Você está na página 1de 6

MEMASANG SELANG NASOGASTRIK(NGT)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGERTIAN

Tanggal Terbit 13-09-2012

Ditetapkan Oleh Ketua STIKES karya Husada Semarang

TUJUAN

KEBIJAKAN

PETUGAS

PERALATAN

PROSEDUR PELAKSANAAN

Tri Ismu Pujiyanto, S.Kep,M.Kes,M.Kep Melakukan pemasangan slang nasogastrik dari rongga hidung ke lambung. 1. Memasukan makanan cair atau obat-obatan cair atau padat yang dicairkan 2. Mengeluarkan cairan/isi lambung dan gas yang ada dalam lambung 3. Mengirigasi karena perdarahan/keracunan dalam lambung 4. Mencegah atau mengurangi mual dan muntah setelah pembedahan atau trauma. 5. Mengambil specimen pada lambung untuk studi laboratorium Dilakukan pada : 1. Pasien tidak sadar(koma) 2. Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas(stenosis esophagus, tumor mulut/faring/esophagus, dll). 3. Pasien yang tidak mampu menelan 4. Pasien pasca operasi pada mulut/faring/esophagus. Perawat 1. NGT no 14 atau 16(untuk anak lebih kecil) 2. Jeli 3. Sudip lidah 4. Sepasang sarung tangan 5. Senter 6. Spuit / alat suntik ukuran 50-100cc. 7. Plester 8. Stetoskop 9. Handuk 10. Tissue 11. Kapas alkohol 12. Bengkok A. TAHAPAN PRA ORIENTASI 1. Dekatkan alat kesamping klien 2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya 3. Mencuci tangan B. TAHAP ORIENTASI 1. Memberi salam kepada pasien dan menyapa nama pasien 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 3. Menanyakan kesetujuan/ kesiapan klien C. TAHAP KERJA 1. Bantu klien pada posisi high flower 2. Pasang handuk pada dada klien, letakkan tissue wajah dalam jangkauan klien 3. Memasan sarung tangan

4. Untuk menentukan insersi NGT, minta klien untuk rileks dan bernafas normal dengan menutup satu hidung kemudian mengulanginya dengan menutup hidung yang lain. 5. Mengukur panjang slang yang akan dimasukan dengan menggunakan: a. Metode tradisional Ukur jarak dari puncak lubang hidung kedaun telinga bawah dan ke prosesus xifoideus di sternum b. Metode Hanson Mula-mula tandai 50cm pada slang kemudian lakukan pengukuran dengan metode tradisional. Slang yang akan dimasukan pertengahan antara 50cm dan tanda tradisional 6. Beri tanda pada panjang slang yang sudah diukur dengan menggunakan plester. 7. Oleskan jeli pada NGT sepanjang 10-20cm 8. Ingatkan klien bahwa slang akan segera dimasukan dan instruksikan klien unruk mengatur posisi kepala ekstensi, masukan slang melalui lubang hidung yang telah ditentukan 9. Lanjutkan memasukan slang sepanjang rongga hidung. Jika terasa agak tertahan, putarlah selang dan jangan dipaksakan untuk dimasukan. 10. Lanjutkan memasang slang sampai melewati nasofaring. Setelah melewati nasofaring(3-4cm) anjurkan klien untuk menekuk leher dan menenlan. 11. Dorong klien untuk menelan dengan memberikan sedikit air minum(jika perlu) tekankan pentingnya bernafas lewat mulut 12. Jangan memaksakan selang untuk masuk, jika ada hambatan atau klien tersedak, sianosis, hentikan mendorong selang. Perikas posisi slang dibelakang tenggorok dengan menggunakan sudip lidah dan senter. 13. Jika telah selesai memasang NGT sampai ujung yang telah ditentukan, anjurkan klien rileks dan bernafas normal. 14. Perikasa letak selang dengan: a. Memasang spuit pada ujung NGT, memasang bagian diafragma stethoscope pada perut di kuadran kiri atas klien(lambung) kemudian suntikan 10-20cc udara bersamaan dengan auskultasi abdomen. b. Mengaspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung c. Memasukan ujung bagian luar slang NGT kedalam mangkuk yang berisi air. Jika terdapat gelembung udara, slang masuk kedalam paru-paru. Jika tidak terdapat gelembung udara, slang masuk kedalam lambung. 15. Oleskan alcohol pada ujung hidung klien dan biarkan sampai kering(membantu melekatkan plester lebih baik) 16. Melepas sarung tangan 17. Fiksasi slang dengan plester dan hindari penekanan pada hidung. a. Potong 10cm plester, belah menjadi dua sepanjang 5cm pada salah satu ujungnya. Memasang ujung yang tidak dibelah pada batang hidung klien dan silangkan plester pada slang yang keluar dari hidung. b. Tempelkan ujung NGT pada baju klien dengan memasang plester pada ujungnya dan penitikan pada baju. 18. Mencuci tangan.

DOKUMEN TERKAIT

D. TAHAP TERMINASI 1. Evaluasi klien setelah terpasang NGT 2. Rapikan alat-alat 3. Berpamitan dengan klien 4. Mencuci tangan 5. Dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawatan. Departemen Kesehatan RI, Dirjenyanmad, 1991, Prosedur Perawatan Dasar, Direktorat rumah sakit dan pendidikan. Potter, P.A., Perry, A.G., 1996, Fundamentals of Nursing, St. Louis, Mosby Campany. Smeltzer, S.C., Bare, B.G., 2002, Keprawatan Medikal Badan Brunner dan Suddarth, Alih Bahasa: Monica Ester, EGC; Jakarta Kusyati, Eni, 2006, keterampilan dan prosedur laboratorium keperawatan dasar, EGC; Jakarta

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA SEMARANG


Jl. Intan Raya No. 1 Sambiroto Semarang Telp./Fax. 024-6724581

No

: .

Institusi Tanggal Observer

: : :

Nama : Stase : JUDUL PROSEDUR

NILAI NO A ASPEK YANG DINILAI FASE ORIENTASI 1 Mengucapkan salam 2 Memperkenalkan diri 3 Menjelaskan tujuan 5 Menjelaskan prosedur 6 Menanyakan kesiapan pasien B FASE KERJA 1 Membantu klien pada posisi high flower Memasang handuk pada dada klien, letakkan tissue wajah 2 dalam jangkauan klien 3 Memasang sarung tangan Meminta klien untuk rileks dan bernafas normal dengan 4 menutup satu hidung kemudian mengulanginya dengan menutup hidung yang lain. 5 Mengukur panjang slang yang akan dimasukan Memberi tanda pada panjang slang yang sudah diukur 6 dengan menggunakan plester. 7 Mengoleskan jeli pada NGT sepanjang 10-20cm Mengingatkan klien bahwa slang akan segera dimasukan dan instruksikan klien unruk mengatur posisi kepala ekstensi, masukan slang melalui lubang hidung yang telah 8 ditentukan 9 Melanjutkan memasukan slang sepanjang rongga hidung. 2 2 2 2 2 2 BOBOT 1 0

2 2

3 5 3 5

2 8

Melanjutkan memasang slang sampai melewati nasofaring. Setelah melewati nasofaring(3-4cm) Menganjurkan klien 10 untuk menekuk leher dan menelan. Mendorong klien untuk menelan dengan memberikan sedikit air minum(jika perlu) Menekankan pentingnya 11 bernafas lewat mulut Tidak memaksakan selang untuk masuk, jika ada hambatan atau klien tersedak, sianosis, hentikan mendorong selang. Periksa posisi slang dibelakang tenggorok dengan 12 menggunakan sudip lidah dan senter. Jika telah selesai memasang NGT sampai ujung yang telah 13 ditentukan, anjurkan klien rileks dan bernafas normal 14 Perikasa letak slang Mengoleskan alcohol pada ujung hidung klien dan biarkan 15 sampai kering(membantu melekatkan plester lebih baik)

6 5 10

16 Melepas sarung tangan. Memfiksasi slang dengan plester dan hindari penekanan 17 pada hidung. 18 Mencuci tangan C FASE TERMINASI 1 Melakukan evaluasi 2 menyampaikan rencana tindak lanjut 3 Berpamitan D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN 1 Ketenangan 2 melakukan komunikasi terapeutik 3 menjaga keamanan pasien 4 menjaga keamanan perawat Total

2 2

4 4 2

2 3 3 2 100

Kelompok 4 1. Hanis Nuranisa 2. Heni Arifah

3. Indarwati 4. Kefas prasetya adi

Você também pode gostar