Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN PROGAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011
Adenosin
Tri
Phospat
dan
merupakan sumber energi di dalam sintesis protein dan sebagai bahan baku
Didalam proses sintesis protein, ada dua tahapan yang terjadi yaitu tahapan transkripsi dan translasi. Masing-masing tahapan tersebut memiliki urutan proses yang berbeda dan menghasilkan bahan-bahan yang diperlukan dalam sintesis protein. Berikut ini akan dijelaskan satu per satu setiap proses di dalam tahapan sintesis protein tersebut: 1. Transkripsi Di dalam tahapan transkripsi, proses yang dilalui sintesis protein adalah sebagai berikut: Tahapan transkripsi dalam proses sintesis protein dimulai ketika rantai ADN mengalami pembukaan, pembentukan rantai ARNd pun juga ikut dimulai. Rantai ADN itulah yang akan membentuk rantai ARNd dan menghasilkan rantai yang disebut rantai sense atau rantai template. Sementara, pasangan dari rantai sense yang tidak berhasil membentuk ARNd akhirnya disebut rantai anti-sense.
Tahapan berikutnya yang harus ada untuk proses sintesis protein adalah proses pembentukan kodon. Kodon ini terbentuk dari kodogen, yaitu pasangan tiga basa nitrogen (triplet) yang ditemukan pada rantai sense ADN. Kodon itu lebih dikenal dengan kode genetika yang memiliki fungsi memberikan kode pada jenis asam amino tertentu yang akan diperlukan dalam proses sintesis protein.
Tahapan selanjutnya, ARNd itu akan melepaskan diri dari inti sel dan keluar melalui pori-pori membran inti sel dan menuju ke ribosom dalam sitoplasma.
2. Translasi Tahapan translasi yang diperlukan dalam sintesis protein adalah sebagai berikut: Setelah ARNd bergabung dengan ribosom di dalam sitoplasma maka penerjemahan kode genetic yang dikenal dengan nama kodon akan segera dimulai. Penerjemahan kode genetik itu dilakukan oleh ARNt. ARNt akan mengikat jenis asam amino tertentu yang dibutuhkan dalam sintesis protein dan yang telah dikodekan dengan baik oleh kodon. Asam amino akan bergabung dengan ARNd di ribosom sehingga nantinya akan dihasilkan masing-masing ARNt mengikat satu jenis asam amino lain. Kemudian asam amino yang dibawa oleh ARNt tadi langsung
menggabungkan diri dengan ARNd di ribosom dan terjadi pengikatan antar asam dan terbentuklah polipeptida. Proses polimerisasi inilah yang akan membentuk protein.
Ada banyak manfaat protein yang dihasilkan dalam proses sintesis protein tersebut bagi tubuh kita. Manfaat tersebut misalnya saja adalah sebagai penghasil hormone, enzim dan antibodi yang dapat menjaga daya tahan tubuh kita. Selain itu, protein juga memiliki fungsi sebagai sumber energi dan merupakan kunci utama dalam pembentukan dan perbaikan jaringan dan sel dalam tubuh kita. Protein juga merupakan pengatur yang akan menjaga keseimbangan kadar asam basa di dalam selsel yang terdapat di dalam tubuh kita serta tubuh kahkluk hidup lainnya. Karena besarnya peranan protein di dalam tubuh kita, maka kita harus membantu proses sintesis protein yang ada di dalam tubuh dengan cara memberikan asupan makanan yang bergizi pada tubuh kita. Makanan yang banyak mengandung protein adalah yang berupa daging, ikan, susu, telur, berbagai tumbuhan seperti bijibijian, kentang dan polong-polongan. Sintesis protein di dalam tubuh yang tidak berjalan dengan baik akan menyebabkan tubuh kekurangan protein. Kekurangan protein tersebut memberikan dampak yang cukup merugikan bagi tubuh kita. Akibat dari kekurangan protein di dalam tubuh kita seperti ganguan pertumbuhan, hati berlemak, penyakit lemah otot, dan kerontokan rambut. Pada anak-anak yang kekurangan protein dapat terjadi penyakit busung lapar dimana penyakit tersebut disebabkan oleh filtrasi air yang masuk ke dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem. Jika kekurangan protein di dalam tubuh kita di biarkan dan tidak segera ditanggulangi, maka kekurangan protein tersebut akan menyebabkan penyakit marasmus dan juga dapat menyebabkan kematian. Memang di dalam tubuh kita , sintesis protein hanya sebagai pengetahuan saja. Namun, dengan pengetahuan inilah kita dapat menjaga kesehatan tubuh kita dan dapat membantu pula agar proses sintesis protein di dalam tubuh kita berlangsung dengan baik. Hal ini kan membantu kita terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein.
Pencernaan Protein
Sebagian besar zat makanan harus dipecah manjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih dahulu sebelum di absorbs dari saluran pencernaan yang disebut PROSES PENCERNAAN Perubahan kimia dalam proses pencernaan dilakukan dengan bantuan enzimenzim saluran pencernaan yang mengkatalisis hidrolisis: 1. Protein menjadi asam amino 2. Pati menjadi monosakarida 3. Triasilgliserol menjadi monoasilgliserol, gliserol, dan asam lemak
-Karboksipeptidase menghidrolisis ikatan peptida terminal pada ujung karboksil rantai polipeptida -Aminopeptidase & Dipeptidase memecahkan ikatan peptida terminal pada ujung amino bebas rantai polipeptida (menghasilkan peptida yang lebih rendah dan asam amino bebas) Isi duodenum terus masuk ke dalam usus (Getah usus yang disekresi oleh kelenjar Brunner & Lieberkuhn juga mengandung enzim aminopeptidase & dipeptidase)
Proses hidrolisis peptida akan terus berlanjut sampai protein makanan hampir seluruhnya berubah menjadi asam amino penyusunnya Asam amino di absorpsi oleh mukosa usus halus Asam amino masuk ke dalam sirkulasi darah
Struktur asam -amino, dengan gugus amina di sebelah kiri dan gugus karboksil di sebelah kanan.
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya. Atom C pusat tersebut dinamai atom C ("C-alfa") sesuai dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom C ini, senyawa tersebut merupakan asam -amino. Asam amino biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika nonpolar.
Degradasi asam amino Degradasi asam amino pada mamalia berlangsung di liver/hati Degradasi gugus -amino Degradasi rantai karbon
Reaksi yang dikatalis oleh aminotransferase & glutamat dihidrogenase : Asam -amino + NAD+ (atau NADP+)+ H2O asam -keto +NH4+ + NADH (atau NADPH)+ H+ Pada vertebrata : NH4+ yang terbentuk diubah menjadi urea dan diekresikan
Dafpus
http://www.anneahira.com/sintesis-protein.htm http://marwanard.blogspot.com/2011/11/i.html http://www.kesehatan123.com/3156/perubahan-pada-metabolisme-protein/