Você está na página 1de 30

SISTEM MUSKULOSKLETAL

A. Sistem Rangka Secara garis besar rangka manusia dibagi menjadi dua yaitu rangka aksia; (sumbu tubuh) dan rangka apendikular (anggota tubuh).

a. Rangka Aksial Rangka aksial atau yang kita sebut dengan rangka sumbu tubuh terdiri dari tulang tulang yang membentuk sumbu tubuh, diantaranya adalah : 1. Tulang Tengkorak 2. Tulang Hioid 3. Tulang Belakang 4. Tulang Dada 5. Tulang Rusuk 1. Tulang Tengkorak Tulang tengkorak berfungsi melindungi otak, organ pendengaran dan organ penglihatan. Hubungan antartulang yang terdapat pada tempurung kepala termasuk jenis suture, yaitu tidak ada gerak. Bayangkan jika tempurung kepala kita termasuk diartrosis, apa yang akan terjadi pada otak ki ta?! Tulang tengkorak terdiri dari dari tulang tempurung dan tulang muka Tulang tengkorak terbagi menjadi dua bagian besar yaitu : a. Tulang tempurung misalnya : tulang dahi, tulang ubun ubun, tulang pelipis, tulang belakang kepala b. Tulang wajah misalnya : tulang hidung, tulang pipi, tulang rahang

2. Tulang Hioid Tulang hioid merupakan tulang yang berbentuk seperti huruf U. Terletak di antara laring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya beberapa otot mulut dan lidah. Jumlah tulang hioid hanya 1 pada setiap manusia. 3. Tulang Belakang (vertebrae) Tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang membentuk punggung yang mudah digerakkan. terdapat 33 tulang punggung pada manusia. Tulang belakang berfungsi menyangga berat tubuh. Tulang belakang

memungkinkan manusia melakukan berbagai macam posisi dan gerakan, misalnya berdiri, duduk atau berlari. Tulang belakang terdiri dari beberapa bagian yaitu : a. Tulang leher (Cervical) Pada vertebra segmen servikal, korpus berukuran relatif lebih lebih kecil dibandingkan segmen torakal dan lumbar. Pada prosesus transverses terdapat foramen transverses yang fungsinya untuk melewatkan arteri vertebralis b. Tulang punggung (Thorax) Pada vertebra segmen torakal, korpus berukuran relative lebih besar dibandingkan segmen servikal namun lebih kecil dibandingkan dengan segmen lumbar. Tidak ada foramen transverses. Khas pada vertebra segmen torakal adalah adanya facies untuk artikulasi dengan tulang iga (kostal). c. Tulang pinggang ( Lumbal)

ada vertebra segmen lumbar, korpus berukuran relatif lebih besar dibandingkan dengan korpus pada segmen servikal dan torakal. Adanya prosesus asesorius pada prosesus transversus dan prosesus mamilaris pada prosesus artikulasi superior menjadi ciri khas pada segmen lumbar. d. Tulang selangkang (Sacral) Pada vertebra segmen sakral, bentuknya khas seperti sayap yang melebar dengan penonjolan ke depan pada artikulasi lumbo-sakral yang disebut sebagai promontory. Vertebra segmen sakral terdiri atas 5 vertebra individual, yang dihubungkan satu sama lain melalui celah transversus dan memiliki 8 foramen sakral. Di bagian posterior terdapat celah yang disebut hiatus sakralis. e. Tulang ekor (Coccygeal) Pada vertebra segmen koksigeal, terdiri atas 4-5 segmen koksigeal individual yang terhubung dengan vertebra segmen sakralis. 4. Tulang Dada (sternum) dan Tulang rusuk (Costa) Tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costa) bersama sama membentuk perisai pelindung bagi organ organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru paru dan jantung. Tulang rusuk (costa) juga berhubungan dengan tulang belakang (vertebrae)

b. Rangka Apendikuler 1. Ekstremitas atas Ekstremitas atas terdiri atas tulang skapula, klavikula, humerus, radius, ulna, karpal, metakarpal, dan tulang-tulang phalangs. a. Tulang skapula Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior tulang kostal dan berbentuk pipih seperti segitiga. Skapula memiliki beberapa proyeksi (spina, korakoid) yang melekatkan beberapa otot yang berfungsi menggerakkan lengan atas dan lengan bawah. Skapula berartikulasi dengan klavikula melalui acromion. Sebuah depresi (cekungan) di sisi lateral skapula membentuk persendian bola-soket dengan humerus, yaitu fossa glenoid.

b. Tulang klavikula Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula di sisi lateral dan dengan manubrium di sisi medial. Pada posisi ini klavikula bertindak sebagai penahan skapula yang mencegah humerus bergeser terlalu jauh. c. Tulang humerus Humerus merupakan tulang panjang pada lengan atas, yang berhubungan dengan skapula melalui fossa glenoid. Di bagian proksimal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain leher anatomis, leher surgical, tuberkel mayor, tuberkel minor dan sulkus intertuberkular. Di bagian distal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain condyles, epicondyle lateral, capitulum, trochlear, epicondyle medial dan fossa olecranon (di sisi posterior). Tulang ulna akan berartikulasi dengan humerus di fossa olecranon, membentuk sendi engsel. Pada tulang humerus ini juga terdapat beberapa tonjolan, antara lain tonjolan untuk otot deltoid. d. Tulang radius Radius merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi lateral pada posisi anatomis. Di daeraha proksimal, radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya gerak pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid dan area untuk perlekatan tulangtulang karpal antara lain tulang scaphoid dan tulang lunate. e. Tulang ulna Ulna merupakan tulang lengan bawah yang terletak di sisi medial pada posisi anatomis. Di daerah proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa olecranon (di bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada humerus). f. Tulang karpal Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan ujung distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. g. Tulang metakarpal Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-tulang karpal.

h. Tulang phalangs Tulang-tulang phalangs adalah tulang-tulang jari, terdapat 2 phalangs di setiap ibu jari (phalangs proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari lainnya (phalangs proksimal, medial, distal).

2. Ekstremitas bawah Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan tulang-tulang phalangs. a. Pelvis Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih. Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium. b. Femur Femur merupakan tulang betis, yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan dibagian distal berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah proksimal terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor, dihubungkan oleh garis intertrochanteric. c. Tibia Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. d. Fibula Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. e. Tarsal Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia dan dengan metatarsal di distal f. Metatarsal Metatarsal merupakan 5 tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan tulang phalangs di distal.

g. Phalangs Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki. Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3 phalangs di masing-masing jari sisanya.

B. Sendi Persendian atau artikulasio adalah suatu hubungan antara dua buah tulang atau lebih yang dihubungkan melalui pembungkus jaringan ikat pada bagian luar dan pada bagian dalam terdapat rongga sendi dengan permukaan tulang yang dilapisi oleh tulang rawan. Fungsi dari sendi secara umum adalah untuk melakukan gerakan pada tubuh.

Jenis Sendi Berdasarkan pergerakannya sendi dibagi menjadi : 1. Sinartrosis Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas atau bahkan tidak dapat bergerak sama sekali. Sendi ini dijumpai pada tulang tengkorak dimana lempeng lempeng tulang tengkorak disambungkan oleh elemen fibrosa. 2. Amfiatrosis Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas. Jaringan berupa diskus fibrokartilage yang lebar dan pipih menghubungkan antara dua tulang. Umumnya bagian tulang yang berada pada sisi persendian dilapisi oleh tulang rawan hialin dan struktur keseluruhan berada dalam kapsul. Beberapa contoh sendi ini adalah : sendi vertebra, dan simfisis pubis. 3. Diartrosis Sendi ini memiliki pergerakan yang luas. Umumnya dijumpai pada sendi sendi anggota gerak. Dijumpai adanya celah sendi, rawan sendi yang licin dan membrane sinovium serta kapsul sendi. Berdasarkan strukturnya sendi dibagi menjadi : 1. Sendi fibrosa Sendi fibrosa dihubungkan oleh jaringan fibrosa. Terdapat dua tipe sendi fibrosa; 1) Sutura di antara tulang tulang tengkorak dan 2) Sindesmosis yang terdiri dari suatu

membrane interoseus atau suatu ligament di antara tulang. Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas. 2. Sendi kartilago Ruang antar sendinya diisi oleh tulang rawan dan disokong oleh ligament dan hanya dapat sedikit bergerak. Ada dua tipe sendi kartilaginosa yaitu sinkondrosis adalah sendi sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh tulang rawan hialin. Sendi sendi kostokondral adalah contoh dari sinkondrosis. Simfisis adalah sendi yang tulang tulangnya memiliki suatu hubungan fibrokartilago antara tulang dan selapis tipis rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Contoh sendi kartilago adalah simfisis pubis dan sendi sendi pada tulang punggung. 3. Sendi sinovial Sendi ini dilengkapi oleh kartilago yang melicinkan permukaan sendi, kapsul sendi (kantung sendi), membrane sinovial (bagian dalam kapsul), cairan synovial yang berfungsi sebagai pelumas dan ligament yang berfungsi memperkuat kapsul sendi. Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan. Jumlah yang ditemukan pada tiap tiap sendi normal relatif kecil.

C. Otot Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu : 1. Kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek. 2. Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi. 3. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi.

Jenis Otot 1. Otot lurik / rangka Nama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot volunter Struktur : serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap, memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir

Kontraksi: menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat), gerakan cepat, kuat, mudah lelah dan tidak beraturan

2. Otot polos Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated / otot involunter. Struktur : bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing, dengan inti berjumlah satu terletak dibagiann tengah. Kontraksi : tidak menurut kehendak atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah. 3. Otot jantung Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter struktur : Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang. Tampak adanya garis terang dan gelap. memiliki satu inti yang terletak di tengah Kontraksi: tidak menurut kehendak, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah

Sistem Pernapasan

A. Pengertian pernapasan Pengertian pernapasan adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbonmonoksida ke lingkungan. B. Organ organ pernapasan pada manusia 1. Hidung Hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung. Rongga hidung banyak memiliki kapiler darah, dan selalu lembap dengan adanya lendir yang dihasilkan oleh mukosa. Didalam hidung udara disaring dari benda-benda asing yang tidak berupa gas agar tidak masuk ke paru-paru. Selain itu udara juga disesuaikan suhunya agar sesuai dengan suhu tubuh.

2. Faring Faring merupakan ruang dibelakang rongga hidung, yang merupakan jalan masuknya udara dari rongga hidung. Pada ruang tersebut terdapat klep (epiglotis) yang bertugas mengatur pergantian perjalanan udara pernafasan dan makanan. 3. Laring Laring/pangkal batang tenggorokan / kotak suara. Laring terdiri atas tulang rawan, yaitu jakun, epiglotis, (tulang rawan penutup) dan tulang rawan trikoid (cincin

stempel) yang letaknya paling bawah. Pita suara terletak di dinding laring bagian dalam. 4. Trakhea Trakea atau batang tenggorokan merupakan pita yang tersusun atas otot polos dan tulang rawan yang berbentuk hurup C pada jarak yang sangat teratur. Dinding trakea tersusun atas tiga lapisan jaringan epitel yang dapat menghasilkan lendir yang berguna untuk menangkap dan mengembalikan benda-benda asing ke hulu saluran pernafasan sebelum masuk ke paru-paru bersama udara penafasan. 5. Bronkus Merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, yang satu menuju ke paru-paru kiri dan yang satunya menuju paru-paru kanan. Dinding bronkus terdiri atas lapisan jaringan ikat, lapisan jaringan epitel, otot polos dan cincin tulang rawan. Kedudukan bronkus yang menuju kekiri lebih mendatar dari pada ke kanan. Hal ini merupakan salah satu sebab mengapa paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. 6. Bronkiolus Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan salurannya lebih tipis. Bronkeolus bercabang-cabang menjadi bagian yang lebih halus. 7. Alveolus Saluran akhir dari saluran pernafasan yang berupa gelembung-gelembung udara. Dinding aleolus sanat tipis setebal silapis sel, lembap dan berdekatan dengan kapilerkapiler darah. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya luasnya daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas. Pada bagian alveolus inilah terjadi pertukaran gas-gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah, sedangkan perukaran CO2 dari sel-sel tubuh ke udara bebas terjadi.

C. Mekanisme pernapasan manusia a. Pernapasan dada Pada pernapasan dada otot yang berperan penting adalah otot antar tulang rusuk. Otot tulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk luar yang berperan dalam mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam yang berfungsi

menurunkan atau mengembalikan tulang rusuk ke posisi semula. Bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, maka tulang rusuk akan terangkat sehingga volume dada bertanbah besar. Bertambah besarnya akan menybabkan tekanan dalam rongga dada lebih kecil dari pada tekanan rongga dada luar. Karena tekanan uada kecil pada rongga dada menyebabkan aliran udara mengalir dari luar tubuh dan masuk ke dalam tubuh, proses ini disebut proses inspirasi Sedangkan pada proses ekspirasi terjadi apabila kontraksi dari otot dalam, tulang rusuk kembali ke posisi semula dan menyebabkan tekanan udara didalam tubuh meningkat. Sehingga udara dalam paru-paru tertekan dalam rongga dada, dan aliran udara terdorong ke luar tubuh, proses ini disebut ekspirasi. b. Pernapasan perut Pada pernapasan ini otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot dinding rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan mendatar. Hal itu menyebabkan volume rongga dada bertambah besar sehingga tekanan udaranya semakin kecil. Penurunan tekanan udara menyebabkan mengembangnya paru-paru, sehingga udara mengalir masuk ke paru- paru (inspirasi).

D. Volume udara pernapasan Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. Walaupun demikian,

kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi paru-parunya secara maksimum. Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekspirasi atau menghirup dan menghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal = 500 cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan normal.

Sistem Pancaindra

A. Indra penglihatan (mata) Mata mempunyai reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna. Sesungguhnya yang disebut mata bukanlah hanya bola mata, tetapi termasuk otot otot penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu mata. 1. Bola mata Bola mata mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. Ketiga lapis dinding ini dari luar ke dalam adalah sebagai berikut :

a. Sklera Sklera merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat; berwarna putih buram ( tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan, disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi kornea dan kelopak mata. Lapisan ini berfungsi melindungi bola mata dari gangguan. b. Koroid Koroid berwarna coklat kehitaman sampai hitam; merupakan lapisan yang berisi banyak pembuluh darah yang memberikan nutrisi dan oksigen terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid berfungsi untuk mencegah refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan siliaris yang berlanjut ke dalam membentuk iris yang berwarna. Di bagian depan iris bercelah membentuk pupil

(anak mata). Melalui pupil sinar masuk. Iris berfungsi sebagai diafragma, yaitu pengontrol ukuran pupil untuk mengatur sinar yang masuk. Badan siliaris membentuk ligamentum yang berfungsi mengikat lensa mata. Kontraksi dan relaksasi dari otot badan siliaris akan mengatur cembung pipihnya lensa. c. Retina Lapisan ini peka terhadap sinar. Pada sseluruh bagian retina berhubungan dengan badan sel sel saraf yang serabutnya memebentuk urat saraf optic yang memanjang sampai ke otak. Bagian yang dilewati urat saraf optik tidak peka terhadap sinar dan daerah ini disebut bintik buta. Adanya lensa dan ligamentum pengikatnya menyebabkan rongga mata terbagi dua, yaitu bagian depan terletak di depan lensa yang berisi cairan yang disebut aqueus humor dan bagian belakang terletak di belakang lensa berisi vitreous humor. Kedua cairan tersebut berfungsi menjaga lensa agar selalu dalam bentuk yang benar. Kotak mata pada tengkorak berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Selaput transparan yang melapisi kornea dan bagian dalam kelopak mata disebut konjungtiva. Selaput ini peka terhadap iritasi. Konjungtiva penuh dengan pembuluh darah dan serabut saraf. 2. Otot mata Ada enam otot mata yang berfungsi memegang sklera, empat di antarnya disebut otot rektus (rektus inferior, rektus superior, rektus eksternal, dan rektus internal). Otot rektus berfungsi menggerakkan bola mata ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah. Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior) dan otot obliq bawah (inferior). 3. Fungsi mata Sinar yang masuk ke mata sebelum sampai di retina mengalami pembiasan lima kali yaitu waktu melalui konjungtiva, kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreous humor. Pembiasaan terbesar terjadi di kornea. Bagi mata normal, bayang bayang benda akan jatuh pada bintik kuning, yaitu bagian yang paling peka terhadap sinar. Ada dua macam sel reseptor pada retina, yaitu sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel konus berisi pigmen lembayung dan sel batang yang berisi pigmen ungu. Kedua macam pigmen akan terurai bila terkena sinar, terutama pigmen ungu

yang terdapat pada sel batang. Oleh karena itu, pigmen sel batang berfungsi untuk situasi kurang terang.

B. Indra pendengaran (telinga) Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi , dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada paa telinga dalam akan menerima rangsang bunyi dan mengirimkannya berupa reseptor berupa impus ke otak untuk diolah. 1. Susunan telinga Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. a. Telinga luar Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membrane timpani. Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yang tegak dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin menjaga agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering. b. Telinga tengah Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran transparan. Selain itu terdapat pula tiga tulang pendengaran yang tersusun seperti rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang telinga dan tulang

landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela oval. Rangkaian ketiga tulang ini berfungsi untuk mengirimkan getaran suara dari gendang telinga menyeberangi ronnga telinga tengah ke jendela oval. c. Telinga dalam Bagian ini mmempunyai susunan yang rumit, terdiri dari labirin tulang dan labirin membrane. Ada 5 bagian utama dari labirin membrane, yaitu sebagai berikut. 1. Tiga saluran setengah lingkaran 2. Ampula 3. Utrikulus 4. Sakulus 5. Koklea atau rumah siput Sakulus berhubungan dengan utrikuus melalui saluran sempit. Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan organ

keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga vestibulum dari labirin tulang. Koklea mengandung organ korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar, yaitu : saluran vestibulum yang berhubungan dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan dengan jendela bundar, dan saluran yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh membran. 2. Susunan alat keseimbangan Bagian dari alat kesimbangan (vestibulum) berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula dan organ keseimbangan yang ada dalam utrikulus dan sakulus. Ujung dari saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat.

C. Indra peraba (kulit) Kulit merupakan indra peraba yang mempunyai respeptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. 1. Susunan kulit Kulit terdiri dari lapisan luar yang disebut epidermis dan lapisan dalam atau lapisan dermis. Pada epidermis tidak terdapat pembuluh darah dan sel saraf. Epidermis tersusun atas empat lapis sel. Dari bagian dalam ke bagian luar, pertama adalah stratum germinativum berfungsi membentuk lapisan di sebelah atasnya. Kedua, yaitu di sebelah luar lapisan germinativum terdapat stratum granulosum yang berisi sedikit keratin yang menyebabkan kulit menjadi keras dan kering. Selain itu sel sel dari lapisan granulosum umumnya menghasilkan pigmen hitam (melanin). Kandungan melanin menentukan derajat warna kulit, kehitaman, atau kecoklatan. Lapisan ketiga merupakan lapisan yang transparan disebut stratum lusidum dan lapisan keempat (lapisan terluar) adalah lapisan tanduk disebut startum korneum. Penyusun utama dari bagian dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih dan serat yang berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastic/lentur, sehingga kulit dapat mengembang. Stratum germinativum mengadakan pertumbuhan ke daerah dermis membentuk kelenjar keringat dan akar rambut. Akar rambut berhubungan dengan pembuluh darah yang membawa makanan dan oksigen, selain itu juga berhubungan dengan serabut saraf. Di sebelah dalam dermis terdapat timbunan lemak yang berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi bagian dalam tubuh dri kerusakan mekanik.

2. Fungsi kulit Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang, sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan, sebagai alat ekskresi, serta pengatur suhu tubuh. Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptoreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari

epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.

D. Indra pengecap (lidah) Lidah mempunyai reseptor khusus ytang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epithelium yang banyak mengandung kelenjar lendir., dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensorik yang mempunyai tonjolan seperti rambut. Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papilla). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada parit parit papilla bentuk dataran, di bagiam samping berbentuk jamur, dan di permukaan papilla berbentuk benang.

E. Indra penghidu (hidung) Indra penghidu berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap. Epithelium penghidu mengandung 20 juta sel sel oflaktori yang khusus dengan aksonakson yang tegak sebagai serabut serabut saraf pembau. Di akhir seriap sel pembau pada permukaan epithelium mengandung beberapa rambut rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau bauan di udara.

Sistem Pencernaan Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan untuk mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan ( pengunyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbantang mulai dari mulut sampai anus. Selama dalam proses pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat zat sederhana yang dapat diserap dan dapat digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung dalam berbagai cairan pencernaan. Setiap zat ini mempunyai tugas khusus menyaring dan bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis lainnya. A. Alat alat penghasil getah cerna 1. Kelenjar ludah Terdiri dari gabungan kelompok alveoli berbentuk kantong dan berlubang lubang kecil. Saluran saluran dari setiap alveolus bersatu untuk membentuk saluran yang lebih besar dan yang mengatur sekretnya ke saluran utama dan melalui ini sekret dituangkan ke dalam mulut. Kelenjar ludah yang utama terdiri dari : a. Kelenjar parotis, terbesar, terletak di kanan kiri di depan agak ke bawah telinga. Sekretnya bermuara di pipi sebelah dalam dan ada dilintasi a. karotis eksterna dan N. kranialis VII b. Kelenjar submaksilaris, sekretnya dituangkan ke dalam mulut melalui saluran submandibularis yang bermuara di dasar mulut dekat frenulum linguae. c. Kelenjar sublingualis, di bawah lidah dan menuangkan sekretnya ke dalam dasar mulut melalui beberapa muara mulut 2. Kelenjar getah lambung 3. Kelenjar hati 4. Kelenjar pankreas 5. Kelenjar getah usus

B. Struktur pencernaan

a. Mulut Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada manusia. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis. b. Tenggorokan ( Faring) Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu

kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium Tekak terdiri dari; Bagian superior = bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama tinggi dengan laring. Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga, Bagian media disebut orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring c. Keronkongan (esophagus) Kerongkongan merupakan saluran panjang ( 25 cm) yang tipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung. Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkongan menuju lambung d. Lambung Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung, terletak di bawah sekat rongga badan. Lambung lambung terdiri atas tiga bagian sebagai berikut. 1. Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang ber-

batasan dengan esofagus. 2. Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan

atau tengah lambung.

3. Bagian usus halus.

bawah

disebut

pilorus,

yang

berbatasan

dengan

Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk. Sementara itu, di bagian pilorus terdapat otot yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat berkontraksi seperti halnya otot-otot kerongkongan. Apabila otot- otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme). Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah ini dhasilkan oleh kelenjar yang terletak pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi lambung, dan dapt beregenerasi bila cidera. Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat masuk ke lambung.

e. Usus halus Usus halus merupakan saluran berkelok kelok yang panjangnya sekitar 6 8 meter, lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot jonjot usus. Vili ini berfungsi memeprluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan. Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut : 1. Duodenum Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo

duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz. Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari. 2. Jejunum Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium. Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis. 3. Ileum Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu. Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pancreas, dan kelenjar kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.

f. Usus besar Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari : Kolon asendens Kolon transversum Kolon desendens Kolon sigmoid

g. Rektum dan anus Rektum (Bahasa Latin: regere, meluruskan, mengatur) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

Sistem Saluran Kemih

Sistem saluran kemih adalah suatu sistem di mana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zar zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat zat yang masih dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih). Sistem saluran kemih terdiri dari ginjal, uretter, kandung kemih (vesika urinaria) dan uretra. Sistem saluran kemih pada manusia dapat dilihat pada gambar berikut :

A. Ginjal Masing-masing ginjal mempunyai panjang kira-kira 12 cm dan lebar 2,5 cm pada bagian paling tebal dan berbentuk seperti kacang. Terletak pada bagian belakang abdomen. Ginjal kanan terletak lebih rendah dari ginjal kiri karena ada hepar di sisi kanan.Ginjal memiliki tiga bagian penting yaitu korteks, medulla dan pelvis renal. Bagian paling superfisial adalah korteks renal, yang tampak bergranula. Di sebelah dalamnya terdapat bagian lebih gelap, yaitu medulla renal, yang berbentuk seperti kerucut disebut piramid renal, dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau papilla renal. Di antara piramid terdapat jaringan korteks, disebut kolum renal (Bertini).Ujung

ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebar disebut pelvisrenal. Pelvis renal bercabang dua atau tiga, disebut kaliks mayor yang masing-masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor, yang langsung menutupi papilla renal dari piramid. Kaliks minor ini menampung urin yang terus-menerus keluar dari papila. Dari kaliks minor, urin masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renal kemudian ke ureter, sampai akhirnya ditampung di dalam kandung kemih. Setiap ginjal terdapat satu juta atau lebih nefron, masing-masing nefron terdiri atas komponen vaskuler dan tubuler. Komponen vaskuler terdiri atas pembuluhpembuluh darah, yaitu glomerulus dan kapiler peritubuler, yang mengitari tubuli. Komponen tubuler berawal dengan kapsula Bowman (glomerular) dan mencakup tubuli kontortus proksimal, ansa Henle dan tubuli kontortus distal. Dari tubuli distal, isinya disalurkan ke dalam duktus koligens (saluran penampung atau pengumpul). Kedua ginjal menghasilkan sekitar 125 ml filtrat per menit; dari jumlah ini, 124 ml diabsorpsi dan hanya 1 ml dikeluarkan ke dalam kaliks-kaliks sebagai urin. Ginjal berfungsi untuk mengatur keseimbangan air dan elektrolit berupa ekskresi kelebihan air dan elektrolit, mempertahankan keseimbangan asam basa, mengekskresi hormon, berperan dalam pembentukan vitamin D, mengekskresi beberapa obat - obatan dan mengekskresi renin yang turut dalam pengaturan tekanan darah.

B. Ureter Ureter terdiri dari dua saluran pipa yang masing-masing menyambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria). Panjangnya kira-kira 25- 30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis. Ureter mempunyai membran mukosa yang dilapisi dengan epitel kuboid dan dinding otot yang tebal. Urin disemprotkan ke bawah ureter oleh gelombang peristaltik, yang terjadi sekitar 1-4 kali per menit dan urin memasuki kandung kemih dalam bentuk pancaran. C. Kandung kemih Kandung kemih adalah kantong yang terbentuk dari otot tempat urin mengalir dari ureter. Ketika kandung kemih kosong atau terisi setengahnya kandung kemih tersebut terletak di dalam pelvis, ketika kandung kemih terisi lebih dari setengahnya maka kandung kemih tersebut menekan dan timbul ke atas dalam abdomen di atas pubis. Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan sebelah luar (peritonium), Tunika muskularis (lapisan otot), Tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam). D. Uretra Bagian akhir saluran keluar yang menghubungkan kandung kemih dengan luar tubuh ialah uretra. Uretra pria sangat berbeda dari uretra wanita. Pada laki-laki, sperma berjalan melalui uretra waktu ejakulasi. Uretra pada laki-laki merupakan tuba dengan panjang kira-kira 20 cm dan memanjang dari kandung kemih ke ujung penis. Uretra pada laki laki mempunyai tiga bagian yaitu : uretra prostatika, uretra membranosa dan uretra spongiosa. Uretra wanita jauh lebih pendek daripada pria, karena hanya 4 cm panjangnya dan memanjang dari kandung kemih ke arah ostium diantara labia minora kira-kira 2,5 cm di sebelah belakang klitoris. Uretra ini menjalar tepat di sebelah depan vagina. Lapisan uretra wanita terdiri dari Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan spongiosa dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam)

Soal A. Pilihan Ganda 1. Rangka aksial atau yang kita sebut dengan rangka sumbu tubuh terdiri dari tulang tulang yang membentuk sumbu tubuh, diantaranya kecuali : a. Tulang tengkorak b. Tulang belakang c. Tulang klavikula

d. Tulang hioid e. Tulang dada 2. Tulang belakang (vertebrae) terdiri dari beberapa bagian yaitu : a. Tulang klavikula b. Tulang selangkang c. Tulang scapula d. Tulang dada e. Tulang tibia 3. Sendi ini mempunyai pergerakan yang luas dan umumnya dijumpai pada sendi sendi anggota gerak. Sendi ini disebut : a. Sinartrosis b. Sendi fibrosis c. Sendi synovial d. Amfiatrosis e. diartrosis 4. Sendi ini mempunyai pergerakan yang terbatas atau bahkan tidak dapat bergerak sama sekali. Sendi ini dijumpai pada tulang tengkorak dimana lempeng lempeng tulang tengkorak disambungkan oleh elemen fibrosa. Sendi ini disebut : a. Sinartrosis b. Sendi kartilago c. Amfiatrosis d. Sendi sinovial e. Diartrosis

5. Kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi. a. Kontraktibilitas b. Disabilitas c. Ekstensibilitas d. Elastisitas e. Relaksaksi

6. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai otot polos adalah : a. Berwarna lurik dengan garis terang dan gelap b. Kontraksi terjadi secara volunteer c. Nama lainnya adalah myocardium d. Beentuk serabut panjang seperti kumparan e. Gerakan kuat, cepat dan mudah lelah 7. Kapasitas total udara pada pernapasan pada tubuh manusia adalah a. 4000 cc b. 3500 cc c. 500 cc d. 1500 cc e. 4500 cc 8. Salah satu struktur pernapasan manusia yang tersusun atas otot polos dan tulang rawan berbentuk huruf C adalah : a. Hidung b. Bronkus c. Alveolus d. Trachea e. Laring 9. Lapisan pada mata yang banyak mengandung pembuluh darah adalah : a. Retina b. Lensa c. Sklera

d. Lensa e. Pupil 10. Bagian dari telinga yang berfungsi untuk menjaga tekanan udara agar seimbang adalah : a. Labirin b. Membran timpani c. Tuba eustachius d. Inkus e. Stapes 11. Alat penghasil getah cerna pada organ tubuh yang menghasilkan enzim amilase dan lipase adalah : a. Kelenjar ludah b. Lambung c. Pankreas d. Usus e. Hati 12. Bagian lambung yang berbatasan dengan esophagus adalah : a. Fundus b. Kardiak c. Pilorus d. Duodenum e. Faring 13. Usus besar terdiri dari beberapa bagian yaitu : a. Kolon asenden b. Rektum c. Kolon sigmoid d. A dan c benar e. Semua salah 14. Ginjal memiliki bagian bagian penting yaitu : a. Ansa henle b. Pelvis renal c. Glomerulus

d. Ureter e. Nefron 15. Bagian dari ginjal yang berfungsi untuk memfiltrasi adalah : a. Ansa henle b. Pelvis renal c. Glomerulus d. Ureter e. Vesika urinaria

B. Esai 1. Jelaskan secara singkat tulang tulang yang membentuk rangka aksial! 2. Jelaskan secara singkat tulang tulang yang membentuk ekstremitas atas! 3. Jelaskan jenis jenis sendi berdasarkan strukturnya! 4. Sebutkan kemampuan khusus dari otot! 5. Apa yang dimaksud dengan pernapasan? 6. Jelaskan struktur struktur yang membentuk system pernapasan! 7. Gambarkan indra penglihatan beserta bagiannya! 8. Sebutkan otot otot mata yang anda ketahui! 9. Sebutkan 4 lapisan yang membentuk epidermis kulit! 10. Sebutkan fungsi kulit! 11. Jelaskan 3 bagian usus halus! 12. Sebutkan bagian bagian dari usus besar! 13. Jelaskan secara singkat 3 bagian penting dari ginjal! 14. Uretra pada pria mempunyai 3 bagian sebutkan! 15. Uretra pada wanita mempunyai 3 bagian sebutkan!

Você também pode gostar