Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
= (1)
dimana:
v = laju alir padatan dalam campuran cairannya
k = konstanta proporsionalitas yang umum disebut konstanta permeabilitas Darcy
P = pressure drop pada melalui kedua tebal pelat
L = ketebalan pelat
= viskositas cairan
Analogi dengan Hukum Ohm, laju alir akan berbanding lurus dengan diriving
force verupa potensial P pressure drop, dan berbanding terbalik dengan penghambat
alirannnya (L/k).
Namun, Hukum Darcy untuk filtrasi hanya berlaku pada kondisi:
5
) - (1
dv
<
(2)
dimana:
d = ukuran partikel yang diasumsikan sama dengan diameter pori yang menahan filter
cake
= densitas cairan
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 11 dari 24
= fraksi kosong pada cake
IV.4.2 Filtrasi Batch
Pada filtrasi batch laju alir cairan yang akan difiltrasi dapat disusun ulang
menjadi:
dt
dV
.
A
1
v = (3)
dimana:
V = total volume filtrat
t = waktu filtrasi
Tahanan (L/k) dapat dianggap terjadi dari kontribusi tahanan cake (R
C
) dan
tahanan medium filter (R
M
), sehingga dapat ditulis:
C M
R R
k
L
+ = (4)
Dengan mensubstitusi persamaan 3 dan 4 ke persamaan 1 akan didapat:
( )
C M
R R
P
dt
dV
.
A
1
+
(5)
Tahanan medium R
M
biasanya konstan, tidak bergantung pada jumlah cake yang
dihasilkan, sedangkan tahanan cake R
C
bervariasi bergantung volume cake yang telah
difiltrasi.
Incompresible Cake
Jika cake bersifat incompresible, ketebalan cake berbanding lurus dengan volume
filtrat dan berbanding terbalik dengan luas filter, sehingga dapat ditulis:
|
.
|
\
|
=
A
V
. . R
o C
(6)
dimana merepresentasikan reistansi spesifik cake dan
o
adalah massa cake per volume
filtrat. Dimensi adalah panjang per massa.
Substitusi persamaan umum filtrasi menjadi:
|
|
.
|
\
|
|
.
|
\
|
+
=
A
V
. . R
P
dt
dV
.
A
1
o M
(7)
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 12 dari 24
Dengan kondisi batas saat t =0, V=0 (pada awal proses tidak ada padatan yang tertahan
pada filter). Integrasi persamaan tersebut akan menghasilkan bentuk sederhana:
B
A
V
K.
V
At
+ |
.
|
\
|
= |
.
|
\
|
(8)
dimana:
P
.R
B dan
P 2.
. .
K
M o
=
Dengan demikian plot antara (A.t / V) terhadap (V/A) akan linear. Gradien K adalah
fungsi pressure drop dan sifat milik cake (,). Intercep B tidak bergantung pada sifat
milik cake, tetapi preporsional terhadap tahanan medium. Jika tahanan medium
diabaikan, persamaan tersebut dapat disederhanakan lagi:
V
.
P 2.
. .
t
2
o
|
.
|
\
|
|
.
|
\
|
=
A
(9)
Compressibel Cake
Untuk mengestimasi efek faktor kompresibilitas, diasumsikan resistansi spersifik
adalah fungsi dari P menurut hubungan:
( )
s
P ' = (10)
adalah konstanta yang berhubungan dengan ukuran dan bentuk partikel yang
membentuk cake, dan s adalah kompresibilitas cake. Umumnya s bervariasi dari 0,1
sampai 0,8. Nilai dan s mudah ditentukan dengan memplot log terhadap log P. Jika
nilai s besar umpan harus dipretreatment dengan penambahan filter aid.
IV.4.3 Filtrasi Kontinu
Teknologi filtrasi yang umum diterapkan dalam industri kimia adalah filtrasi
kontinue. Analisis operasi filtrasi ini dibagi dalam 3 tahap. Dalam satu siklus filtrasi ada
3 proses pokok yang terjadi:
1. pembentukan cake,
2. pencucian cake untuk membuang larutan baik yang masih berguna maupun yang
telah menjadi limbah,
3. pelepasan cake dari filter.
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 13 dari 24
( ) P |
.
|
\
|
=
|
.
|
\
|
=
.
A
V
. . ' R
A
V
. . R
o C
o C
Walapun proses pelepasan cake dari filter sangat penting dan menentukan
keseluruhan kesuksesan proses filtrasi, proses pelapasan cake ini tidak turut menentukan
ukuran filter.
IV.4.3.1 Pembentukan Cake
Diasumsikan proses filtrasi dengan siklus pertama pembentukan cake dimulasi
sesaat setelah umpan dimasukkan ke dalam filter. Diasumsikan tahanan medium filter R
M
dapat diabaikan, sehingga persamaan dasar untuk proses filtrasinya menjadi:
C
R .
P
dt
dV
.
A
1
= (11)
Seperti sebelumnya, kondisi batas yang digunakan adalah saat t=0, volume filtrat V=0.
Jika Rc ditulis ulang dan diasumsikan cake bersifat compressible:
(12)
(13)
Dengan mengombinasikan kedua persamaan tersebut, dan dilakukan integrasi sepanjang
badan filter dimana terjadi pembentukan cake akan diturunkan persamaan:
( )
V
.
P 2.
. ' .
t
2
f
1
o
f
|
.
|
\
|
|
|
.
|
\
|
=
A
s
(14)
dimana t
f
adalah waktu pembentukan cake, V
f
adalah volume filtrat yang terakumulasi
selama watu t
f
. Waktu filtrasi t
f
terkadang dinyatakan dalam bentuk hubungannnya
dengan waktu 1 siklus filtrasi t
c
, yang dinyatakan sebagai:
c f
.t t = (15)
dengan adalah fraksi waktu dari keseluruhan waktu kerja filter. adalah fraksi waktu
satu siklus filtrasi yang digunakan untuk pembentukan cake. Maka persamaan filtrasi
yang dinyatakan dalam bentuk t
c
dan akan menjadi:
( )
2
1
c o
s 1
c
f
.t .'.
P 2..
A.t
V
(
=
(16)
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 14 dari 24
Dari persaamaan itu dapat disimpulkan bahwa pembentukan cake dapat dikendalikan
dengan memvariasikan t
c
dan . Pada yang konstan, fulks filtrat akan berbanding
terbalik dengan akar t
c
.
V.4.3.2 Pencucian Cake
Setelah cake terbentuk dan terakumulasi dalam jumlah yang cukup banyak,
dilakukan pencucuian untuk melarutkan dan membuang pelarut dan cairan lain yang tidak
diinginkan berada dalam cake tersebut. Proses pencucian ini memiliki 2 fungsi. Fungsi
pertama adalah membuang pelarut yang tidak diinginkan dalam cake yang terjebak dalam
pori-pori di dalam cake. Yang kedua, proses pencucian berfungsi mendukung difusi
keluar larutan yang terikat dalam partikel cake. Difusi ini akan memudahkan recovery
cake selanjutnya.
Ada 2 faktor yang terrlibat dalam proses pencucian cake. Yang pertama adalah
fraksi bahan terlarut yang masih boleh berada dalam cake setelah pencucian selesai,
fraksi ini menentukan volume larutan pencuci yang dibutuhkan. Faktor kedua adalah laju
larutan pencuci melewati cake. Laju pencucian ini mengendalikan fraksi waktu dari
keseluruhan waktu siklus t
c
yang dibutuhkan untuk pencucian.
Fraksi material terlarut yang dapat ditoleransi berada dalam cake setelah
pencucian berhubungan dengan volume larutan pencuci yang dibutuhkan menurut
persamaan:
( )
n
- 1 r = (17)
dimana r adalah rasio bahan terlarut yang masih tertahan dalam cake setelah pencucian
dengan bahan t erlarut mula-mula sebelum dicuci, n adalah volume larutan pencuci dibagi
dengan volume cairan yang tertahan dalam cake, dan adalah efisiensi pencucian cake.
Fraksi r bervariasi dari 0 sampai 1, makin kecil r makin efektif pencucian. Efisiensi 1
berarti r =1, dan berarti pula tidak akan ada bahan terlarut tertinggal dalam cake
berapapun volume pencuci yang digunakan.
Larutan pencuci tidak mengandung padatan baru, sehingga laju alirnya dapat
dianggap konstan dan sama dengan laju filtrat di akhir tahap pembentukan cake. Laju alir
ini dinyatakan dengan persamaan:
( )
W
2
1
f o
s 1
W
.t
.t 2...'
P
A
V
(
=
(18)
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 15 dari 24
f n. . 2
t
t
V
V
.
V
V
. 2
t
t
V
V
. 2
t
t
f
W
f
r
r
W
f
W
f
W
f
W
=
=
=
dimana V
W
adalah volume larutan pencuci yang dibutuhkan, t
W
adalah waktu yang
dibutuhkan untuk pencucian. Pada banyak kasus akan sangat berguna hubungan berikut:
(19)
(20)
(21)
dimana Vr adalah volume pencuci yang tertahan di dalam cake, dan f adalah rasio volume
pencuci yang tertahan di dalam cake terhadap volume filtrat.
IV.5 Proses Filtrasi pada Tekanan Tetap
Proses filtrasi yang dikerjakan dalam praktikum ini adalah proses filtrasi pada
tekanan tetap. Ada beberapa asumsi yang digunakan dalam praktikum ini:
1. -P yaitu penurunan tekanan dianggap konstan pada tiap tempuhan
2. Konsentrasi slurry konstan pada setiap tempuhan
3. Temperatur sluury sama dengan temperatur filtrat
4. dV/dt dapat dianggap sama dengan V/t
5. tidak ada kebocoran
6. filtrat dianggap berupa padatan
Persamaan umum untuk semua jenis filtrasi pada tekanan tetap dikembangkan
oleh Hermans-Bredee (1935). Persamaan tersebuat adalah:
n
1
2
2
dV
dT
. k
dV
t d
|
.
|
\
|
= (22)
dimana V adalah volume filtrat yang terkumpul selama waktu t, k
1
dan n adalah konstanta
empirik.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, dalam filtrasi dengan akumulasi cake, zat
cair mengalir melalui 2 tahanan seri; tahanan cake dan tahanan medium filter. Tahanan
medium filter umumnya hanya signifikan pada tahap-tahap awal saja. Tahanan cake
adalah 0 pada awal filtrasi dan meningkat selama berlangsungnya filtrasi. Jika cake dicuci
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 16 dari 24
setelah filtrasi, kedua tahanan tersebut konstan selama proses pencucian dan tahanan
medium filter biasanya dapat diabaikan.
Penurunan tekanan menyeluruh pada setiap waktu adalah jumlah dari penurunan
tekanan pada medium dan pada ampas. Jika p
a
adalah tekanan pada waktu masuk dan p
b
adalah tekanan kelkuar, dan p adalah tekanan antara batas cake dan medium, maka:
m c b a b a
p p p p p p p p p + = + = = ) ' ( ) ' ( (23)
dimana:
p = penurunan tekanan keseluruhan
p
c
= penurunan tekanan pada cake
p
m
= penurunan tekanan pada medium
Penurunan Tekanan Melalui Cake
Gambar 5 menunjukkan diagram satu potongan cake filter dan medium filter
pada waktu tertentu t sejak awal aliran filtrat. Pada waktu itu tebal ampas diukur dari
medium filter adalah Lc. Luas filter A diukur tegak lurus terhadap arah aliran. Perhatikan
suatu lapisan tipis cake setebal dL yang terletak di dalam cake pada jarak L dari medium.
Tekanan pada titik ini adalah p. Lapisan ini terdiri dari hamparan tipis partikel zat padat
yang dilalui aliran filtrat. Dalam hamparan filter laju alir biasanya rendah sehingga
alirannya laminar.
Gambar 5 Penampang melalui medium filter dan cake
Oleh karena itu, sebagai titik awal untuk menghitung penurunan tekanan melalui
cake dapat digunakan persamaan:
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 17 dari 24
3
2
2 3
.
) 1 .( . .
C
P
P
g
v
s
u k
dL
dP
|
.
|
\
|
= (24)
dimana:
dP/dL = gradien tekanan pada ketebalan L
= viskositas filtrat
u = laju alir linear atas dasar luas permukaan filter
s
P
= luas permukaan satu partikel
v
P
= volume satu partikel
= porositas cake
k
3
= konstanta
g
c
= faktor proporsional Hukum Newton
Kecepatan linier dapat dihitung dari persamaan:
A
dt
dV
u = , dimana V adalah
volume filtrat yang terkumpul sejak awal filtrasi hingga waktu t. Oleh karena filtrat harus
melewati keseluruhan cake, V/A sama untuk semua lapisan, dan u tidak bergantung pada
L. Volume zat padat pada lapisan itu adalah A.(1-)dL, dan jika
p
adalah densitas
partikel, massa dm zat padat pada lapisan itu adalah:
dL A dm
p
. ). 1 ( = (25)
Eliminasi dL akan menghasilkan:
dm
A g
v
s
u k
dL
p C
P
P
. .
) 1 .( . .
3
2
3
|
.
|
\
|
= (26)
Pada proses penyaringan bertekanan tetap persamaan Kozeny-Carman dapat
diterapkan:
3 2.
p
2
D
) .v.(1 180.
L
P
= (27)
dengan:
.L.A) (V . C ). - (1 A. . L
s p
+ = (28)
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 18 dari 24
.V
P . A
..C
P.A
.R
dV
dt
A
.V ..C
.R .
A.dt
dV
P
) P ( ) P ( P
.R
P
A
V
. ..C
P
A.dt
dV
) ..( 5.S
.
.V C
). A.(1
. P
A.dt
dV
). A.(1
.V C
. ) .(1
A.dt
dV
.
5.S
L
P
2
s m
s
m
m c
m
m
s
c
2
o
3
s
p
c
p
s 2
3
2
o c
=
(
+ =
+ =
=
|
.
|
\
|
=
(
=
|
|
.
|
\
|
Jika diturunkan dengan prosedur berikut:
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
maka akan diperoleh:
.V
2
K
B
V
t
P).A (
.R
B dan
P).A (
..C
K
.V
2
K
B.V t
p
m
2
s
p
2 p
+ =
=
+ =
(35)
Persamaan tersebut adalah persamaan filtrasi pada tekanan tetap.
V. Rancangan Percobaan
V.1 Perangkat dan Alat Ukur
1. Satu unit peralatan filtrasi Plate and Frame Filter Press
2. Tangki Suspensi
3. Kompresor
4. Oven
5. Gelas Ukur
6. Stopwatch
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 19 dari 24
V.2 Bahan/ Zat Kimia
1. Bubuk CaCO
3
atau bubuk yang sejenis
2. Air
V.3 Langkah Percobaan
Percobaan Filtrasi dilakukan sesuai diagram kerja seperti pada Gambar 4.
CaCO
3
campurkan dengan air
Slurry CaCO
3
Peralatan Filtrasi
Siapkan
Nyalakan agitator
Peralatan Filtrasi siap
digunakan
masukkan slurry
Udara
alirkan
Filtrat
slurry mengalir ke
filter
Catat volumenya
tiap waktu tertentu
Padatan Saring
Timbang
Data
Gambar 4 Diagram Alir Praktikum Modul Filtrasi
V.4 Data Pengamatan
Dalam praktikum modul Filtrasi ini, data yang diambil hanyalah data massa cake
basah dan massa cake kering. Contoh tabel data pengamatan praktikum adalah
sebagai berikut:
Konsentrasi padatan = % (W/W)
P = N/m
2
Massa cake basah = g
Massa cake kering = g
Jenis medium penyaring =
Tabel pengamatan:
Volume filtrat (mL) Waktu (detik) t/V (detik/m
3
)
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 20 dari 24
V.5 Data Literatur
Data literatur yang dibutuhkan adalah:
V.5.1 Viskositas dan densitas air pada berbagai T
T (
0
C) (cP) (kg/m
3
)
Sumber:
V.5.2 Koefisien Kompresibilitas ()
Jenis Cake Rentang
Compressible cake
Incompressibel cake
>0 ; 0,2 0,8
= 0
V.6 Prosedur Perhitungan
V.6.1 Perhitungan Rasio Cake
Persamaan yang digunakan:
V.6.2 Perhitungan konsentrsi cake kering yang terakumulasi
Persamaan yang digunakan:
dimana C
x
= fraksi massa padatan dalam slurry
= densitas filtrat
V.6.3 Perhitungan resistansi spesifik bahan
Persamaan yang digunakan :
V.6.4 Perhitungan resistansi spesifik medium (R
m
)
kering cake berat
basah cake berat
m =
x
x
s
m.C 1
.C
C
=
V terhadap
v
t
grafik slope
2
K
dimana
.C
P) .( .A K
p
s
2
p
=
=
V terhadap
v
t
grafik intercept B dimana
P) ( B. A.
R
m
=
=
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 21 dari 24
V.6.5 Contoh Data dan Pengolahan Data
Misalkan data hasil praktikum adalah sebagai berikut:
- Konsentrasi slurry yang digunakan = C
x
= 0,05
- Beda tekan = P = 8,5 Psi = 58589,285 Pa
- Massa cake basah = mb = 3,417 g
- Massa cake kering = mk = 2,575 g
- Medium penyaring = kanvas
- Viskositas air pada 26
0
C = 0,93 cP
- Luas frame = 0,0216 m
2
- Densitas air pada 26
0
C = 996,783 kg/m
3
Tebel Pengamatan Volume Filtrat setiap waktu adalah:
V (m
3
) t (detik) t/V (detik/m
3
)
0.0005 3 6000.000
0.001 9 9000.000
0.0015 14 9333.333
0.002 27 13500.000
0.0025 22 8800.000
0.003 29 9666.667
0.0035 37 10571.429
0.004 44 11000.000
0.0045 47 10444.444
0.005 53 10600.000
0.0055 59 10727.273
0.006 65 10833.333
0.0065 71 10923.077
0.007 77 11000.000
0.0075 83 11066.667
0.008 88 11000.000
0.0085 97 11411.765
0.009 102 11333.333
0.0095 110 11578.947
0.01 118 11800.000
0.0105 124 11809.524
0.011 132 12000.000
0.0115 140 12173.913
0.012 149 12416.667
0.0125 155 12400.000
0.013 162 12461.538
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 22 dari 24
V (m
3
) t (detik) t/V (detik/m
3
)
0.0135 171 12666.667
0.014 180 12857.143
0.0145 189 13034.483
0.015 196 13066.667
0.0155 204 13161.290
0.016 213 13312.500
0.0165 223 13515.152
0.017
232 13647.059
0.0175 242 13828.571
0.018 253 14055.556
0.0185 266 14378.378
0.019 276 14526.316
0.0195 290 14871.795
0.02 304 15200.000
0.0205 316 15414.634
0.021 329 15666.667
0.0215 343 15953.488
0.022 357 16227.273
0.0225 370 16444.444
0.023 383 16652.174
0.0235 397 16893.617
0.024 413 17208.333
0.0245 427 17428.571
0.025 441 17640.000
0.0255 456 17882.353
0.026 470 18076.923
0.0265 484 18264.151
0.027 499 18481.481
0.0275 516 18763.636
0.028 532 19000.000
0.0285 548 19228.070
0.029 564 19448.276
0.0295 581 19694.915
0.03 598 19933.333
0.0305 613 20098.361
0.031 629 20290.323
0.0315 646 20507.937
0.032 665 20781.250
0.0325 680 20923.077
0.033 695 21060.606
0.0335 711 21223.881
0.034 730 21470.588
0.0345 743 21536.232
0.035 759 21685.714
0.0355 777 21887.324
0.036 795 22083.333
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 23 dari 24
V (m
3
) t (detik) t/V (detik/m
3
)
0.0365 814 22301.370
0.037 835 22567.568
0.0375 855 22800.000
0.038 876 23052.632
0.0385 899 23350.649
0.039 923 23666.667
0.0395 946 23949.367
0.04 968 24200.000
0.0405 989 24419.753
0.041 1013 24707.317
0.0415 1059 25518.072
0.042 1167 27785.714
Grafik Karakteristik Proses Filtrasi tersebuat adalah:
Kurva Filtrasi
y = 397607x + 7885.9
R
2
= 0.97
0.000
5000.000
10000.000
15000.000
20000.000
25000.000
30000.000
0 0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045
V (m3)
t
/
V
(
d
e
t
/
m
3
)
Dari grafik tersebut didapat persamaan:
9 . 7885 * 397607
V
t
+ = V
Dari hubungan:
V terhadap
v
t
grafik slope
2
K
dimana
.C
P) .( .A K
p
s
2
p
=
=
P * A
R *
q
1
adalah sebut grafik ter Intercept
m
0
=
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II
Departemen Teknik Kimia ITB
Modul 1.04 Filtrasi Halaman 24 dari 24
Maka:
m/kg 2432 , 437865
381 53, * 0,001 * 0,93
58589,285 * 0,0216 * 2 * 397607
381 , 53
0,05 *
2,575
417 , 3
1
0,05 * 996,783
.C
mb
1
.C
m.C 1
.C
C
397607
P) .( A . 2
. .C
2
K
x
x
x
x
s
2
s
p
= =
=
=
=
=
mk
m
A
/ 83 , 10731001
001 , 0 * 93 , 0
58589,285 * 0,0216 * 9 , 7885 P * * 9 , 7885
R
9 , 7885
P * A
R *
q
1
m
m
0
= = =
= =
A adalah luas permukaan filtrasi yang diasumsikan sama dengan luas frame. dihitung
dengan cara:
A = Luas bujur sangkar 2 Luas lingkaran
A = 15*15 2*1/4**(1,5)
2
=216 cm
2
= 0,0216 m
2
Daftar Pustaka
1. Larian, M.G., Fundamentals of Chemical Engineering Operations, Prentice Hall Inc.,
1958, pp. 585
2. Geankoplis, C.j., Transport Process and Unit Operations, 2
nd
Edition, Allyn and
Bacon Inc., Boston, 1993
3. Mc Cabe, W.L., Unit Operation of Chemical Engineering, 5
rd
Edition, McGraw-Hill
Book Co., Singapore, 1993, pp. 309-369.