Você está na página 1de 6

3.8.

Teknik Analisa Data


Penelitian ini menggunakan dua macam pengujian untuk menganalisis data hasil
percobaan, yaitu analisis regresi tunggal yang digunakan untuk menghitung persamaan
regresinya dan analisis varians (Anava) satu jalur untuk menguji signifikansi dan linieritas
persamaan regresi tersebut.
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. Membuat tabel penolong untuk menghitung persamaan regresi tunggal seperti terlihat pada
tabel 6. di bawah ini.

Tabel 6. Penolong untuk menghitung regresi tunggal
No. X
i
Y
i
X
i
2
Y
i
2
X
i
Y
i

1. . . . . .
2. . . . . .
3. . . . . .
4. . . . .
5. . . . . .
N=... =
i
X =
i
Y =

2
i
X =

2
i
Y .. =
i i
Y X

Keterangan :
X
i
= fraksi perbandingan massa tandan kelapa sawit dan biji jarak.
Y
i
= nilai kalor briket (Kkal/kg).
2. Menghitung nilai a dengan rumus:

2 2
2
) (
) )( ( ) )( (
i i
i i i i i
X X n
Y X X X Y
a


=
3. Menghitung nilai b dengan rumus:

2 2
) (
) )( (
i i
i i i i
X X n
Y X Y X n
b


=
4. Memasukkan nilai a dan b ke dalam persamaan regresi:

bX a Y + =
.

5. Menguji signifikansi dan linieritas persamaan regresi dengan Analysis of Variance (Anova)
yang disajikan dalam bentuk tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7. Penolong Anova
Sumber variasi
Derajat
kebebasan
(dk)
Jumlah
kuadrat(JK)
Rata-rata jumlah
kuadrat(RJK)
F
Total n
2
i
Y
Regresi (a)
Regresi (b/a)
Residu
1
1
n-2
JK
reg (a)
JK
reg(b/a)
JK
res
RJK
reg (a)
RJK
reg(b/a)
RJK
res
F
sign
Tuna Cocok (TC)
Kekeliruan (E)
k-2
n-k
JK
(TC)

JK
(E)
RJK
(TC)

RJK
(E)

F
line

Untuk mengisikan rumus-rumus yang terdapat di dalam tabel 7 harus berdasarkan hasil
perhitungan dengan langkah-langkah seperti di bawah ini.
a. n = jumlah anggota sampel
b.
( )
n
Y
JK
i
a reg
2
) (

=

c.
)
`


=
n
Y X
Y X b JK
i i
i i a b reg
) )( (
) / (

d.
) ( ) / (
2
a reg a b reg i res
JK JK Y JK =
e. RJK
reg (a)
= JK
reg (a)

f. RJK
reg (b/a)
= JK
reg (b/a)

g.
2
=
n
JK
RJK
res
res

h.


=
x
i
i E
n
Y
Y JK
2
2
) (
) (

i. JK
(TC)
= JK
res
-JK
(E)

j.
2
) (
) (

=
k
JK
RJK
TC
TC


k.
k n
JK
RJK
E
E

=
) (
) (

l.
res
a b
sign
RJK
RJK
F
) / (
=
m.
) (
) (
E
TC
line
RJK
RJK
F =
F
sign
digunakan untuk menguji ada-tidaknya hubungan fungsional antara perbandingan
massa tandan kelapa sawit dan biji jarak dengan nilai kalor briket (signifikan).
F
line
digunakan untuk menguji linieritas.

6. Mengisikan rumus-rumus yang terdapat dalam tabel 7 berdasarkan hasil perhitungan.
7. Menetapkan taraf signifikansinya.
8. Membuat kriteria pengujian, yaitu:
Jika F
sign hitung
> F
sign tabel
, maka H
a
diterima.
Jika F
line hitung

F
line tabel
, maka H
o
diterima.
9. Mencari F
sign tabel
dengan rumus:
F
sign tabel
=
dkres a b dkreg
F
) / ( ), 1 ( o
dan dengan melihat tabel F didapat nilai F
sign tabel
.
10. Mencari F
line tabel
dengan rumus:
F
line tabel
=
) ( ) ( ), 1 ( E dk TC dk
F
o
dan dengan melihat tabel F didapat nilai F
line tabel
.
11. Membuat kesimpulan berdasarkan kriteria pengujian.

4.1.1. Data Pengukuran Nilai Kalor Briket
Setelah diperoleh suhu awal dan suhu akhir dari masing-masing sampel briket, maka nilai
kalor masing-masing dapat dihitung sebagai berikut:
Q = (m
w
c
w
+ m
kal
c
kal
+ m
bom
c
bom
) AT
Karena massa kalorimeter dan massa bom dianggap sebagai panas jenis Bom Kalorimeter
yang bernilai 73529,6 KJ/kg dan kenaikan suhu akibat kawat menyala adalah 0,05
0
C, maka
persamaan menjadi:
Q = (T
2
-T
1
- 0,05) X 73529,6 KJ/kg
Sehingga diperoleh hasil seperti yang terlihat pada tabel 8. di bawah ini:
Tabel 8 Data pengukuran nilai kalor briket
No Tekanan
(ton)
Fraksi
Perekat
(%)
Tandan
kelapa
sawit
( % )

Biji
jarak
(%)
Suhu
Awal
T
0
(
0
C)
Suhu
Akhir
T
1
(
0
C)
Nilai Kalor
(KKal/Kg)
Nilai Kalor
Rata-rata
(KKal/Kg)
1 5 10% 100% 0% 28,84
29,14
29,42
29,18
29,46
29,72
5077,04
4726,90
4376,76

4726,90
2 5 10% 80% 20% 29,42
29,74
29,80
29,78
30,02
30,14
5427,18
5777,33
5077,04

4843,61
3 5 10% 60% 40% 29,56
29,80
29,92
29,92
30,14
30,30
5427,18
5077,04
5777,33

5427,18
4 5 10% 40% 60% 30,14
30,28
30,40
30,54
30,65
30,80
6127,47
5602,26
6127,47

5952,40
5 5 10% 20% 80% 30,56
30,80
30,98
31,00
31,22
31,40
6827,75
6477,61
6477,61

6594,32
6 5 10% 0% 100% 31,22
31,24
31,58
31,70
31,78
32,08
7528,03
8578,45
7878,17

7999,88

4.1.2. Uji Signifikansi dan Linieritas Data
Dengan memasukkan persamaan-persamaan yang telah disajikan pada tabel 7
(tabel penolong Anava), maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 9 Data uji signifikansi dan linieritas data
Sumber variasi
Derajat
kebebasan(dk)
Jumlah
kuadrat(JK)
Rata-rata
jumlah
kuadrat(RJK)
F
Total 18 686669122,9
Regresi (a)
Regresi (b/a)
Residu
1
1
16
631521040,7
20967165,64
34180916,56
631521040,7
20967165,64
2136307,28
9,81

Tuna Cocok (TC) 4 31790248,22 7947562,06 159,57

Kekeliruan (E) 12 2390668,34 199222,36

Dengan menetapkan taraf signifikan(o ) sebesar 0,05 maka diperoleh:
F
sign tabel
=
dkres a b dkreg
F
), / ( ), 1 ( o

F
sign tabel
= F
(1-0,05) (1.16)
F
sign tabel
= F
0,95 (1,16)
= 4,49
Ternyata F
sign hit
> F
sign tabel
atau 9,81 > 4,49 maka H
a
diterima.
F
lin tabel
=
E TC
dk dk
F
, ), 1 ( o

F
lin tabel
= F
(1-0.05) (4.12)
F
lin tabel
= F
0,95 (4,12)
= 3,26
Ternyata F
lin hit
> F
lin tabel
atau 159,57 > 3,26 maka H
a
diterima.
Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan linier antara
perbandingan massa tandan kelapa sawit dan massa biji jarak kering terhadap nilai kalor dari
briket.
4.2. Pembahasan
Dari data hasil penelitian yang telah diperoleh sebelumnya, maka dapat digambarkan grafik
hubungan antara perbandingan fraksi massa tandan kosong kelapa sawit dan massa biji jarak kering
terhadap nilai kalor briket seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.1. Grafik hubungan antara fraksi perekat terhadap nilai kalor
y = -31.599x + 7503
R
2
= 0.9212
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
0 50 100 150
Fraksi Perbandingan Massa (%)
N
i
l
a
i

K
a
l
o
r

(
k
k
a
l
/
k
g
)
Pada Tekanan 5 Ton
Linear (Pada Tekanan
5 Ton)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalor briket yang paling rendah pada saat serbuk
arang tandan kosong kelapa sawit tidak dicampur dengan serbuk biji jarak kering, yaitu pada
perbandingan 100%:0%, dengan nilai kalor rata-rata sebesar 4726,90 Kkal/kg. Setelah diberikan
penambahan serbuk biji jarak kering dari 20%,40%,60%, dan 80% ternyata nilai kalor briket
semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena nilai kalor bakar biji jarak lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai kalor bakar tandan kosong kelapa sawit.
Dengan adanya penambahan serbuk arang biji jarak kering , maka saat dilakukan pencetakan
dengan tekanan sebesar 5 ton, tingkat kerapatan briket akan semakin besar, sehingga kecepatan
pembakarannya semakin lambat, dengan demikian nilai kalornya akan semakin meningkat. Namun
perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan menambah variasi perbandingan massa tandan
kelapa sawit dan biji jarak kering atau dengan memvariasikan tekanan sehingga akan terlihat batas
maksimum penambahan tekanan sehingga diperoleh briket yang berkualitas dan mempunyai nilai
kalor yang tinggi.

PERBAIKAN :
1. Dalam pengambilan hipotesis sebaiknya dijelaskan dulu hipetisisnya :
H
o
= Tidak terdapat hubungan antara perbandingan fraksi massa tandan kosong kelapa sawit
dan massa biji jarak kering terhadap nilai kalor briket
H
a
= Terdapat hubungan antara perbandingan fraksi massa tandan kosong kelapa sawit dan
massa biji jarak kering terhadap nilai kalor briket
2. Menuliskan Ho dan Ha dalam bentuk statistik.
Ho :
D C B A
= = =
Ha :
D C B A
= = =
Kata fraksi perbandingan massa tanda kelapa sawit dan biji jarak kering terhadap nilai kalor
briket seharusnya perbandingan fraksi massa tandan kosong kelapa sawit dan massa biji jarak
kering terhadap nilai kalor briket.
3. Dalam pembuatan grafik seharusnya skalanya disesuaikan agar tidak ada ruang dalam grafik
yang kosong.

Você também pode gostar