Você está na página 1de 14

Budaya Organisasi Toyota Astra

Disusun oleh : Aditya Alive Alexander Sutanto Susi Yulianti Wulan Septiani Faishal Dadang UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG 2012

Bab 1 Pendahuluan
1. Latar belakang Budaya organsisasi merupakan suatu cara hidup dalam suatu bentuk organisasi. Budaya organisasi mencakup iklim atau atmosfer emosional dan psikologis. Hal ini mencakup semangat kerja karyawan, sikap, dan tingkat produktifitas. Dalam mencapai puncak kesuksesan suatu organisasi, faktor kompetensi saja tidaklah cukup, terlebih lagi bila organisasi yang dimaksud adalah organisasi bisnis yang besar seperti perusahaan. Selain kompetensi individu, hal lain yang diperlukan adalah "kemampuan bekerja dalam tim" yang secara efetif memanfaatkan keahlian, kemampuan, dan pengetahuan yang dimiliki guna memperbaiki kelemahan dalam perusahaan. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan budaya organisasi adalah kebersamaan dan intensitas. S. Robbin (1997) menjelaskan bahwa budaya organisasi adalah budaya dimana nilai-nilai inti organisasi dipegang secara intensif dan dianut bersama acara meluas anggota organisasi. Budaya yang kuat memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1) Anggota-anggota organisasi loyal kepada organisasi 2) Pedoman bertingkah laku bagi orang-orang di dalam perusahaan digariskan dengan jelas, dimengerti, dipatuhi, dan dilaksanaan oleh orang-orang di dalam perusahaan sehingga orang-orang yang bekerja menjadi sangat kohesif 3) Nilai-nilai yang dianut organisasi tidak hanya berhenti pada slogan, tetapi dihayati dan dinyatakan dalam perilaku sehari-hari secara konsisten oleh orang-orang yang bekerja dalam perusahaan 4) Organisasi memberikan tempat khusus kepada pahlawan-pahlawan organisasi dan secara sistematis menciptakan bermacam-macam tingkat pahlawan 5) Terdapat banyak ritual, dimulai dari ritual sederhana hingga yang mewah Astra internasional merupakan perusahaan yang terbagi menjadi 6 kategori besar bidang, yaitu bidang otomotif, jasa keuangan, alat berat, agribisnis, teknologi informasi, dan

infrastruktur. Visi astra internasional adalah menjadi salah satu perusahaan di Asia Pasifik yang berlandaskan pada pertumbuhan yang sustainable, membangun kompetensi melalui pengembangan SDM, struktur finansial yang kuat, kepuasaan konsumen, efisiensi, dan bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Pada makalah ini kami akan membahas tentang budaya organisasi bidang otomotif dari Toyota yang merupakan salah satu dari anak perusahaan Astra internasional. Anak perusahaan ini dinamai PT Toyota Astra Motor (TAM).

Bab 2 Sejarah Toyota Astra


2. 1. Sejarah Toyota

Toyota Motor Corporation didirikan pada September 1933 sebagai divisi mobil Pabrik Tenun Otomatis Toyoda. Divisi mobil perusahaan tersebut kemudian dipisahkan pada 27 Agustus 1937 untuk menciptakan Toyota Motor Corporation seperti saat ini. Kantor Pusat Toyota di Toyota City, Aichi, Jepang Sakichi Toyoda lahir pada bulan Februari 1867 di Shizuoka, Jepang. Pria ini dikenal sebagai penemu sejak berusia belasan tahun. Toyoda mengabdikan hidupnya mempelajari dan mengembangkan perakitan tekstil. Dalam usia 30 tahun Toyoda menyelesaikan mesin tenun. Ini kemudian mengantarnya mendirikan cikal bakal perakitan Toyota, yakni Toyoda Automatic Loom Works, Ltd. pada November 1926. Di sini hak paten mesin tekstil otomatisnya kemudian dijual kepada Platt Brothers & Co, Ltd. dari Inggris, Britania Raya. Hasil penjualan paten ini, dijadikan modal pengembangan divisi otomotif. Mulai tahun 1933, ketika Toyoda membangun divisi otomotif, tim yang kemudian banyak dikendalikan oleh anaknya Kiichiro Toyoda, tiada henti menghasilkan inovasiinovasi terdepan di zamannya. Mesin Tipe A berhasil dirampungkan pada 1934. Setahun kemudian mesin ini dicangkokkan prototipe pertama mobil penumpang mereka, A1. Divisi otomotif Toyoda juga menghasilkan truk model G1. Pada tahun 1936 mereka meluncurkan mobil penumpang pertama mereka, Toyoda AA (kala itu masih menggunakan nama Toyoda). Model ini dikembangkan dari prototipe model A1 dan dilengkapi bodi dan mesin A. Kendaraan ini dari awal diharapkan menjadi mobil rakyat. Empat tahun menunggu dirasa cukup melahirkan perusahaan otomotif sendiri dan melepaskan diri dari industri tekstil mereka. Kemudian tahun 1937 mereka meresmikan divisi otomotif dan memakai nama Toyota, bukan Toyoda seperti nama industri tekstil.

Pengambilan nama Toyota dalam bahasa Jepang terwakili dalam 8 karakter, dan delapan adalah angka keberuntungan bagi kalangan masyarakat Jepang. Alasan lain yang dianggap masuk akal adalah industri otomotif merupakan bisnis gaya hidup dan bahkan penyebutan sebuah nama (dan seperti apa kedengarannya), menjadi sisi yang begitu penting. Karena nama Toyoda dianggap terlalu kaku di dalam bisnis yang dinamis sehingga diubah menjadi Toyota yang dirasa lebih baik. Tak ayal, tahun 1937 merupakan era penting kelahiran Toyota Motor Co, Ltd. cikal bakal raksasa Toyota Motor Corp (TMC) sekarang. Sejalan makin mengglobalnya produk Toyota, mereka sadar tidak mempunyai grafik logo. Bahkan di Indonesia dijumpai kendaraan bermerk Toyota seperti Toyota Kijang dengan logo TOYOTA pada grill di bagian bonnet (hidung) mobil. Pada tahun 1989 Toyota akhirnya memutuskan untuk membuat dua lingkaran oval (elips) yang menghasilkan huruf T dan ellips ketiga mengisyaratkan akan the spirit of understanding in design. Lingkaran ketiga itu sekaligus mengelilingi kedua lingkaran ellips sebelumnya yang berbentuk T itu sebagai bukti menjaga dan memengaruhi sekelilingnya. Arti dari bulatan tersebut adalah:

Bulatan pertama mewakili palanggan Toyota.

Bulatan kedua melambangkan komitmen agen Toyota untuk memuaskan para

pelanggan melalui produk-produk Toyota yang asli.

Bulatan terakhir menggambar kemungkinan berkembangnya teknologi dan inovasi

yang tidak terbatas untuk semua produk Toyota.

2. 2 Sejarah Toyota Astra Motor PT Toyota-Astra Motor diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Peranan TAM semula hanya sebagai importir kendaraan Toyota, namun setahun kemudian sudah berfungsi sebagai distributor. Pada tanggal 31 Desember 1989, TAM melakukan merger bersama tiga perusahaan antara lain :

PT Multi Astra (pabrik perakitan, didirikan tahun 1973) PT Toyota Mobilindo (pabrik komponen bodi, didirikan tahun 1976) PT Toyota Engine Indonesia (pabrik mesin, didirikan tahun 1982)

Gabungan semuanya diberi nama PT Toyota-Astra Motor. Merger ini dilakukan guna menyatukan langkah dan efisiensi dalam menjawab tuntutan akan kualitas serta menghadapi ketatnya persaingan di dunia otomotif. Selama lebih dari 30 tahun, PT. Toyota-Astra Motor telah memainkan peranan penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia serta membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. PT. Toyota-Astra Motor telah memiliki pabrik produksi seperti stamping, casting, engine dan assembly di area industri Sunter, Jakarta. Untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi, pada tahun 1998 diresmikan pabrik di Karawang yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia.

Sejak tanggal 15 Juli 2003, TAM direstrukturisasi menjadi 2 perusahaan,yaitu : PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia disingkat TMMIN yang merupakan perakit produk Toyota dan eksportir kendaraan dan suku cadang Toyota. Komposisi kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra International 5 % dan TMC menjadi 95%

PT. Toyota-Astra Motor sebagai agen penjualan, importir dan distributor produk

Toyota di Indonesia. Komposisi kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra International 51 % sedangkan TMC 49%

Jaringan Distribusi Dalam mendukung penjualan dan layanan purna jual,TAM dibantu oleh 5 Dealer Utama yang membawahi dealer-dealer yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga bulan Desember 2005 telah terdapat 181 outlet dan 101 bengkel resmi. Berikut ini kelima Dealer Utama yang dibagi berdasarkan wilayah geografisnya :

Auto 200[0 merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa

Timur,Nusa Tenggara Timur,Bali,Kalimantan serta sebagian Sumatera

PT New Ratna Motor merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Jawa Tengah dan

Yogyakarta

NV Hadji Kalla Trd Co merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Sulawesi

Selatan dan Sulawesi Tenggara

PT Hasjrat Abadi merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Sulawesi

Utara,Sulawesi Tengah,Gorontalo, Maluku,Ternate dan Papua

PT Agung Automall merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Bali, Riau,Jambi,

Bengkulu dan Batam

Produk yang dijual di Indonesia


Sedan = Starlet*, Yaris, Soluna*, Vios, Corona*, Corolla, Camry, Cressida*, Crown* Kendaraan Penumpang jenis SUV dan MPV = Fortuner, Kijang Innova, Kijang*,

Avanza, Hiace*, Toyota Land Cruiser, Previa

Truk dan kendaraan Niaga = Dyna, Hilux, Kijang Pick up*

* sudah tidak diproduksi lagi

Struktur Organisasi

Presiden Direktur : Johnny Darmawan Danusasmita Wakil Presiden Direktur : Sam Budiman Direktur : Benny Redjo, Daisuke Yanagawa, Joko Trisanyoto, Hiroyuki Hirakawa

Milestone

1971 : PT Toyota-Astra Motor (TAM) resmi didirikan sebagai importir dan

distributor kendaraan Toyota di Indonesia


1973 : Didirikan pabrik perakitan PT Multi Astra 1976 : Mendirikan PT Toyota Mobilindo, pabrik komponen kendaraan niaga 1977 : Peluncuran Kijang generasi pertama 1982 : Peresmian Parts Center 1982 : Pabrik mesin PT Toyota Engine Indonesia mulai beroperasi 1987 : Ekspor perdana Kijang ke beberapa negara Asia-Pasifik 1989 : Peluncuran Kijang ke 200.000 & produksi Toyota ke-500.000 1995 : Kijang Lintas Nusa, Banda Aceh-Larantuka sekitar 6000 Km, memperingati

"Indonesia Emas" (50 tahun merdeka)


1996 : Peluncuran unit produksi Toyota ke 1.000.000 2000 : Peresmian pabrik mobil modern di Karawang 2003 : Produksi Kijang ke-1.000.000 unit dan Restrukturisasi TAM menjadi PT.

Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan TAM sebagai distributor

2004 : Peluncuran Toyota Avanza sebagai kendaraan hasil kolaborasi TAM-TMMIN

dan PT. Astra Daihatsu Motor

2007 : Menjadi ATPM Lexus di indonesia

Penghargaan

Superbrands Award dari Superbrands Organization pada tahun 2004 & 2005 Indonesia Best Brand Award dari majalah Swa dan Mars pada tahun 2001-2004 Golden Brand Award Indonesias Most Admired Company (IMAC) pada tahun 2003 & 2005 dari majalah

BusinessWeek dan Frontier

Indonesian Customer Satisfaction Award untuk produk Kijang (tahun 2001-2005)

dari Majalah SWA dan Frontier

IMI Award dari IMI pada tahun 2004

BAB 3 Pembahasan
3. Pembahasan PT Toyota Astra Motor telah berdiri selama 40 tahun lebih. Selama kurun waktu tersebut PT Toyota Astra Motor sangat mengutamakann inovasi dan berpegang teguh pada 3 unsur penting perusahaan yaitu, mengutamakan produk, SDM, dan pelayanan (services). Johnny selaku presiden direktur PT Toyota Astra Motor di Indonesia mengatakan bahwa produk Toyota selalu mengupayakan produk yang berkualitas dan berteknologi terbaik dengan mengutamakan unsur lokal dalam setiap produknya. Sedangkan untuk sumber daya manusianya, Johnny menerapkan nilai-nilai Toyota way, yaitu selalu memberikan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan, serta menghargai setiap individu dengan menerapkan standar global bagi seluruh keluarga besar Toyota. Pada bulan April 2001 Toyota mengadopsi "Toyota Way 2001," sebuah ekspresi dari nilainilai dan pedoman perilaku yang semua karyawan Toyota harus merangkul. Di bawah dua judul dari Menghormati Orang dan Continuous Improvement, Toyota merangkum nilai-nilai dan pedoman perilaku dengan lima prinsip berikut:

Menantang Kaizen (perbaikan) Genchi Genbutsu (pergi dan lihat) Menghormati Kerja sama

Menurut pengamat eksternal, Toyota Way memiliki empat komponen:


1. 2. 3. Pemikiran jangka panjang sebagai dasar untuk keputusan manajemen. Sebuah proses untuk pemecahan masalah. Menambahkan nilai bagi organisasi dengan mengembangkan orang-orangnya.

4.

Menyadari bahwa terus menerus memecahkan akar permasalahan yang mendorong

pembelajaran organisasi.

Seperti dijelaskan oleh pengamat eksternal dari Toyota, prinsip-prinsip Toyota Way adalah: 1. Mendasarkan keputusan manajemen Anda berdasarkan filosofi jangka panjang, bahkan dengan mengorbankan tujuan jangka pendek 2. Buat aliran proses kontinu untuk mengangkat permasalahan ke permukaan 3. Gunakan "tarik" untuk menghindari produksi berlebih 4. Tingkat keluar beban kerja 5. Membangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah, untuk mendapatkan kualitas yang baik sejak pertama 6. Tugas standar merupakan dasar untuk perbaikan berkesinambungan dan pemberdayaan karyawan 7. Gunakan pengendalian visual sehingga tidak ada masalah yang tersembunyi 8. Gunakan hanya teknologi handal yang benar-benar teruji untuk membantu orang dan proses Anda 9. Kembangkan pemimpin yang benar-benar memahami pekerjaannya, menjiwai filosofi, dan mengajarkannya kepada orang lain 10. Kembangkan orang luar biasa dan tim yang mengikuti filosofi perusahaan Anda 11. Hormati jaringan mitra dan pemasok Anda dengan memberi tantangan dan membantu mereka meningkatkan 12. Pergi dan lihat sendiri benar-benar memahami situasi (genchi genbutsu) 13. Membuat keputusan perlahan-lahan melalui konsensus, pertimbangkan semua pilihan dengan seksama; melaksanakan keputusan cepat 14.Menjadi suatu organisasi pembelajar melalui refleksi diri tanpa dan perbaikan terusmenerus Toyota Way melibatkan pembelajaran organisasi dari kesalahannya, menentukan akar penyebab dari permasalahan, menyediakan tindakan penanggulangan yang efektif, memberdayakan karyawan untuk mengimplementasikan tindakan tersebut, dan mempunyai proses untuk mentransfer pengetahuan baru kepada orang yang tepat. Prinsip yang utama adalah bagaimana mengidentifikasi akar penyebab masalah dan mengembangkan tindakan penanggulangan. Toyota Way menjadi suatu organisasi pembelajar melalui refleksi diri tanpa kompromi (hansei) dan peningkatan berkesinambungan (kaizen). Kaizen, pada intinya merupakan sebuah pembelajaran sikap dan pola pikir dari semua pemimpin dan karyawan, sebuah sikap dari refleksi diri sendiri bahkan kritik pada diri sendiri, sebuah keinginan yang membara

untuk berkembang. Sedangkan Hansei, yang berarti refleksi diri, tanggung jawab, dan pembelajaran organisasi. Budaya organisasi PT Toyota Astra Motor di Indonesia memiliki beberapa perbedaan dengan budaya Toyota di Jepang. Kebudayaan Indonesia yang mementingkan besarnya upah membuat para karyawan menjadi kurang berkomitmen dan cuek terhadap profit perusahaan. Pemimpin seharusnya dipilih sesuai dengan kemampuan dan memahami pekerjaan yang akan dipimpinnya, tetapi pemimpin di Indonesia kurang sifat mengajarkan kepada para bawahannya. Dalam budaya organisasi Toyota di Indonesia hanya kualitas produk saja yang diutamakan, sementara Jepang tidak hanya mengutamakan kualitas produk melainkan mengutamakan keselamatan dan kesehatan pekerja. Kurangnya pengetahuan akan pentingnya alat pelindung diri membuat banyak pekerja yang menyepelekan penggunaan alat-alat keselamatan kerja.

Bab III Penutup


4. Kesimpulan dan saran Perusahaan yang bertahan di masa depan adalah perusahaan yang memiliki budaya organisasi yang kuat. Peranan pemimpin sangat diperlukan dalam mengelola kepuasan karyawan terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan juga harus menjunjung tinggi dua prioritas, yaitu mendahulukan kualitas dan mendahulukan keselamatan kerja akan mendorong loyalitas antara karyawan dan pihak manajemen. Langkah-Langkah Kegiatan Untuk memperkuat Budaya Organisasi suatu perusahaan diperlukan poin-poin sebagai berikut : Memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi Melakukan pembinaan terhadap anggota organisasi Memberikan contoh atau teladan Membuat acara-acara rutinitas Memberikan penilaian dan penghargaan Tanggap terhadap masalah eksternal dan internal Koordinasi dan kontrol

Bab IV Daftar Pustaka

Robbins, S. 1996. Perilaku Organisasi Kontroversi Aplikasi. Jilid II. Edisi http://www.toyota.co.id/company/about/profile/ http://keluarzonanyaman.wordpress.com/2009/06/15/sistem-produksi-toyota/

Você também pode gostar