Você está na página 1de 5

Abstrak Hipertiroid (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan kadar hormon tiroid bebas dalam darah.

Karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan. Gejala klinis yang timbul kemudian dinilai dengan menggunakan suatu indeks sebagai dasar diagnosis sebelum pemeriksaan laboratorium, yaitu indeks Wayne, yang dapat membedakan antara hipotiroid dengan hipertiroid. Pada pasien ini, setelah dilakukan pemeriksaan penunjang T3, T4 dan TSH, hasilnya mengarah kepada hipertiroid. Dengan adanya hasil diagnosis hipertiroid maka bisa dilakukan cross cek dengan menggunakan penilaian yang sederhana yaitu Indeks Wayne. Keyword: Hipertiroid, Indeks Wayne History Pasien wanita berusia 62 tahun datang ke Rumah Sakit diantar keluarganya dengan keluhan tidak mau makan sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS), badan pegal-pegal, badan tampak banyak berkeringat, lemas, rasa mual di perut, setiap makan selalu dimuntahkan, sesak nafas bila berjalan ke kamar mandi, sulit tidur, lidah terasa pahit, buang air besar (BAB) susah, buang air kecil (BAK) lancar. Pasien juga mengeluhkan tentang benjolan di lehernya yang semakin membesar dan ikut bergerak jika menelan. Pemeriksaan fisik menunjukan mata eksoftalmos (+), pada leher tekanan vena jugularis meningkat, kelejar tiroid membesar (grade III), bruit pada tiroid(+), auskultasi jantung terdapat bising sistole (+), pada ekstremitas tampak tremor dan hiperhidrosis. Pemeriksaan laboratorium menunjukan kreatinin 0,45, SGOT 45, T3 4,85, TSH-S <0,05, T4 >70, hasil EKG atrial fibrilasi. Diagnosis Hipertiroid Terapi Pada pasien ini diberi terapi medikamentosa yaitu anti-thyroid (propiltiourasil 1 x 100 mg), anti-vomitus (inj. Metoclorpamide/ 12 jam), antibiotik (Inj. Cefotaxim 1 g/ 12 jam), analgetik (Paracetamol 3 x 500mg), H2 bloker (Inj. Ranitidin/ 12 jam) dan infus kristaloid (Inf. NaCl 15 tetes/menit) Diskusi Indeks Wayne pada pasien ini Gejala Sesak nafas Palpitasi Mudah lelah Skore +1 +2 +2 Eksophtalmus +2 Tanda Pembesaran tiroid Bruit pada tiroid Ada +3 +2 Tidak ada 3 2

Senang hawa panas Senang hawa dingin Keringat berlebihan Gugup Nafsu makan naik Nafsu makan turun Berat badan naik Berat bedan turun

5 +5 +3 +2 +3

Retraksi palpebra Palpebra terlambat

+2 +4 +2 +1 3 2

Hiperkinesis Telapak tangan lembab Nadi < 80x/menit Nadi > 90x/menit

+3 +4 2 3 3 Fibrilasi atrial

normal

Hasil score: < 11 = eutiroid > 19 = hipertiroid

11-18 =

Total skore pada pasien ini adalalah 32, sehingga berdasarkan Indeks Wayne, pasien tersebut dapat dikategorikan hipertiroid Mengapa dapat timbul gejala-gejala seperti dalam Indeks Wayne, semua dapat diterangkan secara patofisiologis, berdasarkan berbagai sumber-sumber dan teksbook dapat dijelaskan seperti dibawah ini: Efek Hormon Tiroid dalam Tubuh a. Efek pada berat badan Apabila produksi hormon tiroid meningkat, maka hampir selalu menurunkan berat badan, walaupun hormon tiroid menambah nafsu makan, tetapi tidak seimbang dengan perubahan peningkatan metabolisme tubuh (60-100% diatas normalnya). b. Efek pada sistem kardiovaskular Aliran darah dan curah jantung : Meningkatnya metabolisme dalam jaringan mempercepat pemakaian oksigen dan memperbanyak jumlah produk akhir dari metabolisme yang dilepaskan dari jaringan. Hal ini menyebabkan vasodilatasi pada sebagian besar jaringan tubuh. Kecepatan aliran darah dalam kulit terutama meningkat oleh karena meningkatnya kebutuhan karena kebutuhan untuk membuang panas. Sebagai akibatnya, maka curah jantung akan meningkat.

Frekuensi denyut jantung : Hormon tiroid dapat berpengaruh langsung pada eksatibilitas jantung, yang selanjutnya meningkatkan frekuensi denyut jantung. Kekuatan denyut jantung : Peningkatan aktifitas enzimatik yang disebabkan oleh peningkatan produksi hormon tiroid, juga meningkatkan denyut jantung. c. Efek pada respirasi Meningkatnya kecepatan metabolisme, akan meningkatkan pemakaian oksigen dan pembentukan karbondioksida. d. Efek pada sistem saraf pusat Penderita hipertiroid cenderung cemas karena hormon tiroid dapat menimbulkan disosiasi pikiran. e. Efek tehadap otot Bila hormon tiroid berlebihan, otot akan menjadi lemah karena berlebihannya katabolisme protein. Oleh karena itu penderita hipertiroid akan selalu merase lelah. Tremor otot pada hipertiroid disebabkan oleh bertambahnya kepekaan sinaps saraf di daerah medula yang mengatur tonus otot. f. Efek pada tidur Penderita hipertiroid dapat kesulitan untuk tidur, karena efek eksitasi dari hormon tiroid pada sinap. Terapi Hipertiroid Tujuan pengobatan hipertiroid adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan, dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi total). 1. Obat Antitiroid Kelompok Obat Obat Anti tiroid Propiltiourasil (PTU) Metimazol (MMI) Karbimazol (CMZ) Efeknya Menghambat sintesis hormone tiroid dan bersifat imunosupresif (PTU juga menghambat konversi T4 T3).

Antagonis adrenergic- Mengurangi dampak hormon

Propranolol Metoprolol Atenolol Nadolol

tiroid pada jaringan.

Bahan mengandung iodine Kalium iodide Solusi lugol Natrium ipodat Asam iopanoat Menghambat keluarnya T3 dan T4. Menghambat T3 dan T4 serta produksi T3 ekstrasistol.

Obat lainnya Kalium perklorat Litium karbonat Glukokortikoids Memperbaiki efek hormon di jaringan dan imunologis Menghambat transport yodium, sintesis dan keluarnya hormon.

2. Pengobatan dengan yodium radioaktif Indikasi pengobatan dengan yodium radioaktif diberikan pada : a. b. c. d. e. Pasien umur 35 tahun atau lebih. Hipertiroidisme yang kambuh sesudah operasi. Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid. Tidak mampu atau tidak mau pengobatan dengan obat antitiroid. Adenoma toksik dan goiter multinodular toksik.

Efek samping pengobatan dengan yodium radioaktif adalah hipotiroidisme, eksaserbasi hipotiroidisme dan tiroiditis. 3. Operasi Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroidisme. Indikasi operasi adalah:

a. b. c. d. e.

Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar. Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif. Adenoma toksik atau struma multinodular toksik. Pada penyakit Graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul. Pasien berusia muda dengan struma besar serta tidak berespon terhadap obat antitiroid.

Sebelum operasi, biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutiroid, kemudian diberi cairan kalium iodide 100-200 mg/hari atau cairan lugol 10-15 tetes/hari, selama 10 hari sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid. Kesimpulan Pada pasien dengan hipertiroid, sebaiknya sebelum dilakukan pemeriksaan laboratorium T3, T4 dan TSH yang notabene harganya mahal dan jarang ada di daerah-daerah terpencil, maka dapat dilakukan pemeriksaan dengan Indeks Wayne yang tidak membutuhkan biaya dan dapat dilakukan di daerah terpencil sekalipun, sehingga dapat untuk dijadikan diagnosis awal pada pasien hipertiroid. Terapi pada hipertiroid sebaiknya menggunakan farmakoterapi sebelum penggunaan yodium radioaktif atau pembedahan. Referensi 1. Dorland, W. A. Newman. (2002). Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC. 2. Lestari, Cindy. (2008). Waspadai Hipertiroid yang Makin Menjamur. Diakses 6 Desember 2008, dari http://tanyadokteranda.com. 3. Davey, Patrick. (2005). At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga. 4. Guyton., Hall. (1997). Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC. 5. Isselbacher, Kurt J., et al. (2000). Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Vol 3. Jakarta: EGC. 6. Chandrasoma, Parakrama. (2006). Ringkasan Patologi Anatomi. Jakarta : EGC. 7. Hagedus, L. (2004). The Thyroid Nodule. N Eng J Med351: 1764-71. 8. Setiyobadi, Bambang, et al. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FK UI. 9. Mansjoer, Arif, et al. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : FK UI.

Você também pode gostar