Você está na página 1de 41

BAB 1 LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni 100-200 ml sekali defekasi (Hendarwanto, 1999). Menurut WHO (1980) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. Sedangkan menurut Ngastiyah (1997) diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat bercampur lendir dan darah. B. Penyebab 1. Faktor infeksi a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare, meliputi infeksi bakteri (Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella,

Campylobacter,Yersinia, Aeromonas, dsb), infeksi virus (Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dll), infeksi parasit (E. hystolytica,

G.lamblia, T. hominis) dan jamur (C. albicans). b. Infeksi parenteral;merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.

2. Faktor Malabsorbsi Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Intoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein.

3. Faktor Makanan Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi jenis makanan tertentu.
1

4. Faktor Psikolog Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas).

C. Patofisiologi Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:

1. Gangguan osmotic Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan mempengaruhi tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air danelektroloit ke dalam lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. 2. Gangguan sekresi Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya timbul diare kerena peningkatan isi lumen usus. 3. Gangguan motilitas usus Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selan jutnya dapat timbul diare pula.

D. ANATOMI FISIOLOGI

E. Manifestasi Klinis ( Tanda Gejala ) Muntah. Demam. Nyeri Abdomen Membran mukosa mulut dan bibir kering Fontanel Cekung Kehilangan berat badan Tidak nafsu makan Lemah

F. KOMPLIKASI Dehidrasi Renjatan hipovolemik Kejang Bakterimia Mal nutrisi Hipoglikemia Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus. Dari komplikasi Gastroentritis,tingkat dehidrasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Dehidrasi ringan Kehilangan cairan 2 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok. Dehidrasi Sedang Kehilangan cairan 5 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam. Dehidrasi Berat Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik seperti tandatanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui kadar elektrolit dan jumlah sel darah putih.Untuk mengetahui organisme penyebabnya, dilakukan pembiakan terhadap contoh tinja.Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan tinja.Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup,bila memungkinkan dengan menentukan PH keseimbangan analisa gas darah atau astrup,bila memungkinkan.Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui pungsi ginjal.pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik atau parasit secara kuantitatif,terutama dilakukan pada penderita diare kronik.

H. PENATALAKSANAAN Pada klien yang mengalami diare tanpa dehidrasi (kekurangan cairan). Tindakan: - Untuk mencegah dehidrasi, beri klien minum lebih banyak dari biasanya - Makanan diberikan seperti biasanya - Bila keadaan klien bertambah berat, segera bawa ke Puskesmas terdekat Pada klien yang mengalami diare dengan dehidrasi ringan/sedang Tindakan: - Berikan oralit - Teruskan pemberian makanan - Sebaiknya yang lunak, mudah dicerna dan tidak merangsang - Bila tidak ada perubahan segera bawa kembali ke Puskesmas terdekat. Pada klien yang mengalami diare dengan dehidrasi berat Tindakan: - Segera bawa ke Rumah Sakit / Puskesmas dengan fasilitas Perawatan Oralit diteruskan selama masih bisa minum.

1. Takaran Pemberian Oralit. Prinsip Penatalaksanaan Penatalaksanaan diare akut karena infeksi pada orang dewasa terdiri atas: Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi. Tata kerja terarah untuk mengidentifkasi penyebab infeksi. Memberikan terapi simtomatik Memberikan terapi definitif. cara/rumus:

1. Metode Pierce Berdasarkan keadaan klinis, yakni: * diare ringan, kebutuhan cairan = 5% x kg BB * diare sedang, kebutuhan cairan = 8% x kg BB * diare ringan, kebutuhan cairan = 10% x kg BB 2. Metode Daldiyono Berdasarkan skoring keadaan klinis sebagai berikut: * Rasa haus/muntah = 1 * BP sistolik 60-90 mmHg = 1 * BP sistolik <60 mmHg = 2 * Frekuensi nadi >120 x/mnt = 1 * Kesadaran apatis = 1 * Kesadaran somnolen, sopor atau koma = 2 * Frekuensi napas >30 x/mnt = 1 * Facies cholerica = 2 * Vox cholerica = 2 * Turgor kulit menurun = 1 * Washer women's hand = 1 * Ekstremitas dingin = 1 * Sianosis = 2 * Usia 50-60 tahun = 1 * Usia >60 tahun = 2 Kebutuhan cairan = Skor x 10% x kgBB x 1 ltr 15 Jalan masuk atau cara pemberian cairan Rute pemberian cairan pada orang dewasa meliputi oral dan intravena. Larutan orali dengan komposisi berkisar 29 g glukosa, 3,5 g NaCl, 2,5 g NaBik dan 1,5 g KCl stiap liternya diberikan per oral pada diare ringan sebagai upaya pertama dan juga setelah rehidrasi inisial untuk mempertahankan hidrasi.

Jadwal pemberian cairan Jadual rehidrasi inisial yang dihitung berdasarkan BJ plasma atau sistem skor diberikan dalam waktu 2 jam dengan tujuan untuk mencapai rehidrasi optimal secepat mungkin. Jadwal pemberian cairan tahap kedua yakni untuk jam ke-3 didasarkan pada kehilangan cairan selama 2 jam fase inisial sebelumnya. Dengan demikian, rehidrasi diharapkan lengkap pada akhir jam ke-3. 2. Tata kerja terarah untuk mengidentifkasi penyebab infeksi. Untuk mengetahui penyebab infeksi biasanya dihubungkan dengan dengan keadaan klinis diare tetapi penyebab pasti dapat diketahui melalui pemeriksaan biakan tinja disertai dengan pemeriksaan urine lengkap dan tinja lengkap. Gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa diperjelas melalui pemeriksaan darah lengkap, analisa gas darah, elektrolit, ureum, kreatinin dan BJ plasma.Bila ada demam tinggi dan dicurigai adanya infeksi sistemik pemeriksaan biakan empedu, Widal, preparat malaria serta serologi Helicobacter jejuni sangat dianjurkan. Pemeriksaan khusus seperti serologi amuba, jamur dan Rotavirus biasanya menyusul setelah melihat hasil pemeriksaan penyaring. Secara klinis diare karena infeksi akut digolongkan sebagai berikut: a. Koleriform, diare dengan tinja terutama terdiri atas cairan saja. b. Disentriform, diare dengan tinja bercampur lendir kental dan kadang-kadang darah. Pemeriksaan penunjang yang telah disinggung di atas dapat diarahkan sesuai manifestasi klnis diare. 3. Memberikan terapi simtomatik Terapi simtomatik harus benar-benar dipertimbangkan kerugian dan keuntungannya. Antimotilitas usus seperti Loperamid akan memperburuk diare yang diakibatkan oleh bakteri entero-invasif karena memperpanjang waktu kontak bakteri dengan epitel usus yang seyogyanya cepat dieliminasi. 4. Memberikan terapi definitif. Terapi kausal dapat diberikan pada infeksi: 1) Kolera-eltor: Tetrasiklin atau Kotrimoksasol atau Kloramfenikol. 2) V. parahaemolyticus, 3) E. coli, tidak memerluka terapi spesifik 4) C. perfringens, spesifik
8

5) A. aureus : Kloramfenikol 6) Salmonellosis: Ampisilin atau Kotrimoksasol atau golongan Quinolon seperti Siprofloksasin 7) Shigellosis: Ampisilin atau Kloramfenikol Helicobacter: Eritromisin 9) Amebiasis: Metronidazol atau Trinidazol atau Secnidazol 10) Giardiasis: Quinacrine atau Chloroquineitiform atau Metronidazol 11) Balantidiasis: Tetrasiklin 12) Candidiasis: Mycostatin 13) Virus: simtomatik dan suportif I. KONSEP KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Keluhan Utama Buang air berkali-kali dengan konsistensi encer b. Riwayat Kesehatan Sekarang Pada umumnya klien masuk Rumah Sakit dengan keluhan buang air cair berkali-kali baik disertai atau tanpa dengan muntah, tinja dapat bercampur lendir dan atau darah, keluhan lain yang mungkin didapatkan adalah nafsu makan menurun, suhu badan meningkat, volume diuresis menurun dan gejala penurunan kesadaran. c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu Adanya riwayat penyakit sebelumnya berupa gejala, perjalanan penyakit,penyembuhan dan komplikasi.Adanya riwayat penyakit dalam keluarga, adanya alergi terhadap sesuatu,dn pantanngan d. Riwayat Psikososial

e. Riwayat Spiritual kepercayaan akan kesembuhan dan ibadah sehari-hari 2. Pemeriksaan Fisik a. Tanda-tanda vital Suhu badan Nadi Pernafasan Tekanan darah : mengalami peningkatan : cepat dan lemah : frekuensi nafas meningkat : menurun
9

b. Antropometri Pemeriksaan antropometri meliputi berat badan, Tinggi badan, Lingkaran kepala, lingkar lengan, dan lingkar perut. Pada anak dengan diare mengalami penurunan berat badan. c. Pernafasan Biasanya pernapasan agak cepat, bentuk dada normal, dan tidak ditemukan bunyi nafas tambahan. d. Cardiovasculer Biasanya tidak ditemukan adanya kelainan, denyut nadi cepat dan lemah. e. Pencernaan Ditemukan gejala mual dan muntah, mukosa bibir dan mulut kering, peristaltik usus meningkat, anoreksia, BAB lebih 3 x dengan konsistensi encer f. Perkemihan Volume diuresis menurun. g. Muskuloskeletal Kelemahan fisik akibat output yang berlebihan. h. Integumen lecet pada sekitar anus, kulit teraba hangat, turgor kulit jelek i. Endokrin Tidak ditemukan adanya kelaianan. j. Penginderaan Mata cekung, Hidung, telinga tidak ada kelainan k. Reproduksi Tidak mengalami kelainan. l. Neorologis Dapat terjadi penurunan kesadaran. 2. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan 1) Motorik Kasar Sudah bisa naik/turun tangga tanpa dibantu, mamakai baju dengan bantuan, mulai bisa bersepeda roda tiga. 2) Motorik Halus Menggambat lingkaran, mencuci tangan sendiri dan menggosok gigi

10

BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN TERHADAP ANAK DENGAN GASTROENTERITIS A. Pengkajian Data Dasar Nama Umur Jenis Kelamin Agama Alamat Tanggal MRS Tanggal Pengkajian No. Induk Rumah Sakit Diagnosa Medik : Ny.D : 26Tahun : perempuani : Islam : Prabumulih : 17 Agustus 2010 : 17 Agustus 2010 : 2193 : GastroEnteritis

Identitas Penanggung Jawab : Nama Umur Jenis Kelamin Agama Pekerjaan Hub. Dengan klien : Ny. S : 35 Tahun : Perempuan : Islam : Guru : Ibu kandung

Riwayat Kesehatan Keluhan utama Saat pengkajian : BAB cair lebih dari 10x : Klien mengatakan perutnya mules dan mau BAB terus badan pasien terlihat lemas sehingga dia tidak bisa duduk dan berdiri

11

Riwayat Penyakit Sekarang + / - 5 hari yang lalu klien nyeri perut, klien berobat ke puskesmas diberi obat tetapi tidak hilang juga. Hari ini klien MRS dengan mengeluh lemah atau lesu ditambah mengantuk, perut terasa mules dan pelayan tampak meringis, mata cekung, tugor jelek

Riwayat Penyakit Dahulu Ibu klien mengatakan anaknya pernah menderita mencret seperti ini, tetapi tidak terlalu parah. Makan obat dari warung saja sudah sembuh, itu terjadi pada 6 bulan yang lalu dan klien tidak mengidap penyakit keturunan yang lain.

Riwayat Penyakit Keluarga Dalam keluarga saat ini tidak ada yang menderita sakit dengan penyakit yang sama atau yang menderita penyakit keturunan lainnya.

Aktivitas/istirahat: Gejala: - Kelelelahan, kelemahan atau malaise umum - Insomnia, tidak tidur semalaman karena diare - Gelisah dan ansietas Sirkulasi: Tanda: Takikardia (reapon terhadap dehidrasi, demam, proses inflamasi dan nyeri) Hipotensi Kulit/membran mukosa : turgor jelek, kering, lidah pecah-pecah

Integritas ego: Gejala: Tanda: Respon menolak, perhatian menyempit, depresi Ansietas, ketakutan,, emosi kesal, perasaan tak berdaya

12

Eliminasi: Gejala: Tanda: Bising usus menurun atau meningkat Oliguria/anuria Tekstur feses cair, berlendir, disertai darah, bau anyir/busuk. Tenesmus, nyeri/kram abdomen

Makanan dan cairan: Gejala: berlemak Tanda: Hygiene: Tanda: Ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri Badan berbau Penurunan lemak sub kutan/massa otot Kelemahan tonus otot, turgor kulit buruk Membran mukosa pucat, luka, inflamasi rongga mulut Haus Anoreksia Mual/muntah Penurunan berat badan Intoleransi diet/sensitif terhadap buah segar, sayur, produk susu, makanan

13

Nyeri dan Kenyamanan: Gejala: Tanda: Keamanan: Tanda: Seksualitas Gejala: Interaksi sosial Gejala: Gejala: Riwayat anggota keluarga dengan diare Proses penularan infeksi fekal-oral Personal higyene Rehidrasi. Penurunan aktivitas sosial Penyuluhan/pembelajaran: Kemampuan menurun, libido menurun Peningkatan suhu pada infeksi akut, Penurunan tingkat kesadaran, gelisah Lesi kulit sekitar anus Nyeri tekan abdomen, distensi. Nyeri/nyeri tekan kuadran kanan bawah, mungkin hilang dengan defekasi

14

B . Pemeriksaan fisik Keadaan umum : kepala rambut mata: hidung telinga mulut dada abdomen: inspeksi auskultasi perkusi palpasi : simetris, tidak ada pembengkakan : bising usus 25x/menit : timpani : turgor elastis : terlihat kemerahan bentuk konjungtiva sklera : simetris : anemis : agak cekung : tidak ada kelainan : bersih, simetris dan tidak ada kelainan : bersih, tidak ada pembengkakan gusi : tidak terdapat kelainan kesadaran suhu nadi pols : comphosmenthis : 38,50C : 85 x/ menit : 35x/menit : tidak ada kelainan : kuat, tidak mudah rontok dan bersih

anogenital Ekstrimitas: Atas Bawah

: tidak ada kelainan : tidak ada kelainan

C. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul Kekurangan volume cairan b.d berlebihan feses dan muntah. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d absorbs nutrien. Kecemasan keluarga b.d perubahan status kesehatan anaknya.

15

D. Analisa data No. Data 1 DS : Klien mengatakan sakit perut yang berlebihan dan muntah-muntah. DO : suhu nadi menit pols : 2 DS : Klien mengatakan tidak nafsu makan. DO : Klien tampak lemah dan lesu. 3 DS : Klien mengatakan takut. DO : Klien terlihat gelisah. Kecemas an keluarga. Perubaha n nutrisi kurang dari kebutuha n tubuh. : 37,50C : 85 x/ Penyebab Masalah Kekurang an volume cairan.

35x/menit

16

E. Rencana Keperawatan Diagnosa 1 Kekurangan volume cairan b.d berlebihan feses dan muntah.

Intervensi Memberikan cairan oral dan parental sesuai dengan program dehidrasi pantau intake dan output. Mengganti cairan yang keluar bersama feses. Memberikan informasi status keseimbangan cairan untuk menetapkan cairan pengganti. Rasionalisasi Berikan cairan oral dan parental sesuai dengan program dehidrasi pantau intake dan output. Ganti cairan yang keluar bersama feses. Berikan informasi status keseimbangan cairan untuk menetapkan cairan pengganti.

Evaluasi S : Klien mengatakan sakit perut dan muntah berkurang O : TTV dalam batas normal o suhu o nadi o pols : 37,50C : 85 x/ menit : 35x/menit

o Kebutuhan cairan akan terpenuhi, tidak ada tanda-tanda dehidrasi. A : masalah teratasi sebagian P : intervensi diteruskan

17

Diagnosa 2 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d absorbs nutrien.

Intervensi Mempertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas selama fase akut Menurunkan kebutuhan metabolik Membantu pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan program diet Memenuhi kebutuhan nutrisi klien Mengkolaborasi pemberian nutrisi parental sesuai indikasi

Rasionalisasi Pertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas selama fase akut Turunkan kebutuhan metabolik Bantu pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan program diet Terpenuhi kebutuhan nutrisi klien Kolaborasi penberian nutrisi parental sesuai indikasi

Evaluasi S : Klien sudah mau makan O : - lemas berkurang - Lesu berkurang - Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria yang terjadi peningkatan berat badan A : Masalah teratasi sebagian P : intervensi diteruskan

18

Diagnosa 3 Kecemasan keluarga b.d perubahan status kesehatan anaknya.

Intervensi Mendorong keluarga klien untuk membicarakan dan memberikan unmpan balik tentang mekanisme koping yang tepat Membantu mengidentifikasi penyebab kecemasan alternatif pemecahan masalah tekanan bahwa kecemasan adalah masalah umum yang terjadi pada orang tua klien yang anaknya mengalami masalah yang sama Membantu menurunkan stress dengan mengetahui bahwa klien bukan satu-satunya orang yang mengalami msalah yang sedemikian Rasionalisasi Dorong keluarga klien untuk membicarakan dan memberikan unmpan balik tentang mekanisme koping yang tepat Bantu mengidentifikasi penyebab kecemasan alternatif pemecahan masalah tekanan bahwa kecemasan adalah masalah umum yang terjadi pada orang tua klien yang anaknya mengalami masalah yang sama Bantu menurunkan stress dengan mengetahui bahwa klien bukan satu-satunya orang yang mengalami msalah yang sedemikian.

Evaluasi S : klien mengatakan tidak takut lagi terhadap penyakit nya O: - klien tidak gelisah lagi - Keluarga mengungkapkan kecemasan berkurang. A : Masalah teratasi sebagian P : Intervensi diteruskan.

19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM PENCERNAAN PADA KLIEN NY.MAULINA DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANGAN PAVILIUN KUSUMA DI RS.PT PUSRI PADA TAHUN 2012

A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien Nama Umur Jenis kelamin Agama Alamat Tgl MRS Tgl Pengkajian Diagnosa Medis : Ny.Maulina :28tahun :Laki-laki :islam :Jln.M.Zen harapan jaya :07 februari 2012 :08 februari 2012 :GastroEnteritis

2. Identitas penanggung jawab Nama Umur Jenis kelamin Agama Pekerjaan Hub dengan klien :Budi Abdulah :29 tahun :Laki-laki :Islam :PNS :Suami

3. Riwayat kesehatan Keluhan utama:BAB lebih dari 10x sehari,mual dan muntah serta ada demam.. Pengkajian:Klien mengatakan perutnya terasa mules atau mau BAB terus,klien tampak lemas,badan panas(temp:38C)

20

4. Riwayat penyakit saat ini Lebih kurang 5 hari yang lalu pasien mengatakan nyeri perut dan mules,berobat ke puskesmas di beri obat tetapi sampai sekarang tidak sembuh,akhirnya klien memutuskan untuk berobat ke RS.PT PUSRI dengan mengeluh nyeri perut seperti melilit-lilit,dengan skala nyeri 8 di bagian perut sebelah kanan atas.BAB encer lebih dari 10x sehari,ada demam dan badanya terasa lemas atau lesu.

5. Riwayat penyakit dahulu Suami klien mengatakan kalau istrinya pernah mengalami mencret seperti ini tetapi tidak terlalu parah.Biasanya minum obat yang di beli di warung saja sudah sembuh,itu terjadi lebih kurang 3 bulan yang lalu dan tidak menderita penyakit keturunan yang lain.

6. Riwayat penyakit keluarga Dalam keluarga saat ini tidak ada yang menderita sakit dengan penyakit yang sama dan tidak ada penyakit keturunan yng lain.

7. Riwayat psikologi,sosial,dan spiritual Psikologis :Keluarga (suami) mengatakan bingung dengan keadaan klien yang sering bertanya tentang penyakitnya dan takut akan bertambah parah. Sosial : Hubungan klien dengan keluarga terjalin dengan baik,hubungan dengan keluarga dan warga sekitar juga baik. Spiritual : Klien percaya dapat sembuh dengan menjalani perawatan di rumah sakit,klien juga mengatakan masih sering shalat walaupun sering ada yang bolong bolong.

8. Riwayat alergi terhadap pengobatan :Klien mengatakan tidak ada makanan yang di pantangi,dan tidak ada obat yang menyebab alergi.

21

B. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan Umum Tanda tanda vital: TD Pols RR Temp 2. Status Gizi BB sebelum Tinggi BB Ideal BB sekarang 3. Kebutuhan sehari hari No. Aktifitas 1. Pola nutrisi: *makan -frekuensi -jenis -jumlah -masalah 3xsehari 2xsehari Sebelum MRS Sesudah MRS : 46kg :158cm :48kg :43kg :110/70 mmHg :74x/menit :24x/menit :38C

Nasi,lauk pauk,buahan,sayuran,dll Nasi,agar-agar,buahan,dll 1 porsi Tidak nafsu makan 1 porsi Tidak nafsu makan/porsi makananya sering tidak habis

*Minum -fekuensi +/-5gelas/hari(5x250=1250ml) NB:1gelas=250ml +/7gelas/hari(7x250=1750ml),ditambah infus terpasang dengan gtt=20x/menit -jenis 2. Pola eliminasi *BAB -frekuensi +/-10xsehari +/-10xsehari air putih Air putih dan jenis cairan infus RL

22

-konsistensi -masalah

Encer/cair Resiko output yang berlebihan

Encer/cair Resiko output yang berlebihan

*BAK -frekuensi +/-3xsehari(3x125=375ml/hari) NB;sekali BAK=125cc -warna Kuning Kuning +/-3xehari(3x125=375ml/hari)

*muntah 3. Pola istirahat -lama Masalah

3x

3x

7 jam sehari Susah tidur karena gelisah

6 jam sehari Susah tidur karena gelisah

4.

Personal hygiene *mandi Frekuensi *gigi dan mulut -frekuensi 2x sehari 2x sehari 2x sehari 2x sehari

4. Data sistematik : 1. Sistem persepsi sensori : a. Pendengaran:klien bisa di ajak komunikasi dengan baik,dengan jarak +/- 1 meter b. Penglihatan:klien mengatakan dapat membaca koran dengan baik pada jarak +/30cm. c. Penciuman: klien dapat membeda bau jeruk,alkohol 70% dan kopi dengan mata tertutup. d. Peraba:klien dapat melokalisasi rasa nyeri dengan respon spontan saat di tusuk dengan jarum,dan sensitip dengan benda halus seprti kapas. e. Masalah keperawatan:tidak ada masalah

23

2. sistem penglihatan a. Lapang pandangan: klien dapat melihat ke arah kiri ataupun kanasamping b. Kesimetrisan mata :simetris c. Konjungtiva d. Sklera e. kelopak mata f. kornea : tidak anemis : tidak ikterik :simetris :isokor

g. masalah keperawatan:tidak ada masalah

3. Sistem pernapasan a. Frekuensi b. Batuk c. bunyi napas :20x/menit :tidak ada :tidak ada bunyi napas tambahan/vesikuler

d. sumbatan jalan napas:tidak ada e. bentuk dada :simetris

f. masalah keperawatan:tidak ada masalah.

4. Sistem Kardiovaskuler a. TD: 110/70mmHg b. Tem:38C c. Pols:80x/menit d. inspeksi:simetris e. palpasi:tidak ada benjolan f. perkusi:g. auskultasi:vesikuler h. masalah keperawatan:tidak ada masalah

5. Sistem saraf a. kesadaran b. GCS E (membuka mata) V(mengikuti perintah) :compos mentis :15 :6 :5
24

M (melokalisir nyeri) c. masalah keperawatan

:4 :tidak ada masalah

6. Sistem Integumen a. Warna kulit b. Luka c. Memar d. Kemerahan e. Turgor kulit f. Masalah keperawatan : Sawo matang : Tidak ada luka : Tidak ada memar : Tidak ada. :kurang elastis : Tidak ada masalah

7. Sistem Gastroentestinal a. Nafsu makan b. Porsi MRS c. porsi SMRS : Klien mengatakan tidak nafsu makan : 3x sehari,tetapi tidak habis dalam 1 porsi : 2x sehari ,tetapi tidak habis dalam 1 porsi

d. Kemampuan mengunyah : Klien dapat mengunyah dengan baik e. Kemampuan menelan f. Abdomen : Klien dapat menelan dengan baik :I: P: P: A:

g. Diet h. Masalah keperawatan 8. Sistem Muskulusketal a. Rentang Gerak

: BB(bubur biasa) : Nutrisi kurang dari kebutuhan

: Terbatas karena terpasang infus dan kelemahan fisik.

b. Keseimbangan & cara jln : Tidak tegap c. Kemampuan aktifitas d. Genggaman Tangan e. Akral f. Otot Kaki g. Fraktur h. Masalah keperawatan 9. Sistem Perkemihan
25

: Di bantu sebagian : Kuat kanan dan kiri :hangat : Kuat kiri dan kanan : Tidak ada : Intoleransi aktifitas

a. Urine b. Frekuensi

: Berwarna kuning : 3x sehari (3x250ml=750ml/hari) NB:1 kali BAK =250ml

c. Masalah Keperawatan

: Tidak ada masalah

5. Data Penunjang Hasil Laboratorium No. 1. 2. 3 4. 5. 6. 7. Jenis Hemoglobin Leukosit Trombosit Limposit Hematokrik Ureum Creatinin hasil 14,3 g/dl 8m/l 250.000 54% 42% 16 0,5 Nilai normal 11-16 g/dl 4 10 m/l 150-450ribu 22%-40% 37 %-50 % 1-5

6. Terapi yang di berikan a. Tetra siklin di berikan melalui intra vena dengan dosis 3 x sehar b. Paracetamol di berikan saat suhu tubuh meningkan (demam) c. Trinidazol di berikan melalui oral dengan dosis 3 x sehari d. RL 500cc melalui intra vena denga gtt=20x/menit

26

C. ANALISA DATA Nama : Ny.MAULINA Dx.Medis :Gastro Enteritis

Jenis kelamin :perempuan No.kamar/bed :7/1 No. Data 1. Ds:klien mengatakan merasa mules,BAB encer lebih dar 10x sehari,BAK lebih sering dari biasanya,mual dan muntah 3x. Etiologi

Hari /tanggal :selasa/8 Feb 2012

Masalah 1.Kekurangan volume cairan

Bakteri,virus,parasit

Masuk dalam saluran cerna Berkembang biak di usus Infeksi usus Tekanan dalam usus meningkat Nyeri Pergeseran air dan elektrolit Usus terangsang untuk mengeluarkannya Resiko terjadi kekurangan volume cairan

Do :klien tampak lemas dan lesu,mukosa bibir kerinng,TTV: TD:110/70mmHg Temp:37C RR:24x/menit Infus terpasang dengan cairan RL dengan gtt=20x/menit.

2.

Ds :klien mengatakan kalau dirinya merasa gerah

Bakteri, virus ,parasit Masuk dalam saluran cerna Berkembanngbiak di usus Infeksi usus Hiperperistaltik usus Peningkatan suhu tubuh

2.Peningkatan suhu tubuh

Do :klien tampak gelisah, TTV: Temp :38C TD :110/70mmHg Pols :84x/menit RR:20x/menit

27

3.

Ds :klien mengatakan merasa nyeri di bagian perut sebelah kanan atas.

Bakteri ,virus ,parasit Berkembangbiak di usus

3.Nyeri

Do :klien tampak gelisah,meringis kesakitan, dengan skala nyeri 8

Infeksi usus Adanya zat makanan yang tidak dapat diserap oleh usus Tekanan dalam usus meningkat Nyeri perut

4.

Ds :klien mengatakan kalau dya takut tentang penyakitnya akan bertambah parah

Bakteri,virus,varasit Berkembanbiak di usus

4.Anxietas

Do :klien tampak kebingungan dan gelisah,serta sering bertanya ke petugas kesehatan tentang proses penyakitnya.

Infeksi usus Peningkatan sekresi air dan elektrolit DIARE Kurangnya pemenuhan nutrisi Kurangnya pengetahuan Timbul pertanyaan pada keluarga tentang penyakitnya Anxietas

28

*Prioritas Utama Masalah : 1. Kekurangan volue cairan berhubungan dengan pergeseran air dan elektrolit. 2. Nyeri berhubungan dengan proses peningkatan tekanan osmotic dalam usus 3. Peningkatan suhu tubuhberhubungan dengan proses infeksi usus pada penyakitnya 4. Anxietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan

D.DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan pergeseran air dan cairn elektrolit. Ds:klien mengatakan merasa mules,BAB lebih dari 10x sehari dengan kkonsistensi encer,mual dan muntah 3x. Do:klilen tampak lemas dan lesu, dengan TTV :Temp =38C, TD =110/70mmHg ,Pols 80x/menit , RR =20x/menit,infus terpasang RL dengan gtt=20x/menit,Urine=+/375ml/hari. 2. Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan osmotic dalam usus Ds :Kluen mengatakan kalau dya merasa gerah Do :Klien tampak gelisah ,dengan TTV :TD :110/70mmHg , Temp :38C , Pols :84x/menit , RR : 24X/MENIT 3. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi usus pada penyakitnya Ds :Kliwn mengatakan merasa nyeri dibagian perut sebelah kanan atas Do :Klien tampak gelisah ,dan meringis kesakitan dengan skala nyeri :8

4. Anxietas berhubungan dengan kurangnyan pengetahuan. Ds:Klien mengatakan kalau dya takut penyakitnya akan bertambah parah Do:klien tampak kebingungan,gelisah dan sering bertanya pada petugas kesehatan tentang penyakitnya.

29

E.NURSING CARE PLANING (INTERVENSI KEPERAWATAN) Nama Jenis kelamin Kamar/bed


No. 1.

:Ny.Maulina :perempuan :7/1


Tujuan *Tupan:Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24jamvolume cairan tubuh terpenuhi. *Tupen:Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24jam BAB klien menjadi 5xsehari,mual dan mntah hilang.

Hari/Tanggal :selasa/8 Feb 2012 No.Rec.Record:-

Diagnosa keperawatan Kekurangan volume cairan berhubungan dengan pergeseran air dan cairan elektrolit

Rencana keperawatan MANDIRI : 1.Pantau tingkat intake dan output

Rasionalisasi

1.Akan lebih teliti dalam memantau pemasukan dan pengeluaran dlam tubuh.

2.Ajarkan pendidikan kesehatan tentang pentingnya makan

2.klien dapat lebih memahami akan pentingnya makan.

3.Anjurkan pasien agar menghabiskan porsi makanannya.

3.agar klien mengerti akan pentingnya makan bagi dirinya.

KOLABORASI : 1.Berikan cairan oral/parental sesuai dengan progam dehidrasi *Untuk menggantikan cairan yang telah tereliminasi

2.

Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanano smotic dalam usus

*Tupan :Setelah dilkukan asuhan keperawatan selama 3x24jam rasa nyeri benar-benar hilang.

MANDIRI : 1.Berikan kompres hangat 1.Rasa hangat akan lebih memberikan rasa nyaman dan mengurangi rasa nyeri

*Tupen :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24jam klien tidak lagi

2.Catat keluhan nyeri,lokaasi dan lamanya terjadi nyeri

2.Nyeri tidak selalu ada tetapi dapat timbul sewaktu waktu

30

gelisah,skala nyeri menjadi =5.

3.Ajarkan manajemen nyeri 4.pantau skala nyeri

3.Manajemen nyeri akan mengurangi rasa nyeri 4.skala nyeri normal =0

KOLABORASI: *Berikan obat penghilang rasa nyeri 3. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi usus pada penyakitnya *Tupan :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24jam suhu tubuh kembali normal MANDIRI : 1.Pantau Tanda-tanda Vital 1.TTV normal Temp : 38C , TD :120/80mmHg ,RR :2050x/menit ,Pols :70100x/menit *Tupen:Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24jam klien tidak lagi gelisah ,dan suhu tubuh klien menjadi =37C 3.Anjurkan klien untuk 3.pakaian tipis akan lebih memakai pakaian tipis. menyerap keringat 2.Anjurkan klien agar banyak minum air putih 2.air kan menstabilkan suhu tubuh

4.Berikan kompres hangat pada klien

4.kompres hangat lebih efektif menurunkan suhu tubuh.

KOLABORASI : *berikan obat penurun panas 4. Anxietas b.d kurangnya pengetahuan. *Tupan :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24jam rasa cemas pasien sudah hilang dan klien sudah tenang. 2. Berikn aktifitas hiburan. *Tupen :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1. Berikan endidikan kesehatan tentang enyakit yang di alaminya. 1. Membuat klien lebih paham akan keadaannya sekarang dalam tingkat parah atau tidak. 2. Aktifitas hiburan akan mengalihkan perhatian dan pikiran klien yang selalu kebingungan.

31

1x24jam klien tidak lagi tampak kebingungan tentang penyakitnya.

3. Libatkan keluarga untuk lebih aktif dan komunikatif.

3. Keluarga akan sabgat mempengaruhi mental klien.

F.NURSING CARE IMPLEMENTATION

Nama Jenis kelamin Kamar/bed

:Ny.Maulina :perempuan :7/1

Hari/Tanggal : Rabu/9 Feb 2012 No.Rec.Record:-

No. 1.

Diagnosa Keperawatan Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan pergeseran air dan cairan elektrolit.

Jam 08:30

Tindakan Keperawatan 1.Memberikan cairan parental dengan program dehidrasi larutan RL dengan gtt=20x/menit.

08:40

2.Memantau tingkaat intake dan output setiap 1x24jam.

08:50

3.Mengajarkan pendidikan kesehatan tentang pentingnya makan.

08:50

4.Menganjurkan pada klien agar menghabiskan porsi makanannya.

10:00

5.Melakukan kolaborasi dengan team kesehatan lainna tentang perawatan dan teapi yang diberikan selanjutnya. 1.Memantau tanda tanda vital setiap 8jam sekali. Temp=38C, TD=110/70mmHg ,RR=25x/menit ,Pols=80x/menit.

2.

Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi usus pada penyakitnya.

12:00

12:10

2.Menganjurkan klien untuk banyak minum air putih.

12:10

3.Menganjurkan klien untuk memakai pakaian tipis yang lebih menyerap keringat.

12:30

4.Memberikan kompres hangat pada kening pasien

32

dengan menggunakan handuk. 3. Nyeri berhubungan dengan peningkatan tekanan osmotic dalam usus. 12;40 12:30 1.Memberikan kompres hangat dengan handuk yang di bahasi dan di letakan pada perut klien. 2.Mencatat keluhan nyeri ,lokasi dan lamanyan terjadi nyeri.nyeri seprti melilit-lilit di bagian perut sebelah kanan atas sekitar 10-15menitan. 12:50 3.Mengajarkan manajemen nyeri dengn tehknik napas dalam. 13:00 4.Memantau skala nyeri setiap 8jam sekali. Skala nyeri =7 4. Anxietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan. 15:00 13:20 1.Memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit yang di alaminya dalam bentuk lisan. 2.Memberikan aktifitas hiburan dengan lebih komunikatif / di ajak bercerita. 15:30 3.Melibatkan keluarga klienuntuk lebih aktif dan komunikatif.

33

G.EVALUASI Nama Jenis kelamin No.kamar/bed No. 1. :Ny.Maulina :perempuan :7/1 Diagnosa Keperawatan Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan pergeseran air dan cairan elektrolit. Dx Medis : Gastro Enteritis

No Med Rec : Hari/tanggal Jam 14:00 :9 februari 2012 Evaluasi S :klien mengatakan masih merasa mules,tidak nafsu makan,mual dan muntah.

O : -klien tamak lemas dan lesu,TTV : -Temp =37,9C -TD =110/70mmHg -RR = 25x/menit -Pols=75x/menit

A :Masalah beum teratasi

P :tindakan yang di teruskan : 1, 2,3,4,5 2. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksipada penyakitnya. 14:00 S :Klien mengatakan kalau dirinya merasa gerah

O : -Klien tampak gelisah,TTV : -Temp=37,9C -TD =110/70mmHg -RR=25x/menit -Pols=75x/menit

34

A:Masalah teratasi sebagian

P :Tindakan yang diteruskan :1,2,3,4 3. Nyeri berhubungan dengan peningkatan 14:00 tekanan osmotic. S :Klien mengatakan sekarang tidak tersa nyeri tetapi sering muncul sewaktuwaktu. O :Klien sudah tampak tenang,dengan skala nyeri=3

A:Masalah teratasi sebagian

P:Tindakan yanng di teruskan ;2,3,4 4. Anxietas 14:00 S :Klien mengatakan masih bingung tentang proses penyakitnya. O:Klen tampak kebingungan,gelisah dan sering bertanya pada petugas tentang penyakitnya. A :Masalah teratasi sebagian P:Tindakan yang diteruskan :1,2,3

35

Nama Jenis kelamin No.kamar/bed

:Ny.Maulina :perempuan :7/1 jam

Dx Medis

: Gastro Enteritis

No Med Rec : Hari/tanggal Evaluasi S :klien mengatakan masih rasa mules,tidak nafsu makan,mual dan muntah sudah berkurang dari biasanya. :10 februari 2012

No. Diagnosa Keperawatan 1. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan pergeseran air dan cairan elektrolit.

14:00

O : -klien tampak lemas dan lesu,TTV : -Temp =37,9C -TD =110/70mmHg -RR = 25x/menit -Pols=75x/menit

A :Masalah teratasi sebagian

P :tindakan yang di teruskan : 1, 2,3 2. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksipada penyakitnya. 14:00 S :Klien mengatakan kalau rasa gerah pada dirina sudah berkurang.

O : -Klien tampak gelisah,TTV : -Temp=37C -TD =110/70mmHg -RR=25x/menit -Pols=75x/menit A:Masalah teratasi sebagian

36

P :Tindakan yang diteruskan :1,2 3. Nyeri berhubungan dengan peningkatan 14:00 tekanan osmotic. S :Klien mengatakan sekarang tidak tersa nyeri lagi sejak semalam. O :Klien sudah tampak tenang,dengan skala nyeri=2.

A:Masalah teratasi sebagian

P:Tindakan yanng di teruskan :4 4. Anxietas 14:00 S :Klien mengatakan sudah sedikit mengrti tentang proses penyakitnya. O:Klien tampak tenang,bisa menjawab sebagian pertanyaan yang diberikan petugas tentang penyakitnya. A :Masalah teratasi sebagian P:Tindakan yang diteruskan :3

37

Nama Jenis kelamin No.kamar/bed

:Ny.Maulina :perempuan :7/1 jam

Dx Medis

: Gastro Enteritis

No Med Rec : Hari/tanggal Evaluasi S :klien mengatakan tidakrasa mules lagi,nafsu makan bertambah ,dan tidak merasa mual dan muntah lagi :11 februari 2012

No. Diagnosa Keperawatan 1. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan pergeseran air dan cairan elektrolit.

14:00

O : -klien tampak lebih segar,TTV : -Temp =36C -TD =120/80mmHg -RR = 25x/menit -Pols=80x/menit

A :Masalah teratasi

P :Intervensi dihentikan 2. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksipada penyakitnya. 14:00 S :Klien mengatakan tidak merasa gerah lagi,merasa lebih nyaman.

O : -Klien tampak gelisah,TTV : -Temp=36C -TD =120/80mmHg -RR=25x/menit -Pols=80x/menit A:Masalah teratasi

38

P :intervensi dihentikan 3. Nyeri berhubungan dengan peningkatan 14:00 tekanan osmotic. S :Klien mengatakan sekarang tidak tersa nyeri lagi sejak kemarin malam sampai sekarang. O :Klien sudah tampak tenang,dengan skala nyeri=0

A:Masalah teratasi

P:Intervensi dihentikan 4. Anxietas 14:00 S :Klien mengatakan sudah mengrti tentang proses penyakitnya. O:Klien tampak tenang,bisa menjawab semua pertanyaan yang diberikan petugas tentang penyakitnya. A :Masalah teratasi P:Intervensi dihentikan

39

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC . Smeltzer, Suzanne. C dan Bare, Brenda. G. 2001. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth Volume 1. Jakarta: EGC http://denfirman.blogspot.com/2009/09/gastroenteritis.html

http://ilmukeperawatan.com/asuhan_keperawatan_diare.html http://nursingbegin.com/wp-content/uploads/2009/05/patofisiologi-ge.bmp

40

41

Você também pode gostar