Você está na página 1de 5

ANALISA SWOT MANAJEMEN UNIT DAN ASUHAN DI RUANG BEDAH G (ROW) RSUP Dr.

MUHAMMAD HOESIN PALEMBANG Strength Weakness Opportunity Threatness Elemen S W O T 1. Ketenagaan di Ruang Bedah G Man (ROW) yaitu 2 orang perawat 1. Belum terstrukturnya 1. Adanya pembagian 1. Adanya persaingan (Ketenagaan) memiliki latar belakang pendidikan tugas masing-masing TIM I dan TIM II mutu pelayanan antar S1 Keperawatan (Ners), 12 orang perawat sesuai yang bertugas di rumah sakit dan era memiliki latar belakang DIII dengan MPKP dalam Ruang Bedah globalisasi dimana keperawatan, 1 orang memiliki latar G (ROW) sudah dilaksanakan belakang, 1 orang memiliki latar 2. Ruang Bedah G perdagangan bebas belakang S. ST dan 1 orang Pekarya (ROW) sebelumnya (AFTA) sehingga Kesehatan berlatar belakang SLTA dipakai sebagai akan semakin banyak 2. Adanya tenaga non keperawatan; lahan praktik bagi perawat berkualitas ada 3 orang Pekarya. mahasiswa D3 dari luar negeri yang 3. Kepala ruangan mengikut sertakan keperawatan, D3 bekerja di dalam partisipasi seluruh perawat Kebidanan, namun negeri pelaksana dalam mengambil karena adanya 2. Pergantian Kepala keputusan. peraturan baru ruang Ruangan di bedah G 4. Kepala ruangan memberikan bedah G (ROW) (ROW) yang baru motivasi kerja kepada staffnya dipakai sebagai menyebabkan tugas untuk melaksanakan asuhan lahan praktik bagi koordinasi masih keperawatan dengan baik mahasiswa S1 dan belum terlaksanakan 5. Kepala ruangan peka terhadap profesi dengan maksimal kondisi atau kebutuhan pada unit keperawataan kerjanya termasuk dalam hal iklim (Co-Ners), dan kerja perawatan serta adanya Profesi Kedokteran konflik di ruangan (Co-Ass)

Material

1. Kapasitas tempat tidur yaitu 32 1. Belum adanya papan Tempat Tidur/bed struktur organisasi 2. Terdapat ners station dengan letak yang baru yang strategis 2. Pencatatan Alat-alat 3. Sebagian besar alat dan bahan keperawatan ada yang keperawatan sudah mencukupi tidak dimasukkan ke sesuai dengan standar dalam buku inventaris 4. Terdapat 7 kamar mandi, terdiri dari 3. Masih kurangnya 1 kamar mandi petugas kesehatan peralatan peralatan dan 6 kamar mandi pasien untuk melakukan 5. Ventilasi pada setiap ruangan baik tindakan dan lancar 6. Sirkulasi udara pada setiap ruangan cukup baik, pertukaran udara dapat berlangsung dengan baik

1. Adanya protap tindakan dapat menjadi suatu acuan untuk menentukan alat dan bahan yang dibutuhkan oleh ruangan 2. Adanya protap tindakan pada setiap alat menjadi suatu acuan untuk melakukan tindakan keperawatan dalam menggunakan alat tersebut

1. Dalam melakukan tindakan kadangkadang alat tidak tersedia sehingga mengganggu perawat dalam pelaksanaan tindakan.

Obat-obatan

1. Sudah tersedianya obat sesuai kebutuhan pasien 2. Tersedianya obat emergency bila dibutuhkan

Penempatan obat ada 1. Perawat dapat dengan mudah mencari dan yang masih bercampur mengambil obat yang baur dengan jenis obat sesuai dengan yang lain kebutuhan

1. perlunya ketelitian dalam pemilihan obat injeksi maupun oral

Methode (Metode)

1. Sudah dilakukannya MPKP yaitu Metode Primer Modifikasi/MPM 2. Terdapat pengaturan jadwal dinas pagi, siang dan malam 3. Adanya kemudahan bagi para pegawai untuk mengajukan cuti yang disesuaikan dengan/oleh kebutuhan 4. Terdapatnya format pendokumentasian 5. Adanya SOP dan SAK diruang Bedah G (ROW) yang dapat digunakan sebagai standar untuk melakukan tindakan 6. SAK yang ada diruang

1. Penyimpanan formulir asuhan keperawatan serta formulir pencatatan dan pendokumentasian lainnya belum tertata rapi dan tidak lengkap 2. SOP dan SAK belum optimal digunakan 3. Standar pemberian Asuhan Keperawatn (SAK) tidak sesuai dengan Sistem Internasional yaitu dengan menggunakan NANDA, NIC, dan NOC

2. Sudah dilakukan metode MPKP yaitu metode TIM namun penerapannya belum maksimal 3. Adanya kebijakan dari rumah sakit yang memberikan kesempatan pada kepala ruangan untuk mengelola ruangan 4. Adanya dukungan dari pihak rumah sakit untuk peningkatan mutu pelayanan yang lebih baik 5. Adanya dukungan dari pihak medical record dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan klien 6. Adanya mahasiswa praktikan profesi ners STIKES

a. Adanya UU No. 23 Tahun 1992 tentang perlindungan terhadap pasien b. Adanya UU kesehatan tahun 1992 pasal 53 mengenai salah satu hak pasien yaitu informed concent. c. Adanya tuntutan masyarakat yang menginginkan pelayanan keperawatan yang berkualitas. d. Tindakan keperawatan diruangan belum dilaksanakan sesuai dengan SPO yang sudah ditetapkan oleh rumah sakit e. Ruang Bedah G (ROW) merupakan ruang kelas 2 dan 3 laki laki dan perempuan sehingga terdapat pasien dengan beragam penyakit dan membutuhkan SAK

Muhammadiyah Palembang yang dapat memantau dan mengubah atau merevisi 7. Adanya kesempatan mahasiswa praktikan Stase majanemen keperawatan untuk melengkapi buku NANDA, NIC, dan NOC dalam memperbaiki SAK yang ada

yang beragam juga f. Dalam menyusun SAK harus menggunakan referensi atau sumber data yang terbaru, kemudian untuk mengikuti perkembangan ilmu keperawatan perlunya diadakan peninjauan kembali SAK yang sudah ada kemudian dibandingkan dengan teori yan terbaru

PRIORITAS MASALAH

1. Belum terdapatnya struktur organisasi yang baru di Ruang Bedah G (ROW) berhubungan dengan pergantian kepal ruangan di ruang bedah G (ROW) 2. Belum optimalnya pelaksanaan MPM (pelaksanaan supervisi belum optimal, meeting morning, pre dan post conference belum optimal) berhubungan dengan belum maksimalnya penerapan MPKP di Ruang bedah G (ROW) 3. Belum optimalnya pelaksanaan pendokumentasian pengkajian dan belum optimalnya dalam menentukan diagnosa sesuai keluhan berhubugan masih berlakunya sistem diagnosa tunggal 4. Belum sesuainya SAK yang ada di ruang Bedah G (ROW) dengan standar internasional berhubungan dengan SAK yang ada tidak berdasarkan NANDA, NIC dan NOC 5. Belum optimalnya pelaksanaan universal precaution (Mencuci tangan, menggunakan APD), patient Safety dan pencegahan infeksi berhubungan dengan kebiasan yang ada di ruang bedah G (ROW) dalam penerapan universal precaution, patient safety dan pencegahan infeksi

Você também pode gostar