Você está na página 1de 8

Teori dasar Sifat Alir Sifat aliran serbuk yang baik merupakan hal penting untuk pengisian yang

seragam ke dalam lubang cetak mesin tablet dan untuk memudahkan gerakan bahan di sekitar fasilitas produksi. Sifat aliran dipengaruhi oleh ukuran dan bentuk partikel, partikel yang lebih besar dan bulat menunjukkan aliran yang lebih baik. Metode untuk mengevaluasi sifat aliran granul yang sering digunakan adalah metode corong (langsung) (Sari, 2010). Kecepatan alir diketahui melalui metode corong. Metode ini paling sederhana untuk menetapkan kemampuan alir granul secara langsung, yakni kecepatan alir granul dengan bobot tertentu melalui corong diukur dalam detik. Suatu penutup sederhana ditempatkan pada lubang keluar corong lalu diisi dengan granul yang telah ditimbang terlebih dahulu. Ketika penutup dibuka, waktu yang dibutuhkan granul untuk keluar dicatat. Dengan membagi massa serbuk dengan waktu keluar tersebut, kecepatan alir diperoleh sehingga dapat digunakan untuk perbandingan kuantitatif granul yang berbeda. Waktu alir adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah granul untuk mengalir dalam suatu alat. Sifat alir ini dapat digunakan untuk menilai efektivitas bahan pelicin, mudah tidaknya granul mengalir dan sifat permukaan granul (Voigt, 1995). Metode sudut istirahat telah digunakan sebagai metode tidak langsung untuk mengukur mampu alir granul karena hubungannya dengan kohesi antar partikel. Banyak metode yang berbeda untuk menetapkan sudut istirahat dan salah satunya yang digunakan adalah metode corong (Sari, 2010). Uji Waktu Hancur Waktu hancur adalah waktu yang diperlukan tablet untuk hancur di bawah kondisi yang ditetapkan dan lewatnya seluruh partikel melalui saringan berukuran mesh-10. Uji ini tidak memberi jaminan bahwa partikel-

partikel itu akan melepas bahan obat dalam larutan dengan kecepatan yang seharusnya (Lachman, dkk., 1994). Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur dari tablet adalah sifat kimia dan fisis dari granulat, kekerasan dan porositasnya. Tablet biasanya diformulasi dengan bahan pengembang atau bahan penghancur yang menyebabkan tablet hancur di dalam air atau cairan lambung. Hancurnya tablet tidak berarti sempurna larutnya bahan obat dalam tablet. Kebanyakan bahan pelicin bersifat hidrofob, bahan pelicin yang berlebihan akan memperlambat waktu hancur. Tablet dengan rongga-rongga yang besar akan mudah dimasuki air sehingga hancur lebih cepat dari pada tablet yang keras dengan rongga-rongga yang kecil (Soekemi, dkk., 1987). Prosedur Pengujian Sifat Alir Sebanyak 20 gram serbuk ditimbang, kemudian dimasukkan kedalam flow tester untuk diuji laju alirnya. Lalu, tutup hopper dibuka, serbuk akan turun ke bawah, waktunya dicatat, diameter dan tingginya diukur. Pengujian Waktu Hancur Tablet Sebanyak 6 tablet dimasukkan ke dalam masing-masing kolom, dimasukkan cakram ke dalam masing-masing kolom tersebut. Kolom tersebut dimasukkan ke dalam beaker glass yang berisi air sebanyak 1000 ml dengan suhu 37o C yang telah berada di dalam disentegrator tester. Dinyalakan disentegrator tester dan diamati keadaan tablet hingga semua hancur sempurna.

Data pengamatan Pengujian sifat alir waktu= 15 detik diameter= 10.06 cm tinggi= 2.7 cm

Kecepatan Aliran Granul

Kecepatan aliran granul =

= Sudut Istirahat Sudut istirahat () =

= 1.66 g/s

= tan Pengujian Waktu Hancur tablet = 0,5

= 0,5

= 26.99 o

Tablet hancur sempurna dalam waktu 1 menit 24 detik 06 sekon Pembahasan Pada proses pengujian laju alir, sebanyak 25 gram serbuk ditimbang dan dimasukkan ke dalam alat flow tester, bagian bawah alat tersebut dialasi kertas untuk tempat serbuk yang jatuh. Setelah serbuk dimasukkan ke dalam alat, tutup hopper dibuka agar serbuk jatuh. Tutup tersebut dibuka bersamaan dengan ditekannya tombol stopwatch untuk menghitung waktu yang dibutuhkan agar serbuk tersebut jatuh semua. Serbuk yang jatuh, ditampung dengan kertas, diameter yang terbentuk diukur, dan tingginya pun dihitung. Pengujian laju alir dilakukan untuk mengetahui laju alir dari serbuk, sehingga dapat diketahui baik atau tidaknya aliran serbuk saat dicetak di dalam mesin. Hasil pengujian laju alir serbuk adalah, waktu yang dibutuhkan serbuk untuk jatuh adalah 15 detik, diameter yang terbentuk adalah 10.06 cm, dan tinggi serbuk yang

terbentuk adalah 2.7 cm. Laju alir tersebut dihitung dengan menggunakan rumus : kecepatan alir

didapatkan hasil laju alir serbuk adalah 1.66 gram/s. Selain itu, sudut istirahatnya juga dihitung, sudut istirahat dihitung dengan menggunakan rumus tan. Sudut istirahat yang didapatkan adalah 26.99 o . Sudut istirahat yang didapatkan pada praktikum kali ini sangat baik karena nilai yang di dapatkan sesuai dengan literatur yaitu kurang dari 25-30o. Salah satu dari pengujian tablet yang dilakukan untuk menguji tablet kempa langsung yang telah dicetak adalah pengujian waktu hancur tablet. Pengujian waktu hancur tablet ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama tablet tersebut terpecah menjadi molekul-molekul yang siap untuk didistribusikan dalam tubuh. Pada pengujian waktu hancur ini, 6 tablet dimasukan ke dalam alat Disentegrator tester, yang berupa keranjang yang berisi 6 kolom dimana pada kolom-kolom tersebut dimasukkan tablet yang akan diuji. Kemudian ada cakram penutup yang berfungsi untuk mencegah tablet tersebut keluar dari kolom. Keranjang yang telah terisi tablet dan ditutup dengan cakram lalu dimasukkan ke dalam beaker glass yang bersuhu 37oC. Penggunaan suhu tersebut karena disesuaikan atau diibaratkan dengan suhu tubuh manusia pada umumnya. Dari hasil percobaan, waktu yang diperlukan sampai semua tablet dalam keranjang itu hancur adalah1 menit 24 detik 06 sekon. Menurut Farmakope Indonesia, waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kelima tablet tidak lebih dari 15 menit untuk tablet yang tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut gula dan bersalut selaput. Berdasarkan Farmakope maka percobaan yang dilakukan dapat dikatakan tablet memiliki waktu hancur yang cukup baik karena memenuhi persyaratan dimana waktu yang diperlukan hingga tablet hancur tidak lebih dari 15 menit.

Daftar pustaka Sari, Nia Permata. 2010. Skripsi: Pembuatan dan Karakterisasi Bahan Tablet Vitamin C Menggunakan Kitosan dan Amylum Manihot sebagai Matriks Melalui Metode Granulasi Basah. Departemen Kimia Falultas Matematika dan Ilmu Pegetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Medan Voight, Rudolf. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Ed. Ke-5. UGM Press. Yogyakarta Soekemi, R. A., Yuanita, T., Fat Aminah, Salim Usman. (1987). Tablet. Mayang Kencana. Halaman 2-4, 41, 49. Medan Lachman, L., Lieberman, H. A., dan Kanig, J. L. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri II. Edisi Ketiga. Jakarta: UI Press. Halaman 651-653, 657-660.

Monografi zat 1. Teofilin

Teofilin mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 102,0% C7H8N4O2, dihitung terhadap zat yang dikeringkan. Pemeriannya: berupa serbuk hablur, putih; tidak berbau, rasa pahit; stabil di udara. Kelarutan : Sukar larut dalam air, tetapi lebih mudah larut dalam air panas; mudah larut dalam larutan alkali hidroksidadan dalam ammonium hidroksida; agak sukar larut dalam etanol, dalam kloroformdan dalam eter.

2. Laktosa

Laktosa adalah gula yang diperoleh dari susu dalam bentuk anhidrat atau mengandung satu molekul air hidrat. Pemerian : merupakan serbuk atau massa hablur, keras, putih atau krem.

Tidak bau dan rasa sedikit manis. Stabil di udara, tetapi mudah menyerap bau. Kelarutan : mudah dan pelan-pelan larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air mendidih, sangat sukar larut dalametanol, tidak larut dalam klorofonm dan dalam eter . Manisnya laktosa 0,16manisnya sukrosa

3. Amprotab Kelarutan Aplikasi : larut dalam air dingin dan alcohol (Mart, 503) : sebagai zat penghancur

4. Avicel

5. Talkum Talk adalah magnesium silikat hidrat alam, kadang-kadang mengandung sedikit Aluminium silikat. Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran. Kelarutan : praktis tidak larut dalam pelarut asam dan basa, pelarut organik dan air.

Aplikasi

: sebagai glidan dan lubrikan 1-10%.

Kekerasan : 1,0-1,5 Kandungan lembab : talk tidak mengabsorpsi sejumlah air pada suhu 25oC dan kelembaban relatif naik hingga 90%. Stabilitas : stabil, dapat disterilisasi dengan pemanasan pada 160oC selama tidak lebih dari 1 jam. Inkompabilitas : dengan senyawa amonium kuartener. Penggunaan : zat tambahan (pelincir)

6. Mg stearat

BM : 591,34 Magnesium stearat merupakan senyawa magnesium dengan campuran asam-asam organik padat yang diperoleh dari lemak, terutama terdiri dari magnesium stearat dan magnesium palmitat dalam berbagai

perbandingan. Mengandung setara dengan tidak kurang dari 6,8 % dan tidak lebih dari 8,3 % MgO. Pemerian : Serbuk halus, putih dan voluminus; bau lemah khas; mudah melekat di kulit; bebas dari butiran. Kelarutan : Tidak larut dalam air, dalam etanol dan dalam eter. (FI IV: 515) Inkompatibilitas : Dengan asam dan garam logam. Penggunaan : sebagai zat pelincir. Aplikasi : 0.25 5% sebagai lubricant

Stabilitas : magnesium stearat stabil dan harus disimpan dalam wadah/container dingin, di tempat kering. susut pengeringan : tidak lebih dari 6.0% Kerapatan (nyata) : 0.159 g/cm3 (ruah), 0.286 g/cm3 (mampat), 1.092 g/cm3

Você também pode gostar