An important branch of biosynthesis of nanoparticles is the application of plant extract to the biosynthesis reaction. Fig.

10 shows some popular plants using to the extract preparation. Cabang penting dari biosintesis nanopartikel adalah aplikasi ekstrak tanaman untuk reaksi biosintesis. Gambar. 10 menunjukkan beberapa tanaman yang populer gunakan untuk persiapan ekstrak. A rapid reduction of the silver ions was observed when the silver nitrate solution was contacted with geranium (Pelargonium graveolens) leaf extract ( Shiv Shankar et al. 2003). The extract used for reduction of Ag+ ions to Ag0 was prepared by taking 20g of thoroughly washed and finely cut geranium leaves in a 500 mL Erlenmeyer flask with 100 mL of distilled water. The suspension was boiling for 1 min. 5 mL of pure broth was added to 100 mL of 10-3 M aqueous solution of AgNO3. The bioreduction of the Ag+ ions was monitored by measuring the UV-vis spectra of the solution. Sebuah pengurangan cepat dari ion perak diamati ketika larutan perak nitrat dihubungi dengan geranium (Pelargonium graveolens) ekstrak daun (Shiv Shankar et al. 2003). Ekstrak yang digunakan untuk reduksi Ag + ion Ag0 disiapkan dengan mengambil 20g daun geranium dicuci dan dipotong halus ke dalam labu Erlenmeyer 500 mL dengan 100 ml air suling. Suspensi tersebut mendidih selama 1 menit. 5 ml kaldu murni ditambahkan ke 100 mL larutan 10-3 M berair dari AgNO3. The bioreduction dari ion Ag + dipantau dengan mengukur spektrum UV-vis larutan. In the case of Neen leaf extract a competition reduction of Au3+ and Ag+ ions presented simultaneously in solution was observed. It has lead to the synthesis of bimetallic Au core Ag shell nanoparticles in solution (Shiv Shankar et al. 2004). Dalam kasus daun Neen ekstrak pengurangan kompetisi Au3 + dan Ag + ion yang disajikan secara bersamaan dalam larutan diamati. Ini telah menyebabkan sintesis bimetal Au inti Ag shell nanopartikel dalam larutan (Shiv Shankar et al. 2004). Silver nanoparticles ranging from 55 to 80 nm in side and triangular or spherical gold nanoparticles were fabricated using the novel sundried biomass of Cinnammum canphora leaf ( Huang et al. 2007). It was found that formation of gold nanotrangles by C. camphore leaf at ambient temperature strongly depended on the amount of dried biomass. This biomass offered sufficient protective biomolecules. Nanopartikel perak mulai 55-80 nm di sisi dan nanopartikel emas segitiga atau bulat yang dibuat menggunakan biomassa sundried novel Cinnammum canphora daun (Huang et al. 2007). Ditemukan bahwa pembentukan emas nanotrangles oleh daun camphore C.

pada suhu kamar sangat tergantung pada jumlah biomassa kering. Biomassa ini menawarkan biomolekul pelindung yang memadai. A simple procedure applying Aloe vera leaf extract has been used for gold nanotriangle and spherical silver nanoparticles synthesis (Chandran et al., 2006). The kinetics of gold nanoparticles formation was monitored by UVvis absorption spectroscopy and transmission electron microscopy (TEM). The effect of the amount of leaf extract on the synthesis of gold nanotriangles was investigated by observation of product formed. Addition of Aloe vera extract to 10-3 M aqueous solution of HAuCl4 led to the appearance of a red color in solution after bout 5 h of reaction. An analysis of the percentage of triangles formed in the reaction medium as a function of varying amounts of the Aloe vera extract showed that more spherical particles were formed with increasing amount of added extract. Eclipta (known as Bhingraj) belongs to the family Asteraceae. It is a common weed growing mostly in a shade area (Jha et al., 2008). Extract from Eclipta leaf has used as medically important herb. The plant is rich in flavonoids, belonging to the group of phenolic compounds. The sample of 5 g of freshly collected leaves of Eclipta was washed for 10 min and ringed briefly in distilled water. Prepared biomaterial was taken in 250 mL capacity beaker having 200mL of 50% Et-OH and was placed on boiling steam bath for 15 to 20 min. till color of the solvent changes to dark green. The cold extract was treated with 20 ml of 0.025 (M) AgNO3 solution and warmed again on the steam bath for 10 min until the color of solution changes. The formation of silver nanoparticles was monitored by UV-vis spectrophotometry and X-ray diffractometer. Sebuah prosedur sederhana menerapkan ekstrak lidah buaya daun telah digunakan untuk nanotriangle emas dan perak sintesis nanopartikel bola (Chandran et al., 2006). Kinetika pembentukan nanopartikel emas dipantau oleh UV-vis spektroskopi penyerapan dan mikroskop elektron transmisi (TEM). Pengaruh jumlah ekstrak daun pada sintesis nanotriangles emas diselidiki oleh observasi produk terbentuk. Penambahan ekstrak lidah buaya untuk 10-3 M larutan berair dari HAuCl4 menyebabkan munculnya warna merah dalam larutan setelah pertarungan 5 jam reaksi. Sebuah analisis persentase segitiga terbentuk di media reaksi sebagai fungsi dari jumlah yang bervariasi dari ekstrak lidah buaya menunjukkan bahwa partikel bola lebih dibentuk dengan peningkatan jumlah ekstrak ditambahkan. Eclipta (dikenal sebagai Bhingraj) milik keluarga Asteraceae. Ini adalah gulma yang umum tumbuh terutama di daerah teduh (Jha et al., 2008). Ekstrak dari daun Eclipta telah digunakan sebagai ramuan medis penting. Tanaman ini kaya akan flavonoid, milik kelompok senyawa fenolik. Sampel dari 5 g daun segar yang dikumpulkan dari Eclipta dicuci selama 10 menit dan sebentar bercincin dalam air suling. Biomaterial Disiapkan diambil dalam 250 mL gelas kapasitas memiliki 200ml dari 50% Et-OH dan ditempatkan

pada mandi uap mendidih selama 15 sampai 20 menit. sampai warna perubahan pelarut ke hijau gelap. Ekstrak dingin diperlakukan dengan 20 ml dari larutan 0,025 (M) AgNO3 dan dihangatkan lagi pada mandi uap selama 10 menit sampai warna larutan berubah. Pembentukan nanopartikel perak dipantau oleh UV-vis spektrofotometri dan X-ray difraktometer. Biosynthesis of silver nanoparticles was also conducted using Cycas leaf extract. Cycas belongs to the Cycadaceos family. It is a common gymnospermic plant and is a commercial source of sago ( Jha and Prasad 2009). This plant is rich in flavonoids broadly belonging to the lass of phenolic compounds. The procedure of Cycas leaf broth preparation was like to made Eclipta extract . The Cycas extract solution was treated with 20 mL of 0.25 M AgNO3 solution and wormed on the steam bath for 20 min until the color of solution changes to brown. Biosintesis nanopartikel perak juga dilakukan dengan menggunakan ekstrak daun Cycas. Cycas milik keluarga Cycadaceos. Ini adalah tanaman gymnospermic umum dan merupakan sumber komersial sagu (Jha dan Prasad 2009). Tanaman ini kaya akan flavonoid luas milik lass senyawa fenolik. Prosedur persiapan daun Cycas kaldu rasanya ekstrak Eclipta dibuat. Larutan ekstrak Cycas diperlakukan dengan 20 mL dari 0,25 M AgNO3 larutan dan wormed pada mandi uap selama 20 menit sampai warna larutan berubah menjadi cokelat.

Gold nanoparticles are excellent labels for biosensors because they can be detected by numerous technique, such as optic absorption fluorescence and electric conductivity. Au nanoparticles have been primarily used for labeling application. Gold nanoparticles are a very attractive contrast agent. The interaction of gold nanoparticles with light can be used for the visualization of particles (Sperling et. 2008). In this way, the therapeutic application of metallic nanoparticles is also possible. The metallic structures can be used for hyperthermia therapy. Absorbed light by gold naopaticles leads to heating of these particles and upon transport subsequently to heating of the particle environments. The resulting localized heating causes irreversible thermal cellular destruction (Pissuwan et al. 2006). The plasmonic photothermal therapy is a minimally-invasive oncological treatment strategy (Dickerson et al. 2008). Nanopartikel emas adalah label yang sangat baik untuk biosensor karena mereka dapat dideteksi dengan teknik banyak, seperti konduktivitas penyerapan optik fluoresensi dan listrik. Nanopartikel Au telah terutama digunakan untuk pelabelan aplikasi. Nanopartikel emas adalah agen kontras sangat menarik. Interaksi nanopartikel

emas dengan cahaya dapat digunakan untuk visualisasi partikel (Sperling et. 2008). Dengan cara ini, penerapan terapi nanopartikel logam juga dimungkinkan. Struktur logam dapat digunakan untuk terapi hipertermia. Cahaya yang diserap oleh naopaticles emas menyebabkan pemanasan partikel-partikel ini dan setelah transportasi selanjutnya untuk pemanasan lingkungan partikel. Pemanasan lokal yang dihasilkan menyebabkan kerusakan sel ireversibel termal (Pissuwan et al. 2006). Terapi fotothermal plasmonic adalah strategi pengobatan minimal invasif-onkologi (Dickerson et al. 2008). The particle size histogram obtained silver nanoparticles shows broad distribution of particle size. The size particle ranged from 2-6 nm and the average particle size comes out to be 3.29 0.22 nm. The X-ray diffraction patter obtained for silver nanoparticles synthesized by Cycas leaf broth shows that the silver nanopaticles are crystalline in nature. Ukuran partikel yang diperoleh histogram nanopartikel perak menunjukkan distribusi yang luas ukuran partikel. The ukuran partikel berkisar dari 2-6 nm dan ukuran partikel rata-rata keluar menjadi 3,29 0,22 nm. The X-ray difraksi derai diperoleh untuk nanopartikel perak disintesis oleh kaldu daun Cycas menunjukkan bahwa nanopaticles perak kristal di alam. Silver nanoparticles were successfully synthesized using the latex of Jatropha curcas (Bar et al. 2009). The plant, Jatropha curcas is commercially important one as bio diesel is extracted from it seeds on industrial scale. Crude latex was obtained by cutting the green stems of J. curcas plants. Milky white latex was stored in the refrigeration. For biosynthesis, 20 mL of 3% of latex solution was mixed with 20 mL of 5 103 M aqueous silver nitrate solution. The reacting mixture was heated at 85oC with constant stirring for 4h. Nanopartikel perak berhasil disintesis menggunakan lateks dari Jatropha curcas (Bar et al. 2009). Pabrik, Jatropha curcas merupakan salah satu komersial penting sebagai bio diesel diekstrak dari biji itu pada skala industri. Crude lateks diperoleh dengan memotong batang hijau tanaman J. curcas. Lateks putih susu disimpan dalam pendingin tersebut. Untuk biosintesis, 20 mL dari 3% larutan lateks dicampur dengan 20 ml dari 5 10-3 larutan perak nitrat berair M. Campuran reaksi dipanaskan pada 85oC dengan pengadukan konstan untuk 4h.

The broth used for the reduction of Au3+ ions to Au0 was prepared by taking 10 g of thoroughly washed and finely cut Terminalia catappa leaves in a 500 mL Erlenmeyer flasks with 40 mL of sterile distilled water and

then was boiled it for 15 min. In a typical experiment, 0.2 mL of broth was added to 50 mL of 10-3 M aqueous chloroauric acid (HAuCl4) solution. Within an hour (50 minutes) cherry red solution was obtained. Kaldu yang digunakan untuk reduksi Au3 + ion Au0 disiapkan dengan mengambil 10 g catappa Terminalia dicuci dan dipotong halus daun dalam Erlenmeyer 500 mL labu dengan 40 ml air suling steril dan kemudian direbus selama 15 menit. Dalam sebuah percobaan yang khas, 0,2 ml kaldu ditambahkan ke 50 mL asam berair 10-3 M chloroauric (HAuCl4) larutan. Dalam waktu satu jam (50 menit) kayu ceri merah larutan diperoleh.