Você está na página 1de 4

PENGERTIAN ISLAM Islam adalah agama yang universal yang berarti agama untuk semua manusia yang menganjurkan

kepada kebaikan tanpa ada perbedaan. Islam sendiri adalah agama yang cenderung tanpa paksaan dan penuh toleransi jika kita berbicara tentang penilaian atau pandangan kita terhadap islam, kita harus terlebih dahulu mengetahui segi mana yang akan kita pandang agar kita tidak salah dalam menilai islam, sebelumnya kita harus mengetahui bahwa islam mempunyai 2 pegangan yaitu : AL QURAN Dan Sunah Rasulnya sebagaimana Rasulullah Bersabda : Artinya : Kutinggalkan untuk kamu dua perkara ( pusaka ) taklah kamu akan tersesat selamam lamanya, selama kamu masih berpegang kapada keduanya, yaitu KITTABULLAH dan Sunnah Rasulnya. Jika kita memandang islam dari konteks ajarannya mungkin kita tak bisa bahkan sangat tak mungkin bisa menemukan kecacatan atau kesalahan dalam ajarannya , akan tetapi sangat berbeda sekali jika kita memandang islam dari segi individualnya, itu sangat berbeda sekali menurut saya. Sekarang kita lihat hadist diatas, kita umat Katimat Kitabullah dan Katimat Sunnah Rasulnya dan kita akan langsung berpikir apa maksudnya kedua kalimat itu. Sebelumnya harus kita ketahui bahwa Kalimat Kitabullah diatas adalah AL-QURAN dan Sunnah Rasulnya berarti Hadist Rasulullah, tetapi yang jadi pertanyaan adalah kenapa Rasulullah berkata Sunnah bukan langsung mengatakan Al-Hadist. Menurut Aliran AL Sunnah Wahammaah Sunnah dan Hadist itu sama tetapi menurut aliran Liberalisme Sunnah dan Hadist itu beda. Memang jika diartikan dalam bahasa arab Sunnah itu berarti perbuatan dan Hadist itu berarti perkataan. Tapi biarlah kedua pihak berpendapat berbeda yang jelas AL Sunnah atau AL Hadist itu mengajarkan kepada kebaikan bukan menyesatkan. Saya sebagai penengah hanya mengartikan bahwasannyakenapa baginda Rasulullah mengatakan AL-Sunnah adalah beliau ingin mengatakan iktuilah apa yang aku bicarakan ( Katakan ) da aku juga mengerjakannya mungkin itu maksudnya agar umatnya tidak tertipu oleh Hadist-Hadist palsu yang mengatas namakan Rasulullah Allahuallam.

PERMASALAHAN DALAM ISLAM DAN PEMECAHAN MASALAH TERSEBUT. Menurut saya permasalahan dalam islam itu yang paling menonjol ada 2 yaitu : 1. Sifat yang terlalu Fanatik ( Berlebihan / Extreme ) 2. Sifat yang terlalu Apatis ( Tidak perlu tahu ) Kenapa saya mengatakan sifat fanatik adalah salah satu masalah yang menonjol dalam islam, karena hal ini membawa dalam islam, karena hal ini membawa perpecahan dalam islam sendiri dan membawa kebutaan tanpa disadari. Untuk lebih jelasnya saya akan memberikan beberapa contoh bagaimana sikap ini bisa membawa perpecahan bagi islam. Semua orang mengetahui bahwasannya hari raya idul fitri bagi umat islam menjadi 2 kali, hal ini tentu saja sangatlah membinggungkan, kerana bahwsannya dinegeri Saudi Arabia sendiri belum pernah terjadi hal yang seperti ini, dan hal ini baru terjadi pertama kali yaitu cuma terjadi di indonesia. Kenapa hal ini bisa terjadi? Ini merupakan pertanyaan yang bagus sekali untuk dicarikan pemecahannya. Seperti yang telah saya katakan diatas tadi sebuah kefanatikan yang berlebihlah yang dapat membuat ini bisa terjadi tanpa perlu tahu pendapat para ahli dan sikap menonjolkan egoisme masing- masing serta merasa bahwa dirinyalah yang paling benar tanpa perlu bermusyawarah lagi. ( tetapi percuma juga bermusyawarah dengan keegoisan karena tidak bakal nyambung..He..He..He ). Contoh yang lain adalah kefanatikan dalam hal Mistis menjelaskannya. Kita sudah sering melihat acara ditelevisi yang mempertontonkan atau bahkan secara langsung kita pernah melihat orang-orang yang memohon sesuatu, entah itu kekayaan,rezeki,jodoh atau bahkan kesakian di makam-makam yang dianggap keramat dan bertuah dengan khusyuknya mereka memohon sesuatu sampai-sampai ada pula yang meneteskan air mata Lho....Jujur saya tertawa jika melihat ada orang yang segitunya, terlalu Fanatik...dan mereka tidak sadar bahwa mereka secara tidak langsung telah melakukan dosa besar yaitu SYIRIK. Sekarang masalah yang kedua sifat yang terlalu Apatis ( Tidak Perduli ) sebagai contoh untuk masalah ini adalah pembanguna tempat ibadah ( masjid ), Kita sama-sama mengetahui dan sudah sering melihat sudah dikatakan basi untuk melihat bapak-bapak,ibu-ibu, bahkan anak anak berdiri ditengah atau dipinggir jalan membawa sebuah tempat dengan harapan ada orang yang secara sukarela menyumbangkan sebagian kecil hartanya untuk biaya pembangunan masjid, kita akui jika Atau Gaib, sudah pasti anda mengertikan maksudnya, saya yakin anda mengerti, tetapi unutk lebih jelasnya saya akan

dipandang dari segi pisitif ini merupakan suatu hal yang sangat teladan bagi yang membangun masjid yang hanya dengan dana seadanya dan bagi dermawan yang menafkahkan rejekinya, tetapi saya yakin kita bisa berbuat yang lebih baik daripada apa yang telah kita lakukan selama ini. Sebagai motivasi sekali lagi saya tegaskan hanya sebagai motivasi saya akan menunjukan cara yang lebih baik dari apa yang telah kita lakukan selama ini Untuk menjelaskan kita akan mencontoh seudara Kristiani kita, Maksudnya?? Mungkin itu yang ada di benak anda ketika membaca kalimat di atas, jangan curiga dulu, tenang, simak penjelasan saya di bawah ini. Apakah anda pernah melihat umat kristiani berdiri di tengah atau di pinggir sambil membawa tempat untuk meminta sumbangan seperti yang kita lakukan selama ini ?? jujur saya akui, saya belum pernah melihatnya. Ketika hal ini saya diskusikan bersama rekan saya, dengan mudahnya ia menjawab, karena umat kristen di indonesia merupakan jumlah Minoritas !!. pada saat ini saya hanya terdiam ,tetapi saya terus berpikir dan benak saya berkata mereka umat kristiani yang minoritas saja bisa membangun tempat ibadah tanpa harus melakukan apa yang kita lakukan selama ini, mengapa kita umat muslim yang mayoritas di negara ini tidak mampu bebuat sepeti itu??. Saya kemudian berpikir, dari mana mereka mendapat dana untuk membangun tempat ibadah mereka??. Setelah saya teliti,ternyata mereka mendapatkan dana dari perusahaan-perusahaan yang membentuk organisasi untuk menyumbangkan laba mereka untuk biaya pembangunan serta kemajuan fasilitas beragama mereka ( kristen ).apa yang mereka lakukan adalah sebuah contoh yang patut kita tiru,dengan mengedepankan kebersamaan yang dilandasi rasa kasih sayang terhadap sesama demi kemajuan umat mereka ( kristen ). Pertanyaannya adalah,apakah kita sebagai umat muslim bisa hidup dalam kebersamaan yang di landasi rasa kasih sayang tehadap sesama demi kemajuan kehidupan beragama.namun pada kenyataanya, untuk mencapai hal tersebut,sepertinya masih perlu usaha yang lebih, karena sikap apatis,acuh tak acuh dan egoisme yang masih tinggi.APAKAH ISLAM MENGAJARKAN SEPERTI INI?? Jawabannya adalah, Sama sekali tidak. Itu semua di kembalikan kepada masing-masing individu. Apakah demo itu perlu??, sebagian orang menjawab perlu dan adapula sebagian yang menjawab tidak perlu Dan ketika ditanya, Apakah makan itu perlu?? Serentak semua menjawab YA!!!! Sesuai dengan Hadist Rasulullah, Makanlah sebelum lapar,berhentilah sebelum kenyang Begitu juga dengan demo, demo itu perlu tetapi tidak perlu berlebihan,karena dapat berdampak buruk serta menimbulkan tindakan anarkis yang berujung pada jatuhnya korban jiwa maupun materi. Akan tetapi apabila tidak adanya inisiatif berdemo,maka asas demokrasi yang di anut negara ini tidak akan berjalan sesuai dengan maksud demokrasi itu sendiri, yang akan memunculkan ketidak adilan

serta pengintimidasian terhadap hak asasi manusia.Begitu pula halnya dengan makan, apabila tidak makan,maka akan berdampak terhadap pikiran yang menjadi kacau,terkadang menjadi tak terkendali, oleh sebab itu tidaklah heran apabila orang rela melakukan apa saja demi memenuhi kebutuhan dasar yang satu ini,kalau perlu sampai membunuh. Dan ada juga anak yang durhaka terhadap orang tuanya karena demi mendapatkan uang yang tidak seberapa. Akan tetapi makan yang terlalu berlebihan, juga tidaklah baik selain rawan penyakit, juga menimbulkan sifat malas. Dan apabila hal itu terjadi maka ibadah dapat terbengkalai,begitu juga dengan aktifitas lain.Begitu juga dengan demo,demo diperlukan asalkan tidak berlebihan. Sama halnya dengan kedua sifat ( Fanatik dan Apatis ) yang saya sebutkan dan coba jelaskan, pada intinya,boleh melakukan suatu tindakan yang dianggap benar asalkan jangan belebihan.Karena suatu hal yang berlebihan hasilnya tidaklah selalu baik atau maksimal,Allah sendiri tidak menyukai hal yang terlalu berlebih jadi pada intinya islam adalah bukan terletak pada ajarannya melainkan cara para individunya dalam mengatasi masalah.

Você também pode gostar