Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tahun Lulus 2009 Universitas Negeri Jakarta Progam Studi Pendidikan Teknik Elektro Massus Subekti Dosen Pembimbing I Universitas Negeri Jakarta Progam Studi Pendidikan Teknik Elektro Muhammad Yusro Dosen Pembimbing II Universitas Negeri Jakarta Progam Studi Pendidikan Teknik Elektro Andri Satrio Mahasiswa Angkatan 2009 Noreg 5115096930 Universitas Negeri Jakarta Progam Studi Pendidikan Teknik Elektro
ABSTRACT MULYADINATA, Printer Tool Stator winding induction Motor Based on AVR ATMega8535 Microcontroller. Skripsi. Jakarta: Fakulty of Engineering, State University of Jakarta, in Oktober 2009 . Research carried out aims to creat a twist display devices that can automatically calculated the desire number of loop, so the error calculation of loop can be avoided. Implementation of reserch in the laboratory Instrument and Electrical engineering full major starting in june through august 2009. Research method used is the best table and multimeters. The desired amount of tywist typed on keypad as an input counting the number of loops performed by a sensor opto-coupler with an IC LM311 as a comparator. At the time of the comparator logic out put low (0) there is processwich increment is procesed by a microcontroller IC ATMega8535 an the result will be displayed on the LCD viewer. Increment process will stop if the wire broke and email the typed value was equel to the value displayed on the LCD to determine the progaming language used the manufacture or display device used language lopps Bascom AVR. Sistem Printer Tool Stator winding induction Motor Baed on AVR ATMega8535 Microcontroller, has been tested and can print a coil to create a water pump motor 1,5 HP/1 phase email with wire size 0,4 mm of 1000 roll for 9 minutes. This printer tool can print winding the disired number of loop without winding number of miscalculation. Kata Kunci : Alat Pencetak Lilitan, Motor Induksi, Mikrokontroler AVR ATMega8535.
Alat Pencetak Lilitan Stator Pada Motor Induksi Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8535
Motor Induksi Secara umum motor listrik dibagi 2 yaitu mtor listrik AC dan DC namun yang akan dibahas adalah adalah motor induksi yang mana untuk jenis motor induksi dibagi menurut klasifikasi ada 2 yaitu Motor Induksi 1 Fasa dan Motor Induksi 3 Fasa.
pekerjaan yang sangat melelahkan karena selain berkonsentrasi dalam menghitung jumlah lilitannya kedua tangannya juga harus bekerja, tangan yang satu memutar cetkan lilitan dan satu lagi memegangi kawat email agar tidak lepas dari alur pada cetakan lilitan. Berawal dari sini, peneliti berkeinginan untuk membuat alat yang dapat meringankan pekerjaan seperti ini, dengan prinsip kerjanya tidak jauh beda seperti mesin yang ada ditempat pengisian bahan bakar bermotor (SPBU). Membuat lilitan untuk melilit ulan mesin-mesin listrik yang rusak (dalam hal ini peneliti menitik beratkan pada jenis motor induksi) memerlukan keseriusandan ketelitian dalam pengerjaannya karena apabila terjadi kesalahan dalam
Motor Induksi Satu Fasa Motor Induksi pada satu fasa banyak rumah sekali tangga,
digunakan
peralatan
misalnya pada kipas angin, mixer, blender, pompa air dan sebagainya. Motor satu fasa yang banyak digunakan dapat dikelompokan menjadi 3 jenis yaitu :
Motor split phase Jenis motor split phase sering disebut motor phase belah, mempunyai kumparan utama dan kumparan bantu. Pada kumparan bantu
perhitungan jumlah lilitan pada saat melilit akan menyebabkan motor listrik yang diperbaiki tidak dapat berfungsin hal secara tersebut, optimal. maka Untuk sangat
dipasang skalar sentrifugal gunanya untuk memutuskan arus listrik pada kumparan bantu bila putaran motor sudah tercapai 75% dari putaran nbominal. Pada motor seri kapasitor, dengan
menghindari
dibutuhkan alat penghitung jumlah lilitan yang dapat menghitung secara otomatis pada saat membuat pencetak menghitung lilitan lilitan, jumlah untuk stator. Dengan tidak lilitan perlu alat
kapsitornya
dihubungkan
repot-repot manual,
kumparan bantu. Motor ini mempunyai kopel start lebih tinggi, sehingga biasa digunakan pada mesin cuci, pompa air dan peralatan rumah tangga lainnya.
secara
tinggal mengetik pada keypad berapa jumlah lilitan yang diinginkan, maka alat tersebut akan membuat lilitan sesuai dengan apa yang diperintakan dfan jumlah lilitan akan terlihat pada penampilan LCD. Alat tersebut
Motor shaded pole Motor shaded pole banyak digunakan pada alat-alat listrik yang memerlukan putaran
dikendalikan dengan menggunakan IC AVR ATMega8535. dengan dibuatnya alat pencetak lilitan, diharapkan kesalahan pada saat
dengan torsi yang sangat ringan, seperti kipas angin dan pompa air aquarium.
membuat lilitan tidak akan terjadi dan akan meningkatkan efesiensi dan efektifitas kerja. Motor universal Motor universal banyak sekali dipakai pada peralatan rumah tangga, misalnya mixer, motor
HAELKO.VOL.4.No.7.SEPTEMBER 2009.HAL:1-10
mesin jahit, bor listrik dan lain-lain. Motor ini dapat menggunakan tegangan listrik bolak-balik (ac) atau listrik searah (dc) dengan
12
siklus
clock.
AVR
berteknologi Set
RISC
(Reduced
Instruction
Computing),
sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). Oleh karena itu dipergunakan AVR produk atmel,
Motor Induksi Tiga Fasa Motor Induksi Tiga Fasa adalah alat penggerak yang paling banyak digunakan dalam dunia industry. Hal ini dikarenakan motor induksi mempunyai konstruksi yang sederhana, kokoh, harga relatif murah, serta perawatannya yang mudah, sehingga motor induksi DC mulai pada
Keypad Keypad digunakan untuk memberikan masukan ke mikrokontroler ketika tombol ditekan.
Keypad yang digunakan pada rangkaian ini terdiri atas 3 kolom dan 4 baris dengan sebuah ground, sehingga pengambilan datanya
menggeser industri.
penggunaan
motor
menggunakan polling biasa. Mikrokontroler AVR ATMega 8535 Mikrokontroler adalah suatu keping IC dimana terdapat mikroprosesor dan memori program (ROM) serta memori serba guna (RAM). Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bit word) dan sebagian instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock. ATMega8535 memiliki teknologi RISC dengan kecepatan maksimal 16
3
Liquid Crystal Display (LCD) Liquid Crystal Display (LCD) karakter, merupakan simbol dan
sebagai sistem
mikrokontroler agar suatu alat yang dihasilkan dapat lebih jelas dalam menampilkan segala instruksi dan hasil output. LCD yang digunakan berbentuk modul LCD, terdiri atas layar LCD dan bagian pengontrolnya dengan karakter yang ditampilkan berupa kode ASCII (American Standart Code For Information Interchange).
MHz,
sehingga
membuat
ATMega8535 lebih cepat dibandingkan dengan varian MCS 51 . Dengan fasilitas yang lengkap tersebut menjadikan ATMega8535 sebagai
mikrokontroler yang powerfull. Secara umum AVR dibagi menjadi 4 kelas, yaitu ATtiny, AT90sxx, ATMega dan AT86RFxx. Perbedaan antara tipe AVR terletak pada fitur-fitur yang ditawarkan, sementara dari segi arsitektur dan set intruksi yang digunakan hampir sama. Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit. Dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16-bit word) dan sebagian instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan
Transistor Sebagai Saklar Merupakan gabungan dari dua buah dioda yang bahan dasarnya terbuat dari
kristalgermanium dan silikon, serta mempunyai dua sambungan, yaitu emitor dan basis (dioda emitor) dan basis dan kolektor (dioda kolektor). Pengoperasian transistor sebagai saklar dapat dilakukan dengan pemberian arus yang
Alat Pencetak Lilitan Stator Pada Motor Induksi Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8535
berbeda-beda
dimana
transistor
tersebut
Pada alat pencetak lilitan untuk motor induksi ini berfungsi sebagai input untuk mengontrol apabila terjadi kawat email putus. Limit switch
Relay Elektromagnetik Merupakan perangkat elektromagnetis yang berfungsi untuk memutus atau menghubungkan satu atau lebih kontak elektrik secara
pada alat pencetak lilitan untuk motor induksi ini berfungsi untuk mengontrol apabila terjadi kawat email putus. Limit Switch merupakan saklar mekanik yang mempunyai kontak NO (Normally Open) dan NC (Normally Close).
bersamaan. Cara kerjanya dengan memberikan tegangan ke coil pada relay, yang akan
menghasilkan medan magnet, sehingga dua buah kontak pada relay akan saling
kumparan kawat beserta inti besi lunak yang apabila di aliri arus listrik maka besi
lunak relay akan berubah menjadi magnet dan menarik lidah pegas (kontak relay terputus) dan jika arus listrik diputus, maka magnet pada besi lunak akan hilang dan lidah pegas akan terlepas (kontak relay terbuka). Kontaktor pada relay terdiri dari dua kondisi, yaitu Normally open (NO) dan Normally Close (NC). Normaly Open terjadi apabila coil relay tidak diberi tegangan maka kontak NO dengan Common tidak terhubung dan sebaliknya titik NC dan Common akan terhubung, sedangkan Normaly Close terjadi apabila coil relay diberi tegangan maka NC dengan Common terputus sehingga titik NO dan Common akan terhubung. Perancangan Perangkat Keras Menentukan fungsi-fungsi pin pada mikrokontroller Penentuan fungsi-fungsi pin pada Baterai Cadangan Berfungsi sebagai pasokan listrik cadangan yang siap dipakai apabila terjadi gangguan listrik utama. Power Power Supply Supply dilengkapi dengan penstabil
tegangan yang menggunakan IC Power 7805 dan 7812, sehingga keluaran tegangan yang dihasilkan akan stabil dan aman digunakan pada komponen elektronika.
mikrokontroller diperlukan sebagai pengontrol alat. Berkaitan dengan alat yang dibuat maka ditentukan fungsi pin-pin mikrokontroler sebagai berikut : Limit Switch 1. Pin A0 digunakan untuk sensor optocoupler yang berfungsi sebagai input.
HAELKO.VOL.4.No.7.SEPTEMBER 2009.HAL:1-10
2.
Pin A7 digunakan sebagai out put yang tersambung dengan rangkaian driver untuk menghidupkan motor. Pin C0 C2 digunakan sebagai pengendali LCD, pin ini berfunsi sebagai output. Pin C3 C6 sebagai keluaran data yangsebagai output. Pin D0 D6 digunakan untuk keypad sebagai input. D0 D2 dihubungkan pada coloum C1 C3 sebagai input kepada keypad. D3 D6 dihubungkan pada baris R1 R4 sebagai output pada keypad.
Perancangan Perangkat Lunak Perangkat lunak atau software yang dibuat berupa progam aplikasi denagn menggunakan aplikasi Bascom AVR. Progam yang akan dibuat berfungsi membuat sistem sesuai
3.
4.
dengan rencana alat yang akan dibuat, dalam hal ini adalah progam untuk sistem alat pencetak lilitan stator motor listrik, progam ini terdiri dari progam masukan (input) keypad, dan sensor juga terdiri dari progam keluaran berupa progam untuk LCD dan motor.
5.
Pengujian Blok Rangkain (Hardware) Perancangan Skema Rangkaian Rangkaian Power supply Pada rangkaian power supply dilengkapi Pada pengujian alat pencetak lilitan dilakukan pengukuran rangkaian pada titik-titik tertentu dengan menggunakan AVO Meter digital multi meter DT-830B no.11270. Pengujian Rangkaian Power Supply a. Kriteria Pengujian : 1) Rangkaian power supply akan merubah arus AC menjadi DC. 2) Agar didapat keluaran tegangan yang Rangkaian Sensor Opto-Coupler Rangkaian sensor opto-coupler bekerja karena adanya perubahan tegangan yang masuk pada IC LM311. Perubahan tegangan ini terjadi karena photo transistor tidak menerima cahaya yang dihasilkan oleh diode infra merah karena terhalnag suatu benda atau tergesernya posisi antara diode infra merah dan photo transistor, sehingga photo transistor tidak dapat masuk cahaya dari diode infra merah. b. Langkah Pengujian : 1) Berikan tegangan 220VAC pada power supply. 2) Ukur tegangan pada kaki IC 7812 dan 7805, yaitu pada pin 3 dari masingRangkaian Driver Motor Rangkaian driver motor menggunakan sebuah transistor dan sebuah relay 12 VDC serta sebuah trafo dengan output 100 VAC untuk sumber motor yang dilewatkan melalui kontak NO (Normaly Open) pada relay. masing IC dengan menggunakan AVO meter. 3) Amati besarnya tegangan yang terukur pada Voltmeter kemudian catat stabil maka rangkaian power supply menggunakan IC 7812 dan 7825 untuk menghasilkan tegangan DC 12V dan 5V. Rangkaian power supply
dengan penstabil tegangan yang menggunakan IC power 7805 dan 7812, dengan pemasangan IC tersebut maka keluaran tegangan yang dihasilkan akan stabil dan aman digunakan pada komponen elektronika yang diharapkan.
hasilnya.
Alat Pencetak Lilitan Stator Pada Motor Induksi Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8535
c.
4) Matikan pasokan listrik utama. 5) Ukur tegangan pada kaki keluaran IC 7812 dan 7805, yaitu pada pin 3 dari masing-masing AB = 219 V CD = 15 V IC dengan
Output 5V :
EF =
5V
Ampere = 65 mA
2) Hasil
pengujian
rangkaian
power
c.
Output 5V (CD)
Pengujian Baterai back-up a. Kriteria Pengujian : 1) Rangkaian power cadangan akan Pengujian Input (Rangkaian Sensor Opto-coupler) a. Kriteria Pengujian : 1) Dalam pembuatan alat pencetak lilitan menggunkan input berupa rangkaian sensor opto-coupler. 2) Rangkaian sensor opto-coupler akan memberikan input power cadangan hanya mikrokontroler. low (0) kepada
bekerja saat pasokan listrik utama mati. 2) Agar didapat keluaran tegangan
walaupun pasokan listrik utama mati, maka rangkaian power untuk cadangan interlock
relay
dapat mem back-up tegangan 5V saja. b. Langkah Pengujian : b. Langkah Pengujian : 1) Berikan tegangan AC 220 V pada rangkaian. 2) Ukur tegangan pada kaki keluaran IC 7812 dan 7805, yaitu pada pin 3 dari masing-masing IC dengan 1) Berikan tegangan 5V pada rangkaian sensor opto-coupler. 2) Ukur tegangan pada kedua input IC LM311, dan ukur juga tegangan
keluaran pada kaki IC LM311 ketika keluaran high (1) dan low (0) dengan menggunkan AVO meter. 3) Amati besarnya tegangan keluaran
HAELKO.VOL.4.No.7.SEPTEMBER 2009.HAL:1-10
c.
= 4,7 V = 108 mA
Output : CD =4,9V
Pengujian Software Pada pengujian software dilakukan dengan cara mencocokan antara progam yang telah
Pengujian sensor tanpa diberi cahaya infra merah : Input : A(+) - GND = 2,6V B(-) - GND = 4,7V
dibuat
dengan
hasil
keluaran dibagi
progam, menjadi
pengujian
software
juga
beberapa tahapan, adapun tahapan tersebut yaitu : Pengujian Progam Input : Progam keypad
Output : CD =0,1V
Progam keypad dibuat untuk menentukan berapa jumlah atau nilai yang diinginkan pada saat memberikan input pada mikrokontroler.
Pengujian Output a. Kriteria Pengujian : 1) Pada alat pencetak lilitan terdapat sebuah rangkaian driver untuk motor yang terdiri dari transistor NPN dan sebuah relay. 2) Rangkaian driver motor berfungsi untuk menggerakkan motor AC 110 volt. 3) Port A.7 digunakan untuk
Nilai atau jumlah maksimal mencapa 999. Jadi nilai yang bisa diproses mulai dari 0 sampai dengan 999. Tombol (*) digunakan untuk menghapus angka jika terjadi kesalahan pada saat menentukan input dan yang bertombol (#) digunakan sebagai tombol enter yang berfungsi untuk menjalankan progam selanjutnya setelah nilai yang diinginkan pada keypad telah
ditentukan.
menggerakkan rangkaian driver motor. a. Kriteria Pengujian : b. Langkah Pengujian : 1) Berikan tegangan supply 12VDC pada rangkaian. 2) Ukur tegangan pada pin port A.7 pada saat motor ON dan pada saat motor OFF dan catat hasilnya. 1) Pada progam keypad menggunakan keypad dengan common. 2) Progam keypad berfungsi untuk
menentukan nilai input mulai dari 0 sampai 999. Kemudian tekan tombol enter (#) maka motor akan berputar sebanyak nilai yang akan diketik pada
c.
Hasil Pengujian :
Kondisi ON :
Alat Pencetak Lilitan Stator Pada Motor Induksi Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8535
3) Progam keypad dibuat pada port D.0 port D.6 yang berfungsi sebagai input yang berlogika low (common).
1) Transfer
progam
dari
PC
ke
miokrokontroller dengan menggunkan progam bascom. 2) Hidupkan rangkaian dan uji sensor
b.
dengan cara menghalangi pancaran infra merah tidak bisa di dektesi oleh foto transistor. 3) Catat hasil penelitian.
dengan
menggunkan
2) Hidupkan rangkaian dan uji progam dengan keypad. 3) Catat hasil penelitian. memasukkan nilai melalui c. Hasil Pengujian : Sensor terhalangi benda : Port A.0 = 0,1 V
c.
Hasil Pengujian : Nilai yang diketik tidak sama dengan nilai pada LCD : PA.7 Motor = 4,7 V = ON a. Nilai yang diketik sama dengan nilai pada LCD : PA.7 Motor =0V = OFF
Pengujian Progam Output Progam driver motor Kriteria Pengujian : 1) Pada progam driver motor
menggunakan sebuah transistor dan sebuah relay. 2) Progam driver motor berfungsi untuk menggerakan motor cetakkan Cetakan dan akan
Progam sensor opto-coupler a. Kriteria Pengujian : 1) Pada progam sensor input opto-coupler sensor
berputar sampai mencapai nilai yang ditentukan sebelumnya pada keypad. 3) Progam driver motor menggunakan port A.7 untuk menghidupkan motor.
menggunakan opto-coupler.
berupa
2) Progam sensor opto-coupler digunakan mendeteksi berapa jumlah lilitan yang dihasilkan maka progam sensor ini akan mematikan motor. 3) Progam input untuk sensor opto-
mikrokontroller dengan menggunakan progam bascom. 2) Hidupkan rangkaian dan uji progam
b. Langkah Pengujian :
dengan
menentukan
nilai
yang
HAELKO.VOL.4.No.7.SEPTEMBER 2009.HAL:1-10
Analisa Dan Pengujian Pengujian alat pencetak lilitan terdiri dari pengujian blok-blok rangkaian antara lain : blok input, blok pemproses, blok output/beban. Pada rangkaian power supply yang telah dilengkapi dengan sistem power back-up maka di dapat bahwa rangkaian ini dapat bekerja dengan baik. Pada rangkaian input, didapat hasil pengujian dimana photo transistor yang mendeteksi
Untuk pengujian software atau progam bisa dianggap berfungsi apabila semua progam yang dibuat baik secara parsial maupun yang sudah terintegrasi dapat berfungsi pada hasil keluaran mikrokontroler.dan setelah diuji
Kelebihan Dan Kekurangan Alat Kelebihan Alat 1. Alat pencetak lilitan yang telah dibuat peneliti perhitungan bisa lebih akurat lilitan dalam sehingga
cahaya infra merah berfungsi dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan hambatan atau resistansi yang akan menurun ketika cahaya infra merah tidak mengenai photo transistor dan hambatan akan meningkat ketika cahaya infra merah mengenai photo transistor. Selanjutnya photo transistor ini akan memberikan input pada komparator IC LM311. Pada komparator,
jumlah
kesalahan dalam perhitungan jumlah lilitan dapat dihindari. 2. Waktu yang diperlukan untuk membuat lilitan bisa lebih cepat dibandingkan dengan membuat lilitan secara manual. 3. Proses perhitungan jumlah lilitan yang sedang berlangsung akan tampil pada layar LCD. 4. Apabila terjadi kawat email putus maka motor akan berhenti secara otomatis. 5. Alat pencetak lilitan yang telah dibuat peneliti dapat dikembangkan lagi sehingga bisa dipergunakan untuk membuat lilitan
didapat bahwa jika tegangan input pada kaki negatif (-) lebih tinggi dari kaki positif (+), maka ouput komparator menghasilkan tegangan 0V atau logika low. Dan hal ini menunjukan bahwa komparator sebagai masuk. Pada pengujian rangkain driver motor dapat berfungsi dua dengan baik yang
pembanding
tegangan
pada motor listrik berdaya besar. 6. Alat pencetak lilitan yang dibuat peneliti juga mempunyai sumber alternatife yaitu berupa sebuah baterai, sehingga ketika sumber utama mati maka penampil LCD tetap menyala dengan begitu kita tidak akan kehilangan data pada saat sumber utama mati. 7. Karena alat pencetak lilitan dirancang dan dirakit dengan menggunakan peralatan yang sederhana dan sangat banyak
merupakan pemproses
pengujian dan
pada
rangkaian Pada
rangkaian
output.
rangkaian ini, driver motor disulut dari pin mikrokontroller PA.7. Rangkain driver motor didrive dengan dua buah transistor NPN tipe BD 139 dan dua buah relay. Tegangan yang dihasilkan untuk mendrive transistor tersebut minimal adalah sebesar 0,7 V dan tegangan keluaran yang dihasilkan ole pin PA.7 ketika dalam kondisi high adalah lebih besar dari 0,7V
Alat Pencetak Lilitan Stator Pada Motor Induksi Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8535
dikeluarkan untuk membuat alat ini relatife murah. 8. Sensor opto coupler sudah dilengkapi dengan penglihatan langsung dapat
Paulus Andi Nalwan, 2003, Panduan Praktis Teknik Antarmuka dan Pemprogaman Mikrokontroller AT89C51, Penerbit Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta. Malvino, 1985, Prinsip-prinsip Elektronika,
Kekurangan Alat 1. Alat pencetak lilitan mempunyai penggerak berupa motor AC 110V dengan satu kecepatan sehingga alat ini hanya memiliki satu kecepatan saja. 2. Karena alat pencetak lilitan berupa
Perbaikan
Peralatan
Penerbit
miniature jadi hanya dapat digunakan untuk membuat lilitan pada motor dengan daya dibawa 3 HP. 3. Baterai back up hanya digunakan untuk rangkai control dan penampilan LCD
AN887,
sedangkan untuk rangkaian utama untuk suplay tegangan kemotor tidak ada.
Sehingga alat ini apabila listrik mati tidak bisa digunakan secara otomatis.
Andi, Yogyakarta. Iswanto, 2008, Design & Implementasi Sistem Embledded Mikrokontroller ATMega8535 dengan Bahasa Basic, Penerbit Grava Media, Yogyakarta. Lingga Wardana, 2006, Belajar Sendiri
10
HAELKO.VOL.4.No.7.SEPTEMBER 2009.HAL:1-10
11
Alat Pencetak Lilitan Stator Pada Motor Induksi Berbasis Mikrokontroller AVR ATMEGA8535