Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Risiko bawaan adalah kerentanan atau mudah tidaknya suatu akun mengalami salah saji material dengan asumsi tidak ada kebijakan dan prodedur struktur pengendalain intern yang tekait. Contoh : asersi keberadaan atau keterjadian akun piutang dagang mempunyai risiko bawaan yang lebih tinggi daripada aktiva tetap. Keberadaan aktiva tetap lebih mudah dibuktikan daripada keberadaan piutang dagang. 2. Risiko pengendalian Risiko pengendalian adalh risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi yang tidak dapat didetksi ataupun dicegah secara tepat pada waktunya oleh berbagai kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern satuan usaha. Semakin efektif struktur pengendalian intern maka senakin kecil risiko pengendalian . 3. Risiko deteksi Risiko deteksi merupakan risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji matrial yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi dapat ditekan atau diturunkan auditor dengan cara melakukan perencaaan yang memadai, dan supervisis atau pengawasan yang tepat, serta penerapan standar pengendalian mutu. Mengembangkan strategi audit pendahuluan untuk asersi yang signifikan Tujuan auditor dalam perencanaan dan pelaksanaan audit adalah untuk menurunkan risiko audit pada tingkat serendah mungkin untuk mendukung pendapat auditor mengenai kewajaran laporan keuangan. Strategi audi, yaitu : 1. Primarily substantive approach Pada strategi ini auditor lebih mengutamakan pengujian substantive daripada pengujian pengendalian. 2. Lower assessed level of control risk approach Pada strategi ini, auditor lebih mengutamakan pengujian pengendalian dripada pengujian substantive. Hal ini bukan berarti auditor sama sekali tidak melakukan pengujiam substanti, auditor tetap melakukan pengujian substantive meskipun tidak seekstensif pada primarily substantive approach Menghimpun pemahaman sruktur pengendalian intern klien Standar pengerjaan lapangan kedua menyatakan bahwa pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. Agar dapat membuat perencanaan audit dengan sebaik-baiknya, auditor harus memahami bisnis klien dengan sebik-baiknya, termasuk sifat, dan jenis usaha klien, struktur organisasinya, struktur permodalan, metode produksi, pemasaran, distribisi dan lain-lain. Untuk memperoleh pengetahuan tentang bisnis kliem melalui pengalaman dengan klien dan industrinya, pengajuan pertanyaan kepada pengawai perusahaan klien, kertas kerja audit dari tahun sebelumnya (yang berisi informasi mengenai sifat bisnis, struktur organisasi dan karekteristik opersi serta transaksi yang memerlukan pertimbangan khusus), publikasi yang diperlukan industri lapoaran keuangan, buku teks, majalah dan perorangan yang memiliki pengetahuan industri klien Pengetahuan bisnis klien membantu auditor mengidentifikasikan bidang yang memerlukan pertimbangan khusus, menila kondisi yang didalamnya data akuntansi yang dihasilkan, diolah, direview dan dikumpulkan dalam organisasi, menilai kewajaran estimasi, serta penilaian atas persediaan, depresi, penyisihan piutang ragu-ragu dan lain-lain. Supervisi mencakup pengarahan usaha asisten yang terkait dalam pencapaian tujuan audit dan menentukan apakah tujuan tersebut tercapai. Unsur supervisi adalah memberikan instruksi kepada asisten, tetap menjaga penyampaian informasi masalah-masalah yang penting yang dijumpai dalam audit, mereview pekerjaan dilaksanakan, dan menyelesaikan perbedaan pendapat diantara staf audit kantor akuntan. Luasnya supervise yang memadai bagi suatu keadaan tergantung atas banyak factor, termasuk kompleksitas masalah dan kualifikasi orang yang melaksanakan audit. memahami tanggung jawabnya dan tujuan prosedur audit mengetahui hal yang kemungkinan berpengaruh terhadap sifat, luas dan saat prosedur tersebut dilaksanakan (sifat bisnis klien, masalah akuntansi dan audit) Para asisten harus diberitahu tanggung jawab mereka dan tujuan prosedur audit yang mereka laksanakan.yang mereka laksanakan. Mereka harus diberitahu hal-hal yang kemungkinan berpengaruh terhadap sifat, luas dan saat prosedur yang harus dilaksanakan seperti sifat bisnis satuan usaha yang bersangkutan dengan penugasan dan masalh-masalh akuntansi dan audit 2. Isi Audit Plan Isi dari audit plan mencakup : Hal-hal mengenai klien Bidang usaha klien, alamat, no. telepon, fax. Status hukum perusahaan (berdasarkan akte pendirian) Kebijakan akuntansi - Buku yang digunakan : buku penjualan, buku pembelian, buku kas/bank, buku memorial - Meode pembukuan : manual, computer, mesin pembukuan Neraca komparatif dan perbandingan penjualan, laba/rugi tahun lalu dan sekarang. Client contact : presiden direktur, controller, penasihat hukum Accounting, auditing dan tax problem - Accounting problem : perubahan metode pencatatan dan manual kekomputer, revaluasifixed asset, perubahan metode atau tariff penyusutan - Auditing problem : hasil konfirmasi tahun lalu tidak memuaskan, perubahan accounting policy - Tax problem : masalah restitusi, kekurangan penyetoran, adanya dua pembukuan dan perusahaan. Pada akhir Audit Plan, mencantumkan: a. Dibuat oleh b. Review oleh: c. Approved oleh: