Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Disusunoleh TUTOR 2
Anggota :
AnisyaVirgiSanjiwani 220110100073 AnnisaRahmah RiscaAyuHidayat Lidya S. RatihHerdina An NisaRushtikaKersana 220110100085 220110100097 220110100109 220110100121 220110090033
A. Definisi Oksitosin sintetik adalahobat yang dapatmeningkatkankontraksiototpolos uterus. Banyakobat yang memperlihatkanefekoksitosik, tetapihanyabeberapasaja yang yang danderivatnya,
semisintetik.Obatpadakehamilan,
nukleusparaventrikelhipotalamusdandisimpan
didalamdandilepaskandarihipofisis
posterior(Elizabeth J. Corwin, 2009: 292). Hormon ini dilepas oleh ujung-ujung saraf di bawah perangsangan yang memadai; kapiler mengabsorpsi substansi ini dan membawanya ke sirkulasi umum di mana akan membantu kontraksi otot polos. Ketika efek oksitosin alami tidak cukup atau bila ada indikasi medis untuk menginduksi persalinan, dipakai oksitosin sintetik dan beberapa prostaglandin. Oksitosin sintetik yang tersedia, yakni Pitocin, Syntocinon, Induxin, Oxyla, Piton-S, dan Tiacinon. B. Struktur dan Susunan Kimia Oksitosin terbentukdarigabunganbeberapaprekursor yang yang mengandung protein
pengikatspesisfik,
disebutsebagaioxytocin-neurophysin.Oxytocin-
neurophysinmengandungkuranglebih 90 rantaiasam amino yang miripposisinyaseperti ADH-neurophysin. Proses metabolismedandegradasirantaiasam dimanaekskresinyamelaluiginjal. amino dilakukan
olehenzimoksitosinase,
Melaluikelenjarpituitari, lain
oksitosindilepaskansecaralangsungkedalamdarahataukebagian dariotakdansumsumtulangbelakang.
C. Indikasi Berikut ini adalah beberapa indikasi pemberian oksitosin sintetik. 1. Induksi persalinan cukup bulan, dengan indikasi khusus, yakni: a. Hipertensi akibat kehamilan b. Hipertensi maternal kronik
c. Ketuban pecah dini >24 jam sebelum waktunya d. Korioamnionitis e. Postmatur (gestasi >42 minggu) f. Retardasi pertumbuhan intrauterin g. Oxytocin challenge test positif(CST) h. Diabetes melitus maternal (kelas B-F) i. Penyakit ginjal maternal j. Isoimunisasi Rh k. Kematian janin intrauterin 2. 3. 4. 5. Memfasilitasi kontraksi uterus pada kehamilan cukup bulan Mengendalikan perdarahan sesudah melahirkan Terapi tambahan pada aborsi spontan/aborsi karena kelainan Merangsang laktasi pada kasus kegagalan ejeksi ASI
D. Mekanisme Kerja Obat Oksitosinterikatpadareseptornya dimanaselanjutnyaterbentuksiklik yang beradapadamembranselmiometrium, (cAMP).Cara sel. makaCa++ protein kontraktil.Kepekaan estrogen
adenosin-5-monofosfat
terhadapoksitosindipengaruhiolehhormon
terhadapoksitosinmeningkat.Selainitukepekaan
Bersama dengan faktor-faktor lainnya oksitosin memainkan peranan yang sangat penting dalam persalinan dan ejeksi ASI. Oksitosin bekerja pada reseptor oksitosik untuk menyebabkan : 1. Kontraksiuterus pada kehamilan aterm yang terjadi lewat kerja langsung pada otot polos maupun lewat peningkatan produksi prostaglandin
2. 3.
Konstriksi pembuluh darah umbilikus Kontraksi sel-sel miopital (refleks ejeksi ASI).Oksitosin bekerja pada reseptor hormon antidiuretik (ADH) untuk menyebabkan : a. Peningkatan atau penurunan yang mendadak pada tekanan darah diastolik karena terjadinya vasodilatasi b. Retensin air
4.
Kontraksi tuba falopi untuk membantu pengangkutan sperma, luteolitis (involusi korpus luteum)
5.
Peranan neurotransmitter yang lain dalam system saraf pusat. (Hirst et al, 1993).
Pelepasan oksitosin endogenus ditingkatkan oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Persalinan Stimulasi serviks vagina atau parudara Estrogen yang beredar dalam darah Peningkatan osmolalitas / konsentrasi plasma Volume carian yang rendah dalam sirkulasi darah Stress.
Pelepasan oksitosin disupresi oleh : 1. 2. 3. 4. Alkohol Relaksin Penurunan osmolalitas plasma Volume cairan yang tinggi dalam sirkulasi darah (Graves, 1996)
E. Kontraindikasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8.
Hipersensitivitas oksitosin Adanyakomplikasiobstetrik. Tidakdianjurkandigunakanuntukdilatasiservik. Kelainanletakjanin Plasentaprevia Kontraksi uterus hipertonik Infeksi herpes genital aktif Kontraksi uterus hipertonik
9.
Distress janin
10. Prematurisasi 11. Disporposi sepalopelvis 12. Predisposisi lain untuk pecahnya rahim 13. Obstruksi mekanik pada jalan lahir 14. Preeklamsi atau penyakit kardiovaskuler dan terjadi pada ibu hamil yang berusia
35 tahun
15. Resistensi dan mersia uterus 16. Uterus yang starvasi 17. Gawat janin
diarbsorpsidenganbaikolehmukosahidungkektikadiberikansecara
G. Farmakodinamik Awitan kerja dari oksitosin yang diberikan secara muskular timbul 3-5 menit, waktu untuk mencapai puncak konsentrasi belum diketahui, dan lama kerjanya 2-3jam. Awitan dari kerja oksitosin yang diberikan secara intravena terjadi segera, waktu untuk mencapai puncak konsentrasinya tidak diketahui, lama kerjanya adalah 20 menit. Obat yang
mU/mL.Cairancampuraninidiberikanmelaluijalur
kontrol.Dosisawaladalah 0,5 mL/menitdititrasidengankecepatan 0,2-2,65 mUsetiap 15-30 menit sampai kontraksi kira-kira terjadi setiap 3 menit dengan kualitas yang cukup. Untuk pencegahan dan pengendalian perdarahan karena atoni uterus, 10 U oksitosin ditambahkan ke dalam 1 L larutan dekstrose atau elektrolit (10 mU/ mL) diinfuskan dengan
kecepatan yang dapat mengendalikan atoni. Oksitosin diberikan secara intramuskular (10 U) setelah plasenta lahir.
H. Efek Samping 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Stimulasiberlebihpada uterus Konstriksipembuluhdarahtalipusat Kerjaantidiuretika Kerjapadapembuluhdarah (dilatasi) Mual, muntah, anoreksia Reaksihipersensitif Efek maternal hanyapadapemakaian IV Hipotensi, hipertensi Konstipasi
I.
Dosis Obat 1. InduksipersalinanmelaluiinfusIV :5 - 30 unit diberikan dalam larutan fisiologis 500 ml, kecepatan : 5-40 tetes/menit. 2. 3. 4. Kala 3 persalinan : 5-10 iusecaraintramuskular (IM) atau 5 IUsecara IV lambat. Pembelahanpadaoperasicaesar : 5 IUintramuskularsetelahmelahirkan. Perdarahan post partum : 5 unit secara suntikan intravena lambat yang pada kasus berat dapat diikuti dengan pemberian infus intravena sebanyak 5-20 unit dalam 500 ml pelarut yang sesuai. Atau 10 unit diberikan secara infus intravena dengan kecepatan 2040 miliunit/menit atau diberikan secara IM. 5. Missed abortion : 5 unit secara intravena dan bila perlu diikuti dengan infus intravena 20-40 miliunit/menit. 6. Memfasilitasi laktasi 4 unit/semprotan ke satu lubang hidung 5 menit sebelum menyusui. Kemungkinan terjadinya ketergantungan, maka penggunaan oksitosin untuk merangsang laktasi pada umumnya tidak dianjurkan.
J.
Cara PemberianOksitosin 1. Oksitosintidakdiberikansecara tripsin. 2. 3. Oksitosindiberikansecarabucal, nasal spray, intramuskuler, danintravena. Pemberianoksitosinsecaraintravena uterus dirangsangsedikit demi (drips/tetesan) banyakdigunakankarena oral karenadirusak di dalamlambungoleh
sedikitsecarakontinyudanbilaperluinfusdapat
Cara pemberianoksitosindenganjaninhidup : 1. 5 IU oksitosindalam 500 ml dekstrose 5%. Iniberarti 2 tetesanmengandung 1 mIU. 2. 3. 4. Dosisawal 1-2 mIU (2-4 tetes) per menit. Dosisdinaikkan 2 mIU (4 tetes) per menitsetiap 30 menit. Dosismaksimal 20-40 mIU (40-80 tetes) per menit.
Cara pemberianoksitosindenganjaninmati : Teknik I : 1. 2. 3. 4. Menggunakan 500 cc ringer laktat (1 botol). Mula-muladipakai 10 IU oksitosindalam 500 cc ringer laktat. Kecepatantetesan 20 tetes per menit. Bilatidaktimbulkontraksi yang adekuat, dosisdinaikkan 10 IU tiap 30 menit tanpamengubahkecepatantetesansampaitimbulkontraksi inidipertahankan. 5. 6. Dosistertinggi yang dipakai 140 IU. Biladenganjumlahcairantersebut induksidianggapgagal. Teknik II : Botol I: 1. Mulaidosis 10 IU oksitosindalam 500 cc ringer laktat. (500 cc ringer laktat) tidakberhasilmaka yang adekuatdan
2. 3.
Kecepatan 20 tetes per menit. Bilatidaktimbulkontraksiadekuatmakadosisdinaikkan 10 IU setiaphabis 100 CC tanpamengubahkecepatantetesansampaitimbulkontraksi yang adekuat
daninidipertahankan. 4. Dosistertinggi yang dipakaidalambotol I 50 IU oksitosin. Bilabelumtimbul kontraksiadekuat, langsungdilanjutkandenganbotol II. Botol II : 1. 2. Mulaidengandosis 50 IU oksitosindalam 500 cc ringer laktat. Bilabelumtimbulkontraksiadekuatmakadosisdinaikkan 100 cc 20 IU setiaphabis yang
tanpamengubahkecepatantetesansampaitimbulkontraksi
adekuatdaninidipertahankan. 3. Dosistertinggi yang dipakaidalambotol II adalah 130 IU oksitosin. Bilasetelah ke-2 botoltersebutkontraksibelumadekuat, induksidianggapgagal.
Sumber : Francis S. Greenspan, John D. Baxter. 1998.EndokrinologiDasardan Klinik.Jakarta: EGC. Kee, Joyce L, Evelyn R. Hayes. 1993. Farmakologi: PendekatanProses Keperawatan. Jakarta: EGC. Prawirohardjo, Sarwono. 2007.Ilmu Kandungan.Jakarta: Yayasan BinaPustaka. Samudrasono, Hendra. 2004. PerbandinganEfektivitasAntaraSyntocinon dengan Oxytocin S terhadapStimulasipadaInersia Uteri.Yogyakarta : Program PascasarjanaUniversitasGadjahMada.