Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Antartika di Kutub Selatan adalah daratan benua dengan wilayah pegunungan dan danau berselimut es yang dikelilingi lautan. Benua ini jauh lebih dingin daripada Artik, sehingga lapisan es di sana sangat jarang meleleh, bahkan ada lapisan yang tidak pernah mencair dalam sejarah. Temperatur rata-ratanya minus 49 derajat Celsius, tapi pernah mencapai hampir minus 90 derajat celsius pada Juli 1983. Tak heran jika fenomena mencairnya es di benua yang mengandung hampir 90 persen es di seluruh dunia itu mendapat perhatian serius peneliti.
GLOBAL WARMING
Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 0.18 C (1.33 0.32 F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut. Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 C (2.0 hingga 11.5 F) antara tahun 1990 dan 2100.Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil.Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. Quote:
Quote:
Quote:
1. KEBAKARAN
Analisa = Kebakaran hutan biasa nya d sebabkan meningkat nya permukaan suhu d daerah tersebut akibat efek dari pemanasan global. terjadi di waktu musim kemarau
2. ES YANG MELELEH
Analisa = mencairnya es d kutub d sebabkan suhu yang meningkat secara drastis sehingga dapat melelehkan es d kutub
Analisa = meningkat nya tinggi permukaan laut ini d sebabkan oleh air es yang telah mencair dari arah kutub
Langkah Kecil Mencegah Bahaya Besar (Global Warming) Penjelasan Apa Itu Efek Rumah Kaca?? Penjelasan Apa itu Efek Umpan Balik??
Last edited by indradwiw; 12-08-2011 at 06:45 AM..
#2
kaskus addict
UserID: 2450014 Join Date: Jan 2011 Location: Semarang, FE UNDIP Posts: 3,534
1. Avian Influenza Seperti influenza pada manusia, virus avian influenza terjadi secara alamiah pada burung liar, namun tidak membahayakan. Virus ini masuk ke burung melalui feses dan hasil sekresi. Unggas dapat menularkan virus dari burung peliharaan ataupun burung yang liar. Tingginya tingkat patogen dari penyakit H5NI merupakan perhatian utama bagi pemerintah dan organisasi kesehatan saat ini, karena sangat mematikan bagi burung liar, manusia. Bahkan penularan virus yang semula hanya dari burung ke manusia dapat meningkat dari manusia ke manusia. Perpindahan H5N1 dari negara ke negara biasanya dari perdagangan unggas. Namun perubahan iklim seperti badai salju yang parah dapat mengganggu perpindahan normal burung liar dan dapat membawa populasi kedua burung liar dan peliharaan ini menuju sumber air yang dekat dengan manusia.
2. Kolera Kolera adalah penyakit diare disebabkan oleh air yang mempengaruhi manusia terutama di negara berkembang. Hal ini disebabkan oleh bakteri, Vibrio cholera, yang bertahan dalam organisme kecil di sumber air yang terkontaminasi dan mungkin juga muncul dalam bentuk kerang mentah seperti tiram. Setelah terinfeksi, kolera dengan cepat menjadi mematikan. Hal ini sangat bergantung pada temperatur, dan kenaikan suhu air secara langsung.
3. Ebola Virus Ebola merupakan virus demam berdarah dan sangat dekat dengan demam virus Marburg yang mudah membunuh manusia, gorila, dan simpanse, dan saat ini belum bisa disembuhkan. Para ilmuwan terus bekerja untuk menemukan sumber penyakit dan untuk mengembangkan vaksin untuk perlindungan. Ada bukti yang signifikan bahwa wabah kedua penyakit yang berhubungan dengan variasi yang tidak biasa dalam curah hujan / pola musim kemarau. Seperti perubahan iklim dan musim yang ekstrim. 4. Parasit eksternal dan Usus Parasit yang secara meluas hidup di seluruh lingkungan terestrial dan perairan. Pada suhu dan curah hujan dengan tingkat pergeseran musim yang tinggi, kelangsungan hidup parasit dalam lingkungan akan meningkat di banyak tempat, terjadi peningkatan infeksi jumlah manusia dan hewan. Banyak jenis parasit yang zoonosis, tersebar antara satwa liar dan manusia. Nematoda, Baylisascaris procyonis, disebarkan oleh rakun umum dan sangat mematikan bagi banyak spesies lain satwa liar dan manusia. 5. Wabah Wabah, pestis Yersinia salah satu penyakit menular tertua yang dikenal-masih menyebabkan tingkat kematian yang signifikan dalam satwa liar, hewan domestik, dan manusia di lokasi tertentu. Wabah ini disebarkan oleh tikus dan kutu. Perubahan dalam suhu dan curah hujan mengubah distribusi populasi tikus di seluruh dunia, yang akan berdampak pada berbagai penyakit hewan pengerat kelahiran seperti wabah
6. Rift Valley Fever Demam virus Rift Valley (RVFV) adalah penyakit zoonosis yang muncul menggangu kesehatan publik secara signifikan, ketahanan pangan, dan kepentingan ekonomi secara keseluruhan, khususnya di Afrika dan Timur Tengah. Pada ternak yang terinfeksi seperti sapi, domba, kambing dan unta, aborsi dan tingkat kematian yang tinggi adalah merupakan hal yang biasa. Pada orang (yang bisa terinveksi virus dari menyembelih hewan yang terinfeksi), penyakit ini bisa berakibat fatal. Mengingat peranan nyamuk dalam penularan virus, perubahan iklim terus dikaitkan dengan kekhawatiran penyebaran RVFV. 7. Tuberkulosis
Tuberkulosis sapi menyebar melalui perpindahan ternak di seluruh dunia. Sekarang memiliki distribusi global dan bermasalah terutama di Afrika, di mana ia diperkenalkan oleh ternak Eropa di tahun 1800-an. Penyakit ini menginfeksi populasi satwa liar penting, seperti kerbau dan singa di Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan, di mana pariwisata merupakan bagian integral dari ekonomi lokal. Penyakit ini juga menginfeksi manusia di Afrika selatan melalui konsumsi susu yang tidak dipasteurisasi. Bentuk tuberkulosis manusia juga dapat menginfeksi binatang liar. Dampak perubahan iklim terhadap ketersediaan air karena kekeringan cenderung meningkatkan kontak satwa liar dan ternak pada sumber air yang terbatas, mengakibatkan meningkatnya penularan penyakit antara ternak dan satwa liar dan ternak dan manusia. 8. Demam kuning Ditemukan di daerah tropis Afrika dan bagian dari Amerika Tengah dan Selatan, virus ini dibawa oleh nyamuk, yang akan menyebar ke daerah baru sebagai perubahan suhu dan tingkat curah hujan di atas ambang normal. Salah satu jenis demam virus kuning hutan dapat menyebar dari primata ke manusia dan sebaliknya melalui nyamuk yang memakan darah manusia dan primata. Wabah terbaru di Brazil dan Argentina memiliki dampak yang menghancurkan pada populasi primata liar. Di beberapa negara di Amerika Selatan, pemantauan primata liar telah menghasilkan deteksi dini dari aktivitas penyakit dan memungkinkan untuk program vaksinasi serta harus cepat diterapkan untuk melindungi manusia.
Quote:
1. Batasi Penggunanaan kertas Tanamkan di pikiran anda kuat-kuat, bahwa setiap anda menggunakan selembar kertas maka anda telah menebang sebatang pohon. Oleh karena itu gunakan kertas se-efektif mungkin misalnya dengan mencetak print out bolak-balik pada setiap kertas. Bila anda nge-print sesuatu yang tidak terlalu penting, gunakanlah kertas bekas yang dibaliknya masih kosong. 2. Ganti bola lampu. Segera ganti bola lampu pijar anda dengan lampu neon. Lampu neon ini membutuhkan energi yang lebih sedikit dibanding lampu pijar. Ingat setiap daya daya listrik yang anda pakai maka anda turut serta menghabiskan sumber daya energi listrik yang kebanyakan berbahan bakar fosil. Bahan bakar fosil adalah bahan bakar tak terbarukan, dan dalam jangka sepuluh tahun ke depan mungkin bahan bakar jenis ini akan habis. 3. Buka jendela lebar-lebar Di Amerika , sebagian besar dari 22,7 ton emisi CO2 berasal dari rumah. Kebanyakan emisi atau gas buang tersebut berasal dari AC, kulkas, kompor gas atau refrigerator. Unutk meminimalkannya ketika dapat mengatur termostat AC dengan suhu udara di luar ruangan. Kemudian bukalah jendela lebar-lebar karena sirkulasi udara yang terjebak dapat mengkonsumsi energi. 4. Gunakan pupuk organik. Pupuk yang digunakan kebanyakan petani mengandung unsur nitrogen, yang kemudian berubah menjadi N2O yang menimbulkan efek GRK (Gas Rumah Kaca) 320 kali lebih besar dari pada CO2. Jika anda hobi berkebun gunakanlah pupuk organik. Disamping aman, murah pula. 5. Tanamlah rumpun bambu Pepohonan memang terbukti mampu menyerap CO2, tetapi ternyata pohon atau rumpun bambu mampu menyerap CO2 empat kali lebih banyak dari pohon-pohon lain.
6. Naik kendaraan umum Saat ini jumlah kendaraan pribadi sudah teramat banyak dan bikin sumpek. Sector transportasi menyumbang sampai 14 % emisi gas rumah kaca ke atmosfer, jika kita menggunakan kendaran umum maka kita mengurangi emisi gas rumah kaca, 7. Jangan pakai kantong plastik Di beberapa Negara bagian Amerika, urusan kantong plastik bahkan sampai dibuat undang-undangnya segala. LSM peduli lingkungan mendorong pemerintah Negara setempat unutk melarang penggunaan kantong plastic sebagai kantong belanjaan. Plastik ini memang unsur yang sulit terurai, butuh 1000 tahun untuk mengurainya didalam tanah. Efek Gas rumah kaca yang ditimbulkannya juga cukup besar. Maka beralihlah ke kantong kain, misal dari kain serat alami.
8. Hidup efisien Apapun aktifitas manusia di bumi akan berdampak pada bumi yang kita diami ini. Pola komsumsi energi, pola lingkungan dan sebagainya. Hiduplah seefisien mungkin, gunakan sedikit energi, komsumsilah sedikit makanan, tinggalkan pola hidup konsumtif, ramahlah terhadap lingkungan, sedikit bicara lebih banyak berpikir, dan sebagainya. 9. Mengemudi cerdas Hindari perjalanan yang panjang dan menghabiskan waktu, bila mungkin memotong jalan lakukanlah. Kurangilah aktifitas yang menggunakan kendaraan pribadi. Jika terpaksa menggunakan kendaraan pribadi, pilihlah jalan-jalan alternative yang bebas macet dan tidak mengkonsumsi energi. Bila anda menunggu, matikan mesin sebab gas buangan tetap keluar sementara bahan bahan bakar terpakai.
Pk 15;51
Peningkatan Level Permukaan Laut yang diukur oleh satelit TOPEX/Poseidon dan Jason-1 (Sumber: NASA)
Pemanasan Global mengakibatkan gelombang panas menjadi semakin sering terjadi dan semakin kuat. Tahun 2007 adalah tahun pemecahan rekor baru untuk suhu yang dicapai oleh gelombang panas yang biasa melanda Amerika Serikat. Daerah St. George, Utah memegang rekor tertinggi dengan suhu tertinggi mencapai 48o Celcius! (Sebagai perbandingan, Anda dapat membayangkan suhu kota Surabaya yang terkenal panas hanya berkisar di antara 30o-37o Celcius). Suhu di St. George disusul oleh Las Vegas dan Nevada yang mencapai 47o Celcius, serta beberapa kota lain di Amerika Serikat yang rata-rata suhunya di atas 40o Celcius. Daerah Death Valley di California malah sempat mencatat suhu 53o Celcius! Serangan gelombang panas kali ini bahkan memaksa pemerintah di beberapa negara bagian untuk mendeklarasikan status darurat siaga I. Serangan tahun itu memakan beberapa korban meninggal (karena kepanasan), mematikan ratusan ikan air tawar, merusak hasil pertanian, memicu kebakaran hutan yang hebat, serta membunuh hewan-hewan ternak. Pada tahun 2003, daerah Eropa Selatan juga pernah mendapat serangan gelombang panas hebat yang mengakibatkan tidak kurang dari 35.000 orang meninggal dunia dengan korban terbanyak dari Perancis (14.802 jiwa). Perancis merupakan negara dengan korban jiwa terbanyak karena tidak siapnya penduduk dan pemerintah setempat atas fenomena gelombang panas sebesar itu. Korban jiwa lainnya tersebar mulai dari Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, dan negara- negara Eropa lainnya. Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan parah dan kegagalan panen merata di daerah Eropa. Mungkin kita tidak mengalami gelombang-gelombang panas maha dahsyat seperti yang dialami oleh Eropa dan Amerika Serikat, tetapi melalui pengamatan dan dari apa yang Anda rasakan sehari-harinya. Anda dapat juga merasakan betapa panasnya suhu di sekitar Anda. Cobalah perhatikan seberapa sering Anda mendengar ataupun mungkin mengucapkan sendiri kata-kata seperti: Panas banget ya hari ini! Apabila Anda kebetulan bekerja di dalam ruangan ber-AC dari pagi hingga siang hari sehingga Anda tidak sempat merasakan panasnya suhu belakangan ini, Anda dapat menanyakannya kepada teman-teman ataupun orang disekitar Anda yang kebetulan bekerja di luar ruang. Orang-orang yang sehariharinya bekerja dengan menggunakan kendaraan terbuka di siang hari bolong (misalnya sales dengan sepeda motor) mungkin dapat menceritakan dengan lebih jelas betapa panasnya sinar matahari yang menyengat punggung mereka.