ECC eee eee
a}
6
IMBAS
| ELEKTROMAGNETIK
lilitan primer lilitan sekunder
Np Ns
Kalian banyak memanfaatkan alat-alat yang menggunakan prinsip imbas elek-
tromagnetik. Misalnya seperti pada gambar diatas. Sebuah trafo sebagai alat penurun
dan penaik tegangan contoh lain ada alat generator. Bagaimanakah prinsip dari imbas
elektromagnetik? Bagaiamana kerja trafo dan generator itu? Apa contoh alat-alat yang
tain?
Semua pertanyaan diatas itulah yang dapat kalian pelajari pada bab ini. Oleh
sebab itu setelah belajar bab ini kalian diharapkan dapat
1. menerapkan hukum Faraday pada sumber-sumber ggl imbas,
menjelaskan prinsip kerja generator,
menentukan ggl induksi pada generator,
Aw
menerapkan diagram rasio pada penyelesaian tentang arus bolak-balikee ee
92 Fiske SMA Kelos XU
A. Hukum Faraday
———_—_—__
1. Hukum Faraday
Pada bab 5 kalian telah belajar induksi magnet
induksi magnet dapat terjadi dari kawat berarus listrik. Bi-
sakah medan magnet menimbulkan arus listrik kembali
Keadaan sebaliknya inilah yang dipelajari oleh Michael
Faraday (1791-1867) seorang ahli fisika berkebangsaan
Inggris. Secara eksperimen Faraday menemukan bahwa
beda potensial dapat dihasilkan pada ujung-ujung peng-
hantar atau kumparan dengan memberikan perubahan
fluks magnetik Hasil ekspermennya dirumuskan sebagai
berikut
“Gl induksi yang timbul pada ujung-ujung suatu
penghantar atau kumparan sebanding dengan laju
perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop
‘penghantar atau kumparan tersebut.”
Dari rumusan di atas dapat dituliskan menjadi
pérsamaan seperti di bawah. Pembandingnya adalah
jumlah lilitannya
Ab
=-No> 6.1
e Re (6.1)
dengan: 4 =ggl induksi (volt)
No = jumleh lilitan
Be
Ar 7 alu perubahan fluks magnetik
‘Apa arti tanda negatif_itu ? Tanda negatif pada
persamaan 6,1 sesuai dengan Hiukwm Lenz. Dengan bahasa
yang sederhana hukum Lenz dirumuskan: Ggl Induksi
selalu membangkitkan arus yang medan magnetiknya
berlawanan dengan sumber perubahan fluks magnetik
CONTOH 6.1
Sebuah solenoida memiliki 1000 lilitan berada dalam
medan magnetik sehingga solenoida dipengaruhi fluks
magnetik sebesar 4.10? Wb. Jika fluks magnetiknya
berubah menjadi 3.10? Wh dalam 2 sekon, makatentukan
besar gal induksi yang timbul pada ujung-ujung solenoida
tersebut?
Penyelesaian
N = 1000
Ab= 3.107- 4.103ee ee
Inbas Elektromagnetk = 9
At = 2s
Ggl induksi yang timbul pada ujung-ujung solenoida
memenuhi hukum Faraday dan dapat dihitung sebagai
berikut,
Setelah memahami contoh diatas dapat kalian coba
soal berikut.
Fluks magnetik pada suatu kumparan berubah dari
5.10? Wb menjadi 2.10? Wb selama 0,5 s. Jumlah
luhtannya 2000. Berapakah beda potensial yang tim-
bul pada ujung-ujung kumparan ?
Hukum Faraday memperkenalkan suatu besaran
yang dinamakan fluks magnetik. Fluks magnetik ini
menyatakan jumlah garis-garis gayamagnetik. Berkaitan
dengan besaran int, kuat medan magnet didefinisikan sebagai
kerapatan garis-garis gaya magnet. Dari kedua definisi ini
dapat dirumuskan hubungan sebagai berikut.
=BAcos® : desman (68)
dengan = fluks magnetik (weber atau Wb)
induksi magnetik (Wb/m?)
luas penampang (m°) x
sudut antaraiduksi magnet dengan normal
bidang =
Dari persamaan 6.2 dapat diamati bahwa perubahan
fluks magnet dapat terjadi tiga kemungkinan. Pertama
terjadi karena perubahan medan magnet B. Kedua, terjadi *
karenaperubahan luas penampang yang dilalui, contohnya
kawat yang bergerak dalam medan magnet. Ketiga, terjadi x
Karena perubahan sudut 8, contohnya kumparan yang
berputar - generator. Perhatikan penjelasan perubahan-
perubahan tersebut pada penjelasan berikut.
A
8
2. Penghantar bergerak dalam Medan Magnet
Penghantar bergerak dengan kecepatan v dalam
medan magnet B dapat digambarkan seperti pada Gambar Gambar 6.1.
6.1, Pada saat bergerak maka penghantar akan menyapu _Jike penghanter bergerak dengan
Iuasan yang terus berubah. Karena perubahan !uas inilah Kecepaten v make aken timbul
maka ujung-ujung penghantar AB itu akan timbul beda stysLemyangarehnyabesievansn
potensial. Besarnya sesuai dengan hukum Faraday dan **** dengen Hulu Lenz,
dapat