Você está na página 1de 21

PERANCANGAN APLIKASI UNTUK PENGOLAHAN DATA PASIEN PADA POLIKLINIK KESEHATAN DESA LARANGAN LOR WONOSOBO Naskah Publikasi

diajukan oleh Arif Juniardi 08.12.2729

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011

DESIGNING APPLICATION FOR PATIENT DATA PROCESSING IN WONOSOBO LARANGAN LOR VILLAGE HEALTH CLINIC

PERANCANGAN APLIKASI UNTUK PENGOLAHAN DATA PASIEN PADA POLIKLINIK KESEHATAN DESA LARANGAN LOR WONOSOBO

Arif Juniardi Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT Health care the health for every person is important in life is worth the price. To get come to the Hospital, Community Health

carecommunity can

Centres (PHC) or to the village clinic. Good health care requires speed and accuracy in every medical action because those far it deals with the lives of take every patient. For of the

villagers especially

from medical

facilities can

advantage

village clinic as a place to check their health directlyhandled by a medical officer in charge of serving the public health in one village in this case is the midwife. Application processing patient data is part of the health service is very helpful for aMidwife in processing the patient data in this case is a public patient, pregnant women, infants, toddlers, and children. With this application Midwives can easily

enter any patient

data, outpatient data, drug

data, and cost. To facilitate midwives in

preparing each reportthen this application can display a report every day and can be recapitulated to reportevery month that will be submitted to the local health office.

Keywords: information systems, management of patient data, Polyclinic.

1.

PENDAHULUAN Rumah sakit merupakan tempat dimana orang sakit mencari dan menerima

perawatan, pernyatan ini berarti bahwa rumah sakit berperan sebagai tempat pemberi pelayanan kesehatan. Di Rumah Sakit terdapat unit-unit atau instalasi pelayanan kesehatan antara lain : Unit Gawat Darurat, Unit Rawat Inap, Unit Pelayanan Penunjang Medis dan unit pelayanan lain termasuk Poliklinik. Poliklinik merupakan salah satu instalasi kesehatan langsung kepada pasien, informasi medis hasil dari anamnesa, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, diagnosa, terapi, dan tindakan poliklinik mulai diperoleh. Catatan-catatan tersebut direkam dalam dokumen Rekam Medis (RM) pasien. Data klinis pada poliklinik yang diabstraksikan dari rekam medis merupakan bahan dasar bagi para dokter, staff perawat poliklinik dalam menilai efektifitas dan efisiensi diagnosis dan pengobatan pada pasien yang dapat dijadikan informasi dalam menentukan

tindakan, diagnosis dan pengobatan yang tepat pada pasien yang berkunjung ulang. Sehingga data tersebut harus dapat dengan mudah diakses dan ditampilkan dalam kesinambungan pelayanan medis yang tepat dan handal saat ini dan masa yang akan datang dengan sistem informasi yang terencana dengan baik. Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) Larangan Lor adalah poliklinik yang menangani pelayanan kesehatan untuk masyarakat desa Larangan Lor yaitu ibu hamil, balita, anakanak, dan orang dewasa. Petugas medis yang bertanggung jawab dalam melayani kesehatan masyarakat desa Larangan Lor adalah Astri Ariyani, Amd.Keb. selaku Bidan Desa. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, maka pelayanan medis yang diberikan harus bisa lebih cepat, tepat, dan akurat. Hal ini menyebabkan tingkat pekerjaan menjadi lebih tinggi, sedangkan tenaga medis yang tersedia dalam poliklinik tersebut hanya seorang Bidan. Dengan banyaknya kunjungan, maka proses kegiatan pemasukan data pasien, dan proses pengambilan dokumen untuk rekam medis untuk menghasilkan informasi guna pelayanan medis serta pembuatan laporan poliklinik semakin komplek. Kegiatan tersebut diatas tidak akan berjalan dengan baik kalau masih menggunakan sistem manual, sehingga membutuhkan sesuatu sistem pengolahan data pasien elektronik guna menunjang proses-proses transaksi dalam kegiatan pemasukan data pasien. Dengan hal yang seperti ini, maka penulis terdorong untuk membangun suatu sistem pengolahan data pasien pada Poliklinik Kesehatan Desa Larangan Lor Wonosobo yang berbasis komputer, yang berguna untuk melakukan proses-proses transaksi pelayanan medis bagi pasien, serta untuk membantu dalam pembuatan laporan management data yang digunakan untuk menghasilkan suatu informasi secara cepat, tepat, dan akurat yang akan diserahkan kepada Dinas Kesehatan setempat sebagai laporan bulanan.

Maka penulis mengambil judul untuk skripsi adalah Perancangan Aplikasi Untuk Pengolahan Data Pasien Pada Poliklinik Kesehatan Desa Wonosobo. Larangan Lor

2. 2.1

Landasan Teori Tinjauan Pustaka Di era sekarang ini teknologi informasi semakin berkembang dengan cepat.

Bahkan hampir setiap bidang pekerjaan memanfaatkan teknologi informasi tersebut, termasuk pada bidang kesehatan. Dalam penelitian penulis menggunakan hasil penelitian sebagai referensi untuk penulisan skripsi ini. Setelah penulis melakukan wawancara, pengolahan data pasien pada Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) Larangan Lor Wonosobo, masih menggunakan cara manual. Oleh karena itu, penulis ingin membangun aplikasi ini supaya Bidan dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan mudah, cepat, dan prima bagi masyarakat desa. 2.2 2.2.1 Pengenalan Sistem Secara Umum Pengertian Sistem Definisi sistem berkembang sesuai dengan sesuai dengan konteks dimana pengertian sistem itu digunakan . Sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan. Menurut Scott (1996), sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output). Ciri pokok sistem menurut Gapspert ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai dengan saling berhubungan, dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama.
1

Masukan (Input)

Pengolahan (Processing)

Keluaran (Output)

Gambar 2.1 Model sistem

2.2.2

Karakteristik Sistem Sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat sifat tertentu yang mencirikan

bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang 1 Hanif Al-Fatta. Analisis & Perancangan Sistem Informasi Hal 3-5. Penerbit Andi Yogyakarta

dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Komponen Sistem (Components) Sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Suatu subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. 3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan

merupakan energi bagi sistem, yang dengan demikian lingkuangan luar tersebut harus selalu dijaga.dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, karena kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan sistem. 4. Penghubung Sistem (Interface) Sebagai media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan bagi subsistem yang lain melalui penghubung. Sehingga terjadi integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). 6. Keluaran Sistem (Output) Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Misalnya sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, dimana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan.

7.

Penyimpanan (Storage) Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagaimya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen berbeda dari berbagai data yang sama.

2.3 2.3.1

Konsep Dasar Informasi Definisi Informasi Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga

informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil, dan akhirnya berhenti. Sumber dari informasi adalah data, data merupakan bentuk jamak dari bentuk data item. Jadi informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya . 2.3.2 Definisi Data Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah suatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan nyata. 2.3.3 Kualitas Informasi Kualitas dari sebuah informasi (quality of information) tergantung pada tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness), dan relevan. 2.3.4 Mutu Informasi Menurut Gordon B. Davis, kesalahan informasi antara lain disebabkan oleh halhal sebagai berikut : a) Metode pengumpulan dan pengukuran yang tidak tepat. b) Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar. c) Hilang atau tidak memperolehnya sebagian data. d) Pemeriksaan atau pencatatan data yang salah. e) Dokumen induk yang salah. f) Kesalahan dalam prosedur pengolahan ( misal : kesalahan program aplikasi yang digunakan). g) Kesalahan yang dilakukan secara sengaja.
2

2 Jogiyanto HM., MBA., AKT,. Ph.D Analisis dan Desain System Informasi : Pendekatan Terstuktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis. Hal 7-12

2.4 2.4.1

Konsep Dasar Sistem Informasi Pengertian Sistem Informasi Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information system). Sehingga dapat diperoleh bahwa sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat menajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dam menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

h) Input Data

Pemrosesan

Output Data

Gambar 2.2 Konsep Sistem Informasi

2.4.2

Komponen Sistem Informasi John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri

dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukkan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block). Blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (control block). 2.4.3 Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. Dibutuhkan manager untuk menjalankan tanggung jawabnya . SIM mengambil data mentah dari TPS dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang dibutuhkan manager untuk menjalankan tanggung jawabnya. tanggung jawabnya. \2.5 Konsep Dasar Pasien Pada dasarnya rumah sakit atau poliklinik sebagai satu institusi pelayanan kesehatan masyarakat yang akan melayani transaksi pasien dalam kesehariannya. Pemberian layanan dan tindakan dalam banyak hal akan mempengaruhi kondisi dan rasa nyaman bagi pasien. Semakin besar jasa layanan suatu rumah sakit atau poliklinik, akan semakin kompleks juga jenis tindakan dan layanan yang harus diberikan yang semua harus tetap dalam satu kondisi terpadu. Melihat situasi tersebut, sudah sangatlah 3 Hanif Al-Fatta. Analisis & Perancangan Sistem Informasi Hal 12. Penerbit Andi Yogyakarta
3

tepat jika rumah sakit atau poliklinik menggunakan sisi kemajuan komputer, baik piranti lunak ataupun perangkat keras dalam upaya membantu penanganan manajemen yang sebelumnya dilakukan secara manual.

2.6 2.6.1

Perangkat Lunak Yang Digunakan Sistem Operasi Sistem operasi yang digunakan untuk mengaktifkan seluruh peralatan yang ada

dalam komputer termasuk software aplikasi yang ada. Dalam hal ini sistem operasi yang digunakan adalah sistem operasi Microsoft Windows XP Professional Service Park 3. 2.6.2 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic 6.0 adalah merupakan sebuah bahasa pemrograman komputer yang menjadi sarana ( Tools ) untuk menghasilkan program program aplikasi yang berbasis windows. Dengan pendekatan visual digunakan untuk merancang user interface dalam bentuk form, sedangkan untuk kodenya menggunakan bahasa basic yang cenderung mudah dipelajari. Umumnya pembuatan suatu aplikasi dimulai dari perancangan dan pembuatan user interface, mengatur property dari tiap objek yang digunakan, kemudian melakukan pengkodean. 2.7.3 Microsoft SQL Server 2000 Microsoft SQL Server 2000 merupakan salah satu produk DBMS yang dibuat oleh Microsoft. Selain Microsoft SQL Server 2000, produk DBMS Microsoft yang lain adalah Microsoft Access yang include dalam paket Microsoft Office, sehingga versi dari DBMS Ms. Access menyesuaikan versi Ms. Office yang ada. Saat ini versi terbarunya adalah Microsoft Office 2010. Fitur dari SQL Server 2000 menawarkan beberapa fitur didalam mengelola database yang terdapat dalam SQL Server 2000.

3. 3.1

Analisis Dan Perancangan Sistem Tinjauan Umum Poliklinik Kesehatan Desa Larangan Lor Wonosobo merupakan pusat pelayanan

kesehatan bagi ibu hamil, balita, dan

anak-anak. Tugas utama poliklinik ini adalah

memberikan pelayanan kesehatan bagi warga desa Larangan Lor, yang diharapkan dapat membantu dalam menangani berbagai penyakit yang dialami warga desa. Sebelum menjadi sebagai tempat poloklinik, sekitar tahun 2000 pada awalnya digunakan sebagai rumah dinas Kepala Sekolah SD Larangan Lor yang bernama Bapak Busri Suwartono. Beberapa waktu kemudian dari Dinas Kesehatan setempat mengadakan penempatan bidan desa, selaku bidan pertama yang ditugaskan menempati desa Larangan Lor adalah Bidan Wahyu Handayani. Untuk efisiensi tempat dalam melayani kesehatan, maka rumah dinas Kepala Sekolah dialih fungsikan sebagai poliklinik.

Dengan berkembangnya jumlah penduduk desa Larangan Lor, maka semakin banyak pasien yang datang untuk memeriksakan kesehatannya ke poliklinik. Dengan terbatasnya petugas medis, yaitu satu Bidan dalam satu desa, maka pengolahan data pasien semakin meningkat. Dalam melayani kesehatan setiap data pasien masih disimpan dan dicatat di media penyimpanan arsip atau buku, sehingga misal ada perubahan data lama yang dilakukan harus mencari di setiap arsip atau buku, tentu saja memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga dibutuhkan suatu sistem pengolahan data pasien yang mempermudah dan mempercepat dalam proses pengolahan data pasien.

3.2

Mengidentifikasi Masalah Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam

tahapan analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Adapun masalah yang timbul dalam Poliklinik Kesehatan Desa Larangan Lor Wonosobo adalah belum menerapkan sistem komputerisasi dalam melakukan pengolahan data pasien atau rekam medis dalam entry data. Dengan kata lain, entry data masih dilakukan secara tradisional yaitu pengolahan data masih terfokus pada lembaran-lembaran berkas atau arsip pasien yang kemudian dijadikan sebagai data pasien yang digunakan untuk menyajikan suatu informasi. Bidan yang bertanggung jawab dalam melayani kesehatan warga desa Larangan Lor diharuskan mencatat semua data pasien mulai dari identitas pasien, penyakit yang diderita, obat yang diberikan, biaya yang harus dibayar, dan entry data yang lainnya. Sistem pengolahan data tradisional tersebut cenderung mempunyai banyak sekali kelemahan yaitu bisa mengakibatkan redundansi atau terdapat data yang sama, rusaknya lembaran berkas data, terjadi hilangnya lembaran berkas data, serta waktu yang digunakan tidak efisien dan kurangnya keakuratan data. Hal inilah permasalahan yang timbul pada Poliklinik Kesehatan Desa Larangan Lor Wonosobo, diharapakan dengan dirancangnya aplikasi pengolahan data pasien atau yang sering dikenal dengan rekam medis, apabila akan diterapkan aplikasi ini dapat membantu permasalahan tersebut. 3.3 3.3.1 Analisis Kelemahan Sistem Analisis PIECES Membangun suatu sistem aplikasi pengolahan data pasien, terlebih dahulu harus menentukan sistem baru itu layak atau tidak, maka yang harus dilakukan adalah melakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi, dan pelayanan pelanggan. Panduan ini dikenal dengan PIECES Analysis (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). Dari analisis ini biasanya didapatkan beberapa masalah dan akhirnya, dapat menemukan masalah utamanya. Hal ini penting

karena biasanya yang muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejalagejala masalah atau masalah yang bukan utama. 3.3.1.1 Analisis Kinerja Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis dijalankan tidak mencapai

sasaran. Peluang untuk memperbaiki kinerja terjadi ketika seseorang menyetujui suatu cara untuk mempercepat tugas-tugas bisnis, sehingga sasaran dapat tercapai. Dalam permasalah ini kinerja diukur oleh waktu tanggap (Response Time) dan jumlah produksi (Throughput) dari suatu sistem. Waktu tanggap adalah waktu rata-rata diantara suatu transaksi dan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut, sedangkan jumlah produksi adalah jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. 3.3.1.2 Analisis Informasi Informasi merupakan komoditas yang krusial bagi pemakai akhir. Bagi kalangan orang informasi sangat dibutuhkan untuk kelangsungan peningkatan dan perkembangan suatu instansi atau perusahaan yang mereka jalankan. Dengan adanya informasi yang baik perkembangan suatu perusahaan atau instansi bisa berjalan dengan lancar. Akan tetapi meningkatkan efektifitas informasi bukan untuk menghasilkan volume informasi dalam jumlah besar. Dalam kenyataanya, terlalu banyak informasi merupakan masalah besar. Contoh kasus yang terjadi pada pengolahan informasi pada Poliklinik Kesehatan Desa Larangan Lor Wonosobo dalam pengolahan data untuk menghasilkan informasi masih berpedoman pada arsip atau berkas yang begitu banyak, hal ini juga bisa mengakibatkan redundansi data sehingga informasi yang dihasilkan kurang akurat sesuai dengan kenyataan, serta informasi yang disajikan tidak tepat pada waktunya dan kurang relevan, sehingga dapat menimbulkan masalah. 3.3.1.3 Analisis Ekonomi Ekonomi merupakan motivasi umum bagi perusahaan dan instansi. Dari hasil pengamatan langsung pada Poliklinik Kesehatan Desa Larangan Lor Wonosobo dalam sistem penyampaian informasi yang lama bagi pasien dan masih memerlukan biaya yang cukup besar untuk membeli kertas, alat-alat tulis, serta buku-buku tulis untuk mencatat data-data yang masuk pada poliklinik, apabila ada kesalahan dalam penulisan data, otomatis memerlukan kertas lagi sebagai media pencatatan data. Hal ini akan mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan kertas dan alat-alat tulis. Melihat kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem lama perlu diadakan perubahan, agar biaya yang dikeluarkan bisa ditekan dan dikendalikan. 3.3.1.4 Analisis Pengendalian Setiap kegiatan yang berlangsung pada perusahaan dan instansi perlu dipantau atau dimonitoring dan dibetulkan jika ditemukan adanya kinerja yang dibawah standar.

Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau kesalahan sistem, dan menjamin keamanan data, informasi, dan persyaratan. Sebagai contoh dalam poliklinik, data yang ada masih arsip atau berkas, apabila data tersebut rusak atau hilang dan disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, akan menimbulkan masalah dalam keamanan data serta informasi. Maka penulis mempunyai inisiatif untuk membuat suatu aplikasi pengolahan data pasien agar data yang ada tersimpan dengan baik. 3.3.1.5 Analisis Efisiensi Efisiensi sering dikacaukan dengan ekonomis yang sebenarnya berbeda. Ekonomis berkaitan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut digunakan dengan pemborosan minimal. Dari hasil pengamatan langsung bahwa pasien yang mendaftar harus menunggu untuk mencari arsip atau berkas pasien tersebut. Sedangkan yang belum terdaftar harus menulis dahulu identitas pasien pada arsip yang disediakan, hal ini akan memakan waktu yang cukup lama, sedangkan pasien harus cepat ditangani agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Bagaimana agar sistem yang berjalan dapat menekan pemborosan efisiensi agar pelayanan berjalan dengan lancar. 3.3.1.6 Analisis Pelayanan Pelayanan sangat penting bagi pelanggan atau user. Pelayanan yang baik dan prima akan meningkatkan popularitas dari instansi atau perusahaan tersebut. Oleh karena itu pelayanan harus diberikan sebaik-baiknya kepada pelanggan atau user. Dalam hal ini Poliklinik Kesehatan Desa Larangan Lor Wonosobo sudah bisa memberikan pelayanan yang baik kepada pasien dari hal penyambutan, sopan santun, dan tutur kata yang disampaikan kepada pasien. Akan tetapi dalam hal proses atau sistem pelayanan kepada pasien masih membutuhkan waktu yang cukup lama. Apalagi pada waktu pasien yang berkunjung untuk berobat datang secara bersamaan, pasien yang lain harus menunggu terlebih dahulu untuk di data. 3.3.2 Analisis Kebutuhan Sistem Untuk membangun sistem informasi dalam hal ini pengolahan data pasien, kebutuhan-kebutuhan sistem (system requirement) yang diperlukan adalah kebutuhan perangkat lunak, kebutuhan informasi, kebutuhan pengguna (user) yang menggunakan, yang digunakan untuk pembuatan aplikasi pengolahan data pasien. Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt, P.hD. Kebutuhan sistem yag harus diperhatikan dalam mendesain sistem informasi adalah keandalan (realibility), ketersediaan (availability), keluwesan (flexibility), skedul instalasi (installation schedule), dan kemudahan

pemeliharaan (maintainability).

3.3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Kebutuhan perangkat keras dibedakan menjadi dua, yaitu kebutuhan perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi pengolahan data pasien dan kebutuhan perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan aplikasi pengolahan data pasien. 1. Kebutuhan perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi pengolahan data pasien sebagai berikut : a. Komputer Intel Core 2 Duo E7500 2.93 GHz b. Harddisk 250 Gb c. RAM 1 Gb

d. VGA Card e. Keyboard dan Mouse f. Monitor

3.3.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Dalam membangun aplikasi pengolahan data pasien software atau perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung implementasi atau penerapan aplikasi ini sebagai berikut, serta daftar harga software tersebut sebagai berikut : a. Microsoft Windows XP Professional SP 3 b. Microsoft Visual Basic 6.0 c. Microsoft SQL Server 2000

3.3.2.4 Kebutuhan Pengguna (user) Pengguna dari sistem ini adalah Bidan, setelah melakukan login, Bidan dapat mengakses semua menu yang ada dalam sistem ini, termasuk mengedit data-data yang diperlukan dalam sistem. Baik data pasien, data obat, melakukan entry data, melakukan proses pembuatan laporan. Yang digunakan untuk menyajikan informasi bagi yang membutuhkan.

3.4

Perancangan Sistem

3.4.1

Perancangan Proses

3.4.1.1 Flowchart Sistem Flowchart sistem, telah dijelaskan pada bab dua (landasan teori) bahwa flowchart adalah bagan yang menggambarkan suatu prosedur dan proses suatu file dalam suatu media menjadi file dalam media yang lain dalam suatu sistem data. Dengan adanya flowchart dapat membantu dalam menentukan aliran proses aplikasi. Adapun flowchart sistem yang penulis usulkan adalah sebagai berikut:

Pasien umum

Pasien ibu hamil

Pasien bayi

Pasien balita

Input data ibu hamil

Input data ibu hamil

Input data bayi

Input data balita

Olah data ibu hamil

Olah data ibu hamil

Olah data bayi

Olah data balita

Pasien umum

Ibu hamil

Bayi

Balita

Proses laporan pasien umum

proses laporan ibu hamil

proses laporan bayi

proses laporan balita

Laporan data pasien umum

Laporan data ibu hamil

Laporan data bayi

Laporan data balita

Rawat jalan umum

Rawat jalan ibu hamil

Bidan

Rawat jalan bayi

Rawat jalan balita

Input rawat jalan umum

Input rawat jalan ibu hamil

Input data bidan

Input rawat jalan bayi

Input rawat jalan balita

Olah data rawat jalan umum

Olah data rawat jalan ibu hamil

Olah data bidan

Olah data rawat jalan bayi

Olah data rawat jalan balita

Rawat jalan umum

Rawat jalan ibu

Bidan

Rawat jalan bayi

Rawat jalan balita

Proses lap. rawat jalan umum

Proses lap. rawat jalan ibu hamil

Pembuatan laporan bidan

Proses lap. rawat jalan bayi

Proses lap. rawat jalan balita

Laporan rawat jalan umum

Laporan rawat jalan ibu hamil

Laporan data bidan

Laporan rawat jalan bayi

Laporan rawat jalan balita

Permintaan obat Pembuatan lap. permintaan obat

Obat

Input permintaan obat Olah data permintaan obat

Input data obat Laporan permintaan obat

Pembuatan laporan obat

Olah data obat

Laporan data obat

Permintaan obat

Obat

Gambar 3.1 Flowchart sistem yang dibuat

4. 4.1

Implementasi Dan Pembahasan Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem baru dikembangkan

supaya kedepannya

sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang

diharapkan. Tujuan dari implementasi yaitu menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Tahap implementasi sistem antara lain sebagai berikut : 4.1.1 Penerapan Rencana Sistem Rencana implementasi merupakan kegiatan awal dalam tahap implemetasi sistem. Rencana implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap implementasi. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan implementasi juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul atau jadwal waktu. Jadwal waktu berfungsi sebagai pengendali terhadap waktu implementasi. 4.1.2 Kegiatan Implementasi Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang direncanakan dalam rencana implementasi. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah sebagai berikut : 4.1.2.1 Pemilihan dan Pelatihan Personil a. Pemilihan Personil Pemilihan personil untuk mengoperasikan sistem ini adalah Bidan Astri Ariyani, Amd.Keb. Dengan basic kemampuan pada bidang kesehatan, terutama pada kandungan ibu hamil, tentu saja Bidan Astri belum begitu familiar dengan sistem baru yang digunakan untuk mengolah data pasien yang terkomputerisasi, yang sebelum adanya sistem baru ini Bidan Astri menggunakan pencatatan manual pada pengolahan data pasiennya. Dengan memperhatikan kemampuan yang baik dari Bidan Astri tersebut, maka akan lebih mudah untuk memahami operasi dari sistem yang diusulkan dan waktu yang dibutuhkan juga akan lebih cepat. b. Pelatihan Personil Pelatihan pemakaian aplikasi pengolahan pasien meliputi pelatihan terhadap Bidan Astri. Pelatihan tersebut meliputi input data, edit data, cetak laporan data pasien, cetak rawat jalan, pengaturan login, dan laporan-laporan dari aplikasi yang akan diimplementasikan. Pelatihan ini cukup dilakukan dalam waktu 1 hari, karena aplikasi yang dibuat cara pengoperasiannya tidak begitu rumit.

4.1.2.2 Pemrograman dan Uji Coba Program a. Pemrograman Pemrograman merupakan tahap implementasi dimana dilakukannya pengkodean berdasarkan hasil perancangan perangkat lunak yang telah dibuat, sehingga berbentuk sistem baru yang sedemikian rupa seperti yang telah direncanakan. Pengkodean ini dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic untuk software pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0, dan database untuk menyimpan semua data menggunakan Microsoft SQL Server 2000, sedangkan untuk membuat laporan-laporan dari aplikasi menggunakan Seagate Crystal Report 8.5. b. Uji Coba Program Sebelum program diterapakan, maka program harus bebas terlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan. Untuk itu program harus di uji coba terlebih dahulu untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Uji coba program dilakukan pada setiap fitur dan hasil laporan yang ada pada program, serta uji coba untuk entri data, pengeditan data, dan penghapusan data yang telah dilakuakan di PKD Larangan Lor.

4.2 4.2.1

Pembahasan Pembahasan Database Database yang digunakan dalam pembuatan UBBA Aplikasi Pengolahan Data

Pasien dibuat dengan menggunakan Microsoft SQL Server 2000. Sebagaimana database server yang lain Microsoft SQL Server 2000 dapat melakukan proses-proses pengelolaan database seperti mengambil data, menambah data, update data, dan menghapus data dari database. Namun, dalam pembahasan ini tidak membahas tentang proses pengolahan, akan tetapi membahas bagaimana memasukkan database yang telah dibuat atau Attach Database ke dalam Microsoft SQL Server 2000. Attach database ini merupakan fitur yang dimiliki oleh Microsoft SQL Server 2000 untuk memasukkan database yang belum terdaftar di dalam server SQL Server 2000. 4.2.2 Tampilan Program Menu utama adalah menu yang digunakan untuk mengakses semua fitur yang ada pada UBBA Sistem Pengolahan Data Pasien, termasuk dalam cetak laporan.

Gambar 4.1 Tampilan menu utama aplikasi

Keterangan : Menu File berisi Log Out dan Exit, dimana untuk log out user tidak keluar dari aplikasi, melainkan kembali ke halaman Login. Sedangkan Exit untuk keluar dari aplikasi. Setting password berisi pengaturan login, user bisa menambah, mengedit, dan menghapus user login. About program berisi tentang informasi mengenai identitas aplikasi. Menu dalam Registrasi Pasien digunakan untuk input data registrasi pasien yang belum terdaftar dalam aplikasi. Menu dalam Rawat Jalan digunakan bila pasien sudah registrasi dan bisa melakukan proses rawat jalan. Menu Cetak Laporan berfungsi untuk mencetak data registrasi pasien, data obat, dan data bidan.

Menu Cetak Rawat Jalan berfungsi untuk mencetak laporan dari pasien yang sudah melakukan proses rawat jalan.

Tombol data bidan, digunakan untuk mengisi identitas Bidan yang bertugas melayani kesehatan masyarakat Desa Larangan Lor

Tombol data obat, berfungsi untuk memasukkan nama obat dan satuan obat. Tombol permintaan obat, berfungsi untuk menambah stok obat pada data obat. Tombol cetak kartu pasien, berfungsi untuk mencetak kartu pasien dari tiap-tiap pasien yang sudah registrasi.

Tombol keluar, berfungsi untuk keluar dari aplikasi.

5. 5.1

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan pada penyusunan skripsi ini, yaitu

perancangan aplikasi pengolahan data pasien, dengan mengambil objek penelitian pada Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) Larangan Lor, Kecamatan Garung, kota Wonosobo, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan : 1. Selaku penanggung jawab poliklinik yaitu Bidan Astri Ariyani, A.Md.Keb dalam mengolah data pasien, masih menggunakan pencatatan pada arsip atau buku, sehingga dapat mengurangi pelayan yang diberikan kepada pasien. Sebagai contoh, dalam proses pencarian data pasien membutuhkan waktu yang cukup lama, jika pasien yang datang jumlahnya cukup banyak maka waktu tunggu semakin lama, tentu saja hal ini akan membuat pasien merasa kurang dipedulikan dan kurang dilayani dengan baik. Data yang tersimpan dalam bentuk arsip atau buku, mempunyai resiko kehilangan dan kerusakan cukup tinggi, misal terbakar, terkena air, kertasnya robek dan hal lainnya. Data merupakan hal yang penting karena didalamnya terdapat data pasien baik identitas pasien, rawat jalan pasien, obat yang diberikan, dan hal-hal yang lain menyangkut kesehatan pasien. Untuk itu diperlukan sebuah solusi sistem yang terkomputerisasi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. 2. Berikut beberapa kelebihan yang didapat dari sistem yang telah terkomputerisasi dari sistem pencatatan pada arsip atau buku, antara lain: Untuk pengolahan dan pencatatan data dapat dilakukan dengan lebih baik, sehingga dapat mempersingkat waktu pengolahan data tersebut.

Proses pencarian data dapat dilakukan dengan cepat, sehingga waktu tunggu pasien menjadi singkat, maka setiap pasien yang datang bisa mendapatkan pelayanan yang prima. Memudahkan dalam pembutan laporan, baik laporan data pasien, rawat jalan, data obat, data bidan, dan dalam mencetak kartu pasien. Dengan fasilitas ini, maka laporan dapat dibuat dengan cepat, dan tepat serta rapi. Dari keamanan data yang disimpan dalam sistem yang terkomputerisasi mempunyai tingkat keamanan yang tinggi karena dilengkapi dengan verifikasi pengguna ( login user), sehingga hanya orang yang mempunyai hak akses saja yang dapat menggunakan, dalam hal ini Bidan Astri. Resiko kerusakan atau kehilangan data dalam sistem komputerisasi masih tetap ada, namun dalam skala yang relatif rendah. Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan backup data ke tempat penyimpanan lain selain harddisk komputer. 5.2 Saran Aplikasi pengolahan data pasien poliklinik ini penulis beri nama UBBA Aplikasi Pengolahan Data Pasien, walaupun sudah dibuat sesuai dengan kemampuan, usaha, dan upaya yang dimiliki, tentu saja ada beberapa kelemahan yang harus diperbaiki pada masa yang akan datang, untuk itu ada beberapa saran yang bisa penulis berikan kepada para pengembang sistem informasi agar sistem berikutnya bisa dibuat dan berjalan lebih baik lagi. Berikut saran penulis yang bisa diberikan : 1. Aplikasi pengolah data pasien yang penulis buat mungkin terbatas pada poliklinik yang masih berskala kecil pada satu desa, untuk berikutnya bisa dibuat suatu aplikasi yang dapat mengolah data bukan hanya data pasien saja pada poliklinik, tetapi bisa mengolah data kesehatan untuk masyarakat yang lebih luas. 2. Sekiranya sistem yang penulis usulkan ini digunakan oleh poliklinik, maka diperlukan sebuah perangkat tambahan pada poliklinik yaitu seperangkat komputer PC atau laptop atau netbook yang digunakan untuk menjalankan aplikasi, dan sebuah printer, yang digunakan untuk mencetak laporan. 3. Aplikasi pengolahan data pasien ini dibuat untuk PKD Larangan Lor, diharapkan dengan adanya aplikasi ini pelayanan bisa lebih baik dan dapat meningkatkan citra yang baik pada poliklinik dipandangan masyarakat desa Larangan Lor.

4. Untuk fitur-fitur yang ada pada aplikasi pengolahan data pasien, pada perkembangan diharapkan ada inovasi dan ide-ide baru yang dapat

mempermudah dalam proses pengoperasiannya. 5. Penyusun menyadari dalam pembuatan aplikasi ini masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan, desain maupun dalam pembuatan aplikasi dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, untuk itu diharapkan kritik dan evaluasi. Penulis berharap semoga sistem ini dapat dimanfaat dengan sebaikbaiknya dan dapat dikembangkan dengan lebih baik lagi. Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis berikan dan sampaikan. Semoga aplikasi pengolahan data pasien ini dapat digunakan sebaik-baiknya, dan dapat memberikan manfaat bagi pihak atau para pembaca karya ini.

DAFTAR PUSTAKA Al-Fatta, H. (2007). Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Fathansyah, IR. Buku Teks Komputer Basis Data. Jogiyanto, HM. Analisis dan Desain System Informasi : Pendekatan Terstuktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis. Komputer ,W. Tips & Trik Pemrograman Visual Basic 6.0. Marlinda, L. Sistem Basis Data. Yogyakarta. Sismoro, H. (2005). Pengantar Logika Informatika, Algoritma, dan Pemrograman Komputer. Yogyakarta: Penerbit Andi. Utami, E. RDBMS USING MS. SQL SERVER 2000.

Você também pode gostar