Você está na página 1de 12

JASA-JASA LAIN DAN PELAPORANNYA

Gambaran Umum Tingkat Jaminan Dan Jasa-Jasa Lainnnya Selama bertahun-tahun akuntan publik telah dikenal reputasinya yang bercirikan integritas dan obyektivitatas. Audit atas laporan keuangan merupakan jasa yang diberikan akuntan publik dengan tingkat jaminan paling tinggi. Tingkat Jaminan Akuntan publik dapat memberikan keempat tingkat jaminan untuk suatu jenis penugasan tertentu. Akan tetapi, dalam hal lain standar professional membatasi jenis jaminan yang bisa diberikan untuk suatu jenis penugasan tertentu guna mencegah timbulnya salah pengertian mengenai jasa yang diberikan. Keempat jenis jaminan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Jaminan tingkat audit atau pemeriksaan . 2. Jaminan tingkat review. 3. Prosedur yang disepakati bersama. 4. Tidak ada jaminan. Jenis-Jenis Penugasan Standar Profesional yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang berkaitan dengan jasa-jasa adalah sebagai berikut: 1. Pernyataan Standar Auditing (PSA). 2. Pernyataan Standar Atestasi (SAT). 3. Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (SAR). Penugasan-Penugasan PSA Lainnya Laporan khusus adalah laporan yang dihasilkan adri suatu audit, atau penerapan prosedur yang disepakati bersama, atas data keuangan hstoris selain dari laporan keuangan yang disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. SA 623, Laporan Khusus (PSA No.41), menyatakan bahwa istilah Laporan Khusus merupakan laporan auditor tentang:

1. Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum. 2. Unsur, akun, tau pos laporan keuangan. 3. Kepatuhan dengan aspek perjanjian kontrak atau persyaratan peraturan yang berkaitan dengan Laporan Keuangan Auditan. 4. Penyajian keuangan untuk memenuhi perjanjian kontrak atau ketentuan peraturan. 5. Informasi keuangan yang disajikan dalam bentuk yang telah ditetapkan sebelumnya atau daftar yang memerlukan bentuk tertentu laporan auditor. Basis Komprehensif Akuntansi Lainnya Ada empat basis komprehensif akuntansi selain dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang diakui dalam SA 623.04, yaitu: 1. Basis akuntansi yang digunakan oleh satuan usaha yang melaporkan untuk memenuhi persyaratan atau memenuhi ketentuan pelaporan keuangan suatu badan pemerintahan yang berwenang untuk mengatur satuan usaha tersebut. 2. Basis akuntansi yang digunakan atau diharapkan akan digunakan oleh satuan usaha untuk mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan untuk periode yang dicakup oleh laporan keuangan. 3. Basis akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas, dan modifikasi basis kas yang memiliki dukungan kuat, seperti pencatatan depresiasi atas aktiva tetap atau accruing income taxes. 4. Rangkaian kriteria pasti yang memiliki dukungan kuat yang diterapkan ke semua pos material yang tampak dalam laporan keuangan, seperti basis akuntansi tingkat harga (price-level basis of accounting). Laporan khusus auditor tentang laporan keuangan yang disusun berdasarkan basis komprehensif akuntansi lain harus berisi empat paragraph, yaitu paragraf pendahuluan, paragraf lingkup, paragraf penjelas, dan paragraf pendapat. Laporan khusus auditor tentang laporan yang disusun berdsarkan basis akuntansi komprehensif lain bisa berisi tambahan paragraf penjelasan apabila (1) auditor tidak bisa memberi pernyataan wajar dengan pengecualian atau (2) keadaan menuntut adanya paragraf penjelasan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Unsur, Akun, atau Pos Tertentu Laporan Keuangan Data ini biasanya meliputi sewa, royalty, partisipasi laba, atau penyisihan untuk pajak penghasilan. Laporan khusus tentang data ini mungkin diterbitkan sebagai hasil suatu audit atas hasil penerapan prosedur yang disepakati bersama. Audit Suatu audit diakhiri dengan pemberian pernyataan suatu pendapat mengenai kewajaran penyajian elemen, akun, atau unsur tertentu. Kesepuluh standar auditing berlaku apabila data disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Jika tidak, maka standar pelaporan pertama tidak dapat diterapkan. Penugasan untuk menyatakan suatu pendapat atas elemen, akun, atau pos tertentu bisa dilakukan bersama dengan penugasan audit atas laporan keuangan, atau bisa juga dilaksanakan sebagai suatu penugasan terpisah. Prosedur yang disepakati Laporan khusus-penerapan prosedur yang disepakati atas unsur, akun atau pos suatu laporan keuangan (PSA No.51) menyatakan bahwa akuntan independen bisa menerima penugasan untuk menerapkan prosedur yang disepakati atas elemen, akun, atau pos tertentu dalam suatu laporan keuangan dibawah kondisi-kondisi berikut : Akuntan adalah independen Akuntan dan pihak-pihak yang bersangkutan sepakat dengan prosedur-prosedur yang dilakukan atau akan dilakukan oleh akuntan Pihak-pihak yang bersangkutan bertanggungjawab atas kecukupan prosedur-prosedur yang disepakati untuk tujuan mereka Prosedur-prosedur yang akan dilakukan diperkirakan akan menghasilkan temuan konsisten yang masuk akal Basis akuntansi untuk elemen, akun, atau pos laporan keuangan tertentu cukup jelas bagi semua pihak dan akuntan Hal-hal spesifik tertentu yang padanya akan diterapkan prosedur yang telah disepakati, perlu diestimasi dan diukur secara konsisten dan masuk akal

Bukti-bukti yang berkaitan dengan hal-hal spesifik yang padanya akan diterapkan prosedur yang telah disepakati diperkirakan akan ada untuk memberikan dasar yang layak untuk menyatakan hasil temuan dalam laporan akuntan Apabila bisa dilaksanakan, akuntan dan pihak-pihak yang bersangkutan sepakat mengenai batas materialitas untuk tujuan pelaporan Penggunaan laporan dibatasi pada pihak-pihak tertentu

Kepatuhan terhadap aspek perjanjian kontrak atau persyaratan peraturan yang berkaitan dengan laporan keuangan Auditor independen dapat memenuhi permintaan dengan memberikan keyakinan negatif yang bersangkutan dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan audit atas laporan keuangan. Jaminan auditor mengenai kepatuhan bisa diberikan dalam laporan terpisah atau dalam satu / lebih paragraf penjelasan yang dicantumkan setelah paragraf pendapat dalam laporan tentang laporan keuangan auditan Laporan keuangan tidak diaudit pada sebuah perusahaan publik PSA No.52, pengaitan nama auditor dengan laporan keuangan, menyatakan bahwa seorang akuntan dikaitkan dengan laporan keuangan apabila : 1. Mengijinkan namanya digunakan dalam suatu laporan, dokumen atau komunikasi tertulis yang berisi laporan tersebut 2. Menyerahkan kepada kliennya atau pihak lain suatu laporan keuangan yang disusunnya atau dibantu penyusunannya, meskipun ia tidak mencantumkan namanya dalam laporan tersebut. Penerimaan dan pelaksanaan penugasan atestasi Dalam melaksanakan suatu penugasan atestasi, seorang akuntan publik harus: 1. mengumpulkan bukti-bukti untuk mendukung asersi-asersi 2. Menilai secara objektif pengukuran dan pengkomunikasian individu yang membuat atestasi. 3. Melaporkan temuan-temuannya

Ada berbagai jasa profesional yang dapat diberikan oleh para praktisi yang tidak termasuk dalam penugasan atestasi, yaitu : Penugasan konsultasi manajemen, yang di dalam penugasan tersebut praktisi dikontrak untuk memberikan nasihat atau rekomendasi kepada kliennya Penugasan yang didalamnya praktisi dikontrak untuk membela kepentingan klien Penugasan pajak yang di dalamnya praktisi dikontrak untuk mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Tahuna, Pajak Penghasilan atau memberikan nasihat perpajakan Penugasan yang di dalamnya praktisi dikontrakkan untuk melakukan kompilasi laporan keuangan Penugasan yang di dalamnya praktisi berperan terutama hanya membantu klien Penugasan yang di dalamnya praktisi dikontrak untuk bertindak sebagai saksi ahli dalam bidang akuntansi, audditing, atau perpajakan Penugasan yang di dalamnya praktisi dikontrak untuk memberikan suatu pendapat sebagai seorang ahli mengenai suatu prinsip tertentu.

Standar Atestasi Secara khusus dapat dikatankan sebagai standar atestasi: Mencakup fungsi atestasi yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada laporan keuangan historis. Dengan demikian standar tidak merujuk pada laporan keuangan dan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Memungkinkan akuntansi publik member jaminan atas atestasi di bawah tingkat pernyataan pendapat positf sebagaimana dilakukan dalam audit laporan keuangan tradisional. Memberikan kemungkinan jasa atestasi disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pemakai laporan berdasarkan prosedur yang disepakati dan pemakaian secara terbatas Empat Tipe Penugasan Atestasi Proyeksi dan perkiraan keuangan. Pelaporan tentang pengendalian intern satuan usaha. Atestasi kepatuhan. Pembahasan dan analisis manajemen.

Jenis-jenis Informasi Keuangan Prospektif SAT 200.06 menyebutkan dua jenis informasi keuangan prospektif, yaitu: Prakiraan Keuangan: laporan keuangan prospektif yang menyajikan, sepanjang pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggungjawab, posisi keuangan, hasil usaha dan aliran kas. Proyeksi Keuangan: laporan keuangan prospektif yang menyajikan sepanjang pengetahuan dan keyakinan pihak yang bertanggungjawab, atas dasar satu atau lebih asumsi hipotesis, posisi keuangan, hasil usaha, dan aliran kas. Pemeriksaan Laporan Keuangan Prospektif SAT 200.27 menyatakan bahwa pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif merupakan jasa professional yang mencakup: 1. Menilai penyusunan laporan keuangan peospektif 2. Menilai hal-hal yang mendasari asumsi 3. Menilai penyajian laporan keuangan prospektif mengenai kesesuaiannya dengan pedoman penyajian laporan keuangan prospektif 4. Menerbitkan laporan pemeriksaan. Laporan Bentuk Baku Atas Laporan Keuangan Prospektif SAT 200.31 menyatakan bahwa laporan auditor bentuk baku untuk pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif harus mencakuo: Identifikasi laporan keuangan prospektif yang disajikan. Pernyataan bahwa pemeriksaan laporan keuangan prospektif dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia dan uraian singkat tentang sifat pemeriksaan yang dilakukan. Pendapat akuntan bahwa laporan keuangan prospektif yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia dan bahwa asumsi yang mendasarinya memberikan dasar yang rasional untuk melakukan prakiraan atau proyeksi dengan asumsi hipotesis tertentu. Catatan bahwa hasil prospektif mungkin tidak dapat dicapai. Pernyataan bahwa akuntansi tidak bertanggungjawab untuk memutahirkan laporan dengan adanya peristiwa dan keadaan yang terjadi setelah tanggal neraca.

PENYIMPANGAN DARI LAPORAN BENTUK BAKU Seperti halnya dalam pelaporan atas laporan keuangan historis, tipe pendapat lain dapat

dinyatakanatas laporan keuangan prospektif. Keadaan-keadaan dan dampaknya terhadap pendapatan akuntan publik adalah sebagai berikut: 1. Jika menurut pendapat akuntan, laporan prospektif menyimpang dari pedoman penyajian laporan keuangan prospektif yang ditetapkan Ikatan Akuantan Indonesia, ia harus memberikan pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar. 2. Jika akuntan berpendapat bahwa satu atau lebih asumsi signifikan tidak memberikan dasar rasional untuk melakukan prakiraan atau proyeksi dengan asumsi hipotesis tertentu, ia harus memberikan pendapat tidak wajar. 3. Jika pemeriksaan akuntan dipengaruhi oleh kondisi yang menghalangi penerapan satu atau lebih prosedur yang dibandingkan perlu, ia harus menyatakan tidak memberikan pendapat dan menjelaskan batasan lingkup tersebut dalam laporan. Laporan harus berisi sebuah paragraf penjelasan yang menjelaskan keadaannya. Penerapan Prosedur-prosedur yang Disepakati Bersama SAT 200,59-61 menyatakan bahwa akuntan bisa melaksanakan atestasi prosedur yang disepakati bersama atas laporan keuangan prospektif dengan ketentuan bahwa: 1. Akuntan adalah independen 2. Akuntan dan pemakai disebutkan sepakat dengan prosedur-prosedur yang dilakukan atau yang akan dilakukan oleh akuntan. 3. Para pemakai disebutkan bertanggungjawab atas kecukupan prosedur yang disepakati sesuai dengan tujuan mereka. 4. Laporan keuangan prospektif meliputi suatu daftar asumsi-asumsi signifikan. 5. Laporan keuangan prospektif terhadap diterapkan prosedur-prosedur yang telah disepakati bisa menghasilkan estimasi atau pengukuran yang konsisten. 6. Kriteria yang digunakan dalam penentuan temuan telah disepakati oleh akuntan dan pemakai yang disebutkan.

7. Prosedur-prosedur yang diterapkan pada laporan keuangan prospektif diharapkan akan menghasilkan temuan yang konsisten dengan mengunakan criteria tersebut. 8. Bukti yang berkaitan dengan laporan keuangan prospektif terhadapnya diterapkan prosedur-prosedur yang disepakati bersama diharapkan aka nada untuk memberikan dasar yang layak untuk menyatakan temuan dalam laporan akuntan. 9. Bila memungkinkan, untuk tujuan pelaporan bisa dicantumkan penjelasan tentang batas materialitas yang disepakati bersama. 10. Pengunaan laporan dibatasi hanya pada pemakai pemakai tertentu yang disebutkan didalamnya. Pembatasan ini serupa dengan pembatasan pada penugasan prosedur disepakati bersama lainya dan dirancang untuk menghindarkan kemungkinan salah pengertian tentang jaminan yang diberikan oleh penugasan yang bersangkutan. Kompilasi Penugasan kompilasi dimaksudkan untuk membantu manajemen dalam penyiapan suatu prakiraan atau suatu proyeksi, tetapi tidak dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas laporan keuangan prospektif atau asumsi-asumsi yang mendasari laporan tersebut. Laporan akuntan berbentuk baku untuk kompilasi laporan keuangan prospektif harus mencakup (SAT 200.16) 1. Identifikasi laporan keuangan prospektif yang disajikan oleh pihak yang bertanggungjawab. 2. Pernyataan bahwa akuntan telah mengompilasi laporan keuangan prospektif sesuai standar yang ditetapkan IAI mengenai kompilasi proyeksi keuangan 3. Peryataan bahwa kompilasi terbatas lingkupnya dan tidak memungkinkan akuntan untuk memberikan pendapat atau bentuk keyakinan lain apapun atas laporan keuangan prospektif atau asumsi yang bersangkutan 4. Catatan bahwa hasil prospektif mungkin tidak dapat dicapai 5. Peryataan bahwa akuntan tidak bertanggugjawab untuk memutahirkan laporan dengan adanya peristiwa dan keadaan yang terjadi setelah tanggal laporan.

PELAPORAN PENGENDALIAN INTEREN Sejalan dengan meningkatnya pengakuan tersebut, meningkat pula keinginan berbagai pihak agar manajemen menerbitkan asersi tertulis tentang pengendalian intern perusahaan dan menugasi akuntan independen untuk melakukan atestasi atas asersi manajemen tersebut.SAT 500 memberikan pedoman tentang penugasan untuk memeriksa dan melaporkan asersi manajemen tentang aspek pengendalian interen atas pelaporan keuangan perusahaan di bawah ini: a. Efektifitas rancangan dan pelaksanaan pengendalian intern suatu perusahaan b. Efektifitas rancangan dan pelaksanaan suatu segmen dari pengendalian intern suatu perusahaan c. Hanya kecocokan rancangan pengendalian intern suatu perusahaan d. Efektifitas rancangan pengendalian intern suatu perusahaan berdasarkan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh badan pengatur. Kondisi untuk Pelaksanaan Penugasan Akuntan independen harus melaksanakan penugasan-penugasan hanya apabila: a. Menerima tanggungjawab tentang efektivitas pengendalian intern b. Menilai efektifitas pengendalian interen dengan mengunakan kriteria yang masuk akal c. Terdapat bukti audit yang cukup atau dikembangkan untuk mendukung evaluasi manajemen d. Menyajikan asersi tertulis tentang efektivitas pengendalian intern satuan usaha berdasarkan kriteria pengendalian yang diacu dalam laporan Standar Pelaporan Bentuk laporan praktisi tergantung atas cara yang dilakukan oleh manajemen dalam menyajikan asersi tertulis. a. Jika asersi manajemen disajikan dalam laporan terpisah yang menyertai laporan praktisi b. jika manajemen menyajikan asersi hanya dalam surat representasi kepada praktisi, praktisi harus membatasi distribusi laporan hanya kepada maanjemen, pihak lain dalam satuan usaha, jika berlaku kepada manajemen, pihak lain dalam satuan usaha, dan jika berlaku kepada pengatur dan praktisi.

ASERSI MANAJEMEN DISAJIKAN DALAM LAPORAN TERPISAH Bila manajemen menyajikan asersi dalam laporan terpisah yang akan menyertai laporan praktisi, laporan praktisi harus mencakup: 1. Suatu judul yang berisi kata independen 2. Identifikasi asersi manajemen tentang efektivitas struktur pengendalian satuan usaha atas pelaporan keuangan. 3. Suatu peryataan bahwa pemeriksaan dilaksanakan berdasarkan standar yang ditetapkan IAI 4. Suatu paragraf yang menyatakan bahwa karena keterbatasan bawaan dalam struktur pengendalian , kekeliruan dan ketidakberesan dapat terjadi dan tidak terdeteksi. Asersi Manajemen Disajikan hanya dalam Surat Representasi kepada Praktisi Manajemen dapat menyajikan asersi tertulisnya tentang efektifitas struktur penendalian intern satuan usaha dalam suatu surat representasi kepada praktisi, bukan sebagai laporan terpisah yang mengenai laporan praktisi. Jika manajemen tidak menyajikan asersi tertulis yang menyertai laporan praktisi, praktisi harus memodifikasi laporannya untuk memasukkan asersi manajemen tentang efektifitas struktur pengendalian intern suatu usaha dan menambahkan suatu paragraph yang membatasi distribusi laporan praktisi hanya kepada manajemen, atau pihak lain dalam suatu usaha, dan, jika berlaku kepada badan pengatur tertentu. ATESTASI KEPATUHAN Bidang jasa lain yang semakin banyak diminta untuk diberikan akuntan publik dari badan-badan pengatur dan pihak-pihak lainnya adalah jasa yang berkaitan dengan kepatuhan satuan usaha terhadap persyaratan tertentu. Penugasan Prosedur yang Disepakati Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan PSAT No.06, Atestasi Kepatuhan (SAT 500) untuk memberi pedoman bagi para akuntan publik dalam melaksanakan prosedur yang disepakati bersama atas asersi tertulis manajemen tentang: (1) Kepatuhan satuan usaha terhadap persyaratan tertentu (2) Efektifitas pengendalian intern terhadap kepatuhan atau (3) keduanya.

Untuk mengurangi risiko terjadinya terjadi kesalahpahaman antara pemakai dengan akuntan independen, maka penugasan demikian hanya dilakukan bila kondisi-kondisi berikut terpenuhi: 1. Manajemen menerima tanggung jawab atas kepatuhan satuan usaha terhadap persyaratan tertentu dan efektifitas pengendalian intern terhadap kepatuhan. 2. Manajemen mengevaluasi kepatuhan satuan usaha terhadap persyaratan tertentu atau efektifitas pengendalian intern terhadap kepatuhan. 3. Manajemen memberikan kepada praktisi asersi tertulisnya tentang kepatuhan satuan usaha terhadap persyaratan tertentu atau tentang efektifitas pengendalian intern satuan usaha terhadap kepatuhan. Penugasan Pemeriksaan SAT 500, Atestasi Kepatuhan, mengijinkan adanya penugasan pemeriksaan yang menghasilkan suatu pernyataan pendapat akuntan independen tentang kepatuhan satuan usaha terhadap persyaratan tertentu, tetapi penugasan prosedur yang telah disepakati lebih dianjurkan karena penugasan ini lebih disesuaikan dengan kebutuhan pemakai. SAT 500 tidak berlaku apabila laporan auditor tentang kepatuhan terhadap persyaratan, semata-mata didasarkan pada suatu audit atas laporan keuangan. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN SAT 700, Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen, menetapkan standar atestasi dan memberikan panduan bagi praktisi tentang pelaksanaan suatu penugasan atestasi yang berkaitan dengan Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen (APM) yang dibuat sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) yang disajikan dalam laporan tahunan kepada pemegang saham dan dalam dokumen lain. Tujuan penugasan review ini adalah untuk mengumpulkan ukti sebagai dasar untuk melaporkan apakah informasi yang diketahui oleh praktisi menyebabkan ia mempercayai bahwa: Penyajian APM tidak mencangkup dalamsemua hal yang material, unsure yang diwajibkan dalam peraturan Bapepam. Jumlah keuangan historis yang tercantum di dalamnya tidak diperoeh secara akurat, dalam semua hal yang material, dari laporan keuangan satuan usaha.

Informasi, penentuan, estimasi dan asumsi yang dipakai sebagai dasar oleh satuan usaha tidak memberikan basis yang memadai untuk pengungkapan yang terdapat di dalamnya.

Jasa Akuntan dan Review Akuntan publik dapat melaukan audit atas laporan keuangan yang memberikan jaminan (keyakinan) yang masuk akal bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Akuntan publik juga bisa memberi jasa yang tidak memberi jaminan (keyakinan) tentang apakah laporan keuangan bebas dari alah saji material dalam bentuk laporan keuangan yang tidak diaudit. Jasa review pada awalnya merupakan pengembangan sebagai alternatif atas audit laporan keuangan pada perusahaan-perusahaan nonpublik dengan biaya yang lebih murah dan dengan jaminan yang lebih rendah pula. SAR 100.04 merumuskan satuan usaha nonpublik sebagai satuan usaha yang tidak merupakan: a) Satuan usaha yang sekuritasnya diperdagangkan dalam suatu pasar publik, baik pada bursa utama atau pada bursa parallel. b) Satuan usaha yang mendaftar pada suat instansi yang berwenang dalam rangka persiapan untuk menjual suatu jenis surat berharga di pasar umum, atau c) Suatu anak perusahaan, corporate join venture, konsorsium, atau satuan usaha lainnya yang dikendalikan oleh suatu satuan usaha yang termasuk dalam a) dan b). Hal yang meliputi penjelasan tentang sifat dan keterbatasan jasa yang diberikan oleh akuntan. Jasa ini jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan audit. Sebagai akibat dari hal-hal tersebut maka: Penugasan tidak dapat diandalkan untuk bisa mengungkapkan adanya kekeliruan, kecurangan, atau tindakan melawan hukum. Akuntan akan member informasi kepada manajemen pada tingkat yang sesuai bila ia meneukan kekeliruan material, dan kecurangan serta tindakan melawan hukum yang diketahuinya.

Você também pode gostar