Você está na página 1de 20

Rendi Thantawi 0707101050058

Pembimbing: dr. Syahrial, Sp.KJ

PENDAHULUAN
Distimia yang juga dikenal dengan gangguan distimik, depresi kronik yang merupakan sebuah bentuk gangguan suasana hati. Gejala yang cukup ringan dari hari ke hari tetapi dengan bertambahnya waktu keadaan ini mempunyai efek yang berbahaya.

TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Gangguan distimik adalah suatu gangguan kronis yang ditandai oleh adanya mood yang terdepresi (atau mudah marah pada anak-anak dan remaja) yang berlangsung hampir sepanjang hari dan ditemukan pada sebagian besar hari.

ETIOLOGI
FAKTOR BIOLOGIS
Penurunan latensi tidur REM Meningkatnya densitas REM

ETIOLOGI
FAKTOR PSIKOSOSIAL
Internalisasi atau introyeksi objek yang hilang Situasi adanya ketidaksesuaian antara kenyataan dan fantasi

EPIDEMIOLOGI
Gangguan distimik memiliki prevalensi 6 % dari keseluruhan gangguan depresi. Rasio angka kejadian usia dewasa antara perempuan dan laki-laki yaitu 2:1 onset pada usia muda, yaitu pada masa kanak-kanak dengan keluhan perasaan tidak bahagia yang tidak dapat dijelaskan.

KRITERIA DIAGNOSTIK DSM-IV


A.Mood terdepresi untuk sebagian besar hari, lebih banyak hari dibandingkan tidak, seperti yang ditunjukkan oleh keterangan subjektif atau pengamatan orang lain, selama sekurangnya 2 tahun. Catatan: Pada anak-anak dan remaja, mood dapat mudah tersinggung (iritabel) dan lama harus sekurangnya satu tahun.

KRITERIA DIAGNOSTIK DSM-IV


B. Adanya, saat terdepresi, dua (atau lebih) berikut:
Nafsu makan yang buruk atau makan berlebihan Insomnia atau hipersomia Energi lemah atau lelah Harga diri yang rendah Konsentrasi buruk atau sulit mengambil keputusan Perasaan putus asa

KRITERIA DIAGNOSTIK DSM-IV


C.Selama periode 2 tahun (1 tahun untuk anakanak atau remaja) gangguan, orang tidak pernah tanpa gejala dalam kriteria A dan B selama lebih dari dua bulan pada suatu waktu.

KRITERIA DIAGNOSTIK DSM-IV


D.Tidak pernah ada episode depresif berat selama 2 tahun pertama gangguan (1 tahun untuk anak-anak atau remaja) yaitu, gangguan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan depresif berat kronis, atau gangguan depresif berat, dalam remisi parsial. Catatan: Mungkin terdapat episode depresif berat sebelumnya asalkan terdapat remisi lengkap (tidak ada tanda atau gejala yang bermakna selam 2 bulan) sebelum perkembangan gangguan distimik. Disamping itu, setelah dua tahun awal (1 tahun pada anak-anak) dari gangguan distimik, mungkin terdapat episode gangguan depresif berat yang menumpang, pada kasus tersebut, kedua diagnosis dapat diberikan jika memenuhi kriteria untuk episode depresif berat.

KRITERIA DIAGNOSTIK DSM-IV


E.Tidak pernah terdapat episode manik, episode campuran, atau episode hipomanik, dan tidak pernah memenuhi kriteria untuk gangguan siklotimik. F.Gangguan tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan psikotik kronis,seperti skizoprenia atau gangguan delisional.

KRITERIA DIAGNOSTIK DSM-IV


G.Gejala tidak merupakan efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau suatu kondisi medis umum (misalnya, hipotiroidisme)

KRITERIA DIAGNOSTIK DSM-IV


H.Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lainnya. Sebutkan jika:
Onset awal : jika onset sebelum usia 21 tahun Onset lambat : jika omset pada usia 21 tahun atau lebih Sebutkan (untuk 2 tahun terakhir gangguan distimik) dengan ciri tipikal.

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-III


Ciri esensial ialah afek depresif yang berlangsung sangat lama yang tidak pernah atau jarang sekali cukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan depresif berualng atausedang (F33.0 atau F33.1).

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-III


Biasanya dimulai pada usia dini dari masa dewasa dan berlangsung sekurang-kurangnya bebrapa tahun, kadang-kadang untuk jangka waktu tidak terbatas. Jikaonsetnya pada usia lebih lanjut, gangguan ini sering kali merupakan kelanjutan suatuepisode depresi tersendiri (F32) dan berhubungan dengan masa berkabung atau streslain yang tampak berat.

GAMBARAN KLINIS
Perasaan muram, murung, sedih atau berkurangnya minat pada aktivitas Perubahan nafsu makan & pola tidur Retardasi psikomotor Pesimisme Sarkastik, Nihilistik, memikirkan hal yang sedih Gangguan pada fungsi sosial

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


Sebagian orang depresi kurang memperhatikan penampilan mereka, dengan penurunan perhatian pada cara berpakaian Pembicaraan mungkin melambat Penurunan mood dengan afek yang congruen Beberapa tanda yang dapat diperhatikan yaitu penurunan kontak mata, dan gangguan dalam ekspresi wajah. Pasien dengan distimia saja, meyakinkan seseorang dengan pikiran yang yang normal dan kebiasaan logis, dan tidak mengharapkan disorganisasi dalam pembicaraan dan tingkah laku.

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


Halusinasi dan delusi tidak terdapat pada distimia, dan harus dipertimbangkan diagnosis lainnya. Evaluasi yang tepat merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pemeriksaan statusmental, harus ditanyakan mengenai pikiran untuk bunuh diri Hal ini sering disertai dengan kesedihan, rasa putus asa, atau perasaan bersalah. Tidak ditemukan adanya gangguan pada intelegensia, orientasi, memori atau gangguandalam pikiran abstrak.

TATALAKSANA
TERAPI KOGNITIF TERAPI PERILAKU PSIKOANALITIK TERAPI INTERPERSONAL TERAPI KELUARGA DAN KELOMPOK FARMAKOTERAPI

Você também pode gostar