Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DS : DO: - Suara napas ronkhi - Terdapat penumpukan Data Masalah Ketidakefektifan bersihan jalan napas Etiologi Obstruksi jalan napas
sekret/dahak di mulut - Pasien tidak sadarkan diri 2. DS : DO : - Keadaan umum : lemah - Kesadaran : sopor - Suara napas : stridor - TD : 180/102mmHg - N : 104x/menit - RR : 24x/menit - Suhu : 38,3C - CT -SCAN (perdarahan otak) - Pasien kadang-kadang Ketidakefektifan jaringan serebral pefusi Perdarahan otak
II. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi jalan napas 2. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan perdarahan otak
II.
No 1.
Intervensi
Rasional
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Airway management : 1. Kaji status pernapasan pasien terutama Skala target 5 2. Kaji dan pantau frekuensi dan napas 2. Perubahan pola pernpasan seperti bradipnea tachipnea dapat dan terjadi pernapasan, 2 5 penggunaan tambahan. (163. Berikan posisi semifowler. 3. irama, otot tambahan. suara napas 1. Beberapa derajat spasme bronkus terjadi dengan
bersihan jalan napas selama 3 x 24 jam, jalan nafas efektif berhubungan dengan dengan kriteria hasil : Indikator Skala awal Suara normal Frekuensi pernapasan normal 20x/menit) Sputum berkurang hilang Keterangan : 1 : keluhan ekstrim 2 : keluhan berat atau 2 5 napas 2
maksimal
dengan
tingkat menurun,
secret
akan
5. Kolaborasi
pemberian
O2
5. Berfungsi
meningkatkan
kadar tekanan parsial O2 dan darah. 6. Menurunkan dan kekentalan paru, ukuran percabangan berguna saturasi O2 dalam
perlengketan
padu adanya keterlibatan luas dengan hipoksemia 2. Ketidakefektifan perfusi serebral Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan sirkulasi
jaringan selama 3 x 24 jam perfusi jaringan Peningkatan perfusi jaringan otak berhubungan adekuat, pasien dapat mempertahankan Aktifitas : kesadaran biasa/perbaikan, 1. Monitor status neurologik 1. mengetahui kecenderungan
kognisi, dan fungsi motorik/sensorik. Dengan criteria hasil tanda vital stabil dan tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK.
2. Ketidakteraturan pernapasan dapat memberikan gambaran lokasi kerusakan/peningkatan TIK 3. Menurunkan tekanan arteri dengan drainase sirkulasi & meningkatkan meningkatkan
3. letakkan kepala dengan posisi agak ditinggikan dan dalam posisi netral
5. kolaborasi Oksigen
pemberian
terapi
5. Menurunkan hipoksia
IMPLEMENTASI
Dx 1
Implementasi Mengkaji
Paraf
mengkaji dan memantau frekuensi pernapasan, napas ronkhi, irama, dan penggunaan otot napas tambahan memonitor vital sign, keadaan umum pasien RR : 24x/menit N : 104x/menit TD : 108/102 mmHg A: ketidakefektifan bersihan jalan napas P: Manajemen Airway Pantau status pernapasan, frekuensi napas, suara napas Berikan posisi semifowler Lakukan suction tiap kali terdengar suara ronkhi/
Mengkaji keadaan umum pasien, kesadaran, S : GCS, tanda-tanda vital pasien. O : kesadaran sopor, GCS (E2 V1 M5), suara napas stridor RR : 24x/menit N : 104x/menit TD : 108/102 mmHg A : ketidakefektifan perfusi jaringan serebral P: Monitor dan pantau
kesadaran dan KU pasien Monitor tanda-tanda vital pasien,GCS. Memberi posisi yang nyaman Melakukan suction Mendengarkan suara napas Berikan oksigenasi Pantau intake-output Kolaborasi pemberian obat.
02.00
normal
Ds : Do: pasien tidak kejang, kesadaran : sopor Pasien terpasang oksigen canul nasal 3liter/menit
05.00
Ds : -
Memonitor status pernapasan pasien, frekuensi, Do: keadaan umum lemah, RR : adanya suara napas tambahan 23x/menit, tidak terdengar suara ronkhi Memonitor tanda-tanda vital
18-12-12
08.00
1 2
Melakukan tindakan kolaborasi pemberian obat Ds : sesuai intruksi Do: injeksi 500mg Manitol 125cc asam traneksamat
10.00
Ds : frekuensi, Do :keadaan umum pasien jelek RR : 40x/menit, terdengar suara ronkhi, terlihat penumpukan dahak di jalan napas.
Mengkaji tingkat kesadaran pasien dan vital sign Do : TD :108/100mmHg N : 101x/menit RR: 40x/menit Kesadaran : sopor
Memonitor suara napas pasien, frekuensi dan Ds : -
14.00
14.15
Melakukan suction
16.00
Do :
injeksi Cefotaxime 1 gr
Asam traneksamat 500 mg Ranitidin 1 ampul Citicolin 500 mg manitol 125 cc 21.20 1
2
Memonitor keadaan umum pasien
Do : keadaan umum : lemah Oksigenasi NRM 10Lpm TD : 142/76mmHg N : 118x/menit RR: 25x/menit Memonitor oksigenasi pasien Memonitor tanda-tanda vital pasien
19-12-12
05.00
1 2
memonitor frekuensi pernapasan, suara napas memonitor tanda-tanda vital pasien memonitor keadaan umum dan tingkat
Ds : Do: terdapat dahak, keadaan umum : lemah, GCS (E2M5V1), tidak kejang TD : 108/102mmHg RR : 25x/menit N : 104x/menit
kesadaran pasien
S
melakukan suction
: 39C
05.15
08.00
melakukan kolaborasi pemberian obat mengkaji tanda-tanda vital pasien memonitor oksigenasi pasien
10.00
memonitor tingkat kesadaran pasien memonitor suara napas pasien melakukan suction melakukan kolaborasi pemberian obat
11.00
EVALUASI Tanggal/jam 19-12-12 12.00 No Dx 1 S:O: tidak terdengar suara ronkhi, dahak tidak ada, tidak ada penggunaan otot napas tambahan RR : 30x/menit A: masalah teratasi sebagian Indikator Skala awal Suara napas normal Frekuensi pernapasan normal (16-20x/menit) Sputum berkurang atau hilang Keterangan : 1 : keluhan ekstrim 2 : keluhan berat 3 : keluhan sedang 4 : keluhan ringan 5 : tidak ada keluhan 2 5 4 2 2 Skala target 5 5 Skala akhir 3 3 EVALUASI Paraf
P : Lanjutkan intervensi Airway managament monitor frekuensi napas, suara napas, adanya penumpukan dahak di jalan napas 2 S :O : keadaan umum : lemah, tingkat kesadaran : GCS (E1 M3 V1) TD : 191/94mmHg RR: 30x/menit N : 110x/menit A: masalah teratasi sebagian Indikator Skala awal Tanda-tanda vital stabil Tidak ada tanda-tanda peningkatan TIK Keterangan : 1 : keluhan ekstrim 2 : keluhan berat 3 : keluhan sedang 2 2 Skala target 5 5 Skala akhir 3 2 Oksigenasi : NRM 10 liter/menit lakukan suction bila terdapat dahak kolaborasi pemberian obat
P : lanjutkan intervensi monitor tingkat kesadaran pasien monitor tanda-tanda vital pasien kolaborasi pemberian obat monitor oksigenasi pasien