Você está na página 1de 21

I.

Tujuan
1. Mengetahui cara penggunaan IC LM 741 dalam rangkaian penguat.
2. Mengetahui cara membuat rangkaian penguat membalik.

II. Dasar Teori


A.

Penguat Operasional (Operational Amplifier)


Penguat Operasional merupakan komponen yang penting dan banyak digunakan

dalam rangkaian elektronik berdaya rendah (low power). Istilah operational merujuk
pada kegunaan Op-Amp pada rangkaian elektronik yang memberikan operasi
aritmatika pada tegangan input (atau arus input) yang diberikan pada rangkaian.
Penguat operasional dalam bentuk rangkaian terpadu memiliki karakteristik yang
mendekati karakteristik penguat operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang
terdapat di dalamnya.
Op-Amp digambarkan secara skematik seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.1 Skema Op-Amp ( Operational Amplifier ) (Sumber : Teori Dasar Penguat Operasional.
http://robby.c.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4803/Teori+Dasar+Penguat+Operasional. 2012)

Gambar 2.1 menunjukkan dua input, output, dan koneksi catu daya pada OpAmp. Simbol menunjukkan inverting input dan + menunjukkan noninverting
input. Koneksi ke catu daya pada Op-Amp tidak selalu digambarkan dalam diagram,
namun harus dimasukkan pada rangkaian yang sebenarnya. (Sumber : Teori Dasar
PenguatOperasional.http://robby.c.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4803/Teori
+Dasar+Penguat+Operasional. 2012)

B. IC Op Amp
IC Op Amp adalah suatu penguat gandeng langsung (direct coupled) dengan
perolehan tinggi yang mempunyai impedansi masukan tinggi dan impedansi keluaran
rendah. Istilah operasional menunjukkan bahwa penambahan komponen luar yang
sesuai dapat dikonfigurasikan untuk melakukan berbagai operasi, seperti penambahan,
pengurangan, perkalian,integarsi dan diferensial. IC Op Amp dikemas dalam sebuah
chip silikon kecil, disimbolkan dalam bentuk segitiga yang mempunyai dua terminal,
yaitu input membalik () atau inverting dan input tak membalik atau non inverting (+),
satu terminal output dan dua pencatu daya, satu dihubungkan dengan polaritas positif
dansatunya terhubung dengan polaritas negatif. Seperti terlihat pada gambar 9 masing
masing dicatu terhadap ground. Tegangan positif V+ merupakan tegangan positif
terhadap ground dan tegangan negatif V adalah tegangan lebih negatif terhadap
ground. Karena isyarat keluaran bisa berharga positifdan negatif maka Op Amp
memerlukan catu daya dengan dua polaritas yang sama besar dan simetrik terhadap
ground.

Gambar 2.2 IC (Integrated Circuit). (a) Simbol Penguat Operasional (b) Konstruksi pin sebuah penguat
operasional. (Sumber : Teori Dasar Penguat Operasional.
http://robby.c.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4803/Teori+Dasar+Penguat+Operasional. 2012)

Masukan Op Amp yang berlabel inverting () dan non inverting (+)


merupakan masukan keadaan (difference input). Umumnya sinyal masukan diberikan
ke salah satu masukan. Adapun masukan yang lain digunakan untuk mengendalikan
karakteristik komponen. Penguatan antara keluaran dan masukan inverting adalah
negatif (membalik polaritas) sedangkan pengutan antara keluaran dan masukan non
inverting adalah positif (tak membalik polaritas). Pin offset null digunakan untuk

menghilangkan tegangan ingsutan (offset) ke keluaran akibat ketidak sepadanan


transistor pada penguat keadaan masukan. Dengan menghubungkan kedua pin null ke
ujung potensiometer, sementara lengan potensiometer yang lain dihubungkan ke catu
V diatur untuk menghilangkan tegangan ingsutan tersebut . (Sumber : Teori Dasar
PenguatOperasional.http://robby.c.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4803/Teori
+Dasar+Penguat+Operasional. 2012)
C. Rangkaian Penguat Membalik
Rangkaian penguat membalik seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 akan
menguatkan tegangan pada masukan serta membalik hasil penguatan tersebut, jadi
keluaran dari rangkaian ini akan selalu memiliki polaritas yang berlawananan dengan
sinyal masukannya.

Gambar 2.3 Skema Penguat Membalik (Sumber : Penguat Operasional.


http://id.wikipedia.org/wiki/Penguat_operasional. 2012)

Penguatan tegangan pada rangkaian ini di tentukan berdasarkan nilai


perbandingan antara

dan

. Tegangan keluaran diperoleh dengan jalan mengalikan

tegangan masukan yang diketahui dengan faktor penguatan atau secara matematis dapat
dituliskan :
(2-1)
(Tanda minus diabaikan dalam perhitungan karena hanya menunjukkan bahwa keluaran
berlawanan

fasa

terhadap

masukannya).

(Sumber

http://id.wikipedia.org/wiki/Penguat_operasional. 2012)

Penguat

Operasional.

III. Daftar Komponen


1. Adaptor keluaran +15V,-15V,+5V,-5V
2. Project-board
3. IC UA 741CN
4. Potensiometer 100 K
5. Resistor 0,98 K
6. Kabel tunggal
7. Multimeter Digital

IV. Prosedur Percobaan


1. Rangkailah alat seperti pada Gambar 5.1.
2. Hubungkan sumber arus ke Vcc dan ground.
3. Sesuaikan offset null, dengan memutar potensiometer yang dihubungkan dengan
tegangan negatif, sehingga keluaran bernilai nol ketika masukan bernilai nol.
4. Berikan tegangan pada input IC, dan ukur tegangan input dengan multimeter dan
catat sebagai

5. Ukur tegangan output dari IC dan catat sebagai

6. Lakukan perhitungan sesuai dengan Vin yang diberikan.


7. Bandingkan Vout hasil perhitungan dengan Vout hasil pengukuran.

V.

Gambar Rangkaian

Rf
Vi

Ri

7
6

3
4

V
Gambar 5.1 Rangkaian Penguat Membalik

Vo

VI. Hasil Percobaan


a. Data Hasil Percobaan
Tabel 6.1 Data hasil percobaan untuk rangkaian membalik
Penguatan Percobaan
ke-

ke-

I
1

(K)

(K)

(mVolt)

(mVolt)

2,98

0,98

10,2

-30,8

2,98

0,98

10,2

-30,8

2,98

0,98

10,1

-30,8

2,98

0,98

10,2

-30,7

2,98

0,98

10,1

-30,8

2,98

0,98

11,4

-34,5

2,98

0,98

11,3

-34,4

2,98

0,98

11,4

-34,5

2,98

0,98

11,5

-34,6

2,98

0,98

11,4

-34,5

2,98

0,98

11,8

-35,7

2,98

0,98

11,8

-35,7

2,98

0,98

11,9

-35,8

2,98

0,98

11,7

-35,6

2,98

0,98

11,8

-35,7

2,98

0,98

13,4

-40,5

2,98

0,98

13,3

-40,4

2,98

0,98

13,4

-40,5

2,98

0,98

13,4

-40,5

2,98

0,98

13,3

-40,4

2,98

0,98

14,8

-44,8

2,98

0,98

14,8

-44,8

2,98

0,98

14,7

-44,7

2,98

0,98

14,8

-44,8

2,98

0,98

14,8

-44,8

2,98

0,98

15,2

-46

2,98

0,98

15,2

-46

(mVolt)

-30,8

-34,5

-35,7

-40,5

-44,8

10

II
1

2,98

0,98

15,1

-45,9

2,98

0,98

15,2

-46

2,98

0,98

15,1

-45,9

2,98

0,98

17,7

-53,6

2,98

0,98

17,8

-53,7

2,98

0,98

17,7

-53,6

2,98

0,98

17,8

-53,7

2,98

0,98

17,7

-53,6

2,98

0,98

20,8

-63

2,98

0,98

20,8

-63

2,98

0,98

20,8

-63

2,98

0,98

20,9

-63,2

2,98

0,98

20,8

-63

2,98

0,98

23,1

-76

2,98

0,98

23,1

-76

2,98

0,98

23,1

-76

2,98

0,98

23,1

-76

2,98

0,98

23,1

-76

2,98

0,98

23,7

-84,5

2,98

0,98

23,7

-84,5

2,98

0,98

23,8

-84,6

2,98

0,98

23,8

-84,6

2,98

0,98

23,7

-84,5

5,12

0,98

8,2

-42,6

5,12

0,98

8,2

-42,6

5,12

0,98

8,3

-42,7

5,12

0,98

8,2

-42,6

5,12

0,98

8,2

-42,6

5,12

0,98

10,8

-56,1

5,12

0,98

10,9

-56,2

5,12

0,98

10,8

-56,1

5,12

0,98

10,8

-56,1

-46

-53,6

-63

-76

-84,5

-42,6

-56,1

5,12

0,98

10,8

-56,1

5,12

0,98

12,2

-63,4

5,12

0,98

12,2

-63,4

5,12

0,98

12,2

-63,4

5,12

0,98

12,2

-63,4

5,12

0,98

12,1

-63,3

5,12

0,98

15,1

-78,5

5,12

0,98

15,1

-78,5

5,12

0,98

15,2

-78,6

5,12

0,98

15,2

-78,6

5,12

0,98

15,1

-78,5

5,12

0,98

18,3

-95,1

5,12

0,98

18,3

-95,1

5,12

0,98

18,3

-95,1

5,12

0,98

18,2

-95

5,12

0,98

18,3

-95,1

5,12

0,98

19,7

-102,4

5,12

0,98

19,7

-102,4

5,12

0,98

19,7

-102,4

5,12

0,98

19,7

-102,4

5,12

0,98

19,7

-102,4

5,12

0,98

21,8

-113,3

5,12

0,98

21,8

-113,3

5,12

0,98

21,9

-113,4

5,12

0,98

21,9

-113,4

5,12

0,98

21,8

-113,3

5,12

0,98

24,1

-125,3

5,12

0,98

24,1

-125,3

5,12

0,98

24,1

-125,3

5,12

0,98

24,2

-125,4

5,12

0,98

24,1

-125,3

5,12

0,98

28,3

-147,1

-63,4

-78,5

-95,1

-102,4

-113,3

-125,3

10

III
1

5,12

0,98

28,3

-147,1

5,12

0,98

28,3

-147,1

5,12

0,98

28,3

-147,1

5,12

0,98

28,3

-147,1

5,12

0,98

30,6

-159,1

5,12

0,98

30,6

-159,1

5,12

0,98

30,5

-159

5,12

0,98

30,6

-159,1

5,12

0,98

30,5

-159

7,3

0,98

6,6

-48,8

7,3

0,98

6,6

-48,8

7,3

0,98

6,6

-48,8

7,3

0,98

6,7

-48,9

7,3

0,98

6,7

-48,9

7,3

0,98

8,1

-59,9

7,3

0,98

8,1

-59,9

7,3

0,98

8,1

-59,9

7,3

0,98

8,1

-59,9

7,3

0,98

8,1

-59,9

7,3

0,98

11,3

-83,6

7,3

0,98

11,4

-83,7

7,3

0,98

11,3

-83,6

7,3

0,98

11,3

-83,6

7,3

0,98

11,3

-83,6

7,3

0,98

14,6

-108

7,3

0,98

14,6

-108

7,3

0,98

14,6

-108

7,3

0,98

14,5

-107,9

7,3

0,98

14,6

-108

7,3

0,98

17,8

-131,7

7,3

0,98

17,8

-131,7

7,3

0,98

17,8

-131,7

-147,1

-159,1

-48,8

-59,9

-83,6

-108

-131,7

10

IV
1

7,3

0,98

17,8

-131,7

7,3

0,98

17,8

-131,7

7,3

0,98

18,1

-133,9

7,3

0,98

18,2

-134

7,3

0,98

18,1

-133,9

7,3

0,98

18,1

-133,9

7,3

0,98

18,1

-133,9

7,3

0,98

21,8

-161,3

7,3

0,98

21,8

-161,3

7,3

0,98

21,7

-161,2

7,3

0,98

21,7

-161,2

7,3

0,98

21,8

-161,3

7,3

0,98

24,8

-183,5

7,3

0,98

24,8

-183,5

7,3

0,98

24,8

-183,5

7,3

0,98

24,8

-183,5

7,3

0,98

24,8

-183,5

7,3

0,98

28,6

-211,6

7,3

0,98

28,6

-211,6

7,3

0,98

28,7

-211,7

7,3

0,98

28,6

-211,6

7,3

0,98

28,7

-211,7

7,3

0,98

29,4

-217,5

7,3

0,98

29,4

-217,5

7,3

0,98

29,4

-217,5

7,3

0,98

29,4

-217,5

7,3

0,98

29,4

-217,5

8,11

0,98

10,5

-86,5

8,11

0,98

10,5

-86,5

8,11

0,98

10,5

-86,5

8,11

0,98

10,5

-86,5

8,11

0,98

10,5

-86,5

-133,9

-161,3

-183,5

-211,6

-217,5

-86,5

8,11

0,98

14,1

-104,3

8,11

0,98

14,2

-104,4

8,11

0,98

14,1

-104,3

8,11

0,98

14,1

-104,3

8,11

0,98

14,1

-104,3

8,11

0,98

16,6

-122,8

8,11

0,98

16,6

-122,8

8,11

0,98

16,6

-122,8

8,11

0,98

16,6

-122,8

8,11

0,98

16,6

-122,8

8,11

0,98

18,3

-135,4

8,11

0,98

18,3

-135,4

8,11

0,98

18,2

-135,3

8,11

0,98

18,2

-135,3

8,11

0,98

18,3

-135,4

8,11

0,98

19,7

-145,7

8,11

0,98

19,6

-145,6

8,11

0,98

19,6

-145,6

8,11

0,98

19,7

-145,7

8,11

0,98

19,7

-145,7

8,11

0,98

22,8

-168,7

8,11

0,98

22,7

-168,6

8,11

0,98

22,8

-168,7

8,11

0,98

22,7

-168,6

8,11

0,98

22,8

-168,7

8,11

0,98

24,1

-178,3

8,11

0,98

24,1

-178,3

8,11

0,98

24,1

-178,3

8,11

0,98

24,1

-178,3

8,11

0,98

24,1

-178,3

8,11

0,98

26,7

-197,5

8,11

0,98

26,7

-197,5

-104,3

-122,8

-135,4

-145,7

-168,7

-178,3

10

V
1

8,11

0,98

26,7

-197,5

8,11

0,98

26,6

-197,4

8,11

0,98

26,6

-197,4

8,11

0,98

29,3

-216,8

8,11

0,98

29,3

-216,8

8,11

0,98

29,3

-216,8

8,11

0,98

29,3

-216,8

8,11

0,98

29,4

-216,9

8,11

0,98

32,1

-237,5

8,11

0,98

32,1

-237,5

8,11

0,98

32,1

-237,5

8,11

0,98

32,1

-237,5

8,11

0,98

32,1

-237,5

10,15

0,98

11,1

-114,5

10,15

0,98

11,1

-114,5

10,15

0,98

11,1

-114,5

10,15

0,98

11,1

-114,5

10,15

0,98

11,1

-114,5

10,15

0,98

12,7

-131

10,15

0,98

12,7

-131

10,15

0,98

12,8

-131,1

10,15

0,98

12,8

-131,1

10,15

0,98

12,7

-131

10,15

0,98

15,2

-156,8

10,15

0,98

15,2

-156,8

10,15

0,98

15,2

-156,8

10,15

0,98

15,2

-156,8

10,15

0,98

15,2

-156,8

10,15

0,98

17,6

-181,6

10,15

0,98

17,5

-181,5

10,15

0,98

17,5

-181,5

10,15

0,98

17,6

-181,6

-197,5

-216,8

-237,5

-114,5

-131

-156,8

-181,6

10

10,15

0,98

17,7

-181,7

10,15

0,98

19,3

-199,1

10,15

0,98

19,3

-199,1

10,15

0,98

19,3

-199,1

10,15

0,98

19,3

-199,1

10,15

0,98

19,3

-199,1

10,15

0,98

20,1

-207,4

10,15

0,98

20,1

-207,4

10,15

0,98

20,1

-207,4

10,15

0,98

20,2

-207,5

10,15

0,98

20,1

-207,4

10,15

0,98

21,8

-224,9

10,15

0,98

21,8

-224,9

10,15

0,98

21,8

-224,9

10,15

0,98

21,8

-224,9

10,15

0,98

21,8

-224,9

10,15

0,98

26,4

-272,4

10,15

0,98

26,3

-272,3

10,15

0,98

26,3

-272,3

10,15

0,98

26,4

-272,4

10,15

0,98

26,4

-272,4

10,15

0,98

29,3

-302,3

10,15

0,98

29,2

-302,2

10,15

0,98

29,3

-302,3

10,15

0,98

29,3

-302,3

10,15

0,98

29,4

-302,4

10,15

0,98

33,6

-346,7

10,15

0,98

33,6

-346,7

10,15

0,98

33,6

-346,7

10,15

0,98

33,6

-346,7

10,15

0,98

33,6

-346,7

-199,1

-207,4

-224,9

-272,4

-302,3

-346,7

b. Perhitungan
Penguatan I

1. Percobaan 1

Dengan cara yang sama diperoleh :


Tabel 6.2 Data hasil perhitungan untuk penguat pembalik
Penguatan (A) = 3,03 kali
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Vin (mV)
10,2
11,4
11,8
13,4
14,8
15,2
17,7
20,8
25,1
23,7

Vout alat (mV)


-30,8
-34,5
-35,7
-40,5
-44,8
-46
-53,6
-63
-76
-84,5

Vout teori (mV)


-30,906
-34,542
-35,754
-40,602
-44,844
-46,056
-53,631
-63,024
-76,053
-84,537

Selisih antara Vout teori dengan Vout alat (mV)


0,05
0,042
0,054
0,03
0,044
0,05
0,031
0,024
0,053
0,037

Tabel 6.3 Data hasil perhitungan untuk penguat pembalik


Penguatan (A) = 5,2 kali
No
1
2
3

Vin (mV)
8,2
10,8
12,2

Vout alat (mV)


-42,6
-56,1
-63,4

Vout teori (mV)


-42,64
-56,16
-63,44

Selisih antara Vout teori dengan Vout alat (mV)


0,04
0,06
0,04

4
5
6
7
8
9
10

15,1
18,3
19,7
21,8
24,1
28,3
30,6

-78,5
-95,1
-102,4
-113,3
-125,3
-147,1
-159,1

-78,52
-95,16
-102,44
-113,36
-125,32
-147,16
-159,12

0,02
0,06
0,04
0,06
0,02
0,06
0,02

Tabel 6.4 Data hasil perhitungan untuk penguat pembalik.


Penguatan (A) = 7,4 kali
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Vin (mV)
6,6
8,1
11,3
14,6
17,8
18,1
21,8
24,8
28,6
29,4

Vout alat
(mV)
-48,8
-59,9
-83,6
-108
-131,7
-133,9
-161,3
-183,5
-211,6
-217,5

Vout teori (mV)


-48,84
-59,94
-83,62
-108,04
-131,72
-133,94
-161,32
-183,52
-211,64
-217,56

Selisih antara Vout teori dengan Vout alat (mV)


0,04
0,04
0,02
0,04
0,02
0,04
0,02
0,02
0,04
0,06

Tabel 6.5 Data hasil perhitungan untuk penguat pembalik


Penguatan (A) = 8,24 kali
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Vin (mV)
10,5
14,1
16,6
18,3
19,7
22,8
24,1
26,7
29,3
32,1

Vout alat
(mV)
-86,5
-104,3
-122,8
-135,4
-145,7
-168,7
-178,3
-197,5
-216,8
-237,5

Vout teori (mV)


-86,52
-104,34
-122,84
-135,42
-145,78
-168,72
-178,34
-197,58
-216,82
-237,54

Selisih antara Vout teori dengan Vout alat (mV)


0,02
0,04
0,04
0,02
0,08
0,02
0,04
0,08
0,02
0,04

Tabel 6.6 Data hasil perhitungan untuk penguat pembalik


Penguatan (A) = 10,32 kali
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Vin (mV)
11,1
12,7
15,2
17,6
19,3
20,1
21,8
26,4
29,3
33,6

Vout alat (mV)


-114,5
-131
-156,8
-181,6
-199,1
-207,4
-224,9
-272,4
-302,3
-346,7

Vout teori (mV)


-114,552
-131,064
-156,864
-181,632
-199,176
-207,432
-224,976
-272,448
-302,376
-346,752

Selisih antara Vout teori dengan Vout alat (mV)


0,052
0,064
0,064
0,032
0,076
0,032
0,07
0,048
0,076
0,052

Ralat

Ralat

(K)

(K)

(K)

(K)2

2,98

2,98

2,98

2,98

2,98

2,98

2,98

2,98

2,98

2,98

Ralat

(K)

(K)

(K)

(K)2

0,98

0,98

0,98

0,98

0,98

0,98

0,98

0,98

0,98

0,98

Ralat A (Penguatan I)

[
[(
[

]
)

)(

)]

Percobaan I

(Volt)

(Volt)

(Volt)

(Volt)2

0,0102

0,0102

0,0102

0,0102

0,0101

0,0102

-0,0001

0,1 x 10-7

0,0102

0,0102

0,0101

0,0102

-0,0001

0,1 x 10-7

0,2 x 10-7

][

][

Dengan cara yang sama dapat diperoleh :


Tabel 6.7 Data hasil ralat untuk Penguat Membalik

3,03 0

5,2 0

Percobaan

Ralat

Kebenaran

ke-

(Volt)

(Volt)

Nisbi

Praktikum

0,0102 0,0032

0,030906 0,0009696

3,1 %

96,9 %

0,0114 0,0032

0,034542 0,0009696

2,8%

97,2%

0,0118 0,0032

0,035754 0,0009696

2,7%

97,3%

0,0134 0,0032

0,040602 0,0009696

2,4%

97,6%

0,0148 0,0022

0,044844 0,0006666

1,5%

98,5%

0,0152 0,0032

0,046056 0,0009696

2,1%

97,9%

0,0177 0,0032

0,053631 0,0009696

1,8%

98,2%

0,0208 0,0022

0,063024 0,0006666

1,1%

98,9%

0,0231 0

0,069993 0

0%

100 %

10

0,0237 0,0032

0,071811 0,0009696

1,3%

98,7%

0,0082 0,0022

0,04264 0,01144

2,6%

97,4%

0,0108 0,0022

0,05616 0,01144

2,1%

97,9%

0,0122 0,0022

0,06344 0,01144

1,8%

98,2%

0,0151 0,0032

0,07852 0,01664

2,1%

97,9%

7,4 0

8,24 0

10,32 0

0,0183 0,0022

0,09516 0,01144

1,2%

98,8%

0,0197 0

0,10244 0

0%

100 %

0,0218 0,0032

0,11336 0,01664

1,4%

98,6%

0,0241 0,0032

0,12532 0,01664

1,3%

98,7%

0,0283 0

0,14716 0

0%

100 %

10

0,0306 0,0032

0,15912 0,01664

1,1%

98,9%

0,0066 0,0032

0,04884 0,02368

1,4%

98,6%

0,0081 0

0,05994 0

0%

100 %

0,0113 0,0022

0,08362 0,1628

1,9%

98,1%

0,0146 0,0022

0,10804 0,1628

1,5%

98,5%

0,0178 0

0,13172 0

0%

100 %

0,0181 0,0022

0,13394 0,1628

1,2%

98,8%

0,0218 0,0032

0,16132 0,02368

1,4%

98,6%

0,0248 0

0,18352 0

0%

100 %

0,0286 0,0032

0,21164 0,02368

1,1%

98,9%

10

0,0294 0

0,21756 0

0%

100 %

0,0105 0

0,08652 0

0%

100 %

0,0141 0,0022

0,116184 0,018128

1,5%

98,5%

0,01166 0

0,0960784 0

0%

100 %

0,0183 0,0032

0,150792 0,026368

1,7%

98,3%

0,0197 0,0032

0,162328 0,026368

1,6%

98,4%

0,0228 0,0032

0,187872 0,026368

1,4%

98,6%

0,0241 0

0,08652 0

0%

100 %

0,0267 0,0032

0,150792 0,026368

1,7%

98,3%

0,0293 0,0022

0,112184 0,018128

1,6%

98,4%

10

0,0321 0

0,08652 0

0%

100 %

0,0111 0

0,114552 0

0%

100 %

0,0127 0,0032

0,131064 0,033024

2,5%

97,5%

0,0152 0

0,114552 0

0%

100 %

0,0176 0,0032

0,156084 0,033024

2,1%

97,9%

0,0193 0

0,124572 0

0%

100 %

0,0201 0,0022

0,207432 0,022704

1,1%

98,9%

0,0218 0

0,183851 0

0%

100 %

0,0264 0,0032

0,187624 0,033024

1,7%

98,3%

0,0293 0,0032

0,196248 0,033024

1,6%

98,4%

10

0,0336 0

0,199558 0

0%

100 %

VII. Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan percobaan penguat Op Amp Pembalik, dimana
IC yang dapat digunakan yaitu LM 741. Pada perangkaian penguat pembalik kaki 2
pada IC di sambungkan ke Ri lalu diberikan input dimana input disini dapat diatur
dengan menggunakan potensiometer dan pada kaki 3 langsung dihubungkan dengan
ground. Pada perangkaian disini digunakan pin offset null untuk mendapatkan hasil
yang linear karena untuk mendapatkan penguatan yang baik sebelum menggunakan
input sebaiknya pada keluaran menghasilkan nilai nol. Disini lah diperlukan
penggunaan offset null karena dengan memasang potensio di kaki 1 dan 5 pada IC kita
dapat menyesuaikan agar nilai offset benar - benar nol.
Percobaan ini menggunakan 5 kali penguatan dan masing-masing penguatan
diambil 10 data dengan V input dicari sebanyak 5 kali, kemudian dirata-ratakan.
Hasil keluaran dari rangkaian Pembalik mempunyai selisih dengan hasil pada
teori, ini disebabkan karena pada rangkaian pembalik ada arus yang mengalir ke IC,
jika arus yang mengalir berlebih, maka IC akan menjadi panas, disaat itulah ada arus
yang terbuang sehingga tegangan yang keluar lebih kecil dari hasil yang didapat pada
teori. Praktikum ini menggunakan power supply 15 volt, jadi Vout maksimal yang
dapat terlihat pada multimeter adalah sebesar 12 volt. Ini dikarenakan adanya
toleransi tegangan sebesar 2 sampai 3 volt pada power supply 15 volt. Hal ini dapat
dilihat pada datasheet IC 741.
Selama proses praktikum tidak terdapat kesulitan, sehingga praktikum dapat
berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan teori Penguat
Pembalik. Hanya saja, diperlukan ketelitian yang cukup tinggi dalam proses
pembuatan rangkaian ini.

VIII. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. IC LM 741 merupakan IC penguat Op Amp.
2. Penggunaan offset null sangat diperlukan untuk mendapatkan Vout yang baik.
3. Rangkaian penguat membalik merupakan rangkaian penguat yang mampu
menguatkan tegangan input dan dapat membalikkan hasil penguatan tersebut.
4. Percobaan ini menggunakan 5 kali penguatan, dimana masing-masing penguatan
diambil sebanyak 10 data V input.
5. Adanya selisih dari hasil percobaan dengan hasil perhitungan disebabkan karena
adanya pembulatan dari alat ukur (multimeter digital), di mana alat ini hanya
mampu memunculkan 2 angka dibelakang koma. Disamping itu, selisih juga
disebabkan karena offset null yang tidak benar-benar bernilai nol.

DAFTAR PUSTAKA

Penguat Operasional. http://id.wikipedia.org/wiki/Penguat_operasional (diakses pada 6


Oktober 2012, pukul 18.00 WITA)
Teori Dasar Penguat Operasional.
http://robby.c.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4803/Teori+Dasar+Penguat+Operasion
al. (diakses pada 6 Oktober 2012, pukul 18.00 WITA)

Você também pode gostar