Você está na página 1de 27

ANALISA PERMASALAHAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.18/Menhut-II/2011 Tahun 2011

Oleh Arfidea Dwi Saraswati Arfidea Kadri Sahetapy-Engel Tisnadisastra Kamis, 23 Juni 2011, Function Hall Plaza Indonesia, Jakarta

PERSINGGUNGAN MULTI KEPENTINGAN / BIDANG USAHA DENGAN KAWASAN KEHUTANAN


Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem Perlindungan Hutan
Penataan Ruang Pembagian Urusan Pemerintah Pusat dan Daerah Pertahanan dan Keamanan

Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Panas Bumi


Pertambangan Mineral dan Batubara

PERSINGGUNGAN MULTI KEPENTINGAN / BIDANG USAHA DENGAN KAWASAN KEHUTANAN (contd)


Kegiatan Usaha Kehutanan
IUPHHK, IPK, dsb. Industri terkait kehutanan Fasilitas umum (jalan,kereta api, pelabuhan umum, lapangan udara umum, perangkat telekomunikasi, dll) Prasarana transportasi penunjang bidang usaha tertentu / khusus Pertanahan

Dan lain-lain

KETENTUAN-KETENTUAN BARU YANG DIATUR DALAM PERMENHUT 18-2011


Kepastian hukum dikeluarkannya IPP. dengan diaturnya tenggang waktu

Pengaturan mengenai kewajiban pemegang IPP untuk kegiatan eksplorasi yang melakukan pengambilan uji ruah (bulk sampling). Pengaturan mengenai pembebasan kewajiban membayar PNBP dan melakukan rehabilitasi DAS untuk pemegang IPP untuk keperluan survey dan eksplorasi yang tidak melakukan bulk sampling.

KETENTUAN-KETENTUAN BARU YANG DIATUR DALAM PERMENHUT 18-2011 (contd)


Pengaturan mengenai berlakunya IPP secara otomatis sebagai IPK untuk pemanfaatan kayu yang ditebang.
Pengaturan rekomendasi Gubernur / Bupati akan tetap berlaku selama pengurusan IPP. Pengaturan masa berlaku IPP untuk kegiatan operasi produksi / eksploitasi akan disesuaikan dengan perizinan di bidangnya.

KETENTUAN-KETENTUAN BARU YANG DIATUR DALAM PERMENHUT 18-2011 (contd)


Pengaturan mengenai Luas Efektif Izin Pemanfaatan Hutan dalam hal penghitungan luas IPP untuk kegiatan pertambangan pada kawasan hutan produksi yang tumpang tindih dengan Izin Pemanfaatan Hutan. Luas Efektif Izin Pemanfaatan Hutan adalah luas areal izin pemanfaatan hutan dikurangi dengan luas sarana dan prasarana serta kawasan lindung.

KETENTUAN-KETENTUAN BARU YANG DIATUR DALAM PERMENHUT 18-2011 (contd)


Pengaturan bahwa permohonan IPP yang perlu mendapatkan persetujuan DPR adalah kegiatan Pertambangan yang masuk dalam kriteria berdampak penting dan memiliki cakupan yang luas serta bernilai strategis dan berada di dalam Wilayah Usaha Pertambangan Khusus (WUPK) yang berasal dari Wilayah Pencadangan Negara (WPN) yang telah disetujui DPR.

KETENTUAN-KETENTUAN BARU YANG DIATUR DALAM PERMENHUT 18-2011 (contd)


Apakah yang diatur dalam Surat Menteri ESDM No. 4250/30/MEM.B/2010 tanggal 21 Juni 2010 perihal Penyusunan Kriteria Dampak Penting Cakupan Luas dan Bernilai Strategis? Pengaturan yang lebih mendalam mengenai lahan kompensasi.

PERMASALAHAN UMUM
Apakah yang dimaksud dengan kawasan hutan?
Apakah tetap disebut hutan meskipun tidak banyak pepohonan? Apakah dilihat dari ketinggian? Apakah masih disebut hutan meskipun sudah merupakan lahan terbuka dan bekas tambang?

PERMASALAHAN UMUM (contd)


Apakah yang dimaksud dengan penggunaan kawasan hutan tanpa mengubah fungsi dan peruntukan hutan?
Pasal 38 UU Kehutanan ayat 1-3:

Penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan di luar kegiatan kehutanan dilakukan di dalam kawasan hutan produksi hutan lindung, dilakukan tanpa mengubah kawasan hutan.

kepentingan hanya dapat dan kawasan fungsi pokok

Penggunaan kawasan.

PERMASALAHAN UMUM (contd)


Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pertambangan dilakukan melalui pemberian IPP oleh Menteri dengan mempertimbangkan batasan luas dan jangka waktu tertentu serta kelestarian lingkungan.
Apakah mungkin melakukan kegiatan tambang di hutan tanpa mengubah fungsi pokok hutan setidaknya secara parsial?

PERMASALAHAN UMUM (contd)


Apakah yang dimaksud dengan fungsi pokok kawasan hutan?
Hutan konservasi Hutan lindung Hutan produksi

PERMASALAHAN UMUM (contd)


Siapakah yang berwenang atas kawasan hutan?
Apakah Pemerintah Pusat (Kementerian Kehutanan) atau Pemerintah Daerah?

Apakah Pemerintah Daerah memiliki wewenang untuk menyatakan suatu kawasan merupakan hutan atau bukan?
Bagaimana dengan status sertifikat hak atas tanah yang dikeluarkan oleh BPN setempat sebelum diterbitkannya Kepmenhut Penunjukan Kawasan Hutan?

PERMASALAHAN UMUM (contd)


Bagaimana pembagian tugas dan wewenang antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pengelolaan dan pengawasan penggunaan kawasan hutan? Bagaimana dengan bekas areal tambang yang sudah selesai beroperasi dan diserahkan kepada Pemerintah setempat termasuk dengan fasilitas umum yang ada? Apakah masuk dalam domain Kementerian Hutan atau Pemda?

PERMASALAHAN UMUM (contd)


Bagaimana proses penunjukan dan/atau penetapan kawasan hutan?
Apakah sudah dapat disebut hutan apabila belum dilakukan penataan batas dengan berita acara oleh Pemerintah setempat? Bagaimana apabila terjadi perbedaan tata batas kawasan hutan antara Pemda dan Pemerintah Pusat dikarenakan perubahan fungsi hutan yang terjadi secara de facto dan alami tetapi tidak terdeteksi oleh Pemerintah Pusat?

PERMASALAHAN UMUM (contd)


Harapan Pemerintah terhadap badan usaha pengguna kawasan hutan, dan target yang ingin dicapai oleh Pemerintah atas penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan non-kehutanan? Apa yang dapat dilakukan badan usaha pengguna kawasan hutan untuk mendukung target dan ekspektasi Pemerintah, di samping pemasukan Negara dari PNBP?

PERMASALAHAN UMUM (contd)


Apa yang harus, boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pengguna kawasan hutan, baik pemegang Izin Pinjam Pakai maupun izin Usaha Pengusahaan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK), Izin Pemanfaatan Kayu (IPK), dan lain-lain? Secara prinsip, seluruh masyarakat Indonesia wajib mendukung pelestarian alam termasuk hutan dan menjaga lingkungan hidup demi kelangsungan anak cucu kita bersama. Secara aktual, apakah yang dapat dilakukan badan usaha pengguna kawasan hutan untuk dapat melanjutkan kegiatan usaha dan pada saat yang bersamaan, ikut berpartisipasi dalam pelestarian alam?

FIRST THING FIRST - Harapan Publik:


Agar Pemerintah menetapkan suatu parameter yang jelas dan melakukan sosialisasi atas jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas agar publik dan segenap lapisan Pemerintahan di Pusat maupun Daerah dapat memahami dengan lebih baik latar belakang diaturnya penggunaan kawasan hutan dengan pinjam pakai. Di luar pertanyaan yang spesifik tentang tata cara dan persyaratan pinjam pakai maupun kewajiban dan hak pemegang IPP sebagaimana diatur dalam Peraturan, adalah penting bagi masyarakat untuk memahami dasar pemikiran Pemerintah atas ditetapkannya suatu ketentuan dalam Peraturan.

PERTANYAAN SPESIFIK DARI PERATURAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN


1. Apakah perhitungan persentasi luas kawasan hutannya suatu propinsi atau pulau (di atas atau di bawah 30%) selalu mengacu pada Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan Propinsi dimaksud? Apakah ada perubahan dari waktu ke waktu?

PERTANYAAN SPESIFIK DARI PERATURAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN


2. Masalah Tumpang Tindih:
Apakah yang dimaksud dengan pemberian luas IPP untuk kegiatan pertambangan pada kawasan yang tumpang tindih dengan IUPHHK dapat dipertimbangkan paling banyak seluas 10% dari luas efektif setiap IUPHHK dengan mempertimbangkan: a. kelangsungan usaha IUPHHK; b. pada areal yang dimohon terdapat beberapa izin penggunaan kawasan hutan.

PERTANYAAN SPESIFIK DARI PERATURAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN (Contd)


3. Pembatasan Pemberian Luas IPP: Mengapa dilakukan pembatasan bahwa pada suatu kawasan hutan produksi yang tidak dibebani IUPHHK luas IPP yang dapat dipertimbangkan paling banyak 10% dari luas kawasan hutan produksi kabupaten yang tidak dibebani IUPHHK.

PERTANYAAN SPESIFIK DARI PERATURAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN (Contd)


4. Mengapa dilakukan pembatasan bahwa pada kawasan hutan lindung, luas IPP yang dapat dipertimbangkan paling banyak 10% dari luas kelompok hutan lindung yang bersangkutan. 5. Diversifikasi Penggunaan Kawasan Hutan: Apakah yang dimaksud dengan terdapat penggunaan kawasan hutan dalam areal IPP? diversifikasi

PERTANYAAN SPESIFIK DARI PERATURAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN (Contd)


6. Pengelolaan Aset Negara vs. Aset Daerah: Pada saat hapusnya IPP keberadaan barang tidak bergerak maupun tanaman yang telah ditanam dalam areal IPP menjadi milik negara. Siapa yang berwenang melakukan pengelolaan dan mendapatkan manfaat ekonomis dari barang tidak bergerak tersebut, Pemda setempat atau Kementrian Kehutanan (misal: pelabuhan udara, terminal laut / sungai khusus, gudang, gedung perkantoran, perumahan karyawan, dll.) ?

PERTANYAAN SPESIFIK DARI PERATURAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN (Contd)


7. Ketentuan Peralihan: a. Apakah Peraturan Menteri dapat menentukan bahwa suatu Perjanjian Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang masih berlaku dinyatakan sebagai IPP dengan kewajiban-kewajiban menurut Permenhut 18-2011?
Apakah Peraturan Menteri..

PERTANYAAN SPESIFIK DARI PERATURAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN (Contd)


b. Apakah Peraturan Menteri dapat menentukan bahwa Perjanjian Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang tidak mencantumkan kewajiban menyediakan lahan kompensasi atau kewajiban mereboisasi kawasan hutan di luar areal pinjam pakai kawasan hutan dibebani kewajiban-kewajiban menurut Permenhut 182011?
Apakah terjadi kontradiksi

PERTANYAAN SPESIFIK DARI PERATURAN PINJAM PAKAI KAWASAN HUTAN (Contd)


c. Apakah terjadi kontradiksi antara ketentuan tersebut di atas dengan ketentuan bahwa Perjanjian Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang dilakukan sebelum berlakunya PP No. 24 Tahun 2010 tetap berlaku sampai dengan berakhirnya Perjanjian Pinjam Pakai kecuali terjadi perubahan peruntukan atau perubahan fungsi kawasan hutan?

Terima Kasih
Arfidea Kadri Sahetapy-Engel Tisnadisastra The Plaza Office Tower, 29th Floor, Unit A2 Jl. M.H. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta 10350 Telephone: +62-21-2992-1515 Facsimile: +62-21-2992-1516 asaraswati@aksetlaw.com
Bahan presentasi ini adalah milik Kantor Hukum AKSET dan tidak dapat digunakan oleh pihak lain tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari kami. Informasi ini bersifat umum dan tidak dapat digunakan sebagai acuan nasihat hukum. Informasi ini tidak dapat digunakan oleh pihak lain dalam keadaan apapun. Nasihat hukum yang bersifat khusus dalam keadaan tertentu harus diperoleh oleh pihak tersebut .

Você também pode gostar