang dititipkan di sekolah. Orang tua berharap agar anak-anaknya menjadi orang yang cerdas, berbudi dan bermoral yang baik. Anak terkadang merasa bosan bersekolah, hal itu dapat terjadi karena adanya faktor-faktor yang memengaruhinya. Baik faktor dari lingkungan rumah ataupun sekolah. Faktor dari rumah misalnya karena ada teman mereka yang tidak masuk sekolah dan anak tersebut ikut tidak masuk sekolah juga, selain itu kurangnya perhatian dari orang tua juga dapat

menyebabkan anak malas untuk masuk sekolah. Selain faktor dari lingkungan rumah, lingkungan sekolah pun juga dapat mempengaruhi anak malas untuk sekolah, baik dari lingkungan sekolah, teman, ataupun guru. Misal dalam pelajaran matematika kebanyakan siswa SD merasa tidak suka dengan mata pelajaran tersebut karena menurut pendapat mereka pelajaran matematika sangat sulit untuk dimengerti, rumus-rumus yang banyak dan harus dihafalkan membuat siswa SD merasa kesulitan, guru yang cara mengajarnya kurang menyenangkan bagi siswa dan kurangnya alat peraga, guru yang galak dan yang tidak kreatif dalam mengajar juga dapat membuat siswa merasa tertekan. Hal-hal tersebut harus di ubah agar anak menjadi suka dengan mata pelajaran matematika dan tidak merasa bosan apabila ada mata pelajaran. Guru bertugas untuk membangkitkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika. Hal yang dapat di ubah oleh guru yaitu membuat siswa aktif terhadap matematika dan dan cara mengajar yang tidak monoton serta galak yang membuat siswa menjadi takut dan tertekan dalam menerima materi matematika. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru yaitu menciptakan alat peraga untuk matematika agar mata pelajaran matematika dapat menyenangkan siswa dan siswa bersemangat apabila ada mata pelajaran matematika, sehingga siswa menanti pelajaran matematika tidak mengusir mata pelajaran matematika.

Alat peraga yang dicipatakan oleh guru misal rumah bilangan untuk membelajarkan bilangan cacah meliputi pengenalan bilangan, penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dakon bilangan digunakan untuk mengajarkan Faktor Bilangan Prima, Gelas Bilanagan untuk mengajarkan satuan, ratusan dan ribuan, Garis Bilangan, Bola Negatif dan Positit, Tangram dan lain-lain. Masih banyak lagi alat peraga yang dapat diciptakan agar matematika menjadi menyenangkan yang tergatung oleh kreatifats guru. Buatlah siswa nyaman di sekolah agar siswa betah dan merasa nyaman. Cara-cara dalam pembuatan alat peraga antara lain : Cara membuat Rumah Bilangan a. Alat dan bahan : Triplek berukuran 60 x 60 cm Kain flanel Kertas Manila Kartu bilangan Kartu operasi bilangan Spidol Kartu Gambar Gergaji Gunting

b. Cara membuat : 1. Potonglah triplek menjadi bentuk rumah, dan beri lubang kecil agar dapat digantungkan. 2. Tempeli kertas flanel pada triplek yang telah menyerupai rumah. Pada bagian depan polos, dan bagian belakang digambari tabel daftar bilangan. 3. Membuat kartu gambar dengan cara membuat pola pada kertas misal katak, kemudian guntinglah hingga terbentuk gambar katak. Pada bagian belakangnya diberi potongan flanel 4. Membuat kartu bilangan dan kartu operasi bilangan dengan cara menggunting kertas menjadi bentuk persegi kemudian ditulisi angka 1 sampai 9 dan simbol penjumlahan, pengurangan, pekalian dan pembagian.

Gambar Alat peraga Rumah Bilangan :

Kartu bilangan

1 Rumah Bilangan
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9

2 8

3 9

Kartu Gambar :

Bagian belakang untuk operasi bilangan

Rumah Bilangan

Bagian

Depan

untuk

pengenalan bilangan

Cara Mengajar : 1. Cara Mengenalkan Bilangan Dengan melalui kumpulan banyak benda, guru menempelkan beberapa kumpulan benda ke papan yang bagian kosong kemudian siswa menempelkan jumlah benda yang sesuai dengan gambar yang ditempelkan oleh guru. 2. Cara Menghitung Kumpulan benda yang ditempelkan oleh guru kemudian siswa menempelkan angka sesuai jumlah benda kemudian guru menempelkan kumpulan benda lagi dan siswa menempelkan jumlah benda yang sesuai. Kemudian guru menentukan operasi hitungnya misal penjumlahan, guru menempelkan kartu yang bersimbol penjumlahan dan hasil penjumlahan ditempelkan pada papan yang bertabel.

Você também pode gostar