Você está na página 1de 7

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN AKUT MIOKARD INFARK

A. PENGERTIAN Infark miokard adalah kematian atau nekrosis jaringan miokard akibat menurunnya secara tiba-tiba aliran darah koroner atau kebutuhan oksigen meningkat tiba-tiba tanpa perfusi arteri koroner yang cukup ( Barbara C. Long, 1989 ). B. ETIOLOGI 1. Aterosklerosis 2. Trombosis C. FAKTOR-FAKTOR RESIKO Gaya Hidup ( Lifestyle ) - Diet tinggi lemak , kolesterol, kalori dan garam. - Merokok ( nikotin merupakan vasokontriktor dan karbon monoksida menurunkan kapasitas oksigen dalam darah) - Minum alcohol berlebihan - Kurang aktivitas / olah raga Karakteristik Biokimia : dapat diubah - Tekanan darah tinggi tak terkontrol - Hiperlipidemia ( kolesterol, trigliserid, phospolipid ) - Gula darah tinggi tak terkontrol - Obesitas atau berat badan 20 % diatas berat badan ideal ( beban jantung meningkat ) Karakteristik Personal tak dpt diubah - Umur semakin bertambah resiko mudah terkena AMI - Jenis kelamin laki-laki > wanita - Keturunan ada hubungan dengan genetika Stadium Infark Miokard 1. Iskemia tersembunyi 2. Iskemia : Aliran darah terhambat sebagian. Jaringan kekurangan suplai oksigen. Jaringan sakit Jaringan masih hidup / berfungsi Angina Stabil : - nyeri hilang dengan istirahat / nitrogliserin - Gambaran EKG segment ST depresi

3. Injury : Kerusakan jaringan lebih berat dari iskemia Jaringan masih bisa hidup Angina Tak Stabil : - Nyeri tidak hilang dengan istirahat / nitrogliserin - Gambaran EKG segment ST Elevasi - Gelombang T terbalik - Gelombang Q non patologi 4. Nekrosis Jaringan mati Aliran darah berhenti Infark miokard akut : - Nyeri dada hebat - EKG segmen ST elevasi - Gelombang Q patologi - Gelombang T terbalik D.PATOFISIOLOGI
Aterosklerosis Trombosis

Aliran darah

Suplai O2 miokard

Resti tdk mjalankan prog.prwtn diri

Iskemia miokard Seluler hipoksia Integritas membran sel berubah

Nyeri dada Cemas

Resti trnnya perfusi jar.

Kontraktilitas

Resti pola napas tdk efektif

Beban jantung

Gagal jantung kiri

E.Gejalala dan tanda - Nyeri dada menjalar ke leher lengan kiri - Berdebar-debar - Nafas terasa berat seperti ada beban menindih - Mual-mual kadang tumpah - Keringat dingin - Muka Tampak tegang - Cemas takut mati - Enzim dan isoenzim Jantung meningkat - EKG ada kelainan. Yang paling khas dari gejala dan tanda AMI ( Trias AMI ) 1. Nyeri dada 2. EKG ada kelainan 3. Enzim jantung ada peningkatan F. PENGOBATAN - Rawat ICU/ICCU - Tirah baring 2-3 hari untuk stabilisasi - Monitor EKG - Infus D 5 % - Oksigen 2-4 lt/mnt kanul - Analgesik ( Morphin 2,5 mg diencerkan bolus pelan-pelan ) - Laxantia - Puasa 6 jam pertama - Trombolitik dan anti koagulan Tindakan Khusus Angioplasti Koroner Perkutan dikenal PTCA G. Komplikasi : - Aritmia - Syok Kardiogenik - Insufisiensi Katup - Gagal Ventrikel Kanan - Gagal Jantung Kiri - Ruptur Jantung

KASUS PASIEN AMI Tn B usia 55 th datang di UGD diantar keluarga jam 18.00 dengan keluhan utama badan lemas, nyeri dada terasa berat untuk bernafas seperti tertindih beban berat, kadang menjalar ke punggung hilang timbul mulai tadi pagi. Hasil pemeriksaan di UGD : kesad. CM, keringat dingin, muka pucat tampak tegang. TD 90/40 mmHg, HR 96 x/mnt, RR 20 x/mnt, suhu 37,5 C, TB 165 cm, BB 70 kg. Belum pernah sakit seperti ini, tidak pernah alergi obat-obatan atau makanan. Sistem syaraf normal, tak ada bunyi murmur, tak ada peningkatan JVP, tak ada edema, paru-paru vesikuler, abdomen tidak ada nyeri tekan. EKG : gambaran segment ST elevasi gel T terbalik pada lead II, III, AVF( Dinding Inferior ) Laborat : dipesankan enzim jantung, cholesterol, trigliserida. Foto Rontgen : dipesankan AP/LAT Program Pengobatan : Heparin 5000 unit bolus dilanjutkan 1000 unit sesuai hasil PTTK Dobutamin 2-5 mikrogram/kgbb/mnt dititrasi maksimal 15 mikro Nitrogliserin Ciproxin 2X500mg Laxaberon 12 tts malam hari Tirah baring Puasa 6 jam, cair rendah kolesterol, lemak dan garam Cek enzim I 6 jam, 12 jam, 6 jam EKG jam I, jam II, jam III Cek PTTK tiap 12 jam A. PENGKAJIAN Data Subjektif : - Riwayat nyeri dada menjalar, sulit untuk bernapas saat nyeri muncul, keringat dingin hilang timbul Data Objektif : - Kesadaran : CM - EKG, ST elevasi lead II,III,AVF ( dinding inferior ) - Bunyi jantung : S1, S2 , S3 , S4 normal. - Tekanan darah 90/40 mmHg - Denyut nadi 96 x/mnt - Respirasi 20 x/mnt - Paru vesikuler B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri dada berhubungan dengan berkurangnya aliran darah koroner. 2. Resti turunnya perfusi jaringan berhubungan dengan kontraktilitas otot jantung. 3. Resti pola napas tidak efektif berhubungan dengan preload yang berlebihan

4. Cemas berhubungan dengan takut akan kematian. 5. Resti tidak menjalankan program perawatan diri berhubungan mengingkari diagnosa Miokard Infark. Tujuan utama perawatan pasien : Penghilangan nyeri dada, tidak ada kesulitan bernapas, pemeliharaan dan pencapaian perfusi jaringan yang adekuat, mengurangi kecemasan, mematuhi program asuhan diri, dan tidak ada komplikasi. C. INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Penghilangan Nyeri Dada : - Kolaborasi dokter dan perawat - Vasodilator dan obat anti koagulan - Pantau nyeri dada - Oksigen 2-4 ltr/mnt kanul - Kaji tanda vital lebih sering selama merasakan nyeri - Istirahat fisik ditempat tidur posisi fowler - EKG 12 lead sesuai indikasi - Instruksikan pasien untuk memberitahu staf tentang nyeri selanjutnya 2. Memperbaiki Fungsi Respirasi : - Kaji pernapasan teratur dan teliti : takipnea, ortopnea. - Perhatikan status volume cairan - Anjurkan pasien bernapas dalam - Merubah posisi tidur kekanan & kekiri bila serangan akut tidak terjadi 3. Meningkatkan Perfusi Jaringan adekuat - Periksa suhu dan denyut nadi perifer - Monitor irama jantung - Minimalkan konsumsi oksigen jantung dengan lingkungan yang tenang 4. Pengurangan Kecemasan - Bina hubungan saling percaya - Beri kesempatan pasien berbagi rasa - Beri pasien merasa diterima - Jelaskan tentang lingkungan, semua prosedur dan peralatan yang dipakai pasien. - Libatkan keluarga dalam perawatan pasien. - Kolaborasi pemberian sedatif sesuai kebutuhan - Gunakan waktu yang tepat dalam menggali perasaan pasien 5. Pendidikan Pasien dan Pertimbangan Perawatan di Rumah - Jelaskan tentang program perawatan di rumah - Jelaskan mengenai proses penyakitnya - Jelaskan gaya hidup yang perlu ada perubahan. - Usahakan pasien patuh aturan pengobatan - Jelaskan penyesuaian aktivitas fisik

- Jelaskan bagaimana menangani timbulnya gejala. 6. Pemantauan dan Penatalaksanaan Potensial Komplikasi - Identification dini tanda dan gejala - Pantau dengan ketat perubahan : Frekuensi, Irama, bunyi jantung, tekanan darah, status pernapasan, urin, warna kulit, suhu, perubahan penginderaan, dan perubahan nilai laboratorium. - Laporkan setiap ada perubahan kondisi pasien D. EVALUASI Hasil Yang Diharapkan - Pasien menunjukkan pengurangan nyeri - Tidak menunjukkan kesulitan dalam bernapas - Perfusi jaringan terpelihara secara adekuat - Memperlihatkan berkurangnya kecemasan - Mematuhi program perawatan diri - Tidak menunjukkan adanya komplikasi TAHAP REHABILITASI JANTUNG - Dimulai segera setelah terjadi episode akut : dengan melatih gerak pasif, rentang gerak lengan. - Terjadi menjelang pemulangan pasien : duduk dikursi, berjalan. - Dimulai saat pasien pulang ke rumahdan berlangsung selama masa pemulihan : jalan-jalan 50 meter, 100 meter. - Difokuskan pada penyesuaian jangka panjang dan pada pemeliharaan stabilitas kardiovaskuler : jalan 300 meter, jalan lebih cepat, jogging. Yang perlu diperhatiakan dalam rehabilitasi jantung : Penyesuaian fisik hanya boleh dilakukan dengan pengawasan ketat. Observasi nyeri dada, dispnu, kelemahan, kelelahan dan peningkatan frekuensi jantung yang melebihi frekuensi ambang Bila muncul gejala-gejala diatas segera hentikan aktivitas dan segera hubungi dokter REFERENSI
-Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan , (1993) Proses Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. - Samekto, Widiastuti M, Belajar Bertolak dari Masalah Infark Miokard Akut, (2001). Badan Penerbit Universitas Diponegoro . Semarang. - Hudak, Carolyn M. Gallo Barbara M, Critical Care Nursing: A Holistic Approach (1994). Philadelphia. - Brunner and Suddarht, Text Book of Medical Surgical Nursing (1996). Philadelphia. - Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam , Jilid II, edisi ketiga (1996). Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

- Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit (Pathophysiolosy Clinical Concept of Disease Procceses). . Edisi keempat (1995). Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Você também pode gostar