Você está na página 1de 8

Makalah Presentasi Kelompok Metodologi Penelitian

Studi Korelasi

Amalia Fitriana Furqon (1215080021) Amanda Fajrina Fitri N (1215081063) Rizka Fauzana (1215) Virzha Aulianna D (1215081041) TP Reg 08

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tak lupa kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, taufiq, dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan tugas presentasi kelompok Metlit ini tepat waktu. Makalah yang berjudul Studi Korelasi ini berisi penjabaran singkat mengenai pengertian dan jenis-jenis studi korelasi yang dipelajari dalam metodologi penelitian. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas berupa makalah ini mungkin masih terdapat kekurangan, maka kritik maupun saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam penulisan tugas akhir ini.. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi ilmu pendidikan.

Jakarta, 2 Maret 2011 Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi Pembahasan A. Pengertian penelitian deskriptif B. Pengertian studi korelasi C. Macam-macam korelasi D. Perumusan korelasi E. Koefisien korelasi F. Manfaat korelasi G. Kelebihan studi korelasi H. Kekurangan studi korelasi Daftar Pustaka

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENELITIAN DESKRIPTIF Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalahmasalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dan satu variabel. B. PENGERTIAN STUDI KORELASI Korelasi adalah alat yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar dua /lebih variabel. Korelasi berkaitan dengan masalah keeratan hubungan. Metode ini memungkinkan variabel dapat diukur dan besarnya hubungan antaravariabel diketahui. Besarnya hubungan dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Variabel-variabel dinyatakan dalam bentuk angka-angka dan hubungan antara variabel berupa angka-angka (skor-skor) dari satu pengukuran dihubungkan dengan angka-angka pada ukuran lain. Misalnya hubungan antara intelegensi dan kemampuan akademik. Siswa yang mempunyai angka test intelegensi yang tinggi cenderunng mendapat angka-angka diatas rata-rata. Sebaliknya mereka yanng mendapat angka test intelegensi yang lebih rendah cenderung mendapat angka-angka akademik dibawah rata-rata. Studi korelasi bertujuan menentukan hubungan antara variabel-variabel dan menggunakan hubungan tersebut untuk membuat ramalan. Hubungan yang dibuat lebih berupa hubungan kovariasional, bukan terutama hubungan kausal. Misalnya ada hubungan yang kuat antara kemampuan akademik di sekolah menengah dengan kemampuan akademik di perguruan tinggi. Siswa yang mendapat angka akademik yang tinggi di sekolah menengah cenderung mendapat angka akademik yang tinggi di Perguruan Tinggi dan yang mendapat angka akademik yang rendah di sekolah menengah cenderung mendapat angka akademik yang rendah di Perguruan Tinggi. Ramalan yang dibuat ialah kemampuan akademik di sekolah menengah digunakan untuk meramal kemampuan

akademik di Perguruan Tinggi. Makin kuat hubungan variabel-variabel, makin tepat ramalan dapat dibuat, tetapi ramalan tidak harus bersifat mutlak (Gay, 1976:142). Teknik dalam peneliltian korelasi ini sangat bervariasi dari yang sederhana sampai yang kompleks. Dalam bagian ini akan disampaikan pemikiran dasar tentang korelasional sebagai cara untuk mengkonseptualisasikan problematika penelitian. Secara berturut-turut, dalam pembahasan berikut ini akan disampaikan tentang penelitian korelasi sederhana, prediktif, korelasi ganda, dan desain dasar yang digunakan dalam penelitian korelasional. Sebelumnya, terlebih dulu akan disajikan perbedaan antara hubungan korelasional dan hubungan kausal.

C.

MACAM-MACAM KORELASI Macam Korelasi yaitu korelasi simetris dan asimetris dan timbal balik. 1. Korelasi simetris, bila dua variabel atau lebih berhubungan dan tidak saling mempengaruhi. Sifat hubungan, mungkin terjadi secara kebetulan, misal musim pemilu dengan frekuensi banjir; samasama sebagai variabel bebas. Contoh lainnya misal frekuensi turunnya hujan dengan frekuensi banjir, keduanya variable bebas dari variabel cuaca. Indikator konsep sama misalnya kekuatan otot dengan ketahanan otot, keduanya indikator dari kemampuan kontraksi otot. 2. Korelasi asimetris adalah hubungan dua variabel dan ada sifat mempengaruhi, misal motivasi belajar dengan hasil belajar. 3. Korelasi timbal balik adalah hubungan antar dua/lebih variabel dan saling mempengaruhi, misal malnutrisi dengan malabsorbsi. Karena malabsobrsi akan menyebabkan malnutrisi, sementara malnutrisi mengakibatkan atrofi selaput lendir usus yang mengakibatkan malabsorbsi.

D. PERUMUSAN KORELASI Perumusan hipotesis korelasi misal x dengan y di tulis r xy , dimana Ho ; r xy= 0 ( tidak ada korelasi variabel x dengan y), sedangkan H 1 ; bukan Ho. Jenis analisis korelasi yang dibicarakan ini adalah uji korelasi untuk pengukuran variabel yang tipenya interval atau ratsio, sehingga jenis analisisnya adalah parametrik, maka asumsi dasar yang dimiliki oleh variabel adalah berdistribusi normal.

E. KOEFISIEN KORELASI adalah sebuah angka yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui seberapa besar kekuatan korelasi di antara variabel yang sedang diselidiki korelasinya. Angka koefisien korelasi berkisar antara 0 sampai dengan 1.00 (artinya paling tinggi 1.00 dan paling rendah 0). Tanda plus minus pada angka koefisien korelasi ini fungsinya hanya untuk menunjukan arah korelasi. Apabila angka koefisien korelasi bertanda plus (+) maka korelasi tersebut positif dan arah korelasi satu arah, sedangkan Apabila angka koefisien korelasi bertanda negatif (-) maka korelasi tersebut negatif dan arah korelasi berlawanan arah.serta apabila angka koefisien korelasi = 0, maka hal ini menujukkan tidak ada korelasi. Studi korelasi tidak memerlukan sample yang besar, cukup antara 50-100. Sample harus representatif atau mewakili populasi yang dari padanya sample diambil. Besarnya perbedaanperbedaan pada angka-angka yang berkorelasi mempengaruhi besar angka koefisien korelasi (Ary dkk.,1985:328) F. MANFAAT KORELASI 1) untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan (korelasi) antar variabel. 2) bila sudah ada hubungan, untuk melihat/mengetahui besarnya tingkat keeratan hubungan antar variabel (variabel bebas dengan variabel terikat atau variabel bebas dengan variabel bebas), dan 3) untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut signifikan (berarti/meyakinkan) atau tidak signifikan (tidak berarti atau tidak meyakinkan). G. KELEBIHAN STUDI KORELASI Penelitian korelasi mempunyai beberapa kelebihan, misalnya dibanding dengan penellitian eksperime. Kelebihan utamanya, diantaranya, adalah kemampuannya untuk menyelidiki hubungan antara beberapa variabel secara bersama-sama (simultan). Metode penelitian ini memungkinkan peneliti untuk menyelidiki bagaimana beberapa variabel, secara sendiri-sendiri atau bersama-sama, mempengaruhi variabel lain. Hal ini berbeda dari metode penelitian eksperimen yang hanya memungkinkan peneliti untuk memanipulasi satu variabel saja. Disamping itu, metode penelitian korelasional juga dapat memberikan informasi tentang derajat (kekuatan) hubungan antara variabelvariabel yang diteliti.

H. KEKURANGAN STUDI KORELASI Kelemahan dari metode korelasi diantaranya, menurut Walter R Borg dan Meredith D Gall (1979), adalah bahwa penelitian ini tidak dapat digunakan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat antara variabel yang saling berhubungan. Disamping itu, penelitian ini jiga sering dikritik karena berusaha menyederhanakan prilaku yang kompleks menjadi karakter yang sederhana. Penyederhanaan prilaku yang kompleks dengan membaginya menjadi karakter yang sederhana ini seringkali justru menghilangkan keutuhan makna, meskipun dalam beberapa prilaku psikologis dan kependidikan mungkin sesuai. Kelemahan lain juga dapat muncul bila metode korelasi ini digunakan untuk mengidntifikasi variabel yang berhubungan dengan fenomena yang kompleks, dimana fenomena tersebut dapat dicapai melalui berbagai cara. Hal ini karena kompleksitas fenomena tersebut tidak memungkinkan untuk diketahui polanya secara meyakinkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.rosyid.info/2010/06/metode-penelitian-pendidikan.html

Você também pode gostar