Você está na página 1de 1

Dari Analisa data :

Pada praktikum ini digunakan 4 macam IC dari pabrikan yang berbeda, yaitu dari SGS Thompson, National, Intel dan Atmel, yang mana hanya Atmel saja yang bertipe EEPROM (Electrically Erasable Programable Read Only Memory) dan sisanya bertipe EPROM (Erasable Programable Read Only Memory). Perbedaan dari kedua tipa ini adalah saat mau menghapus program didalamnya. Sebelum dipasan di modul FZ80, terlebih dahulu IC diisi program melalui EPROM programmer yang bernama ALL-11. Untuk memasukkan program yang kita tulis, terlebih dahulu convert bahasa pemrogramannya, dari bahasa Assembly menjadi file Hex dengan sebuah Assembler bernama zas.exe, penggunaan zas.exe dilakukan didalam comand prompt sehingga nantinya didapatkan file berupa #.obj , #.lst, #.hex, #.asm. File type #.hex lah yang bisa dimasukkan ke dalam IC, karena software ini hany mampu membaca file type #.hex atau #.bin. Setelah program diisi maka langsung di run-ning di modul FZ80, dengan menggunakan EPROM ini tidak perlu lagi memasukkan program secara DMA. Seperti yang tertulis pada program, karena nantinya yang diamati adalah LED pada modul I/O maka alamat yang dipakai harus 80H,81H,82H dan 83H, hal ini dikarenakan JP9 berada pada posisi 1. Pada bagian Definition tertulis ORG 66H JP start Maksudnya adalah, ketika program berada pada alamat 66H, maka subrutin program start akan dijalankan, dimana subrutin program start ini berada di dalam main program. Alamat 66H ini merupakan alamat NMI, jadi dengan kata lain, subrutin program start akan dieksekusi jika tombol NMI ditekan. Sementara pada main program yang paling atas sendiri adalah inisialisasi dari PPI 825 yaitu mengatur kondisi Control Word pada alamat 83H dan menginisialisasi Port A sebagai Output, setelah itu program akan HALT (pause), menunggu tombol NMI ditekan yang mana akan menuju pada subrutin start. Pada subrutin start ini, data1 yang berisi 78 kondisi LED Z80 I/O akan dimasukkan ke register HL, yang mana data dari register HL ini akan sisimpan pada stack pointer terlebih dahulu. Selama proses pengerjaan subrutin start, maka looping pada outi akan dijalankan, jika looping telah 1 selesai atau sudah mengalami 1 kali loop, maka data1 pada register HL yang tersimpan pada stack pointer akan dikeluarkan melalui instruksi POP. Kemudian program akan HALT kembali, menunggu tombol NMI ditekan.

Kesimpulan :
1. Perbedaan EEPROM dengan EPROM hanya pada proses penghapusan program 2. Sebuah EEPROM atau EPROM cara mengisi programnya dengan menggunakan alat khusus yaitu EPROM programmer, yang mana berbeda dengan RAM yang menggunakan fasilitas DMA. 3. Program pada EPROM atau EEPROM bersifat permanen dan nonvolatile, berbeda dengan RAM yang bersifat temporary dan volatile. 4. Walaupun sama-sama ROM, namun EPROM dan EEPROM mempunya setting JP yang berbeda.

Você também pode gostar