Você está na página 1de 30

Propagasi Gelombang (lanjut)

Effek Medan Magnet Bumi


Adanya medan magnet bumi menyebabkan
kanstanta dielektrik lapisan ionosfir menjadi
anisotropis, sehingga konstanta dielektrik dapat
direpresentasikan sebagai matrik atau dyadik.
Karena anisotropis maka gelombang yang
memasuki lapisan ionosfir di-split menjadi ordinary
wave dan extraordinary wave. Setelah melalui
lapisan maka gelombang kembali menjadi satu dan
polarisasinya sudah berubah.
Effek tersebut disebut effek putaran Faraday, yang
menyebabkan adanya propagation loss
Microwave and Millimeter Wave
Propagation
Propagasinya bersifat space wave
didominasi oleh propagasi line of sight
Frekuensi antara 1 Ghz 300 GHz
Dipengaruhi oleh interferensi pantulan
permukaan bumi tapi seperti pada
frekwensi yang lebih rendah.
Faktor dominan yang menyebabkan
redaman adalah curah hujan, kabut
(fog), salju (es) dan gas2 di atmosfir.
Redaman karena curah hujan
Redaman akibat hujan disebabkan:
Air menjadi media bersifat lossy dielectric
sehingga terjadi penyerapan daya.

Pada milimeter wave, bentuk dari rintik2
hujan akan berpengaruh terhadap
besarnya redaman.
Redaman karena curah hujan
R = Rain rate (mm/h)
A = Attenuation a, b = konstanta
Redaman karena kabut
Redaman karena Salju
Struktur dari Kristal Salju yang
bervariasi menyebabkan sukarnya
penemuan formula yang tepat untuk
menghitung besarnya redaman karena
salju
Redaman salju basah lebih besar dari
salju kering
Redaman karena gas
Attenuation by
oxygen and
water vapor at
sea level. T= 20
o
Water content is
7.5 g/m
3
Efek Permukaan Tanah
Efek permukaan tanah bagi antena mempengaruhi pola
radiasi, impedansi masukan, direktiviti dan efisiensi
antena.

Ini terjadi pada antena yang menggunakan frekuensi
rendah (LF) maupun sedang (MF). Jika antena
berlokasi di ketinggian yang lebih rendah dibandingkan
dengan daerah ketinggian efek kulit (skin depth),
akibatnya resistansi masukan bisa lebih besar dari
harga free-space. Ini menghasilkan efisiensi sangat
rendah.

Efek Permukaan Tanah (samb)
, = \2 / eo

Keterangan :
e = 2tf
o = konduktiviti (=0,01 S/m bila ada efek
permukaan tanah)
= 4t.10E-7 H

Model Bumi Datar

Model Bumi Datar (samb)
Medan yang mencapai antena secara
langsung


Medan tidak langsung (pantulan)



dimana : e
j|
koefisien refleksi bumi, h1 dan
h2 biasanya << dari d sehingga sudut-sudut
u menjadi sangat kecil.
Model Bumi Datar (samb)
Bila h
2
>> h
1
maka



dimana F disebut sebagai faktor penguatan
lintasan (path-gain factor). Path-gain factor
sebenarnya merupakan faktor array dari
antena dan bayangan-nya
Bila f
1
(u
2
) ~ f
1
(u
1
) dan f
2
(u
2
) ~ f
2
(u
1
) maka
Model Bumi Datar (samb)
Model Bumi Datar



Dengan memperhatikan gambar diatas maka
pers. 6.3 menjadi
(6.4)
F maksimum bila
Model Bumi Datar (samb)
F minimum bila



Dari pers. 6.4 dapat dibuat diagram cakupan
(Coverage diagram) yaitu plot kuat medan
relatif sebagai fungsi dari arah pancar di
udara dari antena pemancar.
Parameter tetapnya adalah h
1
dan

o

Model Bumi Datar (samb)
Diagram Cakupan
r = Line of Sight Distance r
f
=free space range
Model Bumi Datar (samb)
Pantulan permukaan bumi (Fresnel reflection
coefficients) tergantung pada:
konduktivitas tanah
permitivitas tanah
frekwensi gelombang
sudut datang gelombang
dinyatakan dalam persamaan:

Pantulan permukaan bumi
Harga tipikal untuk permukaan tanah
konstanta dielektrik k = 15, sedangkan harganya
bervariasi dari sekitar 6 untuk tanah dengan
konduktivitas rendah s/d 30 untuk tanah dengan
konduktivitas tinggi
konduktivitas (o) 10
-3
- 3x10
-2
S/m
Frekuensi di atas 50 MHz, tanah bersifat
mirip seperti media dielektrik

Polarisasi vertikal (k = 15, o = 10
-2
S/m)

Polarisasi horizontal (k = 15, o = 10
-2
S/m)


Reflection
coefficient for
vertical
polarization
for seawater.

The marked
angles are
the Brewster
angles when
the
conductivity
is zero.
Model Bumi Lengkung
Model ini merupakan model yang
mencerminkan keadaan sebenarnya, tapi
mempunyai kompleksitas yang tinggi dalam
perhitungannya seperti kesulitan dalam
menentukan perbedaan panjang lintasan
gelombang langsung dan pantul, sulit dalam
menentukan sudut datang relatif dan
adanya divergensi pada tabung fluks
gelombang pantul.
Pantulan pada bumi lengkung
Model Bumi Lengkung (samb)
Path-gain faktor untuk permukaan bumi
lengkung adalah:




Dengan mengetahui parameter h
1
, h
2
dan d
Divergensi akibat kelengkungan bumi

S berhubungan dengan
ketinggian antena
T berhubungan dengan
jarak total d
Model Bumi Lengkung (samb)
d1 dapat dicari dengan persamaan:



dimana

Você também pode gostar