Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
optimalisasi bandwidth dengan melakukan queue traffic download dari file-file tertentu.
Sudah menjadi masalah klasik ketika bandwidth warnet / RT/RW net harus habis karena ada salah satu client/user rakus bandwidth melakukan downloading .
Tapi bagaimana jika client awam tetap ingin browsing itu lancar meskipun mereka sedang download file.
Berikut tutorial untuk melakukan limitasi bandwidth dari DataUtamaNet untuk melimit traffic download extension file2 tertentu.
Disini saya akan memanfaatkan fasilitas content, address list, mangle dan simple queue dari mikrotik.
Saya asumsikan Router Mikrotiik sudah terinstall dengan baik, dalam artian client kita sudah bisa akses internet dengan lancar.
Langkah 1
Kita masukan rule di firewall untuk mendapatkan IP dari download server dan memasukan IP tersebut ke dalam address list
action=add-dst-to-address-list address-list=downloads \
address-list-timeout=01:00:00
action=add-dst-to-address-list address-list=downloads \
address-list-timeout=01:00:00
Rule diatas akan menangkap semua traffic dengan content .mp3 dan .exe yang berasal dari blok IP LAN dan memasukannya ke addres list downloads selama 1 jam.
Variable diatas dapat dirubah sesuai dengan topology dan kebutuhan anda sendiri.
Langkah 2
Kita lakukan mangle untuk marking paket yang berasal dari address list yang telah kita dapat dari Langkah 1
protocol=tcp src-address-list=downloads \
action=mark-packet new-packet-mark=download-paket
Mangle ini kita perlukan untuk melabeli paket sehingga simple queue dapat menangkap traffic dari IP-IP yang telah terdapat pada address list downloads
Langkah 3
Langkah terakhir kita masukkan simple queue dari paket mark yang telah kita dapet dari langkah 2
max-limit=64000/64000 packet-marks=download-paket
Letakan queue di urutan paling atas supaya dibaca dulu oleh mikortik
Thats it ..
Kita sudah berhasil mengalokasikan bandwidth untuk traffic download file2 yang kita inginkan, dan browsing tetap lancar .. meskipun browsing ke server yang sudah pada address list menjadi lambat karena ikut ke limit at least for the next 1 hour J
FYI saya sudah pernah melakukan marking paket dengan memasukan langsung content pada rule mangle tapi pada prakteknya ketika kita mendownload file dengan extension yang sama secara simultan Queue tidak berjalan efektif 100%
/interface print
/inteface set 0 name=Public >> For Modem /inteface set 1 name=Lan >> For Lan
/ip address add interface=ether1 address = 192.168.1.2 netmask= 255.255.255.0 /ip address add interface=ether2 address = 192.168.0.1 netmask= 255.255.255.0 /interface print /inteface set 0 name=Public /inteface set 1 name=Lan /ip route add gateway=192.168.0.1 /ip dns set primary-dns=203.130.193.74 secondary-dns=202.134.0.155 /ip dns set allow-remote-requests=yes /ip firewall nat add chain=srcnat out-inteface=Public action=masquerade /ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=8080 /ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=3128 action=redirect to-ports=8080 /ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=8080 action=redirect to-ports=8080 /ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.1-192.168.0.29 /ip dhcp-server add name=dhcp1 inteface=LAN address-pool=dhcp-pool lease-time=3d /ip dns set allow-remote-requests=yes /ip firewall nat add chain=srcnat out-inteface=Public action=masquerade /ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=8080 /ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=3128 action=redirect to-ports=8080 /ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=8080 action=redirect to-ports=8080
( http://harrychanputra.wordpress.com )
Hotspot Mikrotik
Begitu mudahnya untuk menggunakan mikrotik. Konsep networking yang sudah anda pahami akan sangat mudah di implementasikan di operating sistem router yang berbasis kepada linux kernel ini. Kali ini kita akan praktekan sebuah judul yang banyak di nanti orang banyak. Judul yang di ambil adalah, membuat hotspot dan user manager dengan router yang sama.
2. Buat profile dan set profile tersebut untuk menggunakan Radius Server / ip hotspot profile set hsprof1 use-radius=yes
4. Tambahkan Router kita dalam hal ini localhost. / tool user-manager router add subscriber=MikroTik ip-address=127.0.0.1 shared-secret=123456
* Firewall and NAT - stateful packet filtering; Peer-to-Peer protocol filtering; source and destination NAT; classification by source MAC, IP addresses (networks or a list of networks) and address types, port range, IP protocols, protocol options (ICMP type, TCP flags and MSS), interfaces, internal packet and connection marks, ToS (DSCP) byte, content, matching sequence/frequency, packet size, time and more
* Routing - Static routing; Equal cost multi-path routing; Policy based routing (classification done in firewall); RIP v1 / v2, OSPF v2, BGP v4
* Data Rate Management - Hierarchical HTB QoS system with bursts; per IP / protocol / subnet / port / firewall mark; PCQ, RED, SFQ, FIFO queue; CIR, MIR, contention ratios, dynamic client rate equalizing (PCQ), bursts, Peer-to-Peer protocol limitation
* HotSpot - HotSpot Gateway with RADIUS authentication and accounting; true Plug-and-Play access for network users; data rate limitation; differentiated firewall; traffic quota; real-time status information; walled-garden; customized HTML login pages; iPass support; SSL secure authentication; advertisement support
* Point-to-Point tunneling protocols - PPTP, PPPoE and L2TP Access Concentrators and clients; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; MPPE encryption; compression for PPPoE; data rate limitation; differentiated firewall; PPPoE dial on demand
* IPsec - IP security AH and ESP protocols; MODP Diffie-Hellman groups 1,2,5; MD5 and SHA1 hashing algorithms; DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256 encryption algorithms; Perfect Forwarding Secrecy (PFS) MODP groups 1,2,5
* Proxy - FTP and HTTP caching proxy server; HTTPS proxy; transparent DNS and HTTP proxying; SOCKS protocol support; DNS static entries; support for caching on a separate drive; access control lists; caching lists; parent proxy support
* DHCP - DHCP server per interface; DHCP relay; DHCP client; multiple DHCP networks; static and dynamic DHCP leases; RADIUS support
* NTP - Network Time Protocol server and client; synchronization with GPS system
* Monitoring/Accounting - IP traffic accounting, firewall actions logging, statistics graphs accessible via HTTP
* M3P - MikroTik Packet Packer Protocol for Wireless links and Ethernet
* MNDP - MikroTik Neighbor Discovery Protocol; also supports Cisco Discovery Protocol (CDP)
* Tools - ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dynamic DNS update tool
Layer 2 connectivity:
* Wireless - IEEE802.11a/b/g wireless client and access point (AP) modes; Nstreme and Nstreme2 proprietary protocols; Wireless Distribution System (WDS) support; virtual AP; 40 and 104 bit WEP; WPA pre-shared key authentication; access control list; authentication with RADIUS server; roaming (for wireless client); AP bridging
* Bridge - spanning tree protocol; multiple bridge interfaces; bridge firewalling, MAC
* VLAN - IEEE802.1q Virtual LAN support on Ethernet and wireless links; multiple VLANs; VLAN bridging
* Synchronous - V.35, V.24, E1/T1, X.21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco HDLC, Frame Relay line protocols; ANSI-617d (ANDI or annex D) and Q933a (CCITT or annex A) Frame Relay LMI types
* Asynchronous - s*r*al PPP dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; onboard s*r*al ports; modem pool with up to 128 ports; dial on demand
* ISDN - ISDN dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; 128K bundle support; Cisco HDLC, x75i, x75ui, x75bui line protocols; dial on demand
* SDSL - Single-line DSL support; line termination and network termination modes
Instalasi dapat dilakukan pada Standard computer PC yang akan dijadikan router dan tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway.
* CPU dan motherboard - bisa dgn P1 ~ P4, AMD, cyrix asal yang bukan multi-prosesor
* RAM - minimum 32 MiB, maximum 1 GiB; 64 MiB atau lebih sangat dianjurkan, kalau mau sekalian dibuat proxy , dianjurkan 1GB perbandingannya, 15MB di memori ada 1GB di proxy..
* HDD minimal 128MB parallel ATA atau Compact Flash, tidak dianjurkan menggunakan UFD, SCSI, apa lagi S-ATA (mungkin nanti Ver. 3.0)
Untuk keperluan beban yang besar ( network yang kompleks, routing yang rumit dll) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.
Lebih lengkap bisa dilihat di www.mikrotik.com. Meskipun demikian Mikrotik bukanlah free software, artinya kita harus membeli licensi terhadap segala fasiltas yang disediakan. Free trial hanya untuk 24 jam saja.
Kita bisa membeli software MikroTik dalam bentuk licence di CITRAWEB, UFOAKSES, PC24 (atau download cracknya, he he he ) yang diinstall pada HardDisk yang sebelumnya download/dibuat MikroTik RouterOS ISO kekeping CD atau disk on module (DOM). Jika kita membeli DOM tidak perlu install tetapi tinggal pasang DOM pada slot IDE PC kita.
Langkah-langkah berikut adalah dasar-dasar setup mikrotik yang dikonfigurasikan untuk jaringan sederhana sebagai gateway server.
1. Langkah pertama adalah install Mikrotik RouterOS pada PC atau pasang DOM.
MikroTik v2.9.39
Login: admin
Password: (kosongkan)
Sampai langkah ini kita sudah bisa masuk pada mesin Mikrotik. User default adalah admin dan tanpa password, tinggal ketik admin kemudian tekan tombol enter.
4. Mengganti nama Mikrotik Router, pada langkah ini nama server akan kita ganti menjadi r-WLI (bebas, disesuaikan dengan nama jaringan kita)
[admin@r-WLI] >
[admin@r-WLI] >
6. Memberikan IP address pada interface Mikrotik. Misalkan ether1 akan kita gunakan untuk koneksi ke Internet dengan IP 192.168.0.1 dan ether2 akan kita gunakan untuk network local kita dengan IP 172.16.0.1
netmask=255.255.255.0 interface=ether1
netmask=255.255.255.0 interface=ether2
[admin@r-WLI] >
8. Memberikan default Gateway, diasumsikan gateway untuk koneksi internet adalah 192.168.0.254
[admin@r-WLI] >
allow-remoterequests=no
allow-remoterequests=no
[admin@r-WLI] ip dns> pr
primary-dns: 192.168.0.10
secondary-dns: 192.168.0.11
allow-remote-requests: no
cache-size: 2048KiB
cache-max-ttl: 1w
cache-used: 21KiB
[admin@r-WLI] ip dns>
13. Tes untuk akses domain, misalnya dengan ping nama domain
216.109.112.135 64 byte ping: ttl=48 time=250 ms 10 packets transmitted, 10 packets received, 0% packet loss round-trip min/avg/max = 571/571.0/571 ms [admin@r-WLI] >
14. Setup Masquerading, Jika Mikrotik akan kita pergunakan sebagai gateway server maka agar client computer pada network dapat terkoneksi ke internet perlu kita masquerading.
outinterface=ether1 chain:srcnat
[admin@r-WLI] >
[admin@r-WLI] >
Setelah langkah ini bisa dilakukan pemeriksaan untuk koneksi dari jaringan local. Dan jika berhasil berarti kita sudah berhasil melakukan instalasi MikroTik Router sebagai Gateway server. Setelah terkoneksi dengan jaringan Mikrotik dapat dimanage menggunakan WinBox yang bisa didownload dari MikroTik.com atau dari server mikrotik kita.
Misal Ip address server mikrotik kita 192.168.0.1, via browser buka http://192.168.0.1 dan download WinBox dari situ. Jika kita menginginkan client mendapatkan IP address secara otomatis maka perlu kita setup dhcp server pada Mikrotik. Berikut langkah-langkahnya :
2. Tambahkan DHCP Network dan gatewaynya yang akan didistribusikan ke client Pada contoh ini networknya adalah 172.16.0.0/24 dan gatewaynya 172.16.0.1 /ip dhcp-server network add address=172.16.0.0/24 gateway=172.16.0.1
3. Tambahkan DHCP Server ( pada contoh ini dhcp diterapkan pada interface ether2 ) /ip dhcp-server add interface=ether2 address-pool=dhcp-pool
[admin@r-WLI] >
Tanda X menyatakan bahwa DHCP server belum enable maka perlu dienablekan terlebih dahulu pada langkah 5.
5. Jangan Lupa dibuat enable dulu dhcp servernya /ip dhcp-server enable 0
Kemudian cek kembali dhcp-server seperti langkah 4, jika tanda X sudah tidak ada berarti sudah aktif.
Reply from 124.158.129.5: bytes=32 time=34ms TTL=59 Reply from 124.158.129.5: bytes=32 time=24ms TTL=59 Reply from 124.158.129.5: bytes=32 time=41ms TTL=59 Reply from 124.158.129.5: bytes=32 time=29ms TTL=59
Ping statistics for 69.147.114.210: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 24ms, Maximum = 41ms, Average = 32ms
7. Untuk bandwith controller, bisa dengan sistem simple queue ataupun bisa dengan mangle
dan seterusnya
hemaya.wordpress.com
1. Install Mikrotik OS
Siapkan PC, minimal Pentium I juga gak papa RAM 64,HD 500M atau pake flash memory 64
Di server / PC kudu ada minimal 2 ethernet, 1 ke arah luar dan 1 lagi ke Network local
Install paket2 utama, lebih baiknya semua packet dengan cara menandainya (mark)
Lama Install normalnya ga sampe 15menit, kalo lebih berarti gagal, ulangi ke step awal
Hal ini bertujuan agar mikrotik bisa di remote dan dengan winbox dan memudahkan kita untuk
Login sebaga admin degan default password ga usah diisi langsung enter
Gantilah dengan ip address anda dan interface yg akan digunakan untuk meremote sementara
Di sini akan saya terangkan dengan menggunakan 2 cara yaitu dengan dengan text dan winbox.
1. Install - OK
perintah :
perintah :
Sekarang lakukan ping ke dan dari komputer lain, setelah konek lanjutkan ke langkah
4. Setting Gateway
perintah :
perintah :
perintah :
perintah :
Untuk terakhir lakukan test ping ke Gateway / ke yahoo.com, bila konek maka Mikrotik anda dah siap
di gunakan.
action=mark-connection new-connection-mark=con-dowloader passthrough=yes \ comment=" disabled=no add chain=output protocol=tcp content=.avi \ action=mark-connection new-connection-mark=con-dowloader passthrough=yes \ comment=" disabled=no add chain=forward protocol=tcp content=.zip \ action=mark-connection new-connection-mark=con-dowloader passthrough=yes \ comment=" disabled=no add chain=output protocol=tcp content=.zip \ action=mark-connection new-connection-mark=con-dowloader passthrough=yes \ comment=" disabled=no add chain=forward protocol=tcp content=.rar \ action=mark-connection new-connection-mark=con-dowloader passthrough=yes \ comment=" disabled=no add chain=output protocol=tcp content=.rar \ action=mark-connection new-connection-mark=con-dowloader passthrough=yes \ comment=" disabled=no add chain=output connection-mark=con-dowloader action=mark-packet \ new-packet-mark=downloader-pkt passthrough=no comment=" disabled=no add chain=forward connection-mark=con-dowloader action=mark-packet \ new-packet-mark=downloader-pkt passthrough=no comment=" disabled=no
/queue simple add name=downloader dst-address=0.0.0.0/0 interface=all \ packet-marks=downloader-pkt direction=both priority=8 \ queue=default-small/default-small limit-at=0/64000 max-limit=0/64000 \ burst-limit=/128000 burst-threshold=/96000 burst-time=/10s \
total-queue=default-small disabled=no
( Source www.forummikrotik.com )
wlan setting Radio-name = nama_radio_base mode = AP-Bridge ss-id = rahasia_21 band = 5GHz freq = 5180
Security Profile Setting name = Amankan_dong mode = dynamic key WPA - PSK = yes WPA2 - PSK = yes
wlan setting
radio-name = nama_radio_client_remote mode = station_wds ss-id = rahasia_21 band = 5GHz freq = 5180
Security Profile Setting name = Amankan_dong mode = dynamic key WPA - PSK = yes WPA2 - PSK = yes
Simple Queue
untuk menggunakan simple Queue - aktifkan max-limit - upload = 256k - download = 256k
Simple Queue with Burst 1.aktifkan max-limit - target address = host address = max-limit >> upload = 64k >> download = 256k
kombinasikan simple Queue with burst dengan menambahkan dual-limitation tau parent-queue [main-queue]
Simple Queue With Time 1. jalankan Simple Queue with Burst 2. aktifkan time range for limit - office_hours - after_office_hours - holiday
1. Scheduler > Limit the number of waiting packet 2. Traffic Shapes > control data flow speed also can do schaduling task
Per Connection Queue [PCQ] 1. Memory comsumtive 2. not limit the number sub flow
PCQ-Algorithm 1. jika Limit-at and Max-limit set = 0 maka sub-queue bisa mendapatkan semua bandwidth yang tersedia di paren. artinya mereka bisa menggunakan semua bandwidth secara rata.
Contoh PCQ
MARKING 1. marking-connection - chain = forward - src-address = 192.168.10.0 - out-interface = WAN - action = mark-connection - new-connection-mark = pcq-con - passtrought = yes
2. marking-packet - chain = forward - connection-mark = pcq-con - action = mark-packet - new-packet-mark = pcq-packet - passtrought = no
Create New Pcq-type 1. >> Queue >> Queue-Type >> add - name = pcq-download - kind = pcq
Make Queue for Download Traffic 1. >> Queue >> Queue Tree >> add
>> untuk buat pcq with no limit >> PCQ with no rate rate = 0 max-limit = 256k
HTB State ********* 1. GREEN >> sama atau kurang dari Limit-at
3. RED
1. buat queue simple parent = total bandwidht yang didapat Name = TOTAL-BANDWIDTH max-limit = upload=128k | download=128k
2. buat queue untuk host name = host_A target address = 192.168.10.5 [ip host] max-limit = 32k / 32k
Advance
rate = 16k >> kalo traffic lagi full semua dapet 16k rata limit= 20
Simple
konfigurasi Simple queues dan Que tree mudah mudahan bisa menjadi referensi untuk anda yang akan menggunakan limiter bandwith with mikrotik. Configurasi Simple Queue: Anda bisa membuat kelompok (parent) untuk client-kusus dengan bandwith 256kbps yang didalamnya terdiri dari 3 user sehingga bandwith 256 tadi akan di share untuk 3 user tesebut, dan parent2 yang lainpun bisa anda buat sesuai keinginan anda. [admin@Mikrotik] queue> simple [admin@Mikrotik] queue simple add name=CLIENT target-addresses=192.168.0.0/24 dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none direction=both priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=0/0 maxlimit=1000000/1000000 total-queue=default-small add name=Client-kusus targetaddresses=192.168.0.1/32,192.168.0.2/32,192.168.0.3/32,dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=CUSTOMER direction=both priority=8 queue=default-small/defaultsmall limit-at=0/0 max-limit=256000/256000 total-queue=default-small
add name=mylove target-addresses=192.168.0.1/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=ether2 parent=Client-kusus direction=both priority=8 queue=defaultsmall/default-small limit-at=16000/8000 max-limit=32000/56000 total-queue=default-small add name=myfriend target-addresses=192.168.0.2/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=ether2 parent=Client-kusus direction=both priority=8 queue=defaultsmall/default-small limit-at=16000/8000 max-limit=32000/56000 total-queue=default-small add name=maymay target-addresses=192.168.0.3/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=ether2 parent=Client-kusus direction=both priority=8 queue=defaultsmall/default-small limit-at=16000/0 max-limit=32000/56000 total-queue=default-small Contoh configurasi Queue Tree: Mangle Sebelum kita Meng konfigure Queue Tree kita buat dulu Connection-mark di table mangle. [admin@Mikrotik] > ip firewall mangle [admin@Mikrotik] ip firewall mangle> add chain=forward src-address=192.168.0.0/24 action=mark-connection new-connectioanmark=local passthrough=yes add chain=forward dst-address=192.168.0.0/24 action=mark-connection new-connectioanmark=local passthrough=yes add chain=forward protocol=icmp connection-mark=local action=mark-packet new-packetmark=local-icmp passthrough=no add chain=forward src-address=192.168.0.1 protocol=!icmp connection-mark=local action=mark-packet new-packet-mark=local-1 passthrough=no add chain=forward dst-address=192.168.0.1 protocol=!icmp connection-mark=local action=mark-packet new-packet-mark=local-1 passthrough=no add chain=forward src-address=192.168.0.2 protocol=!icmp connection-mark=local action=mark-packet new-packet-mark=local-2 passthrough=no add chain=forward dst-address=192.168.0.2 protocol=!icmp connection-mark=local action=mark-packet new-packet-mark=local-2 passthrough=no Queue-tree: [admin@LimiTer] queue> tree [admin@LimiTer] queue tree> add name=upload parent=*int-ke-internet] packet-mark= priority=1 max-limit=256K
add name=icmp-upload parent=upload packet-mark=local-icmp priority=3 maxlimit=32K add name=local-1-upload parent=upload packet-mark=local-1 priority=5 max-limit=64K add name=local-2-upload parent=upload packet-mark=local-2 priority=5 max-limit=64K add name=download parent=[int-ke-local] packet-mark= priority=1 max-limit=512K add name=icmp-download parent=download packet-mark=local-icmp priority=3 maxlimit=64K add name=local-1-download parent=download packet-mark=local-1 priority=5 maxlimit=128K add name=local-2-download parent=download packet-mark=local-2 priority=5 maxlimit=128 Note : Disini anda bisa membuat alokasi bandwith kusus buat icmp download dan upload.
Contoh Implementasi PCQ PCQ (Per Connection Queue) adalah jenis queue yang dapat digunakan untuk membagi atau membatasi traffic untuk multi-users secara dinamis, dengan sedikit administrasi. Pembagian Bandwidth Sama Rata Untuk Multi Users Gunakan queue jenis PCQ bila kita ingin membagi bandwidth secara rata (dan mengatur max-limit) untuk beberapa user. Kita akan memberikan contoh untuk pembagian limit bandwidth download sebesar 64 kbps dan upload sebesar 32 kbps. Ada dua cara untuk melakukan ini : Menggunakan mangle dan queue tree atau Menggunakan Simple Queue
Dengan Mangle dan Queue Tree 1. Mark paket dengan mark-packet all : Code: /ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=all passthrough=no 2. Tambahkan 2 PCQ Type, satu untuk download dan satunya lagi untuk upload. Dst-Address adalah pengklasifikasian untuk traffic Download, sedang Src-Address adalah pengklasifikasian untuk traffic Upload : Code: /queue type add name="PCQ_download" kind=pcq pcq-rate=64000 pcq-classifier=dstaddress /queue type add name="PCQ_upload" kind=pcq pcq-rate=32000 pcq-classifier=src-address 3. Akhirnya, 2 buah rule queue ditambahkan, untuk download dan upload : Code: /queue tree add parent=global-in queue=PCQ_download packet-mark=all /queue tree add parent=global-out queue=PCQ_upload packet-mark=all Dengan Simple Queue Jika anda tidak suka menggunakan mangle dan queue tree, anda dapat menggunakan satu rule queue seperti dibawah ini : Code: /queue simple add queue=PCQ_upload/PCQ_download target-addresses=192.168.0.0/24 pembagian dinamis BW... First of all kan marking packet yang buat up dulu nih : /ip firewall mangle add chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=up passthrough=no terus buat marking yang download-an kita pake kaya gini : /ip firewall mange add chain=forward action=mark-connection new-mark-connection=downconn passthrought=yes /ip firewall mangle add chain=forward in-interface=Public mark-connection=down-conn action=mark-packet new-packet-mark=down passthrough=no jangan lupa chain di set forward, dan passthrought di set no untuk connection-mark dan di set yes untuk packet-mark setelah itu baru deh kita buat queque typenya : /queue type add name="PCQ_download" kind=pcq pcq-rate=64000 pcq-classifier=dstaddress /queue type add name="PCQ_upload" kind=pcq pcq-rate=32000 pcq-classifier=src-address
ini kalo kita ingin membatasi up 32k dan down 64k, kalo kita pengen dia otomatis kita bisa masukin ajah pcq-rate=0 jadi nantinya dia akan langsung menyesuaikan bandwidth yang ada dan pengguna yang ada di jaringan Local selanjutnya tinggal bikin deh wuewue tree nya : /queue tree add name=upload parent=global-in /queue tree add name=download parent=Local untuk upload kita menggunakan parent global-in karena kita ingin membatasi semua yang masuk menuju router, sedangkan untuk download kita menggunakan parent Local, karena inilah interface yang menuju ke jaringan lokal kita selanjutnya tinggal bikin ajah anakan dari tree induk yang sudah kita buat diatas: /queue tree add name=client-upload parent=upload queue=PCQ_upload packet-mark=up /queue tree add name="download" parent=Local queue=PCQ_download packet-mark=down Nah sekarang setiap client kita akan mendapatkan bw 32k/64k dan kalau kita menggunakan 0 pada saat menset queue type bw akan otomatis terbagi :D