Você está na página 1de 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

E DENGAN ASMA BRONCHIALE ATTACK DI IRDA RSDK SEMARANG

I.

PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan tanggal 7 Juli 2004 jam 11.35 WIB a. IDENTITAS PASIEN Nama Umur Pekerjaan Alamat : Ny. Y : 71 tahun :: kebon harjo II/22 RT 03 RW 06, Tanjung Mas Semarang No Register:B845890 Diagnosa Medis: Asma bronchiale b. PENANGGUNG JAWAB Nama Umur Pekerjaan Alamat : Ny. T : 40 tahun : Swasta : Kebon Harjo II/22 RT 03 RW 06, Tanjung Mas Semarang

Status : Kawin

Hubungan dengan pasien: Anak

II.

PENGKAJIAN PRIMER a. Airway Batuk berdahak, whezing (+), ronchi basah pada seluruh area paru b. Breathing Sesak napas, RR 36 x/menit, irama nafas tidak teratur, ekspirasi memanjang c. Circulation

Gelisah, sianosis, keringat banyak, nadi 96 x/menit, TD 160/90 mmHg, S 36 0 C III. PENGKAJIAN SEKUNDER 1. 2. Keluhan utama Sesak nafas yang tidak berkurang dengan istirahat Riwayat penyakit sekarang Pasien mengeluh sesak nafas sejak tiga hari yang lalu. Batuk berdahak warna putih. Di rumah sudah memakai nebulizer spray tapi tidak berkurang kemudian oleh keluarga dibawa ke IRDA RSDK 3. Riwayat penyakit dahulu Pasien sudah menderita asma sejak kecil dan sering dirawat. Pencetus kambuh bila banyak pikiran, kecapekan dan perubahan cuaca. Pasien menggunakan nebuleaer spray dan O2 binasal di rumah 4. Riwayat penyakit keluarga Dikeluarga pasien, kakeknya yang menderita asma dan sekarang sudah meninggal 5. Pola kebiasaan Pasien tidak bekerja dan menggunakan waktu luang untuk nonton Tv dan mengasuh cucunya. Pasien mengatakan kecapekan mengasuh cucunya yang berusia 4 tahun 6. Pemeriksaan fisik Kepala : bentuk mesochepal, rambut putih (uban) Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik Hidung: bersih, lembab Telinga: Pendengaran baik, serumen sedikit Mulut Leher : mukosa bibir lembab, gigi bersih, bibir sianosis : tak ada pembesaran kelenjar limpha dan tiroid

Paru - paru I :bentuk simetris, gerakan dada simetris, tarikan interkosta(+) Pa :Fremitus kanan = kiri

Pe : sonor seluruh lapang paru Au: Ronchi pada seluruh lapang paru, Whezing (+) Jantung I :Ictus cordis tidak tampak Pa : Ictus cordis teraba di SIC V, 2 cm mid LMCS Pe : Pekak Au : Bj S1-S2 murni Abdomen I : menonjol Au : bising usus (+), 16x/menit Pa : hepar tak teraba, supel Pe : timpani Genetalia: keadaan bersih Ekstrimitas: Atas: akal dingon, sianosis, edema (-) Bawah: edema (-), varises (-) 7. Data Penunjang Hb :11,85 gr% Ht : 44 % Leukosit : 6600/ul Trombosit : 230.000/ul GDS : 124 mg/dl 8. Terapi Nebulezer : (Atovent 1cc + berotec 1cc + bisolvon 1cc) dan nacl 0,9 % 6 cc

ANALISA DATA NO
1

DATA FOKUS
Ds: Pasien mengatakan sesak nafas Do: - Pasien tampak duduk - Pasien tampak sulit bernafas - Auskultasi paru: whezing (+), ronchi seluruh lapang paru - Pasien batuk keluar dahak putih sedikit - RR= 36 kali permenit Ds: pasien menanyakan kenapa sesak nafasnya tidak berkurang padahal DO: Pasien tampak gelisah Pasien nafas Nadi: 96x/menit RR : 36 x/menit Td : 160/90 mmHg tampak sesak sudah menggunakan nebulezer spray

ETIOLOGI
Bronkospasme

MASALAH
Bersihan jalan nafas

2.

Krisis situasi

Cemas

Diagnosa keperawatan yang muncul; 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d bronkospasme 2. Cemas b.d krisis situasi

NCP NO
1. tidak

DP
Bersihan jalan nafas efektif b.d bronkospasme

TUJUAN
Setelah tindakan jalan - sesak dilakukan keperawatan nafas efektif nafas - Kaji

INTERVENSI
frekuensi, kedalamam pernapasan - Auskultasi bunyi nafas tambahan - Berikan posisi semifowler/fowler sesuai kenyamanan pasien - Kolaborasi a. pemeriksaan laboratorium b. O2 3-5 liter

TTD

selama 1jam , bersihan dengan kriteria: berkurang/hilang - RR 16-24 x/menit - Wheezing (-)

c. Nebulezer
Latih batuk efektif

- Ronchi (-)
2 Cemas situasi b.d krisis Setelah tindakan selama pasien hasil: dilakukan keperawatan 1jam, cemas berkurang

- Kaji tingkat kecemasan pasien - -Jelaskan setiap prosedur yang dilakukan - -Jelaskan tentang perawatan dan pengobatan pasien - -Ajarkan tehnik relaksasi dengan nafas dalam - -Temani pasien disaat cemas

/hilang dengan kriteria

tampak rileks

Pasien

-Nadi 60-100 x/menit -Pasien kooperatif pada setiap -Pasien tindakan mengatakan tentang dan keperawatan memahami pengobatan perawatan

CATATAN KEPERAWATAN
TGL/JAM NO . 7-7-04 11.40 DP 1 - Memberikan posisi fowler pada pasien R= pasien mengatakan lebih nyaman bernafas - Memberikan O2 3 liter/menit R = O2 masuk, binasal - Mengkaji frekuensi, kedalaman pernapasan R= RR 36 x/menit, ekspirasi lebih panjang dari inspirasi - Mengauskultasi bunyi nafas R= Whezing (+), ronchi seluruh lapang paru 11. 45 - Memberikan nebulezer (atroven, bisolvon, berotec masing-masing 1 cc) dan Nacl 0,9 % 6 cc R= Pasien mengatakan bernafas lebih longgar - Mengambil bahan untuk pemeriksaan darah rutin R= pasien kooperatif 12. 20 untuk Jam 13.00 S : pasien mengatakan ridak sesak lagi O: - RR 24 x/menit - Whezing tidak terdengar - Ekspirasi tidak memanjang - batuk, dahak keluar warna putih A: masalah teratasi P : Anjurkan pasien untuk - minum air hangat 2-3 liter perhari Menghindari faktor pencetus 9kelelahan, debu dan stres) IMPLEMENTASI EVALUASI TTD

- Menganjurkan pasien batuk efektif dengan


nafas dalam dilepaskan, kemudian nafas dalam lagi dan dibatukkan R= pasien mau mencoba dan berlatih - Mengkaji tingkat kecemasan pasien R= Pasien mengatakan kecemasan yang sangat disaat sesak tidak berkurang S; Pasien mengatakan sudah pengobatan dan tidak cemas lagi dan mengatakan jelas dengan penjelasan perawat O: Pasien lebih rileks Pasien tampak tiduran Nd= 88x/menit A= masalh teratasi P= Pasien dianjurkan kontrol ke poliklinik satu - Menjelaskan perawatan R= Pasien mengangguk tanda mengerti dan memperhatikan penjelasan perawat tentang

7-7-04 11. 40 12.20

Jam 13.00

12.30

- Mengajarkan tehnik relaksasi dengan nafas dalam R= Pasien mencoba 2 kali - Menganjurkan pasien tiduran dan istirahat

R= pasien kooperatif - Menemani pasien disaaat cemas R= pasien merasa lebih tenang - Memonitor TTV 12.45 R= TD 150 mmHg RR= 24x/menit S= 360 C Nd= 88x/menit

minggu mendatang tanggal 15-07-04

Você também pode gostar