Você está na página 1de 9

Abortus Habitualis Diagnosis : Terdapat pembukaan serviks tanpa disertai rasa mules, ketuban menonjol, dan

pada suatu saat pecah kemudian timbul mules diikui pngeluaran janin yang biasanya masih hidup dan normal, biasanya pengeluaran vaginal juga dapat berupa lendir.

Penanganan

: Memperbaiki keadaan umum ibu, pemberian makan yang sempurna, anjurkan

untuk istirahat yang cukup, larangan coitus dan olahraga. Terapi dengan hormon progesterone, vitamin, hormone thyroid.

Abortus Habitualis ( Keguguran berulang-ulang ) Abortus yang telah berulang dan berturut-turut terjadi sekurang-kurangnya 3 kali berturut-turut . Gejala: Penderita abortus Habitualis pada umumnya tidak sulit untuk menjadi hamil kembali, tetapi kehamilannya berakhir dengan keguguran atau abortus secara berturut-turut. Penyebab: 1. Kelainan pada zigot

Kelainan genetik pada suami atau istri dapat menjadi sebab kelainan pada zigot dengan akibat terjadinya abortus. Dalam hubungan ini dianjurkan untuk menetapkan kariotipe pasangan suami istri apabila terjadi sedikit-sedikitnya abortus berturu-turut 3 kali atau janin yang dilahirkan menderita cacat. 2. Gangguan fungsi endometrium, yang menyebabkan gangguan implantasi ovum yang dibuahi atau gangguan dalam pertumbuhan mudigah. 3. Kelainan anatomik pada uterus yang dapat menghalangi berkembangnya janin di dalam nya dengan sempurna.

Penanganan: Jika abortus habitualis disebabkan selain factor anatomis banyak yang mengaitkannya dengan reaksi imunologi yaitu kegagalan reaksi terhadap antigen lymphocyte trophoblast cross reactive. Bial reaksi terhadap antigen ini rendah atau tidak ada maka akan terjadi abortus. Kelainan ini dapat diobati dengan tranfusi leokosit atau heparinisasi. Akan tetapi decade terakhir menyebutkan perlunya mencari penyebab abortus ini secara lengkap sehingga dapat diobati sesuai dengan penyebabnya.

Abortus habitualis (keguguran berulang)


Abortus habitualis (keguguran berulang) adalah keguguran berturut-turut 3 kali atau lebih. Etiologi: kelainan ovum/ sperma, faktor ibu (disfungsi tiroid, kelainan korpus luteum, plasenta, malnutrisi, kelainan anatomi, penyakit penyerta kehamilan) Pemeriksaan: histerosalfingografi, BMR dan kadar iodium darah, psiko analisis Terapi: pengobatan kelainan endometrium, kurangi/ hentikan kebiasaan buruk. Pada servik inkompeten dilakukan tibdakan operatif

Abortus pada wanita hamil bisa terjadi karena beberapa sebab diantaranya : 1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi. Kelainan inilah yang paling umum menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum umur kehamilan 8 minggu. Beberapa faktor yang menyebabkan kelainan ini antara lain : kelainan kromoson/genetik, lingkungan tempat menempelnya hasil pembuahan yang tidak bagus atau kurang sempurna dan pengaruh zat zat yang berbahaya bagi janin seperti radiasi, obat obatan, tembakau, alkohol dan infeksi virus. 2. Kelainan pada plasenta. Kelainan ini bisa berupa gangguan pembentukan pembuluh darah pada plasenta yang disebabkan oleh karena penyakit darah tinggi yang menahun. 3. Faktor ibu seperti penyakit penyakit khronis yang diderita oleh sang ibu seperti radang paru paru, tifus, anemia berat, keracunan dan infeksi virus toxoplasma. 4. Kelainan yang terjadi pada organ kelamin ibu seperti gangguan pada mulut rahim, kelainan bentuk rahim terutama rahim yang lengkungannya ke belakang (secara umum rahim melengkung ke depan), mioma uteri, dan kelainan bawaan pada rahim.

ABORTUS HABITUALIS
Definisi Wanita yang mengalami abortus berturut-turut 3 kali atau lebih Etiologi 1. Kelainan pada zygote Kelainan genetic pd suami atau istri dapat menjadipenyebabnya Ovum atau sperma yang tidak normal 2. Malfungsi endometrium a. Kelainan hormonal Kelainan fungsi glandula tiroid Gangguan fase luteal, mengakibatkan: (a) Transport ovum terlalu cepat (b) Motilitas uterus berlebihan (c) Kesukaran dalam nidasi b. Gangguan nutrisi Anemia yang berat Penyakit menahun c. Penyakit infeksi Kronis Lues Mikoplasma Hominis d. Kelainan imunologik Inkomtabilitas A,B,O Inkomtabilitas Rh e. Faktor psikologis Wanita yang belum matang secara emosional Wanita yang menganggap kehamilan sebagai beban berat 3. Kelainan anatomic pada uterus Hipoplasia uteri Uterus subseptus Uterus bikornis Laserasi serviks uteri yang luas Tumor uterus khususnya mioma Serviks uteri yang inkompeten

Penanganan 1. Pemeriksaan lengkap untuk mencari penyebab a) Pemeriksaan umum (termasuk gizi dan bentuk badan) b) Pemeriksaan suami istri Pemeriksaan darah dan urin rutin Pemeriksaan golongan darah Factor Rh Test sifilis Istri dibuat kurve harian glukosa darah dan diperiksa fungsi tiroid Suami diperiksa sperma c) Selidiki adanya kelainan anatomic baik bawaan atau setelah melahirkan d) Pemeriksaan ginekologik Laserasi serviks uteri Mioma uteri e) Histerografi Mioma uteri submukosum Uterus septus Serviks uteri inkompeten f) Kadang-kadang perlu laparoskopi 2. Terapi sesuai penyebab a) Kelainan bawaan: uterus bikornis atau uterus septus -> Operasi plastic pd uterus spt operasi menurut Strassman b) Laserasi luas serviks uteri -> Trakhelorafia c) Serviks inkompeten (tidak sedang hamil) -> Operasi menurut Shirodkar d) Serviks inkompeten (sedang hamil) -> Operasi menurut Mac Donald 3. Saran untuk banyak istirahat dan dicegah usaha2 yang melelahkan 4. Hamil muda sebaiknya jangan bersenggama 5. Makanan harus adekuat mineral, protein, hidrat arang dan vitamin 6. Obat-obatan harus dibatasi terutama saat organogenesis 7. Obat-obatan tertentu dilarang 8. Atasi factor emosional 9. Terapi hormonal umumnya tidak perlu kecuali jika ada gangguan fungsi tiroid atau gangguan fase luteal

ABORTUS HABITUALIS
BATASAN : Peristiwa keguguran (abortus) dua atau lebih secara berturutan PREVALENSI: 1% dari semua wanita pada usia reproduktif. EVALUASI DIAGNOSTIK :

Anamnesis: Harus dilakukan pengkajian atas pola, trimester dan karakteristik peristiwa abortus sebelumnya. Paparan atas toksin lingkungan dan obat-obatan, infeksi ginekologi atau obstetrik yang pernah terjadi. Pemeriksaan Fisik: Dapat mengungkapkan adanya bukti penyakit sistemik ibu atau kelainan pada saluran reproduksi Pemeriksaan Laboratorium: Pemeriksaan pencitraan medik: MRI atau HSG

ETIOLOGI :
Sebagian besar pasangan tidak menunjukkan adanya alasan yang jelas atas peristiwa abortus berulang yang mereka alami. Beberapa etiologi yang diduga bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa tersebut sering bersifat kontroversial atau mengada-ada. 1. 2. 3. 4. 5. 6. IDIOPATIK > 50% FAKTOR ANATOMI (10-15%) FAKTOR ENDOKRIN (10 15%) FAKTOR GENETIK (5 10%) FAKTOR IMUNOLOGI (5 10%) FAKTOR INFEKSI (5%)

IDIOPATIK > 50% Konseling yang bersifat informatif atau suportif berperan penting mengingat 60 70% dari ibu dengan setidaknya satu persalinan hidup sebelumnya akan mengalami satu kehamilan yang sukses setelahnya. FAKTOR ANATOMI 10 15%

Kelainan uterus paling sering dikaitkan dengan peristiwa abortus pada trimester kedua. Malformasi kongenital yang disebabkan oleh abnormalitas fusi ductus Mllerii dan lesi yang acquired memiliki pengaruh yang sifatnya masih kontroversial. Pembedahan pada beberapa kasus dapat menunjukkan hasil yang positif.

Uterine anomalies : A. Uterus duplex unicollis. B. Uterus duplex with double vagina. C. Uterus didelphys. D. Uterus septus with single vagina. E. Uterus subseptus. F. Uterus arcuatus. G. Uterus unicornis with rudimentary contralateral hemiuterus.

Inkompetensia servik bertanggung jawab untuk abortus yang terjadi pada trimester II. Tindakan cervical cerclage pada beberapa kasus memperlihatkan hasil yang positif.

FAKTOR ENDOKRIN 10-15%

Defek fase luteal : diisebabkan oleh sekresi progesteron dari corpus luteum yang tidak memadai , dan menyebabkan endomentrium belum siap untuk menerima implantasi dan atau ketidak mampuan untuk mempertahankan kehamilan ada. Pada kasus ini ini sering diberikan progesteron namun dengan keuntungan yang sangat spekulatif. Kelainan metabolisme : Hipotiroid Diabetes Melitus PCOS

FAKTOR GENETIK 5-10%


Abnormalitas kromosom orang tua Aneuploidi embrionik berulang

FAKTOR IMUNOLOGI 5-10%

Sindroma Antibodi Fosfolipid: adalah gangguan imunologi yang ditandai dengan adanya antibodi dalam sirkulasi yang melawan fosfolipd membran dan setidaknya memperlihatkan satu sindroma klinik spesifik (abortus berulang, trombosis yang penyebabnya tak jelas dan kematian janin). Penegakkan diagnosa setidaknya memerlukan satu pemeriksaan serologis untuk konfirmasi diagnosis (antikoagulansia lupus, antibodi kardiolipin). pengobatan pilihan adalah aspirin + heparin (atau prednison dalam beberapa kasus ternetu) Alloimunitas (perbedaan imunologi antara individu) telah diajukan sebagai faktor antara pasangan subur yang menyebabkan abortus berulang yang tdai dapat dijelaskan dengan alasan lain. Selama kehamilan normal, sistem imunologi ibu dianggap dapat mengenali suatu antigen janin semialogenetik (50% bersifat non-self dan kemudian menghasilkan faktor pemblokade untuk melindungi janin. Kegagalan untuk memproduksi faktor pemblokade ini dapat berperan penting, namun tak ada bukti ilmiah langsung yang

mendukung teori ini dan tidak terdapat cara pemeriksaan diagnostikum spesifik. Imunoterapi telah digunakan dalam upaya untuk meningkatkan toleransi imunologis terhadap antigen paternal. FAKTOR INFEKSI-5%

Lysteria Monocytogenes, Mycoplasma Hominis, Ureaplasma Urealyticum, Toxoplasma Gondii dan Virus (herpes simplex, cytomegalovirus, rubella) memiliki hubungan yang ber variasi dengan semua jenis abortus spontan, tetapi tak satupun yang membuktikan adanya hubungan dengan abortus berulang. Diagnosa dapat ditegakkan dengan menggunakan kultur servik, titer virus atau antibodi serum. terapi antibiotika trerarah mungkin bermanfaat bila agen penyebabnya dapat di identifikasi. Meskipun demikian, pengobatan empiris dengan diksisiklin atau eritromisin dari segi biaya lebih efisien

FAKTOR LAIN

Toksin Merokok Alkohol Kopi Obat-obat : antagonis asam folat, asam valproat, warfarin, gas anastesi, tetrakloroetilen dan isotretinoin (?)

PROGNOSIS Pasangan dengan abortus berulang sering merasa gelisah dan hampir mencapai tahap putus asa. Untungnya, kemungkinan bagi mereka untuk mendapatkan kehamilan yang berakhir dengan kelahiran hidup tetap tinggi. Keberhasilan terutama tergantung pada usia ibu dan jumlah keguguran sebelumnya.

http://img.docstoccdn.com/thumb/orig/80489299.png http://ppnikarangasem.blogspot.com/2010/02/asuhan-keperawatan-gawat-darurat-pada.html http://www.scribd.com/doc/62739982/ABORTUS-HABITUALIS http://nurse-kid.blogspot.com/2012/07/asuhan-keperawatan-abortus.html

Você também pode gostar

  • Buku KB
    Buku KB
    Documento4 páginas
    Buku KB
    Grosir Rajanya Tas
    Ainda não há avaliações
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Documento1 página
    Bab Ii
    Grosir Rajanya Tas
    Ainda não há avaliações
  • Diah
    Diah
    Documento3 páginas
    Diah
    Grosir Rajanya Tas
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Nilai
    Daftar Nilai
    Documento1 página
    Daftar Nilai
    Grosir Rajanya Tas
    Ainda não há avaliações
  • Analisa Data
    Analisa Data
    Documento2 páginas
    Analisa Data
    Grosir Rajanya Tas
    Ainda não há avaliações
  • TGS Ice
    TGS Ice
    Documento33 páginas
    TGS Ice
    Grosir Rajanya Tas
    Ainda não há avaliações
  • Farma
    Farma
    Documento4 páginas
    Farma
    Grosir Rajanya Tas
    Ainda não há avaliações
  • Contoh Makalah Bisnis Soca Anderson Etika Bisnis
    Contoh Makalah Bisnis Soca Anderson Etika Bisnis
    Documento17 páginas
    Contoh Makalah Bisnis Soca Anderson Etika Bisnis
    Aisyah Revolusioner
    Ainda não há avaliações