Você está na página 1de 7

REKLAMASI RAWA

Oleh : Kartono, Dipl. HWRE

UMUM Reklamasi rawa adalah suatu upaya meningkatkan fungsi dan pemanfaatannya untuk kepentingan masyarakat luas terutama yang bermukim didaerah sekitar. Usaha pembukaan lahan ini dengan maksud antara lain : Meningkatkan produksi pangan Meratakan penyebaran penduduk Mempercepat pembangunan didaerah Ketahanan Nasional Rawa itu berupa dataran rendah yang selalu tergenang air, baik yang bersifat sementara maupun sepanjang waktu. Genangan ini disebabkan oleh kondisi pembuangan (drainase) yang buruk. Rawa bisa juga merupakan suatu cekungan yang menampung luapan air dari sekitarnya. Dengan kondisi genangan ini komposisi tanahnya akan berlapis yang dasarnya bahan organik bercampur dengan endapan. Kebutuhan air setiap tumbuhan tidak sama, hal ini tergantung pada jenis tanaman itu sendiri, misalnya padi sawah, memerlukan genangan setinggi 10 cm saat pertumbuhan, sedangkan palawija, kacang-kacangan dan buah-buahan tidak memerlukan genangan namun cukup dengan mempertahankan muka air tanah (water table). Apabila didalam lahan terdapat kelebihan air dipermukaan maka dapat diatasi dengan saluran pembuang terbuka untuk mengalirkan air menuju ke sungai dan selanjutnya menuju kelaut.

BANGUNAN Saluran Drainasi Prinsip dasar pengembangan rawa adalah mempergunakan teknologi sederhana dan biaya murah dengan pembuatan saluran drainasi terbuka, yang bisa difungsikan sebagai sumber air kebutuhan rumah tangga, sebagai suplesi dan navigasi. Dari tingkat pelayanan saluran ini dibuat berbagai macam ukuran lebar dan dalam sesuai kebutuhan, sehingga dibedakan beberapa nama saluran yaitu : Sub tersier Tersier

Sekunder Primer Pedesaan Kolektor Pengelak Penghubung Anjir Terusan Parit Dan lain-lain Dari nama-nama saluran tersebut mempunyai ukuran yang berbeda-beda antara satu propinsi terhadap propinsi yang lain walaupun itu dalam satu pulau, apalagi antar pulau. Ada satu model yang tidak ada ditempat lain yaitu kolam system yang di kembangkan di Kalimantan Selatan, namun system ini kurang bermanfaat akan kurang efisien sehingga tidak dikembangkan.

Pintu Air Untuk mengendalikan muka air didalam lahan persawahan maka dibuat bangunan pintu air yang diperlengkapi dengan perlengkapan yang berlainan tergantung kepada kebutuhan tanaman. Dari nama-nama dan kegunaan perlengkapan yang ada dapat dijelaskan sebagai berikut : Pintu Sorong (Sliding gate) Dipasang pada lahan dengan kebutuhan air tidak kontinue (menerus), misalnya tanaman padi kalau tinggi genangan telah mencapai 10 cm pintu ditutup, apabila muka air turun maka dibuka lagi. Karena gerakkan pintu ini hanya naik dan turun sehingga aliran dimulai dari dasar saluran pada posisi pintu diangkat. Pintu Kelep (Valve gate) Pintu ini bisa bekerja secara otomatis (bisa membuka dan menutup sendiri) dengan memanfaatkan energi total dari air (energi kinetik dan energi potensial). Akibat perbedaan elevasi muka air antara depan dan belakang pintu yang seknifikan maka pintu akan membuka dan air akan mengalir menuju ketempat yang elevansinya rendah. Hal ini tergantung pada posisi pintu air terhadap kebutuhan didalam lahan. Fungsi pintu ini untuk melayani lahan yang membutuhkan pemasukan air tanpa pengeluaran melalui pintu yang sama dan atau membuang air tanpa pemasukan melalui pintu yang sama.

Scot Balok Perlengkapan ini dipergunakan untuk mempertahankan tinggi muka air didalam saluran maupun didalam lahan persawahan. Dengan menggunakan scot balok ini air hanya dapat keluar dan masuk setelah melewati elevasi tertentu

Transportasi Setiap penggalian saluran akan menghasilkan onggikan tanah yang ditempatkan disebelah kiri maupun sebelah kanan saluran. Tanah buangan hasil galian ini dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan sebagai jalan. Adapun tinggi dan lebar jalan sangat tergantung kepada lebar dan dalamnya saluran. Tingkat kepadatan jalan ditentukan oleh tingkat kemalangan tanah buangan hasil galian dan berat alat pemadatannya serta jumlah lintasan. Disamping jalan yang dibentuk dari tanah hasil buangan galian saluran ada juga jalan yang dibuat khusus untuk fasilitas hubungan darat. Jalan ini ditempatkan pada daerah pedesaan atau daerah hunian yang secara berkelompok ditentukan oleh Pemerintah. Untuk jalan yang melintas saluran dibuat jembatan penyeberangan, besar kecilnya jembatan ditentukan oleh lebar jalan dan lebar saluran yang diseberangi. Disamping saluran terdapat sungai yang harus diseberangi oleh jalan dan inipun harus dibuat jembatan. Untuk mobilisasi barang dan orang sebelum ada jalan darat dilakukan dengan kapal yang ditambatkan pada suatu dermaga, maka pembangunan dermaga menjadi satu bagian reklamasi rawa. Jadi pada awalnya transportasi utamanya melalui air dan secara bertahap dibangun jalan darat sehingga keduanya masih tetap berfungsi walaupun sudah puluhan tahun berjalan. Keberhasilan reklamasi rawa juga sangat ditentukan oleh prasarana transportasi, karena hasil pertanian yang berlimpah kalau tidak bisa dibawa keluar daerah maka hanya merupakan produksi yang mubazir.

Tanggul Buangan tanah hasil galian saluran yang ditempatkan disebelah kiri dan kanan saluran akan menjadi tanggul penahan air baik yang berada dalam system maupun yang berada diluar system. Oleh karena itu penempatannya terhadap tepi saluran ditentukan dengan mempertimbangkan : Kesetabilan talud saluran oleh adanya beban tanggul Kemungkinan rehabilitasi saluran yang menggunakan alat berat demi peningkatan pengembangan tata jaringan saluran. Kemudahan dalam pelaksanaan pemindahan hasil galian Tanggul (Flood Protection)

Untuk konstruksi tanggul yang berfungsi sebagai penahan banjir pembangunannya didasarkan atas pertimbangan : Tinggi efektif tanggul ditambah free board (jagaan) terhadap banjir yang timbul dari huluan Bagi daerah pasang surut tinggi tanggul ditentukan oleh banjir dari hulu ditambah interferensi air pasang ekstrim dan free board. Bentuk tanggul didasarkan atas prinsip kekuatan dan kestabilan sesuai dengan karakteristik tanah. Lebar mencu tanggul ditentukan sedemikian rupa sehingga bisa berfungsi sebagai jalan inspeksi. Tinggi free board ditentukan dengan rumus impiris : F = 0,20 + 0,5h (meter) F = Free board (tinggi jagaan) H = selesih tinggi banjir rencana terhadap tinggi muka tanah setempat Bangunan awal tanggul setelah ditambah dengan free board harus ditentukan dengan memperhatikan besarnya settlement dan penyusutan yang terjadi selama 10 tahun pertama.

TANAH Proses pematangan tanah dapat dikategorikan atas tiga macam yaitu : Fisik Kimia Biologi Biasanya ketiga proses tersebut terjadi secara simultan dengan saling mempengaruhi yang satu terhadap yang lainnya, sehingga didalam prakteknya tidak mungkin dapat dipisah-pisahkannya. Pematangan fisik terutama meliputi gejala fisik yang berkembang langsung dengan dehidrasi dan sedimen menuju pada perubahan dalam kandungan air tanah, konsisten dan struktur tanah. Pematangan kimia meliputi semua perubahan kimia yang terjadi pada sedimen, misalnya perubahan kwalitas dan kwantitas kation pada kompleks absorbsi, perilaku kalsium karbonat reduksi dan oksidasi besi, mangan (Mn), belerang (S), posport (P) serta kwalitas dan kwantitas bahan organik.

Pematangan Biologi meliputi berbagai aspek pematangan yang dipengaruhi oleh organisme seperti bakteri, microba dan jamur yang berperan aktive dalam reaksi kimia. Proses pematngan tanah ini memakan waktu yang sangat panjang (berpuluh-puluh tahun, bahkan sampai ratusan tahun). Oleh karena itu apabila pada saat pembukuan daerah rawa ini proses pematangan tanah belum selesai maka kondisi tanahnya masih berupa gambut dan berpotensi asam. Untuk menurunkan keasaman tanah ini bisa dilakukan dengan pengapuran yang seimbang agar dapat dicapai pada tingkat normal PH 6 sampai 7

PENGELOLAAN AIR Sesuai dengan rencana bahwa reklamasi rawa untuk budidaya tanaman baik berupa padi, free crops maupun second crop, sehingga dasar pengelolaan harus dilakukan hal-hal berikut : Pada waktu musim hujan, kelebihan air harus dibuang melalui saluran sub tersier, ke tersier dan seterusnya ke pembuang utama. Adapun ketinggian genangan yang terjadi disawah hanya sebatas yang diizinkan untuk tanaman. Pada saat musim kemarau dimana akan terjadi kekurangan air, maka apa bila dimungkinkan perlu diberikan air irigasi dan jika tidak tersedia, sebaiknya dilakukan pengawetan (waktu conservation). Pengawetan ini dilaksanakan mulai dari saluran sekunder, tersier, sub tersier serta sistem sorjan. Khusus daerah pantai atau daerah-daerah yang terjangkau oleh pasang surut maka harus selalu dijaga agar air asin maupun air asam tidak masuk kedalam lahan. Hal inilah yang membutuhkan penanganan secara khusus dan secara cermat agar lahan tidak terkontaminasi oleh kedua unsur air tersebut.

OPERASI DAN PEMELIHARAAN Sasaran akhir reklamasi rawa baik untuk tanaman pangan perkebunan adalah untuk menunjang dalam rangka peningkatan pendapatan petani. Operasi dan pemeliharaan merupakan sub system dalam Total System usaha tani, yang merupakan proses saling berkaitan antara tanah, air dan tanaman. Untuk menuju ke efektif dan efisien, perlu memperhatikan beberapa aspek/faktor yang dominan yang sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan O & P tersebut. Kesesuaian Lahan Faktor dominan yang mempengaruhi kesesuaian lahan untuk budidaya tanaman pangan perkebunan. Tipe tanah Tipe tanah yang dominan didaerah reklamasi rawa adalah tanah liat dan tanah gambut

Sifat tanah Tekstur, kematangan, kandungan, organik, kedalam cat cley, kesuburan kandungan racun Sifat Hydrotopografi Untuk daerah rawa pasang surut hydrotopografi lahan akan sangat berpengaruh terhadap efektifitas drainasi dan tinggi rendahnya water table (air tanah) sebagai akibat adanya pengaruh pasanga surut. Oleh karenanya pola pengelolaan air khususnya untuk budidaya tanaman pangan/perkebunan harus disesuaikan dengan keadaan tinggi muka air pasang surut. Budidaya tanaman pangan perkebunan Kebutuhan akan air baik segi kualitas dan kuantitas jenis budidaya yang diusahakan dan pola tanamnya, sangat berpengaruh terhadap system pengoperasian bangunan yang ada, sehingga pelayanannya dapat mencapai efektif dan efisien. Hydrology Kondisi hydrology setempat sangat berpengaruh terhadap penyediaan air bagi lahan sehingga pola tanam dan budidaya yang diusahakan (tanaman pangan/perkebunan/tambak) harus disesuaikan curah hujan yang diperkirakan akan jatuh didaerah lahan tersebut. Tingkat Jaringan Tingkat jaringan seperti saluran, bangunan air dan bangunan penunjang lainnya yang ada harus dipelihara kelestariannya, terutama menjaga berfungsinya jaringan tersebut agar dapat tepat guna dan berdaya guna. Disamping faktor-faktor tersebut diatas kesiapan perangkat O & P untuk melaksanakan tugas tersebut namun harus didukung dengan dana. Perangkat O & P yang dimaksudkan seperti petugas, fasilitas, peralatan, perlengkapan dan bahan-bahan harus dicukupi sesuai kebutuhan.

PENUTUP Dengan prinsip biaya dan teknologi sederhana maka saluran dan tanggul dengan cepatnya akan tumbuh rumput dan pohon lokal yang sangat mengganggu berfungsinya saluran dan tanggul. Untuk menjaga kelestariannya maka perlu pemeliharaan rutin terutama pada pekerjaan tebas bayang yang harus dilaksanakan pada saat mulai muim tanam. Apabila terjadi pendangkalan saluran maka harus dilakukan penggalian kembali sesuai perencanaan, sedangkan kalau terjadi perubahan design tata letak saluran dan dimensi saluran maka dilakukan up grading. Daerah rawa merupakan potensi air asam, walaupun tingkat keasamannya berbedabeda tergantung pematangan tanah sewaktu dibuka, akan tetapi dari segi

potensi asam ini akan menimbulkan permasalahan tersendiri terutama pengaruh terhadap bangunan yang menggunakan besi (cepat keropos akibat pengkaratan). Petugas O & P harus siap melaksanakan tugasnya, terutama untuk membuka dan menutup pintu-pintu secara tepat waktu dan tepat guna. Bagi lahan yang masih berpotensi asam, petugas O & P harus dibekali dengan wawasan pengetahuan tentang pematangan tanah (leaching procces/pencucian tanah).

Bacaan Departemen Sipil, Institut Tehnologi Bandung, Final report Pekerjaan Perencanaan Teknis Tahab II (Detail Design), Lokasi Kumpeh Batang Hari Propinsi Jambi. Ir. Hidayat Salim, MS, Soil Repening Pengalaman Penulis selama bekerja di lapangan Proyek Pembukaan Persawahan Pasang Surut Propinsi Jambi.

Você também pode gostar