Ichnology & Sedimentology Model For Deltaic Deposit

- Case Study: Kutai Basin Ery Arifullah (93056/TG) Badan Diklat Prov. Kaltim Perum. Sempaja Lestari Indah A.7 Samarinda HP: 081347195491 Email: ery.arifullah@gmail.com

The Future Sedimentary Geology

Petroleum & Coal Business. Environmental based study.
Climate. Pollution & Enviromental Quality. Agriculture.

Future Research:
Sequence Stratigraphic Concept. Analysis Cyclicity. Specific Dep Env. Coastal & River Management.

Ichnologi

Gambar 4.6 perilaku sedimen pasir di bawah permukaan air.

R selected (Opportunistic) 1. kolonisasi dan respon cepat terhadap perubahan lingkungan. 2. ukuran populasi tidak seimbang. 3. kepadatan tidak tergantung dengan jumlah kematian. 4. kemampuan kompetisi yang rendah. 5. tingkat penyebaran tinggi. 6. sistem reproduksi yang efisien. Storm (pioneer) assemblage. Contoh (dwelling structure): Arenicolites Skolithos Ophiomorpha Paleophycus Diplocraterion Escape burrow Resting traces

K- selected (Equilibrium) 1. kolonisasi lambat. 2. ukuran populasi seimbang. 3. kepadatan tergantung dengan jumlah kematian. 4. mempunyai daya kompetisi yang bagus.

Fairweather (resident) assemblage. Contoh (feeding & grazing structure): Selain yang disebutkan disamping.

Rees, dkk (1977) & Pianka (1970)

Modified from Frey & Pemberton , (1985)

(Pemberton, dkk., 1992)

Kontrol fluvial discharge terhadap karakteristik ichnologi

 Kecepatan sedimentasi tinggi intensitas bioturbasi rendah (Howard, 1975). High water turbidity mengurangi kemampuan strategi feeding, khususnya filter feeding mengurangi keragaman ichnofosil (Perkins, 1974; Moslow & Pemberton, 1988; MacEachern, 1994; Saunders, dkk.,1994).

 Fluktuasi salinitas dan salinitas rendah fresh water ichnofosil kecil dan keragaman rendah (Ekdale, dkk., 1984; Pemberton, dkk., 1992a,; Pemberton & Wightman, 1992; Miller & Labandeira, 2002). Variasi temperatur mereduksi keragaman infauna (Eyles, dkk., 1992).

 Jumlah hancuran material organik tinggi kondisi anoksik menekan aktifitas biologi dan mereduksi ukuran ichnofosil (Savrda & Bottjer, 1987, 1989; Wignall & Pickering, 1993). TOC & komposisi material organik asal darat meningkat indeks bioturbasi menurun (Omura, dkk., 2003). Tipe etologi dikontrol oleh stabilitas & konsistensi sedimen serta kadar oksigen (Ekdale, dkk., 1984; Frey & Pemberton, 1985; Frey, dkk., 1990).

Daerah Penelitian

Samarinda

Delta Mahakam Sepaku

Tanjung Panjilatan
460000 500000
BUS-01

540000
BAT-01

Lantang-1 & 2

Muara Kaeli-2
0

U
10 20 KM

SEP-01 SEB-01 SEG-01 PRT-02

9980000

9980000

Muara Kaeli-1

MUR-01

MUM-01

BIN V-1A

GTSL-Tunu
JONGGON BUA-01

MT. HARYONO WAREHOUSE

PANDAN WANGI PERJUANGAN KESEJAHTERAAN

9940000
CAMP 88

9940000

ANG-01 MELATI-2 MELATI-1 PEL-01

Nubi-1

Nubi-4
BEL-01

Nubi-2 P. Datu Muara Pegah

SEPAKU JBYN NAN-01

LOA-01

SUN-01

Nubi-3 Muara Jawa

9900000

9900000

SEPAKU-3 SEPAKU-1 SKN-01 SPK 8+100 SAM-01

TNG

KETERANGAN:
MIOSEN TENGAH N8

SEGRET

SM-01 MEN-01 RDN-01 RDN-02 SAM-02

N 810 N 850 N 8A N7
LAM-01

Muara Bujit Pulau Bukuan

9860000
RIK-01 WLW-01 SWL-01

N6 N5 N4 SUMUR MINYAK DAN GAS LOKASI SINGKAPAN JALUR SEISMIK

LAM-02 BON-01 GNB-01

9860000

Lokasi pengamatan dan pengambilan conto sedimen di delta Mahakam modern.

Peta zonasi plankton daerah penelitian Cekungan Kutai yang memperlihatkan pembagian satuan berdasarkan zonasi umur biostratigrafi (Bachtiar, 2004).

460000

500000

540000

Geologi Umum

Fluvial dominated delta study Wave & tidal dominated delta study

Geologi Umum

Fluvial dominated delta study

Wave & tidal dominated delta study

Kolom stratigrafi daerah Samarinda (Chambers & Daley, 1995)

Geologi Delta Mahakam Modern

Delta Mahakam Modern

Pembagian jenis delta (Galloway, 1975)

Geologi Delta Mahakam Modern

Karakter sedimentologi endapan delta Mahakam modern (Allen & Chambers, 1998)

ICHNOLOGI ENDAPAN DELTA MAHAKAM MODERN

Perbandingan kelimpahan & tipe ichnofauna Delta Mahakam Modern

he

thy al

P. Datu

Grazing traces

Teichichnus

Monocraterion

Distributary channel

Muara Pegah Tidal Channel

Nubi tidal bar interdistributary area

Sketsa arsitektur & karakteristik ichnologi tidal bar-interdistributary area

Morfologi tidal bar upper estuary di P. Lantang

Ichnofauna tidal bar upper estuary di P. Lantang

Paleodictyon

Pycosipon

Monocraterion Skolithos ichnofacies

Zoophycos ichnofacies

Jejak kaki burung (Psilonichnus ichnofacies)

Crawling traces

Skolithos

Glossifungites ichnofacies

mud excavation pellet

Thallasinoides

Profil lateral P. Lantang

Ichnologi

Psilonichnus

Crawling traces

Ophiomorpha

Morfologi tidal bar lower estuary Ma. Kaeli

Profil lateral Muara Kaeli

Trackway

Distributary Mouth Bar Ma. Bujit & Tg. Panjilatan Trail

Grazing traces

Tg. Panjilatan

Rhomboid ripples

Spyrophycus Ma. Bujit

Excavated pellet

Crawling traces & sinous simetrical ripples

Ma. Bujit

Planolites dwelling tubes crawling traces

fecal casting

ANALISIS ICHNOLOGI ENDAPAN DELTA MAHAKAM MIOSEN

Perbandingan kelimpahan & tipe ichnofosil di ketiga tipe delta dan distributary channel

he

thy al

Kesejahteraan Road

Upper Shoreface Middle Shoreface Upper Shoreface

Lower Shoreface - Offshore

Melati-2 (Former Stadion Utama)

lt De

in Pla a

er pp U

e fac re ho S dle id -M e fac re ho S lt de Pro s ale h aS

r we Lo

Melati-2
k hi c Up

Thin Up

Tidal Bar Complex

Pandan Wangi

l ida T

l via Flu

Wave influence delta

Litofacies assemblages: St, Sh, Sc, Shcs, Sr, Hm, Mm, Melati-2 Outcrop

Struktur sedimen

HCS ( Lokasi Kesejahteraan-3)

SCS ( Lokasi Kesejahteraan-3)

Prodelta ichnofossil (Kesejahteraan Oc)

Te Th Th Th As

Pl

Oph

Shoreface

Th

Pl Rh

Prodelta

Lower Shoreface ichnofossil (Kesejahteraan Oc)

Rh Th Ro

Th Ch

Ar

Th

Lower Shoreface ichnofossil (Melati-2 Outcrop)

Oph Pa

Sk Oph Oph

Lower Shoreface ichnofossil (MT. Haryono Oc)

Oph Ch Te

Ch An Oph

Ch Sk An

An

Oph

Ichnofosil lower shoreface di atas bidang perlapisan (Melati-1 Outcrop)

Psammichnites

Taenidium

Middle Shoreface ichnofossil

Th

Ar Rh

Ophiomorpha

Upper-Middle Shoreface ichnofossil (Kesejahteraan Oc)

Ophiomorpha

Ps

Th

Delta Plain ichnofossil (Melati-2 Oc)

substrate controlled ichnofacies Th

Tidal influence delta Litofacies assemblages: Sc, Hs, Sr, Hm

Sk Sk Ch Ch Esc Te Sk Pl

Lower tidal bar ichnofossil (MT. Haryono & Melati-1 Oc)

Ter

Lower tidal bar ichnofossil (Pandan Wangi Oc)

Simetrical interference ripples

Dim

Oph

Spi Dim

Spi

Oph

Li

(Pandan Wangi Oc)

Esc Lower tidal bar (distal) ichnofossil

Esc

Fosil akar

Delta Plain

Fluvial delta

Litofacies assemblages: Sc, Scr, Sr, Hm

Lower Dist. Mouth Bar

Mid Dist. Mouth Bar

Upper Dist. Mouth Bar

Pl Pa Pa Pl

Pa Sk Pl

Pl Th Oph

Pl Th Pa Pl Si Oph Pa Pl Co Pa Oph

Fluvial dominated delta

Delta Plain

Distributary Channel Litofacies assemblages: Hm, Hs, Sr, Sc

Distributary Channel

Active distributary channel

Th Oph Pl

Sk

Pa Sk Oph

Sk

Th Pl Co Pa

Dist. Channel Margin

Pl Si Co Pl Ch

MODEL ICHNOLOGI & SEDIMENTOLOGI

healthy

healthy

stressed

stressed

healthy

stressed

Model wave dominated delta

indeks & keragaman tertinggi dibandingkan dengan tipe delta yang lain. longshore drift, storm bertanggung jawab menciptakan kondisi healthy. 17 ichnogenera.

Model tidal dominated delta

karakteristik ichnologi lebih baik sedikit dari delta dominasi fluvial kondisi stressed. high fluvial discharge. 10 icnogenera, ada ichnogenera yang dominan.

Model fluvial dominated delta

karakteristik ichnologi menunjukkan kondisi stressed high fluvial discharge. 9 ichnogenera, tidak ada ichnogenera yang dominan.

Model distributary channel

karakteristik ichnologi menunjukkan kondisi stressed : variasi kecepatan sedimentasi tinggi, fluktuasi salinitas/salinitas rendah high fluvial discharge 8 ichnogenera.

Ichnofacies yang dikontrol oleh tipe substrat di Delta Mahakam Modern

Ichnofasies yg dikontrol oleh substrat

Berkaitan dengan proses autosiklik. Kolonisasi pada substrat firmground. Kondisi lingkungan healthy. Ciri-ciri: unlined burrow, terbuka, dijumpai pasir + cangkang dalam burrow.

Ichnofacies yang dikontrol oleh tipe substrat di Delta Mahakam Miosen

Ps

Th

Th

kolonisasi paska coalification. ciri-ciri: unlined burrow, burrow fill kontras dengan batuan sekitarnya (batubara), kadang-kadang hadir struktur spreiten. Thallasinoides+Psilonichnus serupa dengan Teredolites ? dapat dijadikan batas sekuen (Savrda, 1991).

Ichnofasies Glossifungites
Te Th Th Th As

Pl

Oph

Berasosiasi dengan bidang erosi. Memotong ichnofasies Cruziana yang telah ada sebelumnya. Shoreface Dapat dilacak hingga 300 meter. Layak dijadikan bounding surface.

Th

Pl Rh

Prodelta

Evaluasi thd Model Klasik

Respon binatang terhadap perubahan variabel kondisi lingkungan (sedimentologi, batimetri, hidrolika dan rezim kimiawi) dapat diamati melalui interaksinya terhadap substrat sedimen (Seilacher, 1964; Frey dan Pemberton, 1985; dan Pemberton, dkk., 1992a).