Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ng. DIII sebanyak 13 orang dengan Weakness Perawat waktu operan observasi kurang terutama disiplin saat Oppurtunity Mahasiswa praktek profesi Threatened Tuntutan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih profesional. Kenaikan jenjang karir yang dengan terakhir masakerja. Persaingan antar RS lain terutama di lamasesuai pendidikan dan dari untuk
PSIK managemen (10 orang) Perawat dan staf mendapatkan kesempatan yang samauntuk mengikuti pelatihan dan seminar yang diselenggarakan RSSA maupun institusi lain.
pengalaman kerja lebih dari 3 tahun kerja Didukung oleh tenaga kesehatan lain : medis/dokter spesialis, PPDS,
(berdasarkan tanggal 2
4Agustus 2011). Jumlah tenaga keperawatan dan BOR pasien tidak ideal Kurang terinformasinya
administrasi, gizi, farmasi. Perawat bekerja dengan cekatan Jika ada masalah langsung diselesaikan Proses kolaborasi dengan tenaga
tugas, pokok, dan fungsi dari program penunjang keperawatan Sasaran Mutu,
kesehatan lain maupun dengan pegawai lain berjalan dengan baik. Setiap perawat yang bertugas baik yang sudah menjadi pegawai tetap maupun magang bisa mendapatkan kesempatan yang samadalam melakukan askep Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan perawat ruangan
Keperawatan,
tanggungjawabnya.
Pemenuhan kebutuhan ruangan telah Kebutuhan yang diajukan Tarif terpusat dari rumah sakit. dipenuhi dalam jangka
lebih
dibandingkan RS swasta
waktu yang lama dan tidak menyeluruh. C. METHODE Strength Weakness Oppurtunity Threatened
Sentralisasi obat telah dilaksanakan. Supervisi langsung kurang Adanya mahasiswa PSIK yang Persaingan pelayanan antar RS lain Petugasnya dari non keperawatan, yaitu tenaga farmasi. Dengan ini tugas perawat lebih ringan. optimal, hanya dilakukan secara kondisional bila melakukan praktek manajemen keperawatan. terutama di wilayah kota Malang yang mulai menerima pasien Askes.
Adanya kerjasama yang baik Adanya tuntutan yang lebih tinggi antara mahasiswa dengan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang professional dapat Meningkatnya kesadaran
Penggunaan sistem manajemen primer Supervisi modifikasi memungkinkan perawat untuk fokus terhadap pasien kelolaannya dari masuk sampai pulang. berdasarkan tanpa
adanya
format Pasien
masyarakat tentang tanggungjawab dan tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
Timbang terima dilakukan rutin setiap Ronde keperawatan belum pergantian shift pernah dilakukan selama 6
hanya
berupa
menerima departemen
mahasiswa manajemen
pasien. Hal ini menjadi risiko terhadap terjadinya infeksi nosokomial Pada operan shift sore ke shift malam, perawat tidak memvalidasi ke pasien dan tidak memperkenalkan diri ke pasien. Keadaan umum pasien sebagian besar tidak dilaporkan, hanya rencana tindak lanjut untuk malam tersebut.
Kurang optimalnya discharge planning : - Hanya dilakukan secara lisan tanpa media - Belum ada leaflet
tentang
perawatan keluar
D. MATERIAL Strength Weakness Oppurtunity Kelas I lebih dipilih pasien karena kapasitas 2 orang pasien dalam 1 ruang, lebih mendapat privasi dan fasilitas lebih sesuai standar. Threatened Ada ruang rawat inap dengan biaya lebih murah.
Nurse station menjadi satu dengan Lokasi bangunan jauh dari tempat sentralisasi obat, tempat laboratorium-laboratorium, OK, apotek sehingga proses pelayanan, sampel pengambilan laboratorium agak lama. Jumlah termometer terbatas sehingga pengukuran TTV membutuhkan waktu yang agak lama. Masih untuk kurangnya keluarga fasilitas atau pemberian maupun hasil
mempermudah pelayanan. Fasilitas yang ada sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien dan
penunggu pasien.
E. MARKET Strength Ruangan merupakan kelas 1 Kamar terbatas Weakness yang tersedia Opportunity Threatened lain biayanya lebih
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH Teknik prioritas masalah yang digunakan disini adalah teknik kriteria matrik (criteria matrix technique) Yaitu teknik pemungutan suara dengan menggunakan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang dapat digunakan banyak macamnya. Secara sederhana dapat dibedakan atas 5 yaitu : 1. Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah (magnitude = Mg). 2. Besarnya kerugian yang ditimbulkan (severity = Sv). 3. Bisa dipecahkan (Manageability = Mn) 4. Perhatian perawat terhadap masalah (Nursing concern = Nc) 5. Ketersediaan sumber daya (Affordability = Af)
No 1.
Masalah Pelaksanaan tindakan pencegahan nosokomial optimal SOP tangan infeksi kurang (kepatuhan dalam cuci serta
Mg Sv Mn Nc Af
5 4 5 3 5
Total
1500
Ranking
I
2.
Supervisi
langsung
720
II
secara lisan tanpa media Belum ada leaflet tentang perawatan pasien keluar RS. 4 Ronde belum dilakukan keperawatan pernah selama 6
3 3 4 3 3 324 IV
setelah
bulan terakhir
Keterangan : 5 : sangat sering/sangat besar kerugian/sangat mudah dipecahkan/sangat diperhatikan 4 : sering/besar kerugian/mudah dipecahkan/diperhatikan 3 : kadang-kadang/kerugian sedang/agak mudah dipecahkan/ jarang perhatikan 2 : jarang/sedikit kerugian/agak sulit dipecahkan/ kurang diperhatikan 1 : tidak terjadi/tidak ada kerugian/sulit dipecahkan/ tidak diperhatikan
No.
Prioritas Masalah
Why
What
Where
When
Who
How POA
1.
Pelaksanaan tindakan
Sosialisasi
Ruang
1. Sosialisasi masalah 2. Membuat kesepakatan dengan Kepala Ruangan dan Perawata Ruangan mengenai teknis pelaksanaan 3. Sosialisasi kepatuhan SOP setiap
Oktober 2012
pencegahan infeksi SOP nosokomial (khususnya tangan) optimal telah cuci dan
jawab perawat
pelaksanaan prosedur
cuci tangan 2. Supervisi langsung Terbatasnya personel dan waktu untuk melakukan supervisi langsung secara terjadwal Optimalisasi prosedur tindakan keperawatan sesuai standart Optimalisasi mutu pelayanan keperawatan Pengadaan form Ruang supervisi Penjadwalan supervisi 24 A 1 27 Perawat ruangan dan mahasiswa 1. Sosialisasi masalah 2. Membuat kesepakatan dengan Kepala Ruangan Perawata Ruangan mengenai teknis pelaksanaan 3. Pembuatan form supervise 4. Penjadwalan supervisi 5. Pelaksanaan supervise oleh dan 100%
kurang optimal
Oktober 2012
perkembanga n supervise
(kesesuain dengan SOP) 3. Kurang optimalnya Kurangnya sarana terhadap pasien KIE Memberikan informasi kepada dan klien keluarga mengajukan penyediaan leaflet Ruang 24 A 1 27 Semua perawat ruang 1. Sosialisasi masalah 100%
discharge planning
Oktober 2012
dan 2. Membuat kesepakatan dengan Kepala Ruangan Perawat Ruangan mengenai teknis pelaksanaan 3. Pelaksanaan, yaitu memberikan leaflet discharge dan
mahasiswa
planning saat pasien KRS 4. Monitoring dan yaitu melakukan pendokument asian terhadap pelaksaan dan perkembanga n discharge evaluasi,
planning 4. Ronde Keperawatan tenaga belum optimal keperawatan yang sering 1. Menumbuhkan cara kritis sistematis 2. Meningkatkan validitas klien 3. Meningkatkan kemampuan justifikasi data Pengadaan ronde Ruang 24 A jadwal 1 27 Semua perawat ruang 1. Sosialisasi masalah 100%
Oktober 2012
dan 2. Membuat kesepakatan dengan Kepala Ruangan Perawata Ruangan mengenai teknis pelaksanaan dan
ronde keperawatan
mahasiswa