Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
rizqaramadhani@yahoo.com
Melalui cara itulah, para pelaku blue ocean strategy kemudian bisa menciptakan ruang pasar baru, menjangkau new market demand dan sekaligus membuat kompetisi menjadi tidak relevan. Atau mungkin Created by --RIZQA RAMADDHANI MANAJEMEN REGULER 2008 S1 080810201048-2
lebih tepatnya : mereka kemudian bisa meninggalkan para pesaingnya dalam rintihan kekalahan. Mio melesat jauh meninggalkan Honda Beat. iPod membuat produk audio Sony tergeletak sekarat dalam ambang kehancuran. Dan nama mbah Surip tiba-tiba melambung, sebelum akhirnya benar-benar melesat menembus langit tuju bidadari.Strategi blue ocean tak pelak merupakan salah satu siasat yang barangkali mesti dilakukan manakala sebuah perusahaan hendak terus memenangkan kompetisi bisnis yang kian keras. Sebab dengan inilah, mereka kemudian bisa terus menciptakan produk inovatif yang akan digemari para pelanggannya. Dengan cara ini pula, para pelanggan akan senantiasa bisa jatuh hati dengan beragam produk yang ditawarkan; dan kemudian secara serentak berseru We love your products full !
Case 1 Ketika NASA mengirimkan astronotnya ke luar angkasa, mereka menemukan fakta bahwa ternyata pena tidak bisa digunakan pada gravitasi nol (tinta tidak akan tertarik keluar). Untuk memecahkan masalah ini, mereka melakukan penelitian selama kurang lebih 1 dekade dan menghabiskan biaya sebesar $12 juta (setara dengan Rp.120 milyar dengan kurs $1=Rp.10.000,-).Mereka merancang sebuah pena yang dapat digunakan pada gravitasi nol, menghadap keatas, bahkan di dalam air, pada permukaan apapun (termasuk kaca) dan suhu dingin 300 derajat celcius dibawah nol. Dan Apa yang orang Rusia lakukan? Mereka menggunakan pensil Case 2 Salah satu studi kasus yang paling terkenal dalam manajemen Jepang adalah kasus kotak sabun yang kosong, yang terjadi di perusahaan kosmetik terbesar di Jepang.Perusahaan tersebut menerima keluhan dari konsumen bahwa sabun yang mereka beli ternyata kosong.Dengan segera bagian keluhan pelanggan terjun langsung ke lapangan menuju bagian pengemasan produk. Bagian pengemasan produk adalah lini terakhir dari proses produksi sebelum menuju bagian pengiriman produk.Mereka kemudian menemukan bahwa ternyata memang ada kotak sabun yang kosong yang melewati bagian pengemasan, dengan beberapa alasan.Manajemen kemudian meminta para insinyurnya untuk memecahkan masalah ini. Para insinyur tersebut segera melakukan penelitian. Mereka bekerja sangat keras dan akhirnya menemukan mesin X-ray dengan resolusi tinggi yang dioperasikan oleh 2 orang untuk mengamati semua kotak sabun yang lewat, untuk memastikan bahwa kotak sabun tersebut tidak kosong.Tidak perlu diragukan lagi hasil yang mereka capai. Mereka telah bekerja sangat keras dan cepat, namun mereka juga menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Di bagian tempat yang lain, sebuah perusahaan dengan skala yang jauh lebih kecil menemukan permasalahan yang serupa. Namun mereka tidak menggunakan mesin X-Ray yang sangat rumit. Mereka mencoba melakukan pemecahan dengan cara yang berbeda.Mereka membeli sebuah kipas angin khusus yang sangat kuat dan menaruhnya pada suatu titik di bagian pengemasan. Setelah kipas angin tersebut dinyalakan, maka setiap kotak sabun yang kosong dan melewati kipas tersebut akan segera terbang tertiup angin. Apa pesan yang ingin disampaikan dari 2 kasus diatas?
AKUNTANSI BIAYA 2 KONSEP DASAR HARGA POKOK PRODUKSI (BIAYA PRODUKSI) STANDARD 1. Nama Lain dari Harga Pokok Produksi yaitu a. Biaya Produksi b. Cost Of Good Manufactured istilah Akuntansi
2. Konsep utama Akuntansi Biaya 1 adalah History Cost yaitu konsepnya adalah menentukan Harga Pokok Produksi sebelum kegiatan Produksi untuk perencanaan dan pengendalian 3. Untuk Akuntansi Biaya 2 Metode Kalkulasi Harga Pokok Produksi ada di awal sebelum kegiatan produksi a. Disebut PREDETERMINED COST 4. Metode Harga Pokok produksi (biaya produksi) standard juga disebut STANDARD COSTING 5. Aspek aspek pembahasan Harga Pokok produksi (biaya produksi) standard yaitu Analisa Selisih Biaya Produksi 6. Mengapa Timbul Selisih Biaya Produksi ???? Karena ada penyimpangan (varian) dari apa yang direncanakan pra produksi dengan kondisi riil pasca produksi 7. Hasil dari penyimpangan perencanaan dan kenyataan yang menimbulkan selisih biaya produksi yaitu a. selisih biaya produksi menguntungkan i. disebut juga Selisih biaya produksi Favourable (F) ii. Terjadi jika nilai / alokasi / jumlah yang direncanakan (Standard) lebih besar dari nilai / alokasi / jumlah yang terjadi (aktual ) b. selisih biaya produksi merugikan i. disebut juga Selisih biaya produksi Unfavourable (UF) ii. Terjadi jika nilai / alokasi / jumlah yang direncanakan (Standard) lebih rendah dari nilai / alokasi / jumlah yang terjadi (aktual ) 8. Biaya atau nilai dikeluarkan a. Dasarnya adalah i. Pengalaman masa lalu ii. Melalui teknik Statistik Ekonomi Bisnis 1. Forecasting (peramalan) 2. rata rata (mean) dari pengalaman yang sudah terjadi 3. modus dari pengalaman yang sudah terjadi 9. Jenis Selisih Biaya Produksi meliputi Created by --RIZQA RAMADDHANI MANAJEMEN REGULER 2008 S1 080810201048-5 standard adalah biaya atau nilai yang seharusnya diperhitungkan atau
a. Selisih Biaya Bahan baku i. Selisih efisiensi ii. Selisih harga b. Selisih Biaya Tenaga Kerja i. Selisih efisiensi ii. Selisih tarif c. Selisih BOP i. Selisih terkendali ii. Selisih Volume 10. Metode kalkulasi Selisih Biaya Produksi yaitu a. Metode 1 selisih i. Menghitung Selisih Harga b. Metode 2 selisih i. Menghitung Selisih Harga ii. Menghitung Selisih Quantitas c. Metode 3 selisih i. Menghitung Selisih Harga ii. Menghitung Selisih Quantitas iii. Menghitung Selisih Campuran 11. Metode Pencatatan Akuntansi Metode Harga Pokok produksi (biaya produksi) standard a. Metode Partial Plan i. Ful Costing ( Absolute Costing) ii. Direct Costing (Variabel Costing) b. Metode Singgle Plan i. Ful Costing ( Absolute Costing) ii. Direct Costing (Variabel Costing) Tahukah kamu bahwa Lempeng bumi bergerak 0,007 Cm setiap harinya......
12. Jenis Kalkulasi Biaya a. FULL COSTING (ABSOLUTE COSTING) i. Disebut juga ABSORBTION COSTING ii. Prosesnya adalah menghitung Varible Cost dan Fixed Cost iii. TFC + TVC iv. Untuk menentukan harga jual b. DIRECT COSTING (VARIABEL COSTING) i. Hanya menjumlah TVC saja ii. Tidak menghitung Fixed Cost karena Fixed Cost merupakan biaya periodik 1. misalnya a. tetap membayar gaji pegawai meskipun tidak ada aktivitas produksi b. Tenaga kerja langsung termasuk biaya varible iii. Biaya yang tidak relevan untuk pengambilan keputusan iv. Hanya untuk kepentingan internal manajemen v. Digunakan untuk menerima / menolak pesanan dengan pertimbangan utamanya adalah apakah harga yang ditawarkan diatas atau dibawah HPP 13. Manfaat Harga Pokok Standard a. Batas penentuan budget a. Alat pengawasan dalam pelaksanaan ( Feed Back ) b. Informasi dalam pengambilan keputusan i. Max price ii. Min price c. Alat pengukuran biaya rasional i. Alat analisis terhadap penyimpangan yang terjadi untuk perbaikan d. Menghemat biaya administrasi i. Gak perlu ngitung biaya 14. Catatan Tambahan Nilai Riil = Nilai Sesungguhnya = Nilai Aktual Tahukah anda bahwa Leeuwarden, sebuah kota dibelanda dapat di lafalkan dengan 255 cara berbeda.
Selisih BOP
AKUNTANSI BIAYA 2 KONSEP DASAR SELISIH BIAYA PRODUKSI KODE SINGKATAN : PR PSt QR QSt : Price Riil Harga Sesungguhnya Harga Standard Jumlah Sesungguhnya Jumlah Standard Jumlah Aktual Price Aktual
: Quantitas Standard
1. SELISISH BIAYA BAHAN BAKU a. Metode 1 Selisih Rumusnya : Biaya Bahan Baku Standar Biaya Bahan Baku sesungguhnya (Rill)
b. Metode 2 Selisih i. Selisish Harga Rumus : (PSt PR) x QR Atau bisa menggunakan rumus Economic Order Quantity (EOQ) ii. Selisih Kuantitas Rumus : (QSt bahan baku yang digunakan QR) x PSt Selisih Biaya Bahan Baku = Selisih Harga + Selisih Quantitas
Tahukah anda bahwa kata2x yang tertua dan tidak berubah maknanya dalam bahasa inggris adalah "TOWN"
c. Metode 3 Selisih i. Kondisi 1 1. terjadi jika PSt > PR 2. terjadi jika QSt > QR
P Standard
Selisih Harga
Selisih Campuran
P Riil
Selisih Quantitas
QRiil
QSt
Selisih Harga (lihat grafik) (PSt PR) x QR Hasilnya pasti selisih Favorable
Selisih Quantitas (lihat grafik) (QSt-QR) x Qriil Hasilnya pasti selisih Favorable
Selisih Campuran (lihat grafik) (PSt-PR) x (QR-QSt) Hasilnya pasti selisih Favorable
Selisih Biaya Bahan Baku = Selisih Harga + Selisish Quantitas + Selisish Campuran
10
ii. Kondisi 2 1. Terjadi jika PSt < PR 2. Terjadi jika QSt < QR
PR
Selisih Harga
Selisih Campuran
PSt
Selisih Quantitas
QSt
QR
Selisih Harga (lihat grafik) (PR - PSt) x QSt Selisih Quantitas (lihat grafik) (QR-QSt) x Pst
Selisih Biaya Bahan Baku = Selisih Harga + Selisish Quantitas + Selisish Campuran
11
iii. Kondisi 2 1. Terjadi jika PSt > PR 2. Terjadi jika QSt < QR
PSt
Selisih Harga
PR
Selisih Quantitas
QSt
QR
Selisih Harga (lihat grafik) =(PSt - PR) x QSt Selisih Quantitas (lihat grafik) =(QR-QSt) x PR Selisih Campuran (lihat grafik) =0 Tidak ada Selisih Campuran
12
2. SELISIH BIAYA TENAGA KERJA KODE SINGKATAN : TR TSt : Tarif Upah Riil : Tarif Standard Tarif Upah Sesungguhnya Tarif Upah Standard Jam Kerja Langsung Sesungguhnya Jam Kerja Langsung Standard Tarif Upah Aktual tarif Upah Aktual
a. Metode 1 Selisih Rumus = Biaya Tenaga Kerja Standard = TSt x JKLSt TR x JKLR
b. Metode 2 Selisih i. Selisih Upah (TSt TR) x JKLR ii. Selisih Efisiensi (JKLSt JKLR) x TSt
air terjun paling tinggi di bumi adalah air terjun santo angel. terletak di negara venezuela. tingginya 1000m. ditemukan oleh seorang pilot amerika bernama james angel yang pesawatnya jatuh tidah jauh dari situ pada bulang oktober tahun 1937
13
c. Metode 3 Selisih i. Kondisi 1 1. Tarif Standard > Tarif Sesungguhnya 2. Jam Kerja Langsung Standard > Jam Kerja Langsung Sesungguhnya
Tarif Standard
Selisih Upah
Selisih Campuran
Tarif Sesungguhnya
Selisih Efisiensi
JKLR
JKLSt
Selisih Upah (lihat grafik) (TSt - TR) x JKLR Hasilnya pasti selisih Favourable
Selisih Efisiensi (lihat grafik) (JKLSt JKLR) TR Hasilnya pasti selisih Favourable
Selisih Campuran (lihat grafik) (TSt - TR) - (JKLSt JKLR) Hasilnya pasti selisih Favourable
Selisih Biaya Tenaga Kerja = Selisih Upah + Selisih Efisiensi + Selisih Campuran
14
ii. Kondisi 2 1. Tarif Standard < Tarif Sebenarnya 2. Jam Kerja Langsung Standard < Jam Kerja Langsung Sebenarnya
Tarif Sesunguhnya
Selisih Upah
Selisih Campuran
Tarif Standard
Selisih Efisiensi
JKLR
Selisih Efisiensi (lihat grafik) (JKLR - JKLSt) TSt Hasilnya pasti selisih Unfavourable
Selisih Campuran (lihat grafik) (TR - TSt) x (JKLR JKLSt Hasilnya pasti selisih Unfavourable
Selisih Biaya Tenaga Kerja = Selisih Upah + Selisih Efisiensi + Selisih Campuran
15
iii. Kondisi 3 1. Tarif Standard < Tarif Sebenarnya 2. Jam Kerja Langsung Standard > Jam Kerja Langsung Sebenarnya
Tarif Standard
Selisih Upah
Selisih Campuran
Tarif Sebenarnya
Selisih Efisiensi
JKLR Selisih Upah (lihat grafik) (TSt - TR) x JKLR Selisih Efisiensi (lihat grafik) (JKLSt -JKLR) - TR Selisih Campuran (lihat grafik) = 0
JKLSt
16
$xxx $xxx -
Selisih BOP(+/-) Keterangan : Selisih BOP bernilai + Selisih BOP bernilai Selisih Favourable (Menguntungkan) Selisih Unfavourable (Merugikan )
17
BOP sesungguhnya BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sebenarnya : BOP FIXED BOP VARIABLE Rpxxxx Rpxxxx +
Rp xxxx
Rp xxxx -
BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sebenarnya BOP FIXED BOP Variable Rp xxxx Rp xxxx +
Rp xxxx
Rp xxxx
Keterangan : Selisih BOP bernilai + Selisih BOP bernilai Selisih Favourable (Menguntungkan) Selisih Unfavourable (Merugikan )
18
c. Metode 3 Selisih i. Selisih Pengeluaran BOP sesungguhnya BOP yang dibudgetkan pada kapasitas BOP tetap Rp xxxx Rp xxxx
ii. Selisih Kapasitas BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sebenarnya Kapasitas sesungguhnya x Tarif BOP standard Rp xxxx Rp xxxx Selisih kapasitas (+/-)
iii. Selisih Efisiensi Kapasitas Sebenarnya x Tarif Standard Kapasitas standard x Tarif BOP standard = Rp xxxx = Rp xxxx Selisih Efisiensi (+/-) Selisih BOP = Selisih Pengeluaran + Selisih Kapasitas + Selisih Efisiensi Keterangan : Selisih BOP bernilai + Selisih BOP bernilai Selisih Favourable (Menguntungkan) Selisih Unfavourable (Merugikan )
19
1. Selisih Biaya Bahan baku a. Selisih Harga b. Selisih pemakaian c. Selisih campuran Rp Rp Rp xxx xxx xxx +
2. Selisih Biaya Tenaga Kerja a. Selisih tarif upah b. Selisih efisiensi c. Selisih campuran Rp Rp Rp xxx xxx xxx +
Selisish Biaya Tenaga Kerja 3. Selisih BOP a. Selisih pengeluaran b. Selisih kapasitas c. Selisih efisiensi Rp 54.000 (FAVOURABLE ) Rp 64.000 (UNFAVOURABLE ) Rp 10.000 (FAVOURABLE ) +
Selisih BOP Selisih Biaya Produksi = Selisih Biaya Bahan baku + Selisih Biaya Tenaga kerja + Selisih BOP
20
Tampilan Laporan Rugi Laba dengan Selisih Unfavourable (UF) LAPORAN RUGI/LABA
Penjulan
Rp xxx Rp xxx
Biaya Produksi = (jumlah produksi produk persediaan akhir produk ) xHPP standard
Laba Kotor (EBIT) Selisih Unfavorable Laba Kotor (EBIT) setelah selisih
Keterangan : HPP standard : Harga Pokok Produksi Standard atau Biaya Produksi Standard
Tahukah kalian bahwa nama2x benua didunia selalu diawali dan diakhiri oleh hurup yang sama dalam bahasa inggris.
21
LAPORAN RUGI/LABA
Penjulan
Rp xxx Rp xxx
Biaya Produksi = (jumlah produksi produk persediaan akhir produk ) xHPP standard
Laba Kotor (EBIT) Selisih Favourable Laba Kotor (EBIT) setelah selisih
Keterangan : HPP standard : Harga Pokok Produksi Standard atau Biaya Produksi Standard
22
AKUNTANSI BIAYA 2 METODE PENCATATAN PARTIAL PLAN 1. Pengeluaran biaya produksi akan dicatat dengan nilai yang sesungguhnya pada rekening barang dalam proses ( baik biaya bahan baku , biaya tenaga kerja , dan BOP ) 2. Untuk mencatat harga pokok produksi barang jadi yang ditarnsfer ke rekening persediaan barang jadi akan diacatat dengan nilai harga yang sudah distandarkan pada rekening barang dalam proses 3. Perhitungan selisih / variasi diperhitungkan pada akhir periode pada rekening barang dalam proses 4. Selisih yang terjadi dicatat dalam rekening selisih biaya produksi ( rekening tersendiri ) dan dapat diperlukan sebagai penambah pendapatan atau pemegang saham 5. selisih biaya produksi pada rekening barang dalam proses dihitung pada akhir periode 6. Catatan Tambahan 7. KODE SINGKATAN a. UF = Selisih unfavourable b. F = Selisih Favourable Selisish Merugikan Selisih Menguntungkan Nilai Riil = Nilai Sesungguhnya = Nilai Aktual
Akun Barang Dagang Dalam Proses D(Rp) Nilai Sesungguhnya K(Rp) Nilai Standard
Bahan baku , Tenaga kerja , Bahan baku , Tenaga kerja , dan dan BOP dicatat dengan BOP dicatat Harga Standard
harga sesungguhnya
23
Nilai Standar d
BOP D K nilai aktual Jml Nilai Aktual Selisih UF Kas D K xxxxxx Jml Nilai Standard Selisih F
Penjualan D K
Lihat akun barang dalam proses Karena jumlah Debet > Kredit maka terjadi selisih Rugi = Selisih UNFAVOURABLE (UF) Jika jumlah Debet < Kredit maka terjadi selisih Untung = Selisih FAVOURABLE Created by --RIZQA RAMADDHANI MANAJEMEN REGULER 2008 S1 080810201048-24
8. Contoh Soal 1 Berikut adalah Data Produksi PT Sukses Nilai Standar Price (Rp/unit) Q (unit ) 10 40 Nilai Riil ( aktual ) 15 40
Hitunglah Selisih Biaya Produksi dengan metode Pencatatan Partial Plan dan buatlah jurnalnya !
JAWAB Nilai Standar Price (Rp/unit) Q (unit ) Total Selisih (Rp) 10 40 Rp10/unit x 40 unit =Rp 400 15 40 Rp 15/unit x 40 unit = Rp 600 600-400= 200 (selisih Unfavorable) Nilai Riil ( aktual )
Maka Jurnalnya : Pada Akun Barang Dalam Proses Selisih yang bernilai Unfavorable (UF) diletakkan di Kolom Debet Pada Akun Barang Dalam Proses Selisih yang bernilai favorable (F) diletakkan di Kolom Kredit
Akun Barang Dagang Dalam Proses D(Rp) Nilai Sesungguhnya K(Rp) Nilai Standard
25
9. Contoh Soal 2 Diketahui : STANDARD ( kita tetapkan hal ini sebelum melakukan kegiatan produksi ) biaya untuk memproduksi 1 unit baranag jadi adalah sebagai berikut Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja BOP = Rp 10 /unit = Rp 15 / unit = Rp 15 / unit
Selama bulan Januari telah diproduksi sebanyak 100 unit ,biaya yang telah dikeluarkan ( yang riil sesungguhnya ) sebesar Rp Rp 4100 dengan rincian sebagai berikut = Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja BOP = Rp 1200 = Rp 1000 = Rp 1900
Diminta = 1. 2. Susunlah Jurnal dan selisih tranasaksi selama bulan Januari menggunakan metode partial plan Apabila pada 31 Januari masih terdaftar persediaan barang jadi sebesar 20 unit dan harga jual per unit Rp 50 , Hitunglah Laporan Rugi laba dan buatlah Jurnalnya
26
JAWAB Menghitung Harga Pokok Produksi / biaya produksi standard per unit Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja BOP = Rp 10 /unit = Rp 15 / unit = Rp 15 / unit + Rp 40 /unit Menghitung Harga Pokok Produksi / biaya produksi standard Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja BOP = Rp 10 /unit x 100 unit = Rp 1000 = Rp 15 / unit x 100 unit = Rp 1500 = Rp 15 / unit x 100 unit = Rp 1500 + Rp 4000
Selama bulan Januari telah diproduksi sebanyak 100 unit ,biaya yang telah dikeluarkan ( yang riil sesungguhnya ) sebesar Rp Rp 4100 dengan rincian sebagai berikut = Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja BOP = Rp 1200 = Rp 1000 = Rp 1900 Rp 4100 +
27
MATRIKS SELISIH BIAYA PRODUKSI No Jenis Biaya Biaya Sesungguhnya 1 2 3 Bahan Baku Tenaga Kerja BOP JUMLAH 1200 1000 1900 4100 Biaya Standard 1000 1500 1500 4000 SELISIH ( VARIAN ) 200 ( UF) 500 ( F) 400 ( UF) 100 (UF )
Konsep Logika perhitungan Konsep LOGIKA I Selisih Biaya Produksi = 200 (UF) - 500 (F) + 400 ( UF) = 100 (UF)
KONSEP LOGIKA II Selisih Biaya Produksi = 4100 ( Biaya sesungguhnya ) 4000 ( biaya standard ) = 100 (UF)
28
Persediaan bahan baku ( Rp ) D K 1200 (merupakan nilai yang dialokasikan ) Gaji dan upah (Rp) D K 1000(merupakan nilai yang dialokasikan )
4000
1000
4100 (UF)
4000
29
Membuat Jurnal Selisih Biaya Produksi Unfavourable (UF) Akun : Barang Dalam Proses D K 4100-4000=100
MISALKAN kasusnya mengalami Selisih Biaya Produksi Favourable (F) Akun : Barang Dalam Proses D K 4100-4000=100
30
Jurnal Umum Januari 2012 NO 1 Perkiraan (Pemakaian biaya produksi bahan baku ) Barang dalam proses Pemakaian bahan baku (Alokasi Tenga Kerja untuk produksi ) Barang dalam proses Gaji dan upah (Pembebanan BOP untuk produksi ) Barang dalam proses BOP (Mencatat Harga pokok barang jadi ) Persediaan barang jadi Barang dalam proses (Mencatat Selisih yang terjadi ) Selisih biaya produksi Barang dalam proses (Memperlakukan selisih biaya produksi) Rugi / laba Selisih biaya produksi D (Rp ) K (Rp )
1200 1200
1000 1000
1900 1900
4000 4000
100 100
Mencatat Penjualan secara kredit Piutang dagang Penjualan =Rp 50/unit x (100-20) unit Mencatat Biaya Produksi Standard HPP (harga pokok produksi) Persediaan barang jadi 4000 4000
3280 3280
31
MISALKAN Selisihnya bernilai Favourable Jurnal Januari 2012 NO 1 Perkiraan (Pemakaian biaya produksi bahan baku ) Barang dalam proses Pemakaian bahan baku 2 (Alokasi Tenga Kerja untuk produksi ) Barang dalam proses Gaji dan upah 3 (Pembebanan BOP untuk produksi ) Barang dalam proses BOP (Mencatat Harga pokok barang jadi ) Persediaan barang jadi Barang dalam proses 5 (Mencatat Selisih yang terjadi ) Barang dalam proses Selisih biaya produksi (Memperlakukan selisih biaya produksi) Selisih biaya produksi Rugi laba 100 100 1900 1900 1000 1000 D (Rp ) K (Rp )
1200 1200
4000 4000
Mencatat Penjualan secara kredit Piutang dagang Penjualan =Rp 50/unit x (100-20) unit Mencatat Biaya Produksi Standard HPP (harga pokok produksi) Persediaan barang jadi 4000 4000
3280 3280
32
LAPORAN RUGI/LABA
Sehingga Komentar yang dapat diberikan : 1. perusahaan kurang perhatian kepada karyawan ( maybe karena terlalu irit ) , akibatnya adalah a. karyawan jadi kurang termotivasi b. karena karyawan jadi kurang termotivasi akan menyebabkan penggunan bhan baku menjadi seenaknya sehingga muncul pemborosan atau kurang serius dalam bekerja ,hal ini menyebabkan banyak barang yang rusak , sehingga nantinya ada perbaikan butuh bahan baku c. menggunakan peralatan seenaknya sehingga peralatan menjadi rusak 2. jika mengunakan tenaga kerja anak anak maka konsep yang terjadi adalah HANYA EFISIEN
Tahukah kamu Ketika terbang, lalat mengepakkan sayapnya kurang lebih 500 kali setiap detik. Oadahal tak satu pun mesinbuatan manusia yang memiliki kecepatan luar biasa itu. Kalaupun ada, tentu akan terbakar dan hancur akibat gaya gesek. Namun sayap/persendian lalat tidak mengalami kerusakan. Lalat dapat terbang kearah manapun tanpa terpengaruh oleh arah kecepatan angin. Padahal dengan teknologi yang paling mutakhir sekalipun, manusia belum mampu membuat mesin yang memiliki spesifikasi dan teknik terbang yang luar biasa seperti lalat.
33
10. Contoh Soal 3 Diketahui : HARGA POKOK STANDARD untuk memproduksi harga pokok : Bahan baku Tenga Kerja ( 5kg x @Rp 50 ) ( 5jkl @Rp100 ) = Rp 250 = Rp 500
BOP ( berdasarkan jam kerja langsung ) BOP fixed BOP variable ( Rp 30 / dkl ) Harga produksi per unit =Rp 100 =Rp 150 =Rp 1000
BOP dianggarkan pada kapasitas normal 5000 jam kerja langsung per bulan
Rp 100.000 Rp 150.000 +
Rp 250.000
Jumlah yang diproduksi Jumlah jam kerja laangsung sesungguhnya Total BOP sesungguhnya Harga bahan baku Tarif upah langsung ( sesungguhnya ) Penggunaan bahan baku diproduksi
Diminta selisih bahan TK, BOP 1,2,3 Apabila Margin keuntungan 25% dari dari HARGA POKOK PRODUKSI standard dan persediaan akhir barang jadi 50 unit , susunlah harga laporan Rugi / laba
34
JAWABAN
1. SELISIH BAHAN BAKU Metode 1 selisih Nilai Bahan Baku Standard = 400 unit x 5 kg/unit x Rp 50 /kg = Rp 100.000 = Rp 72.000
= Rp 28.000 ( FAVOURABLE )
Lalu kita koreksi dengan metode 3 Selisih dengan kondisi : Harga standard > Harga Sebenarnya Quantitas standard >Quantitas Sebenarnya
Selisih Harga =(PSt PR) x QR =(Rp 50/kg Rp 40/kg ) x 1800 kg Quantitas =(QSt-QR) x Qriil =( 2000kg 18000kg) x Rp 40 / kg Selisih Campuran =(PSt-PR) x (QR-QSt) =(Rp 50/kg Rp 40/kg ) x ( 2000kg 18000kg) = Rp 2000 (FAVOURABLE) + = Rp 8.000 (FAVOURABLE) = Rp 18.000 ( FAVOURABLE) Selisih
Rp
28.000
KODE SINGKATAN : PR PSt QR QSt : Price Riil Harga Sesungguhnya Harga Standard Jumlah Sesungguhnya Jumlah Standard Jumlah Aktual Price Aktual
: Quantitas Standard
35
2. SELISIH BIAYA TENAGA KERJA Metode 1 selish Nilai Biaya Tenaga Kerja Standard Nilai Biaya Tenaga Kerja Sesungguhnya Selisih Biaya Tenaga Kerja = 400 unit x 5 jkl/unit x Rp 100 /jkl =1800 jkl x Rp 100 /jkl = Rp 200.000 = Rp 216.000 = Rp 16000 (UF)
Lalu kita koreksi dengan metode 3 Selisih dengan kondisi 3 yaitu Tarif Upah standard < Tarif Upah Sebenarnya JKL standard >JKL Sebenarnya
Selisih Upah =(TSt - TR) x JKLR =Rp 100/jkl Rp 120/jkl ) x 1800 jkl Selisih Efisiensi =(JKLSt JKLR) TR =400 unit x 5 jkl/unit) 1800 jkl ) x Rp 100 / jkl Selisih Campuran =(TSt - TR) - (JKLSt JKLR) =0 Selisih Biaya Tenaga Kerja = 0 + = Rp 20.0000 (F) = Rp 36.000 (UF)
= Rp 16000 (UF)
KODE SINGKATAN : TR TSt : Tarif Upah Riil : Tarif Standard Tarif Upah Sesungguhnya Tarif Upah Standard Jam Kerja Langsung Sesungguhnya Jam Kerja Langsung Standard Tarif Upah Aktual tarif Upah Aktual
tahukah kamu, bahwka kita bersin dengan kuat, maka partikel yg terlontar memiliki kecepatan 165km/jam
36
3. SELISIH BOP Kenapa ada selisih BOP Karena perusahaan tidak mampu memanfaatkan kapasitas maximum 5000 jkl secara optimal Seharusnya perusaan mengerjakan pesanan sebesar 5000 jkl / 5 jkl / unit = 1000 unit namun perusahaan hanya mengerjakan pesanan sebesar 400 unit sehingga kkekurangannya sebesar 1000 unit - 400 unit = 600 unit leboh baik diperoleh melalui penambahan biaya pemasaran
Metode 1 selisih BOP standard BOP sesunguhnya = ( 400 unit x ( Rp 100 / unit + Rp 150 / unit ) ) = Rp 100.000 = = Rp 120.000
Selisih BOP
Rp 20.000 (UF)
JENIS BOP
TOTAL
FIXED
Rp 100.000
VARIABLE
Rp 150.000
Rp 250.000
37
BOP Sesungguhnya BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sesungguhnya (BOP standard) BOP Fixed BOP Variable (1800 jkl x Rp 30/jkl ) Rp 100.000 Rp 54.000 Rp 154.000
Rp 120.000
Rp 154.000 Rp 34.000 (F )
Selisih Kapasitas
BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sesungguhnya BOP pada kapasitas seseungguhnya x tarif BOP / jkl 1800 jkl x Rp 50 / jkl (BOP Standard)
Rp 154.000
Selisih Efisiensi
BOP kapasitas sesungguhnya x tarif BOP standar =1800 jkl x Rp 50 / jkl BOP kapasitas standar x tarif BOP standar =2000 jkl x Rp 50 / jkl Rp 100.000 Rp 10.000 (F) Rp 90.000
Selisih BOP = Selisih Pengeluaran + Selisih Kapasitas + Selisih Efisiensi Selisih BOP = Rp 34.000 (F) + Rp 64.000(UF) + Rp 10.000(F) = Rp 20000 (UF)
38
1. Selisih Biaya Bahan baku a. Selisih Harga b. Selisih pemakaian c. Selisih campuran Rp 18.000 (FAVOURABLE ) Rp Rp 8000 (FAVOURABLE ) 2000 (FAVOURABLE ) +
Rp 28.000 (FAVOURABLE )
2. Selisih Biaya Tenaga Kerja a. Selisih tarif upah b. Selisih efisiensi c. Selisih campuran Rp 36.000 (UNFAVOURABLE ) Rp 20.000 (FAVOURABLE ) Rp 0 +
Rp 16.000 (UNFAVOURABLE ) 3. Selisih BOP a. Selisih pengeluaran b. Selisih kapasitas c. Selisih efisiensi Rp 54.000 (FAVOURABLE ) Rp 64.000 (UNFAVOURABLE ) Rp 10.000 (FAVOURABLE ) +
Rp 20.000 (UNFAVOURABLE )
Sehingga selisih biaya produksi yang terjadi ialah Komponen Biaya Produksi Bahan Baku Tenaga Kerja BOP JUMLAH Nilai Standard (Rp) 100.000 200.000 100.000 400.000 Nilai Sesungguhnya (Rp) 72.000 216.000 120.000 408.000 Selisih (Rp) 28000 (F) 16000 (UF) 20000 (UF) 8000 (UF)
39
Karena ada persediaan akhir sebesar 50 unit maka penjualan yang terjadi adalah
Penjualan
= (400 unit -50 unit) x ( (100%+25%) x HPP ) =(400 unit - 50 unit) x ( (100%+25%) x Rp 1000 /unit ) = Rp 437.500
HPP
= Rp 350.000 -
Laba kotor
= Rp 87.500
= Rp
8.000 -
= Rp 79.500
40
11. Contoh Soal 4 Informasi mengenai Biaya Overhead pada bulan Januari 2012 adalah sebagai berikut : BOP FIXED yang dianggarkan Tarif Standar BOP FIXED per JKL Tarif BOP varaibel per JKL = Rp 75.000,= Rp 3 / Jkl = Rp 6 / Jkl
Jumlah JKL standar yang digunakan untuk menghasilkan produksi sesungguhnya adalah 24.000 JKL BOP sesungguhnya terjadi = Rp 220.000,-
1. Selisih Terkendali
BOP sesungguhnya BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sesungguhnya (Nilai Standard) : BOP Fixed BOP Variable 24.000 JKL x Rp 6/JKL = Rp 144.000 + = Rp 75.000
Rp 220.000
Rp 219.000
2. Selisih Volume
Rp 219.000
Jkl standar x tarif BOP standar (nilai standard) 24.000 jkl x ( Rp 3/JKL + Rp 6/JKL ) Rp 216.000
Rp 3.000 ( Unfavourable ) Selisih BOP = Selish Terkendali + Selisih Volume Selisih BOP = Rp 1000 (UF) + Rp 3000 (UF) = Rp 4000 (UF)
41
12. Contoh Soal 5 PT Rezeki Ngalir Terus menggunakan sistem biaya standar selama bulan Januari 2010 tercatat informasi sebagai berikut : Membeli 8500 kg bahan baku Menggunakan 8000 kg bahan baku untuk produksi Menggunakan 825 Jkl untuk produksi Memproduksi 1500 unit barang jadi Biaya standar per unit adalah sebagai berikut =
Total Selisih bahan baku dalam Januari Total Selisih Biaya Tenaga kerja
= Rp 4.850 = Rp 915
Total Harga sesungguhnya bahan baku yang dibeli dalam bulan Januari adalah ..
1. SELISIH HARGA ( harga standar harga sesungguhnya ) x Quantitas sesungguhnya = (Rp 4/kg Psesungguhnya ) x 8000 kg = Rp 32.000 8000 Psesungguhnya ..( persamaan 1 )
2. SELISIH EFISIENSI (Quantitas Standar Quanitas sesungguhnya ) x Harga sesunguhnya = {(5kgx1500 unit) 8000kg } x Rp 4/kg = -500 kg x Rp 4/kg = -Rp 2000 (UF karena nilai standar < nilai sesungguhnya ) karena Unfavourable maka akan bertanda negatif - Rp 2000
42
Selisih harga + Selisih Efisiensi =Total Selisih bahan baku Rp 32.000 8000Psesungguhnya + (-Rp 2000) = Rp 4850 Rp 32.000 8000Psesungguhnya - Rp 2000 Rp 30.000 8000 P sesungguhnya = Rp 4850 Rp 30.000 Rp 4850 Rp 25150 Psesungguhnya Selisih Harga = 8000 Psesungguhnya = 8000 Psesungguhnya = Rp 3,14/ unit = Rp 3,14/ unit x 8000 unit = Rp 25120 = Rp 4850
Selisih Biaya Tenaga Kerja dengan metode 2 selisih 1. Selisih tarif ( tarif standard tarif sesungguhnya ) x JKL sesungguhnya (Rp 10/JKL Tarif Riil) x 825 JKL Rp 8250 825 Tarif Riil
2. Selisih efisiensi ( JKL standard JKL sesungguhnya ) x Tarif Standard {(0,5 Jkl / unit x 1500 unit) 825 Jkl } x Rp 10 / Jkl = (750 JKl 825 JKL ) x Rp 10 / JKL = Rp 750 ( UNFAVOURABLE ) Jadi = - Rp 750
Rp 8250 825 Tarif Riil + (-Rp 750 ) = Rp 915 Rp 8250 825 Tarif Riil = 1665 825 Tarif Riil = Rp 6585 Tarif Rill = Rp 6585 / 825 = Rp 7,98 / JKL
43
13. Contoh Soal 6 Perusahaan Mebel menggunakan sistem biaya standard Biaya standard per unit adalah sebagai berikut : Biaya bahan baku Biaya Upah Langsung BOP BOP Fixed BOP Variable = (30% x Upah langsung ) = (60% x Upah langsung ) = Rp 3 = Rp 6 + Total biaya produksi standard per unit / produk Anggaran Fleksibel ( variabel budget ) BOP JKL 5200 4800 4400 4000 3600 Anggaran (Rp ) 10.800 10.200 9.600 9.000 8.400 Ponsel pertama yang memiliki fitur pilihan bahasa Indonesia adalah Nokia 3210 = Rp 34 = 100 cm x @ Rp 150 / m = 4 Jkl x @ Rp 2,5 / Jkl = Rp 15 = Rp 10
Biaya produksi per unit selama Bulan November ( biaya produksi sesungguhnya ) : Biaya bahan baku Biaya Upah langsung BOP sesungguhnya ( Rp 10.560 / 1200 unit ) = Rp 8,8 / unit Harga Pokok Produksi Per Unit sesungguhnya = Rp 8,8 = 110 cm x @ Rp 120 / m = 4,25 JKL x @ Rp 2,6 / JKL = Rp 13,2 = Rp 11,05
Rp 33,05
44
Jawab = Menggunakan Metode 2 Selisih untuk Selisih Bahan Baku , Tenaga Kerja , dan BOP a. SELISIH BIAYA BAHAN BAKU Selisih Quantitas ( Quantitas Standard Quantitas Sesungguhnya ) x Harga Standard ( 100 cm 110 cm ) / unit x Rp 0,15 / cm x 1200 unit Selisih harga (Harga Standard Harga Sesungguhnya ) x Quantitas Sesungguhnya (Rp 0,15 / cm Rp 0,11 / cm ) x 110 cm / unit x 1200 unit = Rp 3960 (F) = Rp 1800 (UF)
Selisih Biaya Bahan Baku = Selisih Quantitas + Selisih harga Selisih Biaya Bahan Baku = Rp 1800 (UF) + Rp 3960 (F) = 2160 (F)
b. SELISIH BIAYA TENAGA KERJA Selisih Efisiensi (JKL Standard JKL sesungguhnya ) x Tarif Standard ( 4 JKL 4,25 JKL ) / unit x Rp 2,5 / JKL x 1200 unit Selisih Tarif Upah ( Tarif Standard Tarif Sesungguhnya ) x JKL sesungguhnya ( Rp 2,5 /JKL Rp 2,6/ JKL ) x 4,25 / unit x 1200 unit = Rp 510 (UF) = Rp 750 (UF)
Selisih Biaya Tenaga Kerja = Selisih Efisiensi + Selisih Tarif Upah Selisih Biaya Tenaga Kerja = Rp 750 (UF) + Rp 510 (UF) = 1260 (UF)
45
SELISIH BOP JENIS BOP TOTAL BOP per JKL BOP per UNIT
FIXED
Rp 3000
Rp 3000/ ? JKL
VARIABLE Rp 7800 +
Rp 7.800/ ? JKL
Rp 10.800
Rp 9
Rp 3000 / ? JKL x 4 JKL = Rp 3 Rp 12.000 / ? JKL Rp 12.000 / Rp 3. Rp 12.000 / Rp 3. = Rp 3 = ? JKL = 4000 JKL BOP FIXED per JKL
Rp 7800 / ? JKL x 4 JKL = Rp 6 Rp 31200/ ? JKL Rp 31200 / Rp 6 5200 = ? JKL = Rp 6 = 5200 JKL 5200 JKL BOP VARIABEL per JKL
Tarif BOP Variabel per JKL = Rp 2.400 / 1600 JKL = Rp 1,5 / JKL Total Fixed Cost + Total Variable Cost = Total Cost Total Fixed Cost + ( Rp 1,5/Jkl x 5200 Jkl ) = Rp 10.800 Total Fixed Cost + Rp 7.800 = Rp 10.800 Total Fixed Cost = Rp 10.800 7.800 Total Fixed Cost = Rp 3.000 BOP Fixed Per Bulan = Rp 3.000 BOP Fixed Per Unit = Rp 3.000 / 4000 Jkl x 4 Jkl / unit = Rp 3 / unit 46
BOP sesungguhnya BOP yang dibugedkan pada kapasitas sesungguhnya BOP Fixed BOP Variable 4 JKl x 1200 unit x Rp 1,5/JKL =Rp 7.200 + Rp 10.200 =Rp 3.000
Rp 10.560
2. Selsisih Volume
BOP yang dibugedkan pada kapasitas sesungguhnya BOP capasitas standard x tarif BOP sesungguhnya 1200 unit x ( Rp 3 + Rp 6 ) =
Rp 10.200
Tahukah kamu Kalau ada orang mengucapkan doa setiap kali ada yang bersin karena memang setiap kali kau bersin, jantungmu berhenti satu milisecond
47
Selisih Biaya Bahan baku Selisih Efisiensi Selisih Harga Rp 1.800 (Unfavourable) Rp 3.960 (Favourable) + Rp 2160 ( Favourable ) Selisih biaya tenaga kerja Selisih Efisiensi Selisih Upah Rp Rp 750 (Unfavourable) 510 (Unfavourable) + Rp 1260 (Unfavourable) Selisih BOP Selisih Terkendali Selisih Volume Rp Rp 360 (Unfavourable) 600 ( Favourable ) + Rp 240 (Favourable) Selisih Biaya Produksi = Selisih Biaya Bahan Baku + Selisih biaya tenaga kerja + Selisih BOP Selisih Biaya Produksi = Rp 2160 (F) + Rp 1260 ( UF) + Rp 240 (F) Selisih Biaya Produksi = 1140 (F)
Kita lakukan cek apakah Rp 1140 merupakan hasil yang benar atau tidak ? Cara 1 Nilai standar = jumlah produksi x biaya produksi standar = = 1200 unit x Rp 34 / unit = Rp 40.800 Nilai sesungguhnya = jumlah produksi x biaya produksi sebenarnya = 1200 unit x Rp 33,05 / unit = Rp 38460 Selisih biaya produksi = Rp 40.800 - Rp 39660 = Rp 1140 (F)
Cara 2 pake logika !!!!!!! 1200 unit x ( Rp 34/ unit Rp 33,05 / unit ) = 1200 unit x Rp 0,95 / unit = Rp 1140 48
AKUNTANSI BIAYA 2 METODE PENCATATAN SINGGLE PLAN 1. Selisih terjadi sebelum menghitung pengeluaran biaya produksi pada akun barang dalam proses 2. Selisih dihitung pada saat terjadinya transaksi 3. untuk mencatat penggunaan biaya produksi ( biaya bahan baku , tenaga kerja , BOP ) pada rekening BARANG DALAM PROSES dicatat a. sebelah DEBET dengan harga atau nilai STANDARD b. sebelah KREDIT untuk mencatat / menilai barang yang dihasilkan jasa dengan harga atau nilai standard 4. SELISIH DIHITUNG SEBELUM BARANG DALAM PROSES 5. Selisih yang terjadi antara biaya yang sesungguhnya dengan yang distandarkan dicatat dan dihitung pada saat terjadinya suatu transaksi a. Misalnya saat pembelian pemakaian bahan baku , tenaga kerja , dan BOP 6. Selisih akan dicatat dalam suatu rekening tersendiri untuk masing masing jenis biaya yang terjadi 7. Selisih dapat diketahui tiap setiap saat 8. Perbandingan Metode Singgle Plan dan Partial plan
Metode Singgle Plan Akun : Barang Dalam Proses D Biaya Bahan Baku (nilai standard) Biaya Tenaga Kerja (nilai standard) BOP (nilai standard) Tidak Ada selisih K Biaya Bahan Baku (nilai standard) Biaya Tenaga Kerja (nilai standard) BOP (nilai standard) Tidak Ada selisih
Metode Partial Plan Akun : Barang dalam Proses D Biaya Bahan Baku (nilai Riil) Biaya Tenaga Kerja (nilai Riil) BOP (nilai Riil) Selisih UF K Biaya Bahan Baku (nilai standard) Biaya Tenaga Kerja (nilai standard) BOP (nilai standard) Selisih F
49
14. Contoh Soal 7 Jumlah produksi Bulan Januaari 2010 sebanyak 50 unit SUR = 3 kg / unit dengan harga Rp 10 / kg Jumlah Pembelian bahan baku sebesar 160 kg dengan harga rata rata Rp 11 / kg Persediaan akhir bahan baku = 20 kg Hitunglah selisih Biaya Produksi dengan metode Pencatatan Singgle Plan !!!!
50
JAWAB 1. MENGHITUNG SELISIH HARGA YANG DICATATAT PADA SAAT PEMBELIAN BAHAN BAKU KODE SINGKATAN : PR PSt QR QSt : Price Riil Harga Sesungguhnya Harga Standard Jumlah Sesungguhnya Jumlah Standard Persediaan Bahan Baku K =PR x QR =Rp 11/kg x 160 kg =Rp 1760 Nilai Riil D =PSt x QR =Rp 10/kg x 160 kg =Rp 1600 =PSt x K QR untuk Barang Dalam Proses D =PSt x QSt = Rp 10/kg x 150 kg =Rp1500 Nilai Standard K Jumlah Aktual Price Aktual
Selisih Harga Bahan Baku D(Rp) =(PR-PSt)x QR =(Rp11/kg-Rp10/kg)x160kg =Rp 160 K(Rp) D(Rp)
51
Sehingga Jurnal Umum Jurnalnya Persediaan bahan baku Selisih harga bahan baku Kas BDP Persediaan bahan baku Selisih Quantitas
52
2. SELISIH HARGA YANG DICATATAT PADA SAAT PEMAKAIAN BAHAN BAKU Kas/Utang D(Rp) K(Rp) =PR x QR =Rp 11/kg x 160 kg =Rp 1760 Nilai Riil Persediaan Bahan Baku D(Rp) =PSt x QR =Rp 10/kg x 160 kg =Rp 1600 K(Rp) PR x QR untuk produksi Rp 11 / kg x (160 kg 20 kg ) = Rp 11 / kg x 140 kg = Rp 1540 Barang dalam Proses D(Rp) PSt x QSt =Rp 10/kg x 150 kg =Rp 1500 K(Rp)
Selisih Harga Bahan Baku Selisih Quantitas D (Rp) K (Rp) D (Rp) K (Rp) Rp 1540 Rp 1500 = (150kg-140kg)x Rp10/kg = Rp 140 (UF) Rp100
SEHINGGA JURNAL UNTUK SELISIH HARGA YANG DICATAT PADA SAAT PEMAKAIAN BAHAN BAKU Jurnalnya Persediaan bahan baku Kas BDP Selisih Harga bahan baku yang dipakai Persediaan bahan baku Selisih Quantitas D Rp 1760 Rp 1500 Rp 140 Rp 1540 K Rp 1760
53
54
15. Contoh Soal 8 Diketahui : Harga Standard untuk memproduki barang = Rp 10/kg(PSt) Harga Sesungguhnya untuk memproduksi barang = Rp 11/kg (PR) Jumlah bahan baku standard = 150 kg (QSt) Jumlah bahan baku sesungguhnya yang digunakan = 140 kg (QR pakai) Jumlah bahan baku sesungguhnya yang dibeli = 160 kg (QR beli) Hitunglah selisish biaya bahan bakau menggunakan metode singgle plan !!!!! Jawab Selisih Biaya Bahan Baku Kas / Utang D(Rp) K(Rp) PR x QRbeli = =Rp11/ kgx160kg =Rp 1760 Pencatatan pada saat pembelian bahan baku Persediaan Barang Jadi D(Rp) PSt x QRbeli = =Rp10/ kgx160kg =Rp 1600 K(Rp) PSt x QRpakai= =Rp10/ kgx140kg =Rp 1400 Barang Dalam Proses D(Rp) PSt x QSt = =Rp10/ kg x 150kg =Rp 1500 K(Rp) PSt x QSt = =Rp10/ kg x 150kg =Rp 1500
Selisih Harga beli =(PSt PR)x QRpakai =(Rp10/unit/kg-Rp11/unit/kg)x140kg =Rp140(UF) Selisih Biaya Bahan Baku = Selisih Harga beli + Selisih Quantitas Selisih Biaya Bahan Baku = Rp 140(UF) + Rp100(F) = Rp 40 (UF)
55
Selisih Biaya Bahan Baku Kas / Utang D(Rp) K(Rp) PR x QRbeli = =Rp11/ kgx160kg =Rp 1760
Pencatatan pada saat pemakaian bahan baku Persediaan Baran Jadi D(Rp) PSt x QRbeli = =Rp10/ kgx160kg =Rp 1600 K(Rp) PSt x QRpakai= =Rp10/ kgx140kg =Rp 1400 Barang Dalam Proses D(Rp) PSt x QSt = =Rp10/ kg x 150kg =Rp 1500 K(Rp) PSt x QSt = =Rp10/ kg x 150kg =Rp 1500
Selisih Harga beli =(PSt PR)x QRbeli =(Rp10/unit/kg-Rp11/unit/kg)x160kg =Rp160(UF) Selisih Biaya Bahan Baku = Selisih Harga beli + Selisih Quantitas Selisih Biaya Bahan Baku = Rp 160(UF) + Rp100(F) = Rp 60 (UF)
56
SELISIH BIAYA TENAGA KERJA KODE SINGKATAN : TR TSt : Tarif Upah Riil : Tarif Standard Tarif Upah Sesungguhnya Tarif Upah Standard Jam Kerja Langsung Sesungguhnya Jam Kerja Langsung Standard Tarif Upah Aktual tarif Upah Aktual
57
SELISIH BIAYA BOP Kas / Utang D(Rp) K(Rp) Nilai Rill Berbagai Biaya D(Rp) Nilai Riil K(Rp) Nilai Riil BOP Sesungguhnya D(Rp) Nilai Riil K(Rp) Nilai Standard = unit x Jkl/unit x BOP/Jkl BOP yang dibudgetkan D(Rp) K(Rp) D(Rp) BDP K(Rp)
Selisih Terkendali
Selisih Volume
58
16. Contoh Soal 9 Perusahaan PT Unilever menggunakan sistem harga pokok standard dengan metode Singgle Plan Harga Pokok Produksi Standard per unit barang jadi dengan rincian sebagai berikut : Bahan Baku 2 Kg @ Rp 80/Kg Tenaga Kerja 2 Jam @ Rp 220/Jkl Overhead Pabrik Rp 120 / Jkl 2 Jam x Rp 120 / Jkl = Rp 160 = Rp 440 = Rp 240 = Rp 840
Biaya Overhead Pabrik dianggarkan berdasarkan jumlah jam kerja langsung pada kapasitas normal 18000 JKL per bulan sebesar Rp 2160000 dengan BOP Fixed sebesar Rp 630000
Data tentang rata rata biaya produksi per unit yang terjadi selama bulan November 2009 Bahan Baku 1,9Kg @ Rp 90/Kg Tenaga Kerja 2,2 Jam @ Rp 200/Jkl Overhead Pabrik (total Rp 1762500) Harga Pokok Produksi / unit = Rp 160 = Rp 440 = Rp 235 = Rp 846
Jumlah pembelian bahan baku 15000 Kg Persediaan akhir barang jadi 1500 unit Jumlah produksi yang terjual 6000 unit dengan Harga Jual Rp 1000/unit Hitunglah selisish biaya produksi menggunakan metode 2 selisih dan buatlah jurnalnya
59
JAWAB Nilai Standard Quantitas 2kg/unit x 6000unit =12000 kg Price Tarif Jkl Rp 80/kg Rp 220/jkl 2 jkl/unit x 6000unit = 12000 jkl Nilai Riil 1,9kg/unit x 6000unit =11400 kg Rp 90/kg Rp 200/jkl 2,2 jkl/unit x 6000unit = 12000 jkl
QR pakai : Jumlah bahan baku sesungguhnya yang digunakan QR beli TR TSt JKLR JKLSt : Jumlah bahan baku sesungguhnya yang dibeli : Tarif Upah Riil : Tarif Standard Tarif Upah Sesungguhnya Tarif Upah Standard Jam Kerja Langsung Sesungguhnya Jam Kerja Langsung Standard Tarif Upah Aktual tarif Upah Aktual
60
a) Menghitung Pembelian bahan baku untuk proses produksi : Nilai Sesungguhnya = QRbeli x PR = 15000kg x Rp 90/kg = Rp 1350000 Nilai Standard Selisih Harga Beli Sehingga Jurnal Umumnya adalah Akun Persediaan Bahan Baku Selisih Harga Beli Bahan Baku Kas D (Rp) 1250000 150000(UF) 1350000 K (Rp) = QRbeli x PSt = 15000kg x Rp 80/kg = Rp 1200000 = Rp 150000 (UF)
b) Menghitung Pemakaian bahan baku untuk proses produksi : Nilai Sesungguhnya = QRpakai x PR = 11400 kg x Rp 90/kg = Rp 1026000 Nilai Standard = QSt x PSt = 12000 kg x Rp 80/kg = Rp Rp Sehingga Jurnal Umumnya adalah Akun Barang Dalam Proses Selisih Quantitas Persediaan Bahan Baku D (Rp) 912000 66000 (UF) 1026000 K (Rp) 960000 66000 (UF)
Kalau masih galaw mari kita teliti menggunakan metode 1 selisih Nilai Riil = 11400 kg x Rp 90/kg = Rp 1026000
Nilai Standard = 12000 kg x Rp 80/kg = Rp 960000 Selisih Biaya Bahan Baku = Rp 66000 (UF)
Kalau masih galaw lagi mari kita teliti menggunakan metode 2 selisih Selisih Quantitas = (12000kg 11400kg) x Rp 80/kg = Rp 48000 (F) Selisih Harga = (Rp 80/kg Rp 90/kg) x 11400kg = Rp 114000 (UF) + =Rp 66000 (UF)
61
c) Menghitung Selisih Biaya Tenaga Kerja Selisih Tarif = (TSt TR) x JKLR
Metode 2 Selisih
Selisih Efisiensi = (JKLSt JKLR) x TSt Selisih Efisiensi = (12000 JKL 13200JKL) x Rp 220/JKL = Rp 264000 (UF)
Selisih Biaya Tenaga Kerja = Selisih Tarif + Selisish Efisiensi Selisih Biaya Tenaga Kerja = Rp 264000 (F) + Rp 264000 (UF) = 0
Sehingga Jurnal Umumnya adalah Akun Barang Dalam Proses Gaji dan Upah Selisih Efisiensi Selisih Tarif 264000 (UF) 264000 (F) D (Rp) 2640000 2640000 K (Rp)
62
Metode 2 Selisih
untuk mempermudah perhitungan maka lihat potongan soal dari soal utama Tenaga Kerja 2 Jam @ Rp 220/Jkl Overhead Pabrik Rp 120 / Jkl = Rp 440 = Rp 240
Biaya Overhead Pabrik dianggarkan berdasarkan jumlah jam kerja langsung pada kapasitas normal 18000 JKL per bulan sebesar Rp 2160000 dengan BOP Fixed sebesar Rp 630000 Tenaga Kerja 2,2 Jam @ Rp 200/Jkl Overhead Pabrik (total Rp 1762500) = Rp 440 = Rp 235
Jumlah produksi yang terjual 6000 unit dengan Harga Jual Rp 1000/unit
Selisih Terkendali BOP Sesungguhnya BOP yang dibugetkan pada kapasitas sesungguhnya (nilai Standard) BOP Fixed BOP Variabel 6000 unit x 2,2 JKL/unit x (Rp 2160000 - Rp 630000) 18000JKL Rp 1752000 Rp 10500 (UF) = Rp 1122000 + = Rp 630000 Rp 1762500
Selisih Volume BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sesungguhnya (nilai sesunguhnya) 6000 unit x 2 JKL x Rp 2160000 18000 JKL Rp 312000 (UF) Rp 1752000 Rp 1440000
Selisih BOP = Selisih Terkendali + Selisih Volume Selisih BOP = Rp 10500 (UF)+ Rp 312000 (UF) = Rp 322500(UF)
BOP Standard = 6000unit x 2JKL/unit x Rp120/JKL = Rp 1440000 Selisih BOP = Rp 322500 (UF) 63
Jurnalnya adalah Akun Barang dalam proses Selisih Terkendali Selisih Volume BOP Sesungguhnya D (Rp) 1440000 10500 312000 1762500 K (Rp)
D (Rp) 1440000
K (Rp)
1762500
d) Mencatat Harga Pokok Produksi Barang Jadi dalam JURNAL UMUM Akun Persediaan Barang Jadi BDP D (Rp) 6000unit x Rp 840 6000unit x Rp 840 K (Rp)
e) Mencatat Harga Pokok Penjualan Barang yang terjual dalam JURNAL UMUM Akun Harga Pokok Penjualan Persediaan Barang Jadi D (Rp) (6000unit 1500unit)xRp840/unit= (6000unit 1500unit)xRp840/unit= K (Rp)
f) Mencatat Hasil Penjualan dalam JURNAL UMUM Akun Kas Penjualan D (Rp) (6000unit 1500unit)xRp 1000/unit (6000unit 1500unit)xRp 1000/unit K (Rp)
g) Mencatat Rugi/Laba dalam JURNAL UMUM Akun Kas Penjualan 66000 66000 D (Rp) K (Rp)
64
Penjualan = (6000 unit 1500 unit ) x Rp 1000/unit = HPP = (6000 unit 1500 unit ) x Rp 840/unit =
Rp 4500000 Rp 3780000
Rp 720000
Selisih Biaya Bahan Baku = Rp Selisih Biaya Tenaga Kerja = Rp Selisih BOP Selisih Biaya Produksi
66000 (UF) 0 +
Rp 388500
Rp 331500
65
17. Contoh Soal 10 Berdasarkan pada informasi di bawah ini , Hitunglah selisih biaya bahan baku , selisih tenaga kerja , dan selisih BOP , kemudian susunlah jurnal untuk setiap transaksi yang terjadi ( Mulai pembelian bahan baku , penjualan dengan menggunakan kalkulasi harga pokok standard metode Singgle Plan dan Partial Plan .!!! Adapun data yang diketahui : Harga pokok standard bahan baku 0,5 kg @ Rp 100,Biaya tenaga kerja 2 jam @Rp 50 BOP Rp 50,Rp 100,Rp 140,+ Total Harga Pokok Standard Per Unit Rp 290,-
BOP Yang dianggarkan pada kapasitas Normal sebesar 520 JKL / bulan yaitu : 1. BOP FIXED 2. BOP Variable Rp 20.800,Rp 15.600,+ Total BOP Rp 36.400,-
Jumlah bahan baku yang dibeli 200 kg dengan harga Rp 110,Jumlah produk yang selesai diproduksi 250 unit dengan biaya produksi sesungguhnya : 1. Biaya bahan baku 130 kg @ Rp 110,2. Biaya Tenaga Kerja 420 JKL @ Rp 60,3. BOP =Rp 14.300,=Rp 25.200,=Rp 27.300,-
Harga Jual per unit Produk Jadi Rp 380,- / unit Persdiaan Akhir barang jadi 40 unit
66
Selisih Harga Beli Bahan Baku = Rp 2.000 ( UNFAVOURABLE ) JURNALNYA adalah . NO 1 TRANSAKSI Persediaan bahan baku Selisih Harga Pembelian Kas Debet 200 kg x Rp 100 = Rp 20.000 Rp 2000 (UNFAVOURABLE ) 200 kg x Rp 110 = Rp 22.000 Kredit
2. Pencatatan untuk Penggunaan Bahan Baku Untuk mempermudah ilustras gerak pemahaman lihat potongan soal di atas yang terangkum di bawah ini Biaya bahan baku 130 kg @ Rp 110,Harga pokok standard bahan baku 0,5 kg @ Rp 100,=Rp 14.300,Rp 50,-
Jumlah produk yang selesai diproduksi 250 unit dengan biaya produksi sesungguhnya :
) -
1800,- (UNFAVORABLE )
JURNALNYA adalah NO 2 TRANSAKSI Barang dalam proses Debet 250 unit x 0,5 kg x Rp 100 = Rp 12.500,- (nilai standard ) Selisih harga pemakaian Persediaan bahan baku Rp 1800 ( UNFAVOURABLE ) 130 kg x Rp 110 = Rp 14.300,Kredit
67
Nilai Riil = 420 Jkl x Rp 60 / Jkl = Rp 25.000 JURNALNYA adalah NO 3 TRANSAKSI Gaji dan Upah Debet 420 Jkl x Rp 60 / Jkl = Rp 25.000 Kas Rp 25.200 Kredit
Tahukah kamu bahwa air laut yang dibekukan tidak memiliki garam didalamnya. Ini sebabnya orang eskimo dapat mencairkan es di lautan beku dan meminum airnya.
68
4. Pencatatan untuk Alokasi Biaya Tenaga Kerja Untuk Produksi Untuk mempermudah ilustras gerak pemahaman lihat potongan soal di atas yang terangkum di bawah ini Biaya Tenaga Kerja 420 JKL @ Rp 60,=Rp 25.200,-
Jumlah produk yang selesai diproduksi 250 unit dengan biaya produksi sesungguhnya Biaya tenaga kerja 2 jam @Rp 50 Rp 100,-
= Rp 25.200
= 200 ( UNFAVOURABLE )
Kemudian kita cari nilai selisih sebesar Rp 200 itu berasal dari mana aja yach ? Tarif Standard < Tarif Sesungguhnya JKL Standard > JKL Riil
Tarif ( Rp )
60 SELISIH TARIF
50
SELISIH
EFISIENSI
420
500
Jkl
69
Selisih tarif Upah (Rp 50/Jkl Rp 60/Jkl ) x 420 Jkl = Rp 4.200 ( UNFAVOURABLE ) Selisih Efisiensi (500 jkl 420 jkl ) x Rp 50 / Jkl = Rp 4.000 ( FAVOURABLE )
NO
Kredit
420 Jkl x Rp 60 / Jkl = Rp 25.200 (500 jkl 420 jkl ) x Rp 50 / jkl = Rp 4000 (F)
Nilai Riil = Rp 27.300 JURNALNYA adalah NO 5 TRANSAKSI BOP Sesungguhnya Berbagai Rekening yang diktedit Debet Rp 27.300 Rp 27.300 Kredit
70
6. Pencatatan Alokasi Pembebanan BOP untuk produksi Jika menggunakan metode 1 selisih = Nilai Riil Nilai Standard = Rp 27.300 = Rp 35.000
Selisih BOP
= Rp 7.700 ( FAVOURABLE )
Kemudian kita cari nilai selisih sebesar Rp 7700 itu berasal dari mana aja yach ? Kita gunakan metode 2 selisih Selisih Pengeluaran BOP sesungguhnya Rp 27.300 (nilai sesungguhnya )
BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sesungguhnya (nilai Standard) a. BOP Fixed b. BOP Variable (420 JKL x Rp 15.600 / 520 Jkl ) = Rp 12.600 + Rp 33.400 = Rp 20.800
Rp 6.100 (FAVOURABLE ) Selisih Volume BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sesungguhya Rp 33.400 (nilai sesungguhnya)
Jam Kerja yang distandarkan (250 unit x 2 JKL x Rp 140 / 2 Jkl ) Rp 35.000 (nilai standard )
Selisih BOP = Selisih Pengeluaran + Selisih Volume Selisih BOP = Rp 6100(F) + Rp 1600(F) = Rp 7.700 ( FAVOURABLE )
71
JURNALNYA adalah NO 6 TRANSAKSI Barang dalam Proses Selisih Pengeluaran Selisih Volume BOP yang sesungguhnya Debet 250 unit x 2 Jkl x Rp 140 / 2 Jkl = Rp 35.000 Rp 6.100 (F) Rp 1.600 (F) Rp 27.300 Kredit
8. Pencatatan Untuk Persediaan Barang jadi (Harga Pokok Produksi Barang Jadi ) NO 8 TRANSAKSI Persediaan barang jadi Barang dalam proses Debet 250 unit x Rp 290 = Rp 72.500 Rp 72.500 Kredit
9. Pencatatan Hasil Penjualan NO 9 TRANSAKSI Kas Barang dalam proses Debet (250 unit 40 unit) x Rp 380 = Rp 79.800 Rp 79.800 Kredit
10. Pencatatan Untuk HARGA POKOK PENJUALAN NO 10 TRANSAKSI Harga Pokok Penjualan Persediaan barang jadi Debet (250 unit 40 unit) x Rp 290 = Rp 60.900 Rp 60.900 Kredit
Tauhukah kamu Suara "wek..wek..wek" bebek gak akan menggema baik di gua, lembah dll.. en sejauh ini belum ada penjelasan dari para ilmuwan.
72
NO 1
Kredit
Mencatat Penggunaan bahan baku 2 Barang dalam proses 250 unit x 0,5 kg x Rp 100 = Rp 12.500,- (nilai standard ) Selisih harga pemakaian Persediaan bahan baku Rp 1800 ( UNFAVOURABLE ) 130 kg x Rp 110 = Rp 14.300,Mencatat Pembayaran Gaji dan Upah 3 Gaji dan Upah Kas Mencatat Alokasi Biaya Tenaga Kerja untuk Produksi 4 Barang dalam Proses 250 unit x 2 Jkl x Rp 50 / jkl = Rp 25.000 Selisih Tarif Upah (Rp 50 / jkl Rp 60 / jkl ) x 420 Jkl = Rp 4.200 Gaji dan Upah 420 Jkl x Rp 60 / Jkl = Rp 25.200 Selisih Efisiensi (500 jkl 420 jkl ) x Rp 50 / jkl = Rp 4000 Mencatat berbagai pengeluaran BOP 5 BOP Sesungguhnya Berbagai yang diktedit Rekening Rp 27.300 Rp 27.300 420 Jkl x Rp 60 / Jkl = Rp 25.000 Rp 25.200
73
Mencatat alokasi ( pembebanan ) BOP untuk produksi 6 Barang dalam Proses 250 unit x 2 Jkl x Rp 140 / 2 Jkl = Rp 35.000 Selisih Pengeluaran Selisih Volume BOP sesungguhnya Mencatat Hasil produksi 8 Persediaan barang jadi Barang dalam proses Mencatat Hasil Penjualan 9 Kas (250 unit 40 unit) x Rp 380 = Rp 79.800 Barang dalam proses Mencatat Harga Pokok Penjualan 10 Harga Pokok Penjualan (250 unit 40 unit) x Rp 290 = Rp 60.900 Persediaan barang jadi Rp 60.900 Rp 79.800 250 unit x Rp 290 = Rp 72.500 Rp 72.500 yang Rp 6.100 (F) Rp 1.600 (F) Rp 27.300
Menutup rekening Hasil Penjualan dan Rekening Penjualan ke Rekening R/L 11 Rugi/laba Harga Pokok Penjualan Penjualan Rugi/ laba Mencatat Biaya Pemasaran 12 Biaya Pemasaran Kas 8%x(250unit-40unit)xRp380/unit 8%x(250unit40unit)x Rp380/unit Menutup rekening Selisih BOP ke Rekening R/L 13 Selisih Terkendali Selisih Volume Rugi/laba Rp 6100 (F) Rp 1600 (F) Rp 7700 Rp 79.800 Rp 79.800 Rp 60.900 Rp 60.900
74
UNTUK METODE PARTIAL PLAN Jurnalnya adalah NO TRANSAKSI Persediaan bahan baku 1 Kas Mencatat Penggunaan bahan baku 2 130 kg x Rp 110/kg = Rp 14.300 Barang dalam proses Persediaan bahan baku Mencatat Pembayaran Gaji dan Upah 3 Gaji dan Upah 420 Jkl x Rp 60/Jkl =Rp 25.200 ( nilai sebenarnya ) Kas Mencatat Alokasi Biaya Tenaga Kerja untuk Produksi 4 Barang Dalam Proses 420 Jkl x Rp 60/Jkl =Rp 25.200 ( nilai sebenarnya ) Gaji dan Upah Mencatat berbagai rekening kredit 5 BOP sesungguhnya Berbagai rekening dikredit Mencatat alokasi ( pembebanan ) BOP untuk produksi 6 Barang Dalam Proses BOP Menghitung Selisih Biaya Produksi 7 Selisih Biaya Produksi Selisih Biaya Bahan Baku + Selisih TK + Selisih BOP Rugi / Laba Rugi / Laba Selisih Biaya Produksi FAVOURABLE FAVOURABLE UNFAVOURABLE UNFAVOURABLE Rp 27.300 (nilai riil ) Rp 27.300 Rp 27.300 (nilai riil ) Rp 27.300 Rp 25.200 Rp 25.200 Rp 14.300 Debet 200 kg x Rp 110 / kg = Rp 22.000 Rp 22.000 Kredit
75
Mencatat Hasil produksi 8 Persediaan barang Jadi Barang Dalam proses Mencatat Hasil Penjualan 9 Kas (250 unit 40 unit ) x Rp 380 = Rp 79800 Penjualan Mencatat Harga Pokok Penjualan 10 Harga Pokok Penjualan Persediaan barang Jadi (250 unit 40 unit ) x Rp 290 = Rp 60900 Rp 79800 250 unit x Rp 290 = Rp 72.500 Rp 72.500
76
18. Contoh Soal 11 Harga Pokok Standard per unit untuk membuat suaru produk adalah sebagai berikut : Bahan Baku : 1kg @ Rp 10,= Rp 10,= Rp 30,= Rp 15,= Rp 12,= Rp 67,+
Tenaga Kerja : 1,5 JKL @ 20,BOP Variabel BOP Tetap Harga Pokok Standard
BOP yang dibudgetkan pada kapasitas normal per bulan sebanyak 75 JKL BOP Variabel BOP Tetap Total BOP = Rp 750 = Rp 600 = Rp 1350
Data Persediaan Bahan Baku : Persediaan awal Pembelian Bahan Baku Persediaan Akhir 15kg @ Rp 8,60kg @ Rp 11,20kg
Inventory Costing menggunakan metode LIFO Data Produksi dan persediaan barang jadi Jumlah produksi selama bulan April Harga Jual Persediaan akhir barang jadi 40 unit Rp 80,-/unit 10 unit
Jumlah JKL Sesungguhnya selama bulan April adalah 50 JKL dengan total biaya seluruhnya Rp 750 BOP sesunguhnya sebesar Rp 950
Diminta Hitunglah selisih biaya produksi menggunakan metode 3 selisih ! Buatlah laporan Rugi laba
Tahukah Leonardo Da Vinci bisa menulis sambil tangan yg lain menggambar di saat yg sama.
77
QR pakai : Jumlah bahan baku sesungguhnya yang digunakan QR beli TR TSt JKLR JKLSt : Jumlah bahan baku sesungguhnya yang dibeli : Tarif Upah Riil : Tarif Standard Tarif Upah Sesungguhnya Tarif Upah Standard Jam Kerja Langsung Sesungguhnya Jam Kerja Langsung Standard Tarif Upah Aktual tarif Upah Aktual
a) menghitung selisih Biaya Bahan Baku PSt QSt = Rp 10,-/Kg = 40 unit x 1kg/unit = 40kg
Persediaan awal bahan baku Pembelian bahan baku Bahan baku siap disuplai Persediaan akhir bahan baku Kebutuhan bahan baku
Karena menggunakan sistem pencatatan Last In First Out (LIFO) maka kalkulasinya adalah QSR pakai x PR = 60kg x Rp11/kg= Metode LIFO yaitu metode pencatatan persedian (inventory) dengan sistem mencatata barang yang dibeli pada periode terakhir harus dikeluarkan (digunakan) pada periode pertama selanjutnya
78
Sehingga matriks data biaya bahan baku adalah sebagai berikut : Nilai Standard Harga Quantitas Rp 10/kg 40 kg Nilai Sebenarnya Rp 11/kg 55 kg
Selisih Campuran
Selisih Quantitas
QSt
QR
= (PR-PSt) x QSt = (Rp 11/kg Rp 10/kg) x 40kg = (QR-QSt) x PSt = (55kg 40kg) x Rp10/kg = (PR-PSt) x (QR-QSt) = (Rp 11/kg Rp 10/kg) x (55kg 40kg)
Nah kalo kamu masih galaw ayook kita tes pakai metode 1 selisihhhh !!!!!!!!!!!!!!!! Nilai Standard = 40 kg x Rp 10/kg = Rp 400 = Rp 605 -
= Rp 205 (UF)
79
= 40unit x 1,5JKL/unit
Matriks Data Biaya Tenaga Kerja Nilai Standard Tarif Jumlah Rp 20/JKL 60 JKL Nilai Sebenarnya Rp 15/JKL 50 JKL
JKLR
JKLSt
Selisih Upah
Selisih Efisiensi = (JKLSt JKLR) x TR = (60 JKL 50 JKL ) x Rp 15/JKL = Rp150 (F) Selisih Campuran = (JKLSt JKLR) x (TSt TR) Selisih Biaya Tenaga Kerja = Rp 50 (F) = Rp 450 (F) +
Nah kalo kamu masih galaw ayook kita tes pakai metode 1 selisihhhh !!!!!!!!!!!!!!!! Nilai Standard = 40 unit x 1,5JKL/unit x Rp 20/JKL = Rp 1200 Rp 750 = Rp 450 (F) -
80
c) menghitung selisih BOP untuk mempermudah perhitungan maka diberikan potongan soal dari soal utama Tenaga Kerja : 1,5 JKL @ 20,BOP Variabel BOP Tetap = Rp 30,= Rp 15,= Rp 12,-
BOP yang dibudgetkan pada kapasitas normal per bulan sebanyak 75 JKL BOP Variabel BOP Tetap Total BOP = Rp 750 = Rp 600 = Rp 1350
Jumlah JKL Sesungguhnya selama bulan April adalah 50 JKL dengan total biaya seluruhnya Rp 750 BOP sesunguhnya sebesar Rp 950
BOP/JKL Rp 750 / 75 JKL = Rp 10/JKL Rp 600 / 75 JKL = Rp 8/JKL Rp 1350 / 75 JKL = Rp 18/JKL
BOP/UNIT Rp 10/JKL x1,5JKL/unit = Rp 15/unit Rp 8/JKL x1,5JKL/unit = Rp 12/unit Rp 18/JKL x1,5JKL/unit = Rp 27/unit
81
Nah ayo kita mulai menghitung dengan metode 3 selisih Selisih Pengeluaran : BOP Sesunggunya BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sesungguhnya (nilai standard) BOP Fixed = Rp 600 Rp 950
Rp 150 (F) Selisih Kapasitas BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sesungguhnya nilai sesunguhnya Rp 1100
BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sesungguhnya x tarif BOP/JKL 50 JKL x Rp 18/JKL nilai standard Rp 900
Rp 200 (UF) Selisih Efisiensi BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sesungguhnya x tarif BOP/JKL 50 JKL x Rp 18/JKL nilai sesungguhnya Rp 900
BOP Kapasitas Standard x Tarif BOP Standard 40 unit x 1,5 JKL/unit x Rp 18/JKL nilai standard Rp 1080
Rp 180 (F) Selisih BOP = Selisih Pengeluaran + Selisih Kapasitas + Selisih Efisiensi Selisih BOP = Rp 150(F) + Rp 200(UF) + Rp 180(F) = Rp 130 (F)
Nah kalo kamu masih galaw ayook kita tes pakai metode 1 selisihhhh !!!!!!!!!!!!!!!! BOP Standard BOP Sesungguhnya Selisih BOP = 40 unit x (Rp 15/unit + Rp 12/unit ) = 40 unit x Rp 27/unit = Rp 1080 = Rp 950 = Rp 130 (F)
82
Selisih Biaya Bahan Baku Selisih Harga Selisih Quantitas Selisih Campuran = Rp 40 (UF) = Rp 150 (UF) = Rp 15 (UF) +
Rp 205 (UF) Selisih Biaya Tenaga Kerja Selisih Upah Selisih Efisiensi Selisih Campuran = Rp 250(F) = Rp 150(F) = Rp 50(F) + Rp 450 (F)
Selisih Biaya BOP Selisih Pengeluaran Selisih Kapasitas Selisih Efisiensi = Rp 150(F) = Rp 200(UF) = Rp 180(F) +
83
LAPORAN RUGI / LABA Jumlah produksi = Jumlah yang terjual + Jumlah Persediaan Akhir Jumlah yang terjual = Jumlah produksi Persediaan akhir Jumlah yang terjual = 40 unit 10 unit = 30 unit
Penjualan HPP
= (40 unit 10 unit = 30 unit ) x Rp 80/unit = (40 unit 10 unit = 30 unit ) x Rp 67/unit
Tahukah kamu Adegan berkelahi Bruce Lee terlalu cepat, hingga musti diedit filmnya diperlambat gerakannya agar terlihat normal.
84
19. Contoh Soal 13 Berikut ini adalah informasi dari suatu perusahaan industri yang memperoduksi makanan Anak anak selalama periode 2011, dimana system pencatatan yang digunaka menggunakan Absortion Costing dengan metode harga pokok standard partial plan Bahan baku 2Kg @ Rp 50,-/Kg = Rp 100
Tenaga Kerja 1,5 Jam @ Rp 100,-/Jkl = Rp 150 Overhead Pabrik Rp 100,-/Jkl Harga pokok produksi standard / unit = Rp 200 = Rp 450
Biaya Ovehead yang dianggarkan berdasarkan JKL pada kapasitas normal per tahun yaitu sebesar 15000 JKL dengan rincian sebagai berikut : BOP Tetap BOP Variabel BOP yang dianggarkan = Rp 600000 = Rp 900000 = Rp 1500000
Jumlah produk yang diproduksi 8000 unit dan SOLD OUT Harga Jual Rp 600,-/unit Jumlah pembelian bahan baku sebanyak 19000Kg @ Rp 60,Jumlah persediaan awal bahan baku sebanyak 3000Kg @50,-/Kg Jumlah persediaan akhir bahan baku sebanyak 6400 Kg Sistem pencatatan inventory bahan baku menggunakan metode rata rata sederhana Pengeluaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya berjumlah 12100 jam dengan total biaya seluruhnya 1936000 BOP yang sesungguhnya selama 2011 berjumlah Rp 1062000
Diminta Hitunglah selisish biaya produksi menggunakan metode 3 selisih !! Buat laporan Rugi Laba
85
QR pakai : Jumlah bahan baku sesungguhnya yang digunakan QR beli TR TSt JKLR JKLSt : Jumlah bahan baku sesungguhnya yang dibeli : Tarif Upah Riil : Tarif Standard Tarif Upah Sesungguhnya Tarif Upah Standard Jam Kerja Langsung Sesungguhnya Jam Kerja Langsung Standard Tarif Upah Aktual tarif Upah Aktual
metode 3 Selisih
Persediaan awal bahan baku Pembelian bahan baku Bahan Baku siap suplai Persediaan akhir bahan baku Bahan Baku yang digunakan
= 15600kg
Karena menggunakan sistem pencatatan metode rata rata sederhana maka kalkulasinya adalah Quantitas Persediaan awal Pembelian Jumlah 3000kg 19000kg 22000kg x x Price Rp 50/kg Rp 60/kg Nilai = Rp 150000 = Rp 1140000 Rp 1290000
86
Sehingga matriks data biaya bahan baku adalah sebagai berikut : Nilai Standard Harga Quantitas Rp 50,-/Kg 16000kg Nilai Sebenarnya Rp 58,64/kg 15600kg
PR
Selisih Harga
Selisih Campuran =0
PSt
Selisih
Quantitas QR QSt
= (PSt-PR)xQSt = (Rp 50,-/Kg - Rp 58,64/kg)x16000kg = Rp 138240 (UF) =(QR-QSt)xPR = (15600kg-16000kg)x Rp 58,64/kg = Rp 23456 (F) +
Rp 114784 (UF)
Lakukan koreksi menggunakan metode 1 selisih Nilai Standard = Rp 50,-/Kg x 16000kg = Rp 800000
= Rp 114784
87
metode 3 Selisih
untuk mempermudah perhitungan maka ditampilkan potongan soal dari soal utama : Tenaga Kerja 1,5 Jam @ Rp 100,-/Jkl = Rp 150 Jumlah produk yang diproduksi 8000 unit dan SOLD OUT Pengeluaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya berjumlah 12100 jam dengan total biaya seluruhnya 1936000 TSt = Rp 100,-/Jkl
JKLSt = 1,5 JKL / unit x 8000 unit = 12000 JKL TR = Rp 1936000 / 12100 JKL = Rp 161,33
JKLR =12100 JKL Sehingga matriks data biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut : Nilai Standard Tarif JKL TSt < TR JKLSt < JKLR Rp 100,-/Jkl 12000 JKL Nilai Sebenarnya Rp 161,33,-/Jkl 12100 JKL
Selisih Campuran
Selisih Efisiensi
JKLR
= (TR-TSt)xJKLSt = (Rp 161,33,-/Jkl - Rp 100,-/Jkl) x 12000 JKL = Rp 735960 (UF) = Rp 10000 (UF) = Rp 6133 (UF) +
Selisih Efisiensi = (JKLR-JKLSt) x TSt = (12100 JKL-12000 JKL)x Rp 100,-/Jkl Selisih Campuran = (TR-TSt)x(JKLR-JKLSt)
Selisih Biaya Tenaga Kerja Nah Yuuuk kita teliti pakai metode 1 selisih Nilai Standard = (Rp 100,-/Jkl x 12000 JKL) Nilai Riil = Rp 1200000
= Rp 752093 (UF)
Selisih Biaya Tenaga kerja = Rp 752093 (UF) RIZQA RAMADHANI MANAGEMENT A REGULER PAGI 2008 S1 080810201048
metode 3 Selisih
untuk mempermudah perhitungan maka ditampilkan potongan soal dari soal utama : Tenaga Kerja 1,5 Jam @ Rp 100,-/Jkl = Rp 150 Overhead Pabrik Rp 100,-/Jkl = Rp 150
Biaya Ovehead yang dianggarkan berdasarkan JKL pada kapasitas normal per tahun yaitu sebesar 15000 JKL dengan rincian sebagai berikut : BOP Tetap BOP Variabel BOP yang dianggarkan = Rp 600000 = Rp 900000 = Rp 1500000
Jumlah produk yang diproduksi 8000 unit dan SOLD OUT Harga Jual Rp 600,-/unit Pengeluaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya berjumlah 12100 jam dengan total biaya seluruhnya 1936000 BOP yang sesungguhnya selama 2011 berjumlah Rp 1062000 JENIS BOP Variabel Total Rp 600000 BOP/JKL Rp 600000/15000 JKL= Rp 40/JKL Fixed(Tetap) Rp 900000 Rp 900000/15000 JKL= Rp 60/JKL Jumlah Rp 1500000 Rp 1500000/15000 JKL= Rp 100/JKL BOP/UNIT Rp 40/JKL x 1,5JKL/unit= Rp 60/unit Rp 60/JKL x 1,5JKL/unit= Rp 90/unit Rp 200/JKL x 1,5JKL/unit= Rp 150/unit
Tahukah kamu Karet gelang akan lebih kuat bila didinginkan dikulkas dulu.
89
Nah ayo kita mulai menghitung dengan metode 3 selisih Selisih Pengeluaran : BOP Sesunggunya BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sesungguhnya (nilai standard) BOP Fixed BOP Variabel =Rp 40/JKL x 12100JKL = Rp 900000 = Rp 484000 + Rp 1384000 Rp 1384000 Rp 1062000
Rp 322000 (F) Selisih Kapasitas BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sesungguhnya nilai sesunguhnya Rp 1384000
BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sesungguhnya x tarif BOP/JKL Rp 100/JKL x 12100 JKL nilai standard Rp 1210000
Rp 174000 (UF) Selisih Efisiensi BOP yang dibudgetkan pada kapasitas sesungguhnya x tarif BOP/JKL Rp 100/JKL x 12100 nilai sesungguhnya Rp 1210000
BOP Kapasitas Standard x Tarif BOP Standard 8000 unit x 1,5 JKL/unit x Rp 100/JKL nilai standard Rp 1200000
Selisih BOP = Selisih Pengeluaran + Selisish Kapasitas + Selisih Efisiensi Selisih BOP = Rp 322000 (F) + Rp 174000 (UF) + Rp 10000 (UF) Selisih BOP = Rp 138000 (F)
Nah kalo kamu masih galaw ayook kita tes pakai metode 1 selisihhhh !!!!!!!!!!!!!!!! BOP Standard = 8000 unit x (Rp 60/unit + Rp 90/unit ) =Rp 1200000 =Rp 1062000
Selisih BOP
=Rp138000 (F)
90
1. Selisih Biaya Bahan baku a. Selisih Harga b. Selisih pemakaian c. Selisih campuran Rp 138240 (UF) Rp 23456 (F) Rp Rp 114784 (UF)
2. Selisih Biaya Tenaga Kerja a. Selisih tarif upah b. Selisih efisiensi c. Selisih campuran Rp 735960 (UF) Rp 10000 (UF) Rp 6133 (UF) +
Rp 752093 (UF) 3. Selisih BOP a. Selisih pengeluaran b. Selisih kapasitas c. Selisih efisiensi Rp Rp Rp 322000 (F) 174000 (UF) 10000 (UF) +
Rp
138000 (F)
Sehingga selisih biaya produksi yang terjadi ialah Komponen Biaya Produksi Bahan Baku Tenaga Kerja BOP JUMLAH Rp 800000 Rp 1200000 Rp 1200000 Rp 3200000 Rp 914784 Rp 1952093 Rp 1062000 Rp 3928877 Rp 114784 (UF) Rp 752093 (UF) Rp 138000 (F) Rp 728877 (UF) Nilai Standard Nilai Sesungguhnya Selisih
91
LAPORAN RUGI / LABA Jumlah produksi = Jumlah yang terjual + Jumlah Persediaan Akhir Jumlah yang terjual = Jumlah produksi Persediaan akhir Jumlah yang terjual = 40 unit 10 unit = 30 unit
Penjualan HPP
= = = =
Rp 471123
92
Pengen Dapat nilai A ketika Ujian Caranya Gampang : 1. Tulislah Langkah langkah penyelesaian perhitungan yang sudah diberikan dalam materi ini secara lengkap+detail+urut ke jawaban soal ujian Kamu ... dan jangan lupa perhatikan waktu!!!! 2. Dibilang Lebay gak papa kok cz nilai A adalah nilai yang mahal jadi jawabannya juga harus mahal 3. Tapi yang joke joke tahukah kamu jgn ikutan ditulis yaa hehe...
Good Luck
93
Sumber Literature
MODUL DRS.BUDI NURHARDJO,M.SI Akuntansi Biaya / Mulyadi Ed.5 ,Cetakan 3 Yogyakarta : STIE Yayasan Keluarga Pahlawan Negara ,1993
94