Você está na página 1de 10

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Tujuan Percobaan Setelah melakukan percobaan Up Down Counter diharapkan mahasiswa dapat: 1. Membuat rangkaian Up Down Counter dengan menggunakan pencacah Asingkron 2. 3. Membuat table kebenaran dari rangkaian Up Down Counter Memahami prinsip kerja dari Up dan Down Counter dengan pencacah Asingkron I.2. Landasan Teori Suatu rangkaian elektronika yang menggunakan system digital sering memerlukan suatu alat pencacah yang dapat melakukan seperti itu disebut dengan Binary Up Down Counter yang dapat menghitung ke atas dan ke bawah dengan mengatur suatu alat control tertentu. Pencacah seperti ini sering juga disebut dengan pencacah maju mundur. Pencacah maju yaitu pencacah dalam urutan meningkat, yakni urutan cacahnya adalah 0123.n-0. Kadang kadang kita membutuhkan suatu pencacah yang dapat mencacah dalam urutan menurun. Pencacah mundur yang benar dapat dibentuk dengan memicu masukan masingmasing flip flop dengan keluaran salah satu dari flip flop yang mendahuluinya dan bukan dengan keluaran benar. Untuk mempersatukan pencacahan maju mundur atau up down counter, dapat dilihat pada gambar berikut :

LESTRI ASTUTI_1011011003

| 1

Pencacah merupakan seluruh register yang mampu mengitung jumlah pulsa yang masuk melalui masukan detaknya. Pada bentuk yang paling

sederhana, piranti ini merupakan ekivalen elektronik dari sebuah edometer binner. Supaya pencacahan mengikuti urutan maju diperlukan untuk memicu masing masing flip flop yang mendahuluinya. Jika saluran cacahan maju atau up adalah tinggi dan saluran cacahan mundur adalah rendah, pencacahan ini akan mengikuti gelombang seperti berjenjang. Pencacah naik (Up Counter) yaitu outputnya memberikan urutan naik. Sedangkan, Pencacah Turun (Down Counter) yaitu outputnya memberikan urutan turun. Pencacah Naik-Turun (Up Down Counter) merupakan pencacah yang urutan transisi X 0 0 1 1 Y 0 1 0 1

Jika nilai input yang sama maka outputnya tidak menghitung dan jika inputnya X=1 dan Y=0 maka outputnya Up Counter sedangkan jika input X=0 dan Y=1 maka Outputnya Down Counter.

LESTRI ASTUTI_1011011003

| 2

BAB II DATA PERCOBAAN


II.1. Alat dan Bahan 1. Proto-board 2. Power Supply DC 3. IC TTL 7476 4. IC TTL 7432 5. IC TTL 7408 6. LED Indikator 7. Resistor 220 8. Function generator 9. Kabel BNC 10. Kabel Penghubung 1 buah 1 buah 2 buah 1 buah 1 buah 3 buah 3 buah 1 buah 1 buah secukupnya

II.2. Gambar Rangkaian

LESTRI ASTUTI_1011011003

| 3

II.3. Langkah Percobaan a. Mempersiapkan seluruh alat dan komponen yang dibutuhkan. b. Menyusun rangkaian percobaan seperti gambar rangkain. c. Menghubungkan rangkaian pada pada power supply dan set tegangan sebesar 5 volt. d. Menghubungkan terminal input X dan Y ke ground dan berikan pulsa clock. Mengamati keadaan input dan melengkapi table data. e. Menghubungkan terminal atau input X ke Vcc dan Y ke ground derta memberikan pulsa ke clock.mengamati keadaan output dan menbuat table kebenaran. f. Menghubungkan terminal atau input ke ground dan input Y Vcc dan memberikan pulsa ke clock. Mengamati keadaan output dan buatkan table kebenarannya g. Menghubungkan terminal input X dan Y ke Vcc dan memberikan pulsa clock.mengamati keadaan output dan melengkapi table data.

LESTRI ASTUTI_1011011003

| 4

BAB III HASIL PERCOBAAN

III.1. Tabel Data Percobaan Tabel 1. Input X = Y = 0 X Y C 0 0 0 0 0 0 0 0 0 B 1 1 1 1 1 1 1 A 1 0 1 0 1 0 1 DESIMAL 3 2 3 2 3 2 3

Tabel 2. Input X = 0 dan Y = 1 X Y C 1 1 1 0 1 1 0 0 0 B 1 1 0 0 1 1 0 A 1 0 1 0 1 0 1 DESIMAL 7 6 5 4 3 2 1

LESTRI ASTUTI_1011011003

| 5

Tabel 1. Input X = 1 dan Y = 0 X Y C 0 0 0 1 0 0 1 1 1 B 0 0 1 1 0 0 1 A 1 0 1 0 1 0 1 DESIMAL 1 2 3 4 5 6 7

Tabel 1. Input X = Y = 0 X Y C 0 0 0 0 1 0 0 0 0 B 1 1 1 1 1 1 1 A 0 1 0 1 0 1 0 DESIMAL 2 3 2 3 2 3 2

Input logika 0 dihubungkan ke GND, Input logika 1 dihubungkan ke Vcc atau dilepas. Pada output led padam jika logika 0 dan led menyala jika logika 1. III.2. Analisa Pada pratikum Up Down counter didapat analisa bahwa: Penyusunan rangkaian ini menggunakan 2 buah IC TTL 7476 (16 kaki dengan 2 buah rangakaian JK FF), dan 2 buah IC TTL 7400 (14 kaki dengan 4 buah gerbang logika NAND 2 input 1 output). Up down counter disebut juga pencacah maju-mundur. Pada pratikum ini pencacah diberikan clock tidak serempak (asingkron counter). Pencacah naik (up counter) diperoleh dengan memilih Q sebagai keluaran flip flop. Sebaliknya, pencacah turun (down Counter) dapat diperoleh dengan menggurangi nilai

LESTRI ASTUTI_1011011003

| 6

pencacah dengan 1 pada setiap pulsa masukan. Yang mana diperoleh dengan memilih Q sebagai keluaran dari masing masing flip flop. Pada keadaan nilai logika input X=0 , Y=0 atau X=1 , Y=1 maka counter akan mencacah bilangan secara acak dan tidak berurutan atau tidak menghitung. Pencacah mundur atau Down-counter terjadi pada keadaan X=0 dan Y=1, pencacah akan mencacah bilangan secara mundur dalam biner dimulai dari 111000 pada decimal dari 7-0. Pencacah maju atau Up-counter terjadi pada keadaan X=1 dan Y=0, pencacah akan mencacah bilangan secara maju dalam biner dimulai dari 000-111 pada decimal dari 0-7. Dapat juga dilihat pada timing diagram, diagram dimana up down counter bekerja:
Clock 0 1 2 3 4 5 6 7

Input X=0, Input Y=1

Clock

Input X=1, Input Y=0

Untuk membuat pencacah mengikuti urutan cacahan mundur, diperlukan untuk menahan saluran cacahan maju pada keadaan rendah dan saluran cacahan mundur pada keadaan tinggi. Hal ini mengakibatkan masingmasing flip flop

LESTRI ASTUTI_1011011003

| 7

dipicu dari keluaran salah satu pada flip flop yang mendahuluinya dan mengakibatkan pencacah mengikuti urutan cacahan mundur. Proses ini dapat dilanjutkan ke flip flop berikutnya pada deretan yang bersangkutan untuk membentuk pencacah maju atau mundur dengan modulus yang lebih besar. Namun demikian, gerbang gerbang ini mengakibatkan

tambahan waktu tunda yang harus diperhitungkan dalam menentukan kecepatan maksimum operasi pencacah. Pencacah Up Down Counter pada percobaan kali ini merupakan Pencacah Up Down Counter secara paralel. Pencacah ini bekerja dalam mode tertutup (inhibit) karena flip flop berubah keadaan pada saat masukan J dan K nya tinggi dan tidak berubah keadaan pada saat masukanmasukan ini rendah. Pada pencacah paralel waktu saat suatu flip flop berubah keadaan ditentukan oleh keadaan flip-flop yang mendahuluinya. X 0 0 1 1 Y 0 1 0 1 Operasi Tidak menghitung Down Counter Up Counter Tidak menghitung

LESTRI ASTUTI_1011011003

| 8

BAB IV PENUTUP
IV.1. Kesimpulan 1. Rangkaian digital secara umum dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu rangkaian combinasi (combinatorial cicuit) dan rangkaian sekuensial (secuential circuit) yang juga dikenal sebagai rangkaian memory (memory circuit). 2. Masing-masing Flip-Flop pada counter berfungsi sebagai pembagi frekuensi masing-masing output 3. Up down counter disebut juga pencacah maju-mundur 4. Up counter terjadi pada saat nilai input X = 1 dan Y = 0 5. Down counter terjadi pada saat nilai input X = 0 dan Y = 1 6. Up counter pencacah menghitung maju mulai dari 000-111 7. Down counter pencacah menghitung maju mulai dari 111-000

LESTRI ASTUTI_1011011003

| 9

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet petunjuk praktikum labor digital semester IV Widjanarka N,Wijaya, 2006, Teknik Digital,Penerbit Erlangga, Jakarta

LESTRI ASTUTI_1011011003

| 10

Você também pode gostar