Você está na página 1de 13

BAB X SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN PENGENDALIAN

KONSEP-KONSEP DASAR SAMPLING AUDIT Sampling audit yaitu penerapan prosedur audit terhadap unsur-unsur suatu saldo rekening atau kelompok transaksi yang kurang dari seratus persen dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo rekening atau kelompok transaksi tersebut. Sampling ini dapat ditetapkan baik dalam pengujian pengendalian maupun pengujian subtantif. Walaupun sampling tidak dapat diterapkan pada semua prosedur audit yang biasa dipakai dalam melaksanakan pengujian. Ketidakpastian dan Sampling Audit Penentuan risiko pengendalian yang dilakukan auditor berpengaruh terhadap sifat, saat, dan luasnya prosedur pengauditan yang akan digunakan. Auditor dapat dibenarkan untuk menerima sejumlah ketidakpastian, apabila menurut pertimbangannya biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan 100% akan besar dari pada akibat sebaliknya dari kemungkinan memberikan pendapat yang keliru berdasarkan pemeriksaan hanya atas suatu sampel data. Atas dasar alasan itulah sampling banyak digunakan dalam pengauditan. Sampling audit diterapkan pada dua komponen risiko audit : 1. Risiko pengendalian Risiko bahwa pengendalian intern tidak akan dapat mendeteksi atau mencegah salah saji material dalam asersi-asersi laporan keuangan. 2. Risiko deteksi Risiko bahwa salah saji material tidak dapat ditemukan oleh auditor. Risiko Sampling dan Risiko Non Sampling Risiko Sampling Risiko sampling adalah kemungkinan bahwa suatu sampling yag telah diambil dengan benar tidak mewakili populasi. Risiko sampling timbul dari kemungkinan bahwa, jika suatu pengujian atas pengendalian atau pengujian substantif terbatas pada sampel. Dua tipe risiko sampling yang bisa terjadi : Pengujian Pengendalian 1. Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah (risk of assessing control risk too low), yaitu risiko menentukan tingkat risiko pengendalian, berdasarkan hasil sampel, terlalu rendah dibandingkan dengan efektivitas operasi prosedur atau kebijakan struktur pengendalian yang sesungguhnya. 2. Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi (risk of assessing control risk too high), yaitu risiko menentukan tingkat 1 Feel What I Feel. . . Havid Lutvi S.

risiko pengendalian, berdasarkan hasil sampel, terlalu tinggi dibandingkan dengan efektivitas operasi prosedur atau kebijakan struktur pengendalian yang sesungguhnya. Pengujian Substantif 1. Risiko keliru menerima (risk of incorrect acceptance) 2. Risiko keliru menolak (risk of incorrect rejection) Risiko Non Sampling Risiko non sampling meliputi semua aspek risiko audit yang tidak berkaitan dengan sampling. Sumber risiko sampling meliputi : Kesalahan manusia Ketidaktepatan penerapan prosedur audit terhadap tujuan audit Kesalahan dalam menafsirkan hasil sampel Kesalahan karena mengandalkan pada informasi keliru yang diterima dari pihak lain Risiko non sampling tidak bisa diukur secara matematis. Risiko Sampling Untuk Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantif Jenis Risiko Sampling Untuk Pengujian Pengendalian
Keefektifan Operasi Sesungguhnya Kebijakan Atau Prosedur Struktur Pengendalian Intern Klien Cukup untuk penetapan tingkat resiko pengendalian direncanakan Tidak Cukup untuk penetapan tingkat resiko pengendalian direncanakan Resiko penetapan resiko pengendalian terlalu rendah (Audit tidak efektif)

Mendukung penetapan tingkat resiko pengendalian direncanakan

Keputusan yang benar

Penetapan tingkat resiko pengendalian berdasarkan sampel

Resiko penetapan resiko pengendalian terlalu tinggi (Audit tidak efisien)

Keputusan yang benar

Mendukung penetapan tingkat resiko pengendalian direncanakan

Feel What I Feel. . .

Havid Lutvi S.

Jenis Resiko Sampling Untuk Pengujian Substantif


Saldo rekening menurut catatan klien yang ditetapkan dengan benar

Salah saji tidak material Mendukung kesimpulan bahwa saldo rekening tidak salah saji material Keputusan yang benar

Salah saji material

Resiko keliru menerima (Audit tidak efektif)

Estimasi sampel tentang saldo rekening atau kekeliruan dalam saldo rekening

Resiko keliru menolak (Audit tidak efisien)

Keputusan yang benar

Mendukung kesimpulan bahwa saldo rekening salah saji material

Sampling Non Statistik Dan Sampling Statistik Perbedaan pokok antara keduanya adalah bahwa dalam sampling statistik digunakan hokum probabilitas untuk mengendalikan risiko sampling. Pemilihan antara kedua tipe tersebut didasarkan atas pertimbangan biaya dan manfaat. Dalam sampling nonstatistik, auditor menentukan ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel sepenuhnya berdasarkan kriteria subyektif serta pengalamannya. Sampling statistik akan bermanfaat bagi auditor dalam : Merancang sampel yang efisien Mengukur kecukupan bukti yang diperoleh Menilai hasil sampel

Feel What I Feel. . .

Havid Lutvi S.

Gambar Audit Statistik Dan Nonstatistik


Menentukan tujuan

pengujian

Menentukan prosedur untuk mencapai tujuan

Berapa banyak unsur yang harus diberikan Samp el Jenis sampling

Semua unsur

Statistik

Nonstatistik

Menentukan ukuran sampel berdasarkan pertimbangan yang secara implisit memasukkan faktorfaktor yang relevan

Menentukan ukuran sampel berdasarkan pertimbangan yang secara implisit memasukkan faktorfaktor yang relevan

Memilih sampel yang representasi berdasarkan pertimbangan

Memilih sampel yang representasi berdasarkan pertimbangan

Menerapkan prosedur audit

Menerapkan prosedur audit

Menilai hasil secara statistik dan pertimbangan

Menilai hasil berdasarkan pertimbangan

Mendokumentasika n kesimpulan

Feel What I Feel. . .

Havid Lutvi S.

Tehnik-Tehnik Sampling Audit Auditor bisa menggunakan sampling untuk memperoleh informasi tentang berbagai macam karakteristik populasi yang berbeda-beda. Sampel ditunjukkan untuk memperkirakan : Tingkat deviasi (penyimpangan) Jumlah rupiah Tehnik-tehnik sampling tersebut : 1. Sampling atribut 2. Sampling variabel Perbedaan pokok antara kedua tehnik tersebut : Tehnik sampling Sampling atribut Jenis pengujian Pengujian pengendalian Tujuan Untuk menaksir tingkat deviasi dari pengendalian yang telah ditetapkan dalam suatu populasi Untuk menaksir jumlah total rupiah suatu populasi atau jumlah rupiah kekeliruan dalam suatu populasi

Sampling variable

Pengujian substantif

PERANCANGAN PENGENDALIAN

SAMPEL

ATRIBUT

UNTUK

PENGUJIAN

Tahapan-tahapan dalam rencana sampling statistik untuk pengujian pengendalian yaitu : 1. Menentukan tujuan audit. Tujuan utama pengujian pengendalian adalah menevaluasi keefektifan rancangan dan pengoperasian pengendalian intern. Hasil pengujian pengendalian yang dimasukkan ke dalam rencana sampling atribut selanjutnya digunakan untuk menentukan risiko pengendalian untuk asersi-asersi saldo rekening yang bersangkutan yang dipengaruhi oleh kelompok transaksi tersebut. 2. Merumuskan populasi dan unit sampling. Populasi adalah kelompok transaksi yang akan diuji. Auditor harus menentukan bahwa perwujudan fisik dari populasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh rencana. Perumusan populasi meliputi pertimbangan tentang homogenitas populasi dalam hubungannya dengan pengendalian yang akan diuji. 5 Feel What I Feel. . . Havid Lutvi S.

Unit sampling adalah suatu elemen individual dalam populasi. Suatu unit sampling bisa berupa dokumen, suatu baris tertentu dalam suatu dokumen, suatu ayat dalam sebuah jurnal atau register, atau suatu record dalam suatu file computer. Unit sampling bisa mempunyai pengaruh signifikan terhadap efisiensi audit. Efisiensi akan tercapai apabila unsur dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian untuk berbagai asersi. 3. Menetapkan atribut-atribut. Atibut adalah karakteristik dalam populasi yang akan diuji. Atribut harus diidentifikasi untuk setiap pengendalian yang diperlukan guna mengurangi risiko pengendalian atas suatu asersi. Atribut yang berkaitan dengan prosedur pengendalian yang membentuk alur bukti dokumen pelaksanaan transaksi : Atribut 1 Penjelasan tentang Atribut Keberadaan salinan faktur penjualan beserta dokumen pengiriman pendukung, order penjualan, dan pesanan dari pembeli. Otorisasi penjualan dari pegawai bagian penjualan yang berguna. Verifikasi departemen order penjualan mengenai kesesuaian antara order penjualan dengan pesanan dari pembeli mengenai kuantitas, keterangan, dan harga. Persetujuan kredit dari personil departemen kredit yang berwenang. Verifikasi departemen pengiriman tentang barang yang dikirimkan dan order penjualan. Verifikasi bagian faktur tentang kesesuaian antara faktur penjualan dengan dokumen pengiriman dan order penjualan. Verifikasi bagian faktur mengenai harga dan ketelitian perhitungan dalam faktur penjualan. Kecocokan detil jurnal penjualan dan pembukuan ke buku besar pembantu dengan faktur penjualan.

2 3

4 5 6 7 8

4. Menentukan ukuran sampel. Untuk dapat menentukan suatu ukuran sampel bagi setiap atribut atau pengendalian yang akan diuji, auditor harus merumuskan suatui nilai berupa angka (numerical value) untuk setiap faktor berikut : Risiko penetapan risiko pengendalian terlalu rendah. Tingkat deviasi bisa ditoleransi. Tingkat deviasi populasi diharapkan.

Feel What I Feel. . .

Havid Lutvi S.

Tabel Ukuran Sampel Cara penggunaan table : a. Memilih table yang sesuai dengan risiko yang ditetapkan untuk penentuan risiko pengendalian terlalu rendah. b. Menetapkan kolom yang sesuai dengan tingkat deviasi yang bisa ditoleransi yang telah ditetapkan. c. Menetapkan baris yang berisi tingkat deviasi populasi yang diharapkan. d. Membaca ukuran sampel yang terletak pada persilangan antara kolom dan baris yang ditetapkan pada tahap dua atau tiga di atas. Tabel Ukuran Sampel Ukuran Sampel Statistik Untuk Pengujian Pengendalian (untuk populasi > 5000 unit) Tabel 1. Resiko Penetapan Resiko Pengendalian Terlalu Rendah 5%
Tingkat Deviasi Populasi diharapkan (%)

2% 149 * * * * * * * * *

3% 99 157 * * * * * * * *

Tingkat Deviasi Bisa Ditoleransi 4% 5% 6% 7% 8% 74 117 156 192 * * * * * * 59 93 93 124 181 * * * * * 49 78 78 103 127 150 195 * * * 42 66 66 66 88 109 129 * * * 36 58 58 58 77 77 95 146 * *

9% 52 51 51 51 68 68 84 103 158 *

10% 29 46 46 46 46 61 61 89 116 179

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 4.00 5.00 6.00

Tabel 2. Resiko Penetapan Resiko Pengendalian Terlalu Rendah 10%


Tingkat Deviasi Populasi diharapkan (%)

2% 114 194 * * * * * * *

3% 76 129 176 * * * * * *

Tingkat Deviasi Bisa Ditoleransi 4% 5% 6% 7% 8% 57 96 96 132 198 * * * * 45 77 77 105 132 158 * * * 38 64 64 64 88 110 132 * * 32 55 55 55 75 75 94 149 * 28 48 48 48 48 65 65 98 160

9% 25 42 42 42 42 58 58 73 115

10% 29 38 38 38 38 38 52 65 78

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 4.00 5.00 7

Feel What I Feel. . .

Havid Lutvi S.

6.00

182

116

Risiko penetapan risiko pengendalian terlalu rendah (%) 5 5 10 10

Tingkat devisiasi bisa ditoleransi (%) 4 6 5 6

Tingkat devisiasi populasi diharapkan 1,0 2,0 1,0 2,0

Ukuran sampel 156 127 77 88

Tabel untuk tambahan nilai risiko penentuan risiko pengendalian terlalu rendah dapat diperoleh dalam Auditing and Accounting Guide: Audit Sampling yang diterbitkan oleh AICPA. Risiko Penetapan Risiko Pengendalian Terlalu Rendah Ada dua tipe risiko sampling yang berhubungan dengan pengujian pengendalian : 1. Risiko penetatan risiko pengendalian terlalu tinggi, yang berhubungan dengan efisiensi audit. 2. Risiko penetatan risiko pengendalian terlalu rendah, yang berkaitan dengan efektifitas audit. Tingkat Deviasi Bisa Diterima Tingkat deviasi bisa diterima adalah tingkat deviasi maksimum dari suatu pengendalian yang akan diterima oleh auditor dam masih menggunakan risiko pengendalian direncanakan. Dalam memutuskan tingkat yang bisa ditoleransi, auditor harus mempertimbangkan hubungan dari masing-masing deviasi terhadap : Catatan akuntansi yang diuji. Setiap pengendalian yang berkaitan. Tujuan evaluasi yang dilakukan oleh auditor. The Audit Sampling Guide memberikan pedoman berikut mengkuantifikasi suatu rentang tingkat deviasi yang bisa ditoleransi : Risiko pengendalian direncanakan Rendah Moderat tinggi Tingkat deviasi bisaditoleransi Rentang (%) 2-7 6-12 11-20 untuk

Feel What I Feel. . .

Havid Lutvi S.

Tingkat Deviasi Populasi Diharapkan Untuk menaksir tingkat deviasi populasi diharapkan, auditor menggunakan : Tingkat deviasi tahun lalu, disesuaikan dengan pertimbangan auditor untuk perubahan dalam efektivitas pengendalian pada tahun ini. Estimasi semat-mata didasarkan pada penilaian auditor atas pengendalian tahun ini. Tingkat tertentu yang diperoleh pada sampel pendahuluan kuranglebih 50 unsur. Tingkat deviasi populasi diharapkan memiliki arti penting dan berhubungan langsung dengan ukuran sampel. Ukuran Populasi Ukuran populasi tidak berpengaruh atau hanya mempunyai pengaruh yang kecil terhadap ukuran sampel. Penentuan ukuran sampel harus dilakukan melalui estimasi yang lebih mendekati ukuran populasi, dan selanjutnya digunakan formula atau berbagai table untuk ukuran populasi yang berbeda. 5. Menentukan metoda pemilihan sampel. Unsur sampel harus dipilih dengan cara sedemikian rupa sehingga apa yang terkandung dalam sampel mewakili populasi. Metoda pemilihan secara acak paling banyak digunakan dalam sampling atribut adalah sampling nomor acak (random number sampling) dan sampling sistematik (systematic sampling). Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran sampel. Faktor Risiko penetapan risiko pengendalian terlalu rendah Tingkat deviasi bisa ditoleransi Tingkat deviasi populasi diharapkan Ukuran populasi : 5.000 unit ke atas Lebih kecil dari 5.000 unit Sampling Nomor Acak Syarat menggunakan sampling nomor acak: Audit harus memiliki suatu dasar untuk mengaitkan suatu nomor yang khas untuk setiap unsur dari populasi. Hubungan terhadap ukuran sampel Terbaik Terbaik Langsung

Tidak berpengaruh Langsung

Feel What I Feel. . .

Havid Lutvi S.

Audit melakukan pemilihan nomor-nomor untuk memilih unsurunsur individual yang akn menjadi sampel. Dalam menggunakan table, auditor harus: Menetapkan titik awal dalam table secara sembarang. Menentukan arah atau rute untuk membaca tabel. Dalam pemakaian table nomor acak, bisa terjadi nomor yang sama ditarik lebih dari satu kali. Jika nomor tersebut diabaikan, maka disebut sampling tanpa pengganti. Tabel statiatik digunakan auditor untuk menentukan ukuran sampel dan biasanya didasarkan pada sampling dengan pengganti. Sampling Sistematik Sampling sistematik meliputi pemilihan unsur ke n dalam populasi dari satu atau lebih nomor acak awal. Intervala antara unsur yang satu dengan unsur yang lain disebut skip interval. Apabila hanya digunakan satu nomor acak awal, maka interval dapat dihitung dengan cara membagi ukuran populasi dengan ukuran sampel. Keuntungan utama pemilihan sampel sistematik: Tidak banyak memakan waktu dibandingkan dengan metoda sampel lainnya. Tidak perlu memberi nomor pada unsut-unsur dalam populasi, auditor hanya tinggal menghitung setiap unsur ke n. 6. Melaksanakan rencana sampling. Melaksanakan sampel berarti melakukan pengambilan unsur-unsur yang terpilih untuk menjadi sampel dan melakukan pengujian pengendalian unsurunsur tersebut. Deviasi bisa berupa dokumen hilang, tidak ada paraf yang menunjukkan bahwa pengendalian telah dilakukan, terdapat selisih antara detil dokumen yang bersangkutan dengan catatan, harga tidak diotorisasi, dan kekeliruan perhitungan yang ditemukan melalui pengerjaan ulang yang dilakukan auditor. Bila unit sanpel berupa dokumen, auditor bisa memilih suatu jumlah yang sedikit lebih banyak dari jumlah yang diminta. Kelebihan akan digunakan untuk mengganti dokumen yang dibatalkan, atau terdapat unsur yang tidak sesuai dan telah ikut terpilih sebagai sampel. 7. Mengevaluasi hasil sampel. Mengevaluasi hasilnya berarti menentukan apakah sampel mendukung atau tidak mendukung risiko pengendalian direncanakan berdasarkan frekuensi deviasi dari pengendalian yang diobservasi dalam sampel. Deviasi yang ditemukan dalam sampel harus ditabulasi, diringkas, dan dievaluiasi. Faktor-faktor dalam melakukan evaluasi: 1. Menghitung Deviasi Sampel. Tingkat deviasi sampel dihitung dengan membagi jumlah deviasi yang ditemukan dengan ukuran sampel yang 10 Feel What I Feel. . . Havid Lutvi S.

diperiksa. Tingkat deviasi adalah estimasi terbaik auditor dengan tingkat deviasi sesungguhnya dalam populasi. 2. Menentukan Batas Atas Deviasi.Batas atas deviasi menunjukkan tingkat deviasi maksimum dalam populasi berdasarkan jumlah deviasi yang ditemukan dalam sampel. Batas atas dinyatakan dalam presentase dan sering juga disebut tingkat deviasi maksimum populasi. Batas atas deviasi ditentukan dari tabel evaluasi. Untuk menggunakan tabel auditor harus: Memilih tabel yang sesuai dengan risiko penetuan risiko pengendalian terlalu rendah. Menetukan kolom yang berisi jumlah deviasi yang sesungguhnya yang ditemukukan dalam sampel. Menentukan baris yang berisi ukuran sampel yang digunakan. Membaca batas atas deviasi dari perpotongan antara kolom dan baris yang ditentukan dalam langkah dua dan tiga. Apabila ukuran sampel yang digunakan tidak tercantum dalam tabel evaluasi, maka auditor bisa: Menggunakan ukuran sampel terbesar dalam tabel, tidak melebihi ukuran sampel sesungguhnya yang digunakan. Interpolasi Mencari tabel yang lebih luas / besar, atau menggunakan program computer yang akan menghasilkan batas atas untuk segala ukuran sampel. Batas atas deviasi yang ditentukan dari tabel secara implisit meliputi cadangan untuk risiko sampel. Batas atas deviasi digunakan untuk menentukan apak suatu sampel mendukung rencana risiko pengendalian. 3. Menentukan Cadangan untuk Risiko Sampling. Cadangan untuk risiko sampling ditambahkan pada tingkat deviasi sampel sehingga bisa ditetapkan batas atas deviasi yang akan lebih besar dari tingkat deviasi populasi sesungguhnya. Apabila digunakan tabel evaluasi, maka cadangan untuk risiko sampling ditentukan dengan mengurangkan tingkat deviasi sampel dari batas atas deviasi. Dasar evaluasi yang dilakukan auditor harus didokumentasi dalam kertas kerja. 4. Mempertimbangkan Aspek Kualitatif dari Deviasi. Auditor harus mempertimbangkan apakah deviasi akan mempunyai pengaruh langsung terhadap laporan keuangan. Deviasi yang tidak sistematis biasanya hanya merupakan kejadian sesaat dan tidak sengaja. Jika deviasi menunjukan pola yang sistematis, maka hal itu merupakan adanya petunjuk adanya pelanggaran serius terhadap pengendalian yang berakibat terjadinya kekeliruan disengaja, atau usaha untuk memanipulasi data, atau menyembunyikan transaksi tidak sah.

11

Feel What I Feel. . .

Havid Lutvi S.

5. Merumuskan Kesimpulan. Auditor menggunakan hasil sampel, pengetahuan tentang lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi, pertimbangan profesional untuk membuat penetapan akhir risiko pengendalian dan untuk pengendalian yang diwakili oleh atribut atribut yang termasuk dalam rencana sampling. Dan apabila hasil akhir risiko pengendalian tidak sesuai dengan yang direncanakan pada tahap awal, maka auditor harus merevisi strategi tersebut. JENIS SAMPLING LAINNYA 1. Sampling Temuan Sampling temuan (discovery sampling) adalah suatu bentuk sampling atribut yang dirancang untuk melokalisasi paling sedikit satu penyimpangan, apabila tingkat deviasi dalam populasi berada pada atau di atas tingkat yang ditetapkan. Metoda sampling ini digunakan untk mencari deviasi-deviasi penting yang bisa memberi petuntuk adanya ketidakberesan. Sampling temuan akan berguna bila auditor: Memeriksa populasi yang besar dan terdiri dari unsur-unsur yang berisi proporsi risiko pengendalian sangat tinggi. Menduga bahwa ketidakberesan telah terjadi. Menginginkan tambahan bukti pada kasus tertentu untuk menentukan apakah ketidakberesan yang telah diketahui merupakan suatu kejadian kebetulan atau merupakan bagian dari pola yang berulang. 2. Sampling Nonstatistik Perbedaan besar antara sampling nonstatistik dan sampling statistik dalam melaksanakan langkah-langkah sampling: Menentukan Ukuran Sampel Determinan utama dari ukuran sampel dalam sampling nonstatistik: 1. Risiko penetapan risiko pengendalian terlalu rendah. 2. Tingkat deviasi bisa ditoleransi. 3. Tingkat deviasi populasi diharapkan untuk setiap atribut . Menentukan Metoda Pemilihan Sampel 1. Sampling Blok Metoda ini terdiri dari pemilihan transaksi yang serupa yang terjadi dalam suatu periode waktu tertentu. 2. Sampling Sembarang Metoda ini menyangkut pemilihan unsur-unsur sekenanya, tanpa memperhatikan nomor dokumen, jumlah, atau hal lainnya. Mengevaluasi Hasil Sampling Dalam sampling nonstatistik, auditor tidak menentukan: 1. Batas atas deviasi 12 Feel What I Feel. . . Havid Lutvi S.

2. Secara statistik menetapkan cadangan untuk risiko sampling yang berhubungan dengan suatu hasil sampel dan risiko penentuan risiko pengendalian terlalu rendah tertentu. Auditor harus mengaitkan tingkat deviasi yang ditemukan dalam sampel dengan tingkat yang bisa ditoleransi tertentu yang bersangkutan dalam menentukan ukuran sampel. Selisihnya bisa dipandang sebagai suatu cadangan untuk risiko sampling. Dalam melakukan penilaian atas hasil sampel nonstatistik. Auditor harus mempertimbangkan aspek kualitatif atas deviasi yang ditemukan dalam suatu sampel, beserta frekuensi terjadinya deviasi.

13

Feel What I Feel. . .

Havid Lutvi S.

Você também pode gostar