Você está na página 1de 16

Apa itu Adiwiyata?

14 10 2011

Program Adiwiyata adalah program pengelolaan lingkungan hidup di sekolah. Program ini merupakan tindak lanjut dari Kesepakatan Bersama antara Menteri Negtara Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Kep. 07/MENLH/06/2005 dan Nomor 05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan dan Pengembangan Lingkungan Hidup. Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna: tempat yang baik dan ideal tempat diperolehnya segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan utama diarahkan pada terwujudnya kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Disamping pengembangan norma-norma dasar yang antara lain: kebersamaan, keterbukaan, kesetaraan, kejujuran, keadilan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan sumber daya alam. Serta penerapan prinsip dasar yaitu: partisipatif, dimana komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggung jawab dan peran; serta berkelanjutan, dimana seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komperensif. Indikator dan Kriteria A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan. Pengembangan kebijakan sekolah tersebut antara lain: 1. Visi dan misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. 2. Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup. 3. Kebijakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (tenaga kependidikan dan non-kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup. 4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya alam. 5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan s e k o l a h yang bersih dan sehat. 6. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup. B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan Penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau monolitik. Pengembangan materi, model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang

lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari (isu local). Pengembangan kurikulum tersebut dapat dilakukan antara lain: 1. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran. 2. Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar. 3. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya. 4. Pengembangan kegiatan kurikuler untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup. C. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga diharapkan melibatkan masyarakat disekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi warga sekolah, masyarakat maupun lingkungannya. Kegiatan-kegiatan tersebutantara lain: 1. Menciptakan kegiatan ekstra kurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis patisipatif di sekolah. 2. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar. 3. Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah. D. Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung Sekolah Dalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung sarana dan prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup, antara lain meliputi: 1. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup. 2. Peningkatan kualitas penge-lolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah. 3. Penghematan sumberdaya alam (listrik, air, dan ATK). 4. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat. 5. Pengembangan sistem pengelolaan sampah. Penghargaan Adiwiyata Pada dasarnya program Adiwiyata tidak ditujukan sebagai suatu kompetisi atau lomba. Penghargaan Adiwiyata diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada sekolah yang mampu melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penghargaan diberikan pada tahapan pemberdayaan (selama kurun waktu kurang dari 3 tahun) dan tahap kemandirian (selama kurun waktu lebih dari 3 tahun). Pada tahap awal, penghargaan Adiwiyata dibedakan atas 2 (dua) kategori, yaitu: 1. Sekolah Adiwiyata adalah, sekolah yang dinilai telah berhasil dalam melaksanakan Pendidikan Lingkungan Hidup. 2. Calon Sekolah Adiwiyata adalah. Sekolah yang dinilai telah berhasil dalam Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup. Pada tahun 2007 kuesioner yang diterima oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup dari seluruh Indonesia sebanyak 146 sekolah yang berasal dari 17 propinsi. Setelah melalui tahaptahap seleksi penilaian, maka ditetapkanlah 30 sekolah sebagai calon model sekolah Adiwiyata tahun 2007. Sedangkan 10 sekolah yang telah terseleksi sebelumnya di tahun 2006 (meliputi ruang lingkup Pulau Jawa) ditetapkan sebagai sekolah penerima penghargaan Adiwiyata sesuai dengan kategori pencapaiannya.

Tata Cara Pengusulan Calon Penerima Setiap Sekolah dapat diajukan oleh Pemerintah Daerah sebagai calon Sekolah Adiwiyata sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh Kantor Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Pengajuan calon sebagaimana dimaksud diatas dilakukan dengan mengisi kuesioner dan menyertai lampiran yang diperlukan sesuai dengan formulir yang telah disediakan oleh Kantor Negara Lingkungan Hidup. Calon sekolah Adiwiyata dan sekolah Adiwiyata akan diteliti lebih lanjut oleh Dewan Pertimbangan Adiwiyata. Penerima penghargaan calon dan sekolah Adiwiyata ditetapkan dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. Mekanisme Penilaian Program Adiwiyata Pada dasarnya peluang mengikuti program Adiwiyata terbuka bagi seluruh sekolah di tanah air Indonesia. Mengingat keterbatasan yang ada dan kepentingan dari semua pihak terkait, maka dalam proses seleksi dan peni laian, Kementerian Negara Lingkungan Hidup dibantu oleh berbagai pihak, antara lain: Pemerintah Daerah setempat (dalam hal ini dikoordinir oleh BPLHD/Bapedalda Propinsi), bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Akademisi dan pihak swasta lainnya. Tim Penilai Adiwiyata pun terdiri dari berbagai pemangku kepentingan yaitu: Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Departemen Pendidikan Nasional, LSM yang bergerak di bidang lingkungan, Jaringan Pendidikan Lingkungan, Perguruan Tinggi, Swasta dll. Sedangkan Dewan Pengesahan Adiwiyata terdiri dari Pakar Lingkungan, Pakar Pendidikan Lingkungan, wakil dari Perguruan Tinggi dlsbnya.

Tujuan Adiwiyata dan Adipura

Program Adiwiyata dan Adipura mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Menciptakan seluruh warga masyarakat Probolinggo menjadi warga yang peduli dan berbudaya lingkungan. 2. Memberikan wawasan kepada warga masyarakat Probolinggo akan pentingnya hidup bersih dan sehat melalui kepedulian lingkungan. 3. Meningkatkan kebiasaan warga masyarakat Probolinggo dari kurang peduli menjadi lebih peduli pada lingkungan. 4. Terwujudnya lingkungan yang kondusif. 5. Membudayakan iklim kerja gotong royong di lingkungan masyarakat. 6. Membangun sikap tanggung jawab sebagai warga masyarakat terhadap permasalahan di lingkungan tempat hidupnya. Itulah beberapa tujuan program untuk menyonsong Adipura Kencana. Mudah-mudahan dengan segala keinginan dan usaha yang telah dilakukan oleh seluruh warga masyarakat Probolinggo, tahun 2010 adalah tahun kejayaan kota Probolinggo untuk mencapai prestasi puncak penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Adipura Kencana yang bukan merupakan karya personal melainkan karya seluruh warga masyarakat Probolinggo. Tak lupa juga semua yang kita usahakan dengan kerja keras ini mendapat ridho dari ALLAH SWT serta bermanfaat bagi anak cucu kita dikemudian hari.

Segala hal mengenai Adiwiyata 03:51 basir Annas

Adiwiyata

Asal Kata Adiwiyata Kata ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta ADI dan WIYATA. ADI mempunyai makna : besar, agung, baik, ideal, atau sempurna. Sedangkan WIYATA mempunyai makna : tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetetahuan, norma, dan etika dalam kehidupan sosial. Bila kedua kata tersebut digabung,secara keseluruhan ADIWYATA mempunyai pengertian atau makna : tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

Pengertian Adiwiyataadalah salah satu program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

Tujuan Adiwiyata

Adiwiyata mempunyai tujuan untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolahsehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upayaupaya

Program Adiwiyata

Beberapa program Adiwiyata antara berikut :

1. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berwawasan Lingkungan (SPBL) 2. Pengembangan Kurikulum berbasis lingkungan. 3. Pengembangan kegiatan / pendidikan berbasis partisipatif. 4. Pengembangan dan atau pengelolaan sarana pendukung sekolah. Dampak Adiwiyata

Pada sekolah

Adiwiyata Sangat memiliki dampak terhadap sekolah yang mendapatkan gelar adiwiyata tersebut,diantara lain adalah ;

Sekolah dapat Lebih berperan aktif dalam menciptakan kawasan yang peduli dengan lingkunga Sekolah bisa menciptakan siswa - siswa yang sadar akan lingkungan Sekolah bisa berperan dalam semua kegiatan dalam rangka mengurangi global warming Sekolah bisa menjadi sarana penyalur pendidikan lingkungan secara praktek langsung

Pada Siswa Bukan hanya Sekolah , siswa pun juga mendapatkan dampak yang positif karena program ini seperti Siswa dapat membiasakan agar membuang sampah pada tempatnya Siswa dapat mengerti pentingnya memilah - milah sampah Siswa dapat mengerti bahwa barang bekas bukan hanya untuk dibuang tapi juga dapat dimanfaat kan

PROGRAM ADIWIYATA salah satu Program Adiwiyata meliputi kegiatan 5 k yaitu : Kebersihan, Keindahan, Ketertiban, Keamanan dan Kekeluargaan Pencanangan 5 K yang mencakup Kebersihan, Keindahan, Ketertiban, Keamanan dan Kekeluargaan di lingkungan SMA Negeri 1 Sumedang sudah lama dilaksanakan. Setiap tahun program ini selalu tercantum dalam kalender pendidikan Pedoman pelaksanaan Program 5 k di sekolah secara garis besar telah diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan SMA. Yang termasuk ruang lingkup kebersihan ialah kebersihan ruang, kebersihan sarana dan personal, misalnya : ruang belajar, ruang kantor, ruang perpustakaan , lantai, teras sekolah, dinding , taman, loteng dan sebagainya. Yang termasuk keindahan ialah tata ruang, tata halaman , misalnya : menata ruangan, memasang hiasan dinding, bunga di atas meja , bunga hidup di pot teras sekolah, bunga di taman , kelas, taplak, meja , kerapian map absen siswa. Lingkup Ketertiban ialah mematuhi aturan dan tata tertib, penyediaan spidol / kapur tulis , penghapus papan, kebersihan papan tulis dan sebagainya. Bidang keamanan adalah menjaga keamanan kelas terutama bila guru berhalangan hadir, terjadi keributan di dalam kelas dan sebagainya . Yang termasuk Kekeluargaan adalah menengok teman sakit, menjenguk teman yang kena musibah, menengok guru yang sakit dan sebagainya. Pelaksanaan Program faktor penghambat dalam melaksanakan kegiatan 5 k ialah sikap mental Budaya Bersih belum merasuk ke dalam hati. Sobekan kertas siswa masih suka berserakan di luar keranjang sampah. Kantor guru masih suka dikotori oleh bekas makanan dan piring makanan bekas, kadang-kadang menumpuk di meja yang bukan tempatnya. Pembudayaan 5K memang harus kita mulai dari sekolah. Sekolah yang bersih yang kita idamidamkan akan tercipta suatu masa, berkat ketekunan seluruh personal yang berada di sekolah. Pembentukan sikap mental yang berbudaya 5K akan memerlukan waktu yang cukup lama, sebab tidak setiap waktu kita dapat berkonsentrasi terhadap 5 K. lebih-lebih saat banyak nya kegiatan ekstra kurikuler, ujian nasional , psb dan sebagainya. SMA Negeri 1 Sumedang yang terletak pusat kota Sumedang sedang berusaha secara maksimal meningkatkan dan melaksanakan 5K . Namun prestasi yang lumayan atas prestasi itu tetap merupakan dambaan yang mengisi nurani insan keluarga besar SMAN 1 Sumedang Pohon-pohon

rindang dan taman di depan kelas akan menjadi ciri khasnya di masa depan. Usaha ini harus terus berlanjut dan tidak boleh berhenti. Kebersihan yang di cita-citakan meminta tangan-tangan kita yang harus berbuat.

Program Adiwiyata: Sekolah Berbasis Lingkungan


Pendidikan Lingkungan Hidup di Indonesia telah diupayakan oleh berbagai pihak sejak awal tahun 1970-an. Selama ini, pelaksanaan Pendidikan Lingkungan Hidup dilakukan oleh masing-masing pelaku pendidikan lingkungan hidup secara terpisah. Dewasa ini, disadari bahwa berbagai upaya yang telah, sedang dan akan dilakukan dalam pendidikan lingkungan hidup perlu dicermati oleh seluruh pemangku kepentingan agar efektivitas pengembangan pendidikan lingkungan hidup menjadi lebih terencana, konsisten dan terstruktur. Menyikapi hal tersebut, Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 2006 mencanangkan Program ADIWIYTA sebagai tindak lanjut dari MoU pada tgl 3 Juni 2005 antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional. Kata ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta ADI dan WIYATA. ADI mempunyai makna besar, agung, baik, ideal, atau sempurna. WIYATA mempunyia makna tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Bila kedua kata tersebut digabung, maka secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai makana : Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidp kita dan menuju kepada cita-ciat pembangunan berkelanjutan. Program Adiwiyata merupakan salah satu dari Program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelstarian Lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang. Program Adiwiyata bertujuan untuk menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah agar dapat menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah (guru, murid dan karyawan sekolah) yang diwujudkan dalam : a. Pengembangan Kebijakan Sekolah peduli dan berbudaya Lingkungan b. Pengembangan Kurikulum berbasis Lingkungan c. Pengembangan Kegiatan Lingkungan berbasis partisipatif d. Pengembangan dan pengelolaan sarana pendukung sekolah berbudaya Lingkungan. Misalnya : Hemat Energi/penggunaan energi alternative, penghematan air, pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (reduse, reuse, recyle) Keuntungan dalam mengikuti Program Adiwiyata antara lain adalah : Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya

Meningkatkan penghematan sumbe dana melalui pengurangan konsumsi berbagai sumber daya dan energi. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah

Sekolah yang mendapat penghargaan Adiwiyata 2008 di Regional Sumapapua Prov. Sulsel 1. SD Islam Athirah Bukit Baruga Makassar (Sertifikat Calon Model Sekolah Adiwiyata 2008) Prov. Sulut : 1. SMP Negeri 2 Bitung (Sekolah Model Adiwiyata) 2. SMA Negeri 7 Manado (Sertifikat Calon Model Sekolah Adiwiyata 2008) Prov. Maluku Utara : SMA Negeri 4 Ternate (Sertifikat Calon Model Sekolah Adiwiyata 2008) Prov. Gorontalo : SMK Negeri 1 Gorontalo (Sertifikat Calon Model Sekolah Adiwiyata 2008) Bentuk kegiatan pembinaan yang dilakukan di SD Athirah Bukit Baruga Tahun 2007 : 1. Koordinasi Pengembangan Program PST dengan Stakeholder Diseminasi (Workshop) Pengembangan Sekolah Ramah Lingkungan. Workshop ini akan membahas tentang rencana dan konsep percontohan sekolah hijau (green school) dengan berbagai stakeholder terkait, seperti antara lain Bapedalda Propinsi Sulsel, Dinas Pendidikan Nasional Propinsi Sulsel, Bapedalda Kota Makassar, Dinas Pendidikan Nasional Kota Makassar, ______ Diseminasi Program Sekolah Ramah Lingkungan bagi Komite Sekolah Kegiatan ini bertujuan untuk menyampaikan tentang garis besar kegiatan green school kepada orang tua siswa yang tergabung dalam komite sekolah.

2.

Workshop/Pelatihan Lingkungan Hidup bagi Guru-guru Sekolah Pelatihan kepada guru-guru tentang berbagai aspek lingkungan hidup/ekosistem. Bahan diskusi dalam kegiatan ini merupakan bahan yang akan ditransfer oleh guru maupun fasilitator kepada siswa.

3. Outdoor Activity (Field Study) bagi Siswa Kegiatan ini bermanfaat untuk mendorong siswa untuk peduli dengan lingkungannya (mengasah sense of ecology) serta berguna dalam membangun keterikatan emosional maupun spiritual siswa dengan lingkungannya dan Sang Pencipta. Kegiatan ini juga akan mendorong siswa untuk sering mamanfaatkan alam sekitarnya atau ekosistem sebagai kelas hidup (natural classrooms). 4. Media Informasi-Komunikasi Lingkungan Kegiatan penyediaan beberapa media informasi komunikasi Lingkungan hidup bermanfaat untuk mendorong penyebarluasan isu Lingkungan hidup, serta meningkatkan kepedulian berbagai pihak akan isu tersebut 5. Pemetaan Kondisi Lingkungan secara Partisipatif Melakukan pemetaan lingkungan sekolah partisipatif, mengajak siswa mengenali lingkungan terdekatnya, dari sini siswa diajak mendiskusi solusi yang mudah yang bisa diterapkan, dari kegiatan ini dapat diketahui kebutuhan tentang sarana dan prasarana untuk lebih menggreenkan kawasan sekolah tersebut meliputi sarana dan prasarana hijau, koleksi tanaman, dll. 6. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan pemantauan (monitoring) dan evaluasi terhadap seluruh proses kegiatan proyek percontohan dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan dan ekspose. Kegiatan ini bermanfaat untuk membangun alur yang sesuai dalam pencapaian tujuan, melalui beberapa feedback maupun perbaikan dari kegiatan monitoring dan evaluasi.(*)

Sekolah Adiwiyata (Lingkungan Hidup Berkelanjutan) Sekolah Adiwiyata merupakan tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Tujuannya adalah untuk menciptakan kondisi sekolah yang baik untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga kedepannya sekolah tersebut ikut bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan Lingkungan Hidup. Adapun indikator dan kriteria program Adiwiyata adalah : 1) Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan Untuk mendukung dilaksanakannya kegiatan Pendidikan Lingkungan Hidup oleh semua warga sekolah, maka disusun kebijakan-kebijakan berikut : a) Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. b) Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran Pendidikan Lingungan Hidup. c) Kebijakan peningkatan kapasitas SDM di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup. d) Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan SDA e) Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. f) Kebijakan sekolah unuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan terkait dengan masalah Lingkungan Hidup. 2) Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan Untuk menyampaikan materi-materi Lingkungan Hidup, maka perlu dibuat kurikulum-kurikulum khusus yang berkaitan dengan Pendidikan Lingkungan Hidup. Pengembangan kurikulum dapat dilakukan dengan cara: a) Pengembangan model Pembelajaran lintas mata pelajaran. b) Penggalian dan pengembangan materi-materi persoalan Lingkungan Hidup yang ada di masyarakat. c) Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya. d) Pengembangan kegiatan kurikulum untuk meningatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang Lingkungan Hidup. 3) Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, maka semua warga termasuk masyarakat sekitar harus dilibatkan. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan adalah : a) Menciptakan kegiatan ekstrakurikuler di bidang Lingkungan Hidup berbasis partisipatif di sekolah. b) Mengikuti kegiatan aksi Lingkungan Hidup yang dilakukan oleh pihak luar. c) Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan Lingkungan Hidup di sekolah. 4) Pengembangan dan Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, maka harus di dukung sarana dan prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan Lingkungan Hidup. Pengelolaan dan pengembangan tersebut meliputi : a) Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan Lingkungan Hidup. b) Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan luar kawasan sekolah. c) Penghematan SDA (air, listrik, ATK). d) Peningkatan kualitas pelayanan mkanan sehat. e) Pengembangan system pengelolaan sampah Dalam proses seleksi dan penilaian, Kementerian Negara Lingkungan Hidup dibantu oleh berbagai pihak, antara lain: Pemerintah Daerah setempat (dalam hal ini dikoordinir oleh BPLHD/Bapedalda

Propinsi), bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Akademisi dan pihak swasta lainnya. Mekanisme seleksi sebagai berikut: a) Kuisioner (direkomendasikan provinsi diterima KLH) b) Tim menilai kuisioner c) Tim Menetapkan sekolah nominasi untuk penilaian lapangan d) Penilaian lapangan oleh Tim e) Penerima Penghargaan Adiwiyata f) Pengesahan oleh dewan pertimbangan g) Pemberian sertifikat calon penerima penghargaan Adiwiyata h) Pembinaan i) Evaluasi dan penilaian akhir

Você também pode gostar