Você está na página 1de 9

TUGAS FARMASETIKA II SATURATIONES

Disusun Oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Rifka Husniati Ayu Wikha Noviyana Irma Setyawati Riri Fauziyya Agung Prabowo Garnisha Utamas Nurdini Alfianita G1F011025 G1F011026 G1F011027 G1F011028 G1F011029 G1F011030 G1F011031

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN FARMASI PURWOKERTO 2012

KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Zat Yang Maha Pintar, Allah SWT atas berkat rahmat dan Hidayah-Nya lah Makalah ini dapat penulis selesaikan. Makalah mengenai sediaan saturasi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas salah satu mata kuliahFarmasetikaII yang diampu oleh Ibu Vitis Vini Fera Ratna, S.Farm., Apt. Dalam makalah ini, penulis memberi penjelasan mengenai sediaan saturasi berupa definisi, teori pembentukan, teori preparasi, langkah agar sediaan yang dibuat berhasil, cara penyimpanan, serta cara pemakaian. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen pengampu yang telah banyak membimbing penulis. Tanpa adanya arahan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak, makalah ini belum tentu dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk terciptanya tugas yang lebih baik lagi. Atas perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.

Purwokerto, Maret 2012

Penulis

SATURATIONES

A. Definisi Saturasi Saturasi adalah obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dengan basa tetapi gas yang terjadi dalam larutan, adalah jenuh dengan gas ( Anonim, 2008). Saturasi merupakan obat cair yang pada prinsipnya larutan yang jenuh dengan CO2. CO2 berfungsi sebagai corrigens. Saturatorio tidak dapat disimpan dalam waktu lama karena akan memperlambat CO2 hilang, sehingga tidak memenuhi syarat saturasi lagi (Nanizar, 2000). Tujuan pemberian obat saturasi: 1. Untuk menutupi rasa garam yang tidak enak 2. CO2 mempercepat absorbsi 3. Merangsang keluarnya getah pencernaan yang banyak 4. Sebagai carminativum atau laxans 5. Untuk antioxydant 6. Memberi efek psikologi bahwa obat tersebut kuat

B. Teori Pembentukan Dari pengertian saturasi yakni obat minum yang direaksikan darisuatu asam dan suatu karbonat, di mana harus dijaga supaya cairan dijenuhkan dengan gas karbondioksida. Koefisien absorbsi dari gas karbondioksida besarnya kira-kira 1.2, maka tiap obat minuman ini mengandung kira-kira 1 ml CO2. Pada pembuatan penjenuhan-penjenuhan, dikehendaki supaya baik asam maupun hidrogenkarbonat atau karbonatnya dicampurkan dalam keadaan terlarut kedua-duanya. Misalnya jika suatu penjenuhan harus dibuat dengan asamamigdalat dan natrium hidrogen karbonat, maka natrium hidrogen karboat harus dilarutkan. Pada umumnya air yang tersedia tidak cukup untuk melarutkan asamamigdalat, sehingga hanya dituangi dengan sisa air. Pada penambahan natriumhidrogen karbonat , asamamigdalat akan mudah larut. Sebagai contoh berikutnya yakni Potio effervescent yang merupakan saturatio yang CO2-nya lewat jenuh (Anonim, 2008). Di sini natriumhidrogenkarbonat tepat sesuai dengan asamsitrat. Dari air yang tersedia, 70% dipakai untuk melarutkan natriumhidrogen karbonat (bagian basa), sedangkan sisanya yaitu 30% digunakan untuk melarutkan asam sitrat (bagian asam).

Penambahan asam kepada basa untuk membuat larutan seberat-beratnya (B.J besar). Bagian asam akan lebih mudah turun melalui bagian basanya karena reaksi dari asam. Penambahan asam secara teratur dan botol harus digoyang-goyangkan terus menerus. Jika hal ini tidak dilakukan, maka di dalam botol akan terbentuk dua lapisan yang akan bercampur. Hal ini akan menyebabkan banyaknya gas karbondioksida dan botol akan meledak. Prinsip terbentuknya saturasi sebagai berikut : Asam organik + garam bicarbonat --> CO2 Asam sitrat + NaHCO3 --> Na Citrat + CO2 Pada pembuatan larutan secara saturasi, harus dibuat dalam keadaan dingin dan tidak boleh dikocok.

C. Teori Preparasi Padasaturasilarutantersebutdijenuhkandengan gas

CO2.Padapembuatanlarutansecarasaturasiharusdibuatdalamkeadaandingindantidakbolehdi kocok (Anief, 2000). Padaobatseperti tablet effervescent, apabiladimasukkankedalam air akanmembentuk CO2, karenareaksikimiadaridua unsure dalam Bahanobat tablet yang

carbonatataubicarbonateberaksidenganasamorganik.

biasanyadicampurkanpadakeduaunsurtersebutadalah yang larutdalam air (Nanizar, 2000). Berikut adalah salah satu cara membuat larutan saturasi : 1. Komponen basa dilarutkan dalam dua per tiga bagian air yang tersedia. Misalnya NaHCO3 digerus-tuang kemudian masuk botol. 2. Komponen asam dilarutkan dalam sepertiga bagian air yang tersedia. 3. Dua per tiga bagian asam masuk kedalam botol yang sudah berisi bagian basanya, gas yang terjadi dibuang seluruhnya. 4. Sisa bagian asam dituangkan hati-hati lewat tepi botol, segera tutup dengan sampagne knop (berdrat) sehingga gas yang terjadi tertahan didalam botol tersebut

Penambahan bahan-bahan : Zat yang dilarutkan dalam bagian asam adalah : 1. Zat netral dalam jumlah kecil. Jika jumlahnya banyak , sebagian dilarutkan ke dalam asam dan sebagian lagi dilarutkan ke dalam bagian basa sesuai dengan perbandingan jumlah airnya. 2. Zat-zat yang mudah menguap. 3. Ekstrak dalam jumlah kecil dan alcohol. 4. Sirop Zat-zat yang dilarutkan dalam bagian basa : 1. Garam dari asam yang sukar larut, misalnya Na-benzoat, Na-salisilat. 2. Jika saturation mengandung asam tartrat, garam-garam kalium dan ammoniumharus ditambahkan kedalam bagian basanya, jika tidak, akan terbentuk endapan kalium atau ammonium dari asam tartrat.

Untuk melihat berapa bagian asam atau basa yang diperlukan dapat melihat table penjenuhan (saturation dan netralisasi) dalam farmakope Belanda V berikut ini. Untuk 10 bagian Ammonia KaliumKarbon at NatriumBikarb onat NatriumBikarb onat AsamAmigd AsamAsetate alat 8,9 ncer 58,8 AsamSitrat AsamSalisilat AsamTar trat 4,41

4,1

8,1

144,7

10,1

20,0

10,9

69,9

4,9

9,7

5,2

18,1

119,0

8,3

16,4

8,9

Ammonia

KaliumKarbo NatriumBikarb NatriumBikarb nat onat onat

AsamAmigdal at AsamAsetaten cer AsamSitrat AsamSalisilat AsamTartrat

11,2

5,5

1,7

0,7

1,43

0,84

24,0 12,3 22,7

9,9 5,0 9,2

20,4 10,4 19,1

12,0 6,1 11,2

D. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Agar Bentuk Sediaan Berhasil Dibuat 1. Diberikan dalam botol yang kuat, berisi kira-kira 9/10 bagian dan tertutup kedap dengan tutup gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampagne knop. 2. Tidak boleh mengandung bahan obat yag tidak larut, karena tidak boleh dikocok, pengocokan membuat botol pecah karena botol berisi gas dalam jumlah besar.

Dalam hal ini, sediaan saturasi dibuat sedemikian rupa sehingga tidak perlu digojok, karena penggojokan akan banyak menyebabkan gas CO2 yang hilang, seperti: 1. Zat zat netral dilarutkan dalam larutan asam nitrat 2. Tintura, zat yang mudah menguap, dan dalam jumlah sedikit serta garam alkaloid dilarutkan dalam bagian yang asam 3. Senyawa yang bereaksi alkalis meskipun dapat larut, dilarutkan dalam bagian basa. Zat yang tidak dapat larut dalam larutan saturasi tersebut, tidak boleh dilarutkan melainkan dipisah dan dibuat serbuk. Zat yang larut bagian basa, tetapi pada penambahan bagian asam daapat terjadi endapan, maka zat tersebut tidak boleh dicaampur dalam sediaan saturasi tersebut. Pada pembuatan larutan secara saturasi harus dibuat dalam keadaan dingin dan tidak boleh digmpur dalam sediaan saturasi tersebut. Pada pembuatan larutan secara saturasi harus dibuat dalam keadaan dingin dan tidak boleh digojok. Contoh : 1. Sirop. Jika sirop mengandung lendir maka penambahan harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk mencegah pembentukan busa yang terlalu banyak. 2. Persenyawaan yang mudah menguap, seperti aether cum spiritus, tincturae, spiritus citri dsb. 3. Garam garam netral. Jika terdapat dalam jumlah yang besar maka ini kita bagikan kepada bagian asam dan bagian basanya menurut perbandingan yang sama seperti air. 4. Garam alkaloida. Dengan bagian basa, garam-garam ini akan menghasilkan suatu endapan.

E. Cara Penyimpanan Sediaansaturasisebaiknyadisimpan dalam botol yang kuat, berisi kira-kira 9/10 bagian dan tertutup kedap dengan tutup gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampagne knope.Tidak boleh mengandung bahan obat yag tidak larut, karena tidak boleh dikocok, pengocokan membuat botol pecah karena botol berisi gas dalam jumlah besar.

F. Cara Pemakaian Sediaansaturasidigunakandenganpemakaiansecara oral.

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2008. Ilmu Resep untuk sekolah menengah farmasi kelas X. Yogyakarta : Depkes RI. Duin, van C.F. 1954. Buku Penuntun Ilmu Resep dalam Praktek Dan Teori. Jakarta : SMF Ditkesad. Nanizar. 2000. http://rizkaan.com/saturasi-dan-netralisasi/, diakses tanggal 25 Maret 2012

Você também pode gostar